• Tidak ada hasil yang ditemukan

Basyuni, M. C. Kusmana, U.S. Siregar. 2002 Pengaruh Penerapan Sistem Silvikultur Pohon Induk Terhadap Perkembangan Permudaan Hutan Mangrove di Riau Komunikasi Penelitian 14 (2). 83-93.

Batubara, Mukti. 2012. Potensi Tegakan Pada Hutan Lindung Bekas Pertambangan Tradisional Kabupaten Mandailing Natal (The Potential of Stands in the Former Traditional Mining Preserve Forest Mandailing Natal). USU. Medan.

Brown, S. 1997. Estimates Biomass and Biomass Change of Tropical Forest, USA: FAO Forestry Paper no. 134.

Daniel, T.W., J.A. Helms, F.S. Baker. 1992. Prinsip-Prinsip Silvinatural.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Departemen Kehutanan. 1999. Undang-Undang No. 41 tahun 1999 Tentang Kehutanan. Jakarta: Departemen Kehutanan Republik Indonesia.

Handayani, Wuri dan Benyamin Dendang. 2015. Struktur dan Komposisi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Jawa Barat PROS SEM NAS MASY BIODIV INDON Vol. 01 Hal. 691 – 695.

Hidayat, Syamsul. 2014. Kondisi Vegetasi di Hutan Lindung Sesaot, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Sebagai Informasi Dasar Pengelolaan Kawasan. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea, 3(2):97-105.

Hilwan,I.,D.Mulyana.,W,G. Pananjung. 2013. Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Bawah pada tegakan sengon Buto (Enterolobium cyclocarpum Griseb.) dan Trembesi (sammanea saman Merr.) di lahan pasca tambang Batubara PT kitadin, Embalut, Kutai kartanagara, Kalimantan Timur. JURNAL SILVIKULTUR TROPIKA Vol. 04 Hal. 6 – 10.

Husni, M. Idris. 2013. Studi Vegetasi dan Cadangan Karbon Hutan Dengan Tujuan Khusus (HDTK) Senaru, Bayan Lombok Utara. Jurnal Ilmu Kehutanan Vol. 07 No. 1.

Irfan, MF. 2014. Tinjauan Yuridis Implementasi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Sinjai dalam Alih Fungsi Hutan Lindung. Fakultas Hukum Unhas. Makassar.

Irwanto. 2006. Analisis Struktur Dan Komposisi Vegetasi untuk Pengelolaan Kawasan Hutan Lindung Pulau Marsegu, Kabupaten Seram Barat, Propinsi Maluku, Yogyakarta: UGM.

Irwanto. 2007. Analisis Vegetasi untuk Pengelolaan Kawasan Hutan Lindung Pulau Marsegu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku (Tesis).

Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Ketterings, Q.M., Coe, R., M., Van Noordwijk, Y., Ambagau', dan C.A., Palm.

2001. Reducing Uncertainty in The Use of Allometric Biomass Equations for Predicting Above-Ground Tree Biomass in Mixed Secondary Forest.

Forest Ecology and Management. 146 : 199-209.

Kusmana, C. 1997. Metode Survey Vegetasi. PT. Penerbit Insitut Pertanian Bogor. Bogor.

Mancayo, Andiko Sutan. 2008. “Tambang Rakyat dan Hak-hak Masyarakat Lokal, Kondisi Terkini dan Rancangan Solusi”.

[http://herius.wordpress.com/tambang-rakyat-dan-hak-hak-masyarakat-lokal-kondisi-terkini-dan-rancangan-solusi.] [diakses tgl 20 November 2016.]

Mansur, I. 2010. Teknik Silvikultur untuk Reklamasi Lahan Bekas Tambang.

Seameo Biotrop. Bogor.

Manuari, S., C.A.S. Putra dan A.D. Saputra. 2011. Teknik Pendugaan Cadangan Karbon Hutan. Merang REDD Pilot Project, German Internasional Cooperation-GIZ. Palembang.

Marsono, 1977 Diskripsi Vegetasi dan Tipe-tipe Vegetasi Tropika. Fakultas Kehutanan UGM. Yogyakarta.

Martono, DS. 2012. Analisis Vegetasi dan Assosiasi Antara Jenis-Jenis Pohon Utama Penyusun Hutan Tropis Dataran Rendah Di Taman Nasional Gunung Rinjani Nusa Tenggara Barat. (Problema Kehutanan) Fakultas Kehutanan UGM. Yogyakarta.

Morikawa, Y. 2003. Manual of biomass measurement in plantation and regenerated vegetation. Japan International Forestry Plantation and Coorperation Center (JIFRO)-Japan Overseas Plantation Center of Pulpwood (JOPP). Tokyo. .

Muhdin, Suhendang, E. Wahjono D., Purnomo H., Istomo, dan Simangunsong, B.C.H., 2008. Keanekaragaman Struktur Tegakan Hutan Alam Sekunder.

Jurnal Manajemen Hutan Tropika, 14(2):81-87.

Odum, E. P. 1972. Fundamentals of Ecology. W. B. Saunder Company Philadelphia. London Toronto.

Odum, E.P. 1996. Dasar-Dasar Ekologi. Gajah Mada University Press.

Yogyakarta.

Rahmawati. 2002. Restorasi Lahan Pascatambang Berdasarkan Kaidah Ekologi.

Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara, Medan.

Rahmawati. 2008. Hutan: Fungsi dan peranannya bagi masyarakat. Universitas Sumatera Utara, Medan.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011-2016. 2011. Gambaran Umum Kondisi Daerah Kabupaten Mandailing Natal.

Rustandi, Dadang Sunandar. 2015. Analisis Komposisi dan Keanekaragaman Tumbuhan di Gunung Dempo Sumatera Selatan PROS SEM NAS MASY BIODIV INDON Vol. 01 Hal. 1397 – 1402.

Samingan, T. 1971. Tipe-tipe Vegetasi (Pengantar Dendrologi). Bagian Ekologi Tumbuh-tumbuhan Fakultas Pertanian IPB. Bogor.

Schulze ED, E Beck and KM Hoheinstein. 2005. Plant Ecology. Springer-Verlag Berlin, Germany.

Sembiring, Ifo. 2010. Pendugaan Karbon Tersimpan pada Tegakan Pinus (Pinus merkussii) dan Ekaliptus (Eucalyptus sp) di Taman Hutan Raya Bukit Barisan Kabupaten Karo.

Senoaji, G. 2009. Kontribusi Hutan Lindung Terhadap Penadapatan Mayarakat Desa di Sekitarnya. Jurnal Manusia dan Lingkungan 16(1): 12-22.

Setiadi, D. 2004. Keanekaragaman Spesies Tingkat Pohon di Taman Wisata Alam Ruten, Nusa Tenggara Timur.

Simon, H. 1993. Metode Inventori Hutan. Penerbit Aditya Media. Yogyakarta.

Soerianegara, I. dan A. Indrawan. 1998. Ekologi Hutan Indonesia. Departemen Kehutanan-IPB. Bogor.

Suin, M, N. 2002. Metoda Ekologi.Universitas Andalas. Padang.

Sutaryo. 2009. Perhitungan Biomassa. Sebuah Pengantar untuk Studi Karbon dan Perdagangan Karbon. Wetlands Internasional Indonesia Programme.

Tim Terpadu Pusat Penanggulangan Masalah Pertambangan Tanpa Izin (PETI), 2000, Penanggulangan Masalah Pertambangan Tanpa Izin (PETI), InplementasiInpres No. 3 Tahun 2000, Jakarta.

Undang-undang No. 11 tahun 1967, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pertambangan.

Usmadi, Didi, Syamsul Hidayat, Yuzammi, dan Djauhar Asikin. 2015. Potensi Biomassa dan Cadangan Karbon Kebun Raya Balikpapan, Kalimantan Timur.Jurnal penelitian Buletin Kebun Raya vol. 18 No. 1.

Wahjono, D dan Krisnawati, H. 2002. Penyusunan Model Dinamika Struktur Tegakan untuk Pendugaan Hasil di Hutan Rawa Bekas Tambang di Provinsi Jambi. Buletin Penelitian Hutan 632:1-16. BPK Pematang Siantar.

Wiryono dan Lipranto. 2013. The Diversity of Locally Usefull Plants in Batu Ampar Village Near Bukit Raja Mandara Protected Forest Area in South Bengkulu Disdrict. Manusia dan Lingkungan, 20(2): 119-128.

Zanne, A.E., G., Lopez-Gonzalez, D.A., Coomes, J., Ilic, S., Jansen, S.L., Lewis, R.B., Miller, N.G., Swenson, M.C., Wiemann, dan J. Chave. 2009. Global Wood Density Database. Dryad. Identifier [04 September 2016].

Lampiran 1. Kegiatan analisis vegetasi tumbuhan di Hutan Lindung Desa Humbang I Kecamatan Naga Juang, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara

(a) (b)

(c)

(a) Pembuatan petak ukur (b) pengukuran diameter pohon (c) pencatatan data anveg pada tally sheet

42

Lampiran 2. Biomassa dan Cadangan Karbon pada Hutan Lindung Desa Humbang I,Kecamatan Naga Juang Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara

Spesies D2 WD BK

Medang 2500 0,0233 6,41 0,64 0,32

Medang 4225 0,0233 10,83 1,08 0,54

42

Meranti Bunga 2500 0,56 154,00 15,40 7,70

44

Lampiran 3. Sumbangan karbon/C (%) berdasarkan kelas diameter pohon di hutan lindung Desa Humbang I, Kecamatan Naga Juang

Kelas Diameter

Jumlah Individu

(pohon)

BK (ton/ha)

C (ton/ha)

Sumbangan C (%)

20-39,99 105,00 575,99 288 34,164

40-59,99 64,00 646,9 323,45 38,37

60,79,99 23,00 463,05 231,53 27,465

Jumlah 192,00 1685,94 842,97 100

Lampiran 4. Daftar Jenis-jenis yang Ditemukan dari Analisis Vegetasi pada Setiap Tingkat Vegetasi (Semai, Pancang, Tiang dan Pohon) di hutan lindung Desa Humbang I Kecamatan Naga Juang

No Nama Lokal Nama Latin Suku

1 Rambutan Hutan Criptocarya nitens (Blume) Koord

dan Val Sapindaceae

2 Hau Aek Jackia ornata Wall Anacardiaceae

3 Hoteng Quercus gemelliflora Blume Fagaceae

4 Bayur Pterospermum javanicum Jungh Malvaceae

5 Tulason Alstonia scholaris Apocynaceae

6 Medang Litsea resinosa Blume Lauraceae

7 Meranti Bunga Shorea parvifolia Dyer Dipterocarpaceae 8 Meranti Pirang Shorea leprosula Mig Dipterocarpaceae 9 Meranti Gombong Shorea dasyphlla Foxw Dipterocarpaceae

10 Meranti Shorea gibbosa Brandis Dipterocarpaceae

11 Lagan Dipterocarpus kunstleri King Dipterocarpaceae

12 Rengas Gluta renghas Linn Polygalaceae

13 Jalutung Dyera costulata (Miq.) Hook Apocynaceae

14 Adurpak Sapium baccatum Roxb Euphorbiaceae

15 Sitarak Macaranga lowii King ex Hook f. Euphorbiaceae

16 Motung Ficus toxicaria Linn Moraceae

17 Karet Hevea brasiliensis Euphorbiaceae

18 Beringin Ficus benjamina Moraceae

19 Napuran-napuran Radermachera gigantea Mig Bignoniaceae

20 Hau Merah Myristica inners Myristicaceae

21 Harihara Melanorrhoea sp Anacardiaceae

22 Hase Rhodemnia sp Myrtaceae

23 Dara-dara Horsfieldia irya Warb Myristicaceae

24 Buah Porang Amorphophallus konjac K.Koch Araceae

25 Latong Urtica sp Urticaceae

26 Laddorong Irvingia sp Simaroubaceae

27 Balik-Balik Angin Mallotus barbatus Euphorbiaceae

28 Sapot Macaranga gigantea Muell Euphorbiaceae

29 Sukun Artocarpus communis Moraceae

30 Jambu-jambu Cinnamomum sp Lauraceae

31 Tada-tada/Api-api Adinandra dasyantha Choisy Theacheae

Dokumen terkait