• Tidak ada hasil yang ditemukan

Agustina, D.K. 2010. Vegetasi Pohon di hutan Lindung Malang: UIN-maliki press.

Arief, A.2001. Hutan dan Kehutanan. Kanisius.Yogyakarta

Arrijani, Dede Setiadi, Edi Guhardja, dan Ibnul Qayim. 2006. Analisis Vegetasi Hulu DAS Cianjur Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Jurnal Biodiversitas 7(2);147-153.

Bakri. 2009. Analisis Vegetasi dan Pendugaan Cadangan Karbon Tersimpan Pada Pohon di Hutan Taman Wisata Alam Taman Eden Desa Sionggang Utara Kecamatan Lumban Julu Kabupaten Toba Samosir. Tesis. Universitas Sumatera Utara. Medan

Badan Pusat Statistika Kecamatan Harian. 2014. Statistik Daerah Kecamatan Harian. Badan Pusat Statistika. Kabupaten Samosir.Medan

Brown, S. 1997. Estimating Biomass and Biomass Change of Tropical Forest a Primer. FAO Forestry Paper (134). Rome

Dury, S.J., P.J. Polglase dan T.Vercoe. 2002. Greenhouse Resource Kit for Private Forest Growers. Aagriculture, Fisheries and Forestry-Australia CSIRO.

Australia.

Erwin, 2016. Komposisi dan Struktur Vegetasi di Blok Pemanfaatan Hutan Pendidikan Konservasi Terpadu (HPKT) Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman. Skripsi. Universitas Lampung. Lampung

Forum Komunikasi Hutan dan Kehutanan Indonesia. 2014. Reforma Agraria Cita-Cita Pmerataan Ekaonomi Dari Hutan. Majalah Hutan Indonesia. Edisi XVI. Jakarta

Hairiah K., A. Ekadinata, R.R. Sari dan S. Rahayu. 2011. Pengukuran Cadangan Karbon: dari Tingkat Lahan Kebentang Lahan. Petunjuk Praktis. Edisi Kedua. Penerbit World Agroforestry Centre, ICRAF SEA Regional Office, University of Brawijaya. Malang.

Hairiah K, dan S. Rahayu. 2007. Pengukuran Karbon Tersimpan di Berbagai Macam Penggunaan Lahan. Bogor. World Agroforestry Centre - ICRAF, SEA Regional Office, University of Brawijaya. Malang.

Hamidun, M.S dan D.W.K. Baderan. 2013. Struktur, Komposisi, dan Pola Distribusi Vegetasi Pada Kawasan Hutan Lindung dan Hutan Produksi Terbatas. Penelitian Fundamental. Universitas Gorontalo.

Hikmatyar, M.F., T.M. Ishak., A.P. Pamungkas., S. Soffie., dan A. Rijaludin.

2015. Estimasi Karbon Tersimpan pada Tegakan Pohon di Hutan Pantai Pulai Kotok Besar Bagian Barat Kepulauan Seribu.UIN Syarid Hidayatullah. Jakarta.

Idris, M.H., Siti Latifah., I.M.L. Aji., E. Wahyuningsih., Indriyatno dan R.V.

Ningsih. 2013. Studi Vegetasi dan Cadangan Karbon di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Senaru, Bayan Lombok Utara. Jurnal Ilmu Kehutanan 7(1): 25-36

Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Penerbit PT Bumi Aksara. Jakarta

Indriyanto. 2008. Pengantar Budi Daya Hutan. Penerbit PT Bumi Aksara. Jakarta.

Kementerian Kehutanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. 2010.

Cada;ngan Karbon Pada Berbagai Tipe Hutan dan Jenis Tanaman di Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan. Bogor

Lukito, M dan A. Rohmatiah. 2013. Estimasi biomassa dan karbon tanaman jati umur 5 tahun (Kasus Kawasan Hutan Tanaman Jati Unggul Nusantara (JUN) Desa Krowe, Kecamatan Lembeyan Kabupaten Magetan). Agritek.

14(1):1-23

Manihuruk, E.V. 2016. Keanekaragaman dan Cadangan Karbon Hutan Lindung Di Desa Humbang I Kecamatan Naga Juang. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Magguran, A.E. 1988. Ecological Diversity and Its Measureement. Princeton University Press. USA

Mirbach, M. 2000. Carbon Budget Accounting at The Forest Management Unit Level an Overview of Issues and Methods. Canada‟a Model Forest Program, Natural Resources Canada. Canadian Forest Service. Ottawa.

Odum, E.P. 1996. Dasar-Dasar Ekologi. Gajah Mada University Press.

Yogyakarta.

Saifulloh, I.N. 2017. Pengaruh Intensitas Cahaya dan Jenis Tanah terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kacang Hijau. Skripsi. Universitas PGRI Yogyakarta. Yogyakarta.

Saputra, A.D. 2016. Komposisi, Struktur, dan Keanekaragaman Jenis Vegetasi di Jalur Wisata Air Terjun Wiyono atas Taman Hutan Raya Wan Abdul Ranchman Provinsi Lampung. Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Setiyawan, D.E. 2014. Pengaruh Perbedaan Naungan Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tiga Vegetasi Jagung Komposit. Skripsi. Universitas Jember.

Jember.

Soerianegara, I. dan A. Indrawan. 1998. Ekologi Hutan Indonesia. Departemen Kehutanan- Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Sutaryo, D. 2009. Penghitungan Biomassa. Sebuah Pengantar untuk Studi Karbon dan Perdagangan Karbon. Wetlands International Indonesia Programme.

Bogor.

Tim ARuPa. 2014. Menghitung Cadangan Karbon di Hutan Rakyat. Biro Penerbit ARuPA. Yogyakarta.

Utomo, B., M. Basyuni dan M. Batubara. 2012. Potensi Teagakan Pada Hutan Lindung Bekas Pertambangan Traadisional Kabupaten Mandailing Natal.

Foresta Indonesia Journal of Forestry 1(2):58-69.

Wanggai, F. 2009. Manajamen Hutan Pengelolaan Sumber Daya Hutan Secara Berkelanjutan. Grasindo. Manokwari.

Windusari, Y., A.P.S. Nur., I. Yustian dan H. Zulkifli. 2012. Dugaan Cadangan Karbon Biomassa Tumbuhan Bawah dan Serasah di Kawasan Suksesi Alami pada Area Pengendapan Tailing Pt Freeport Indonesia. Jurnal Biospecies 5(1): 22-28.

Wijana, N. 2014. Metode Analisis Vegetasi. Plantaxia.Yogyakarta.

Yusiana, D. 2011. Kajian Pemanfaatan Tumbuhan Hasil Hutan Non-Kayu oleh Masyarakat di Kawasan Resor Pemangku Hutan (RPH) Kedungrejo, Kecamayan Pujon, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Skripsi.

Universitas Islam Negeri Malang. Malang.

Zinatul., Uthbah., S. Eming dan E. Yani. 2017. Analisis Biomasa dan Cadangan Karbon pada Berbagai Umur Tegakan Damar (Agathis dammara (Lamb.) Rich.) di KPH Banyumas Timur. Jurnal Scripta Biologica 4(2): 119-127

Lampiran 1. Peta Kawaan Hutan Penyedia Sumber Tanah Obyek Reforma Agraria

Lampiran 2. Tabel Hasil Analisis Data Vegetasi Tingkat Semai

Nama Lokal Nama Latin

Individu

Plot K F KR (%) FR (%) INP (%) H'

Dap-dap Erythrina subumbrans 35 21 583 0,14 7,35 7,07 14,42 0,19

Hoting Quercus sp. 70 43 1167 0,29 14,71 14,48 29,18 0,28

Ingul Toona sureni 76 48 1267 0,32 15,97 16,16 32,13 0,29

Jior Senna siamea 67 40 1117 0,27 14,08 13,47 27,54 0,28

Medang Litsea sp. 135 86 2250 0,57 28,36 28,96 57,32 0,36

Monis-monis Ganophyllum falcatum 38 22 633 0,15 7,98 7,41 15,39 0,20

Simarsotul-sotul Mallotus muticus 15 10 250 0,07 3,15 3,37 6,52 0,11

Simarunte-unte Pterocarpus indicus 4 2 66 0,01 0,84 0,67 1,51 0,04

Tele-tele Flacourtia rukam 36 25 600 0,17 7,56 8,42 15,98 0,20

Total 476 7933 1,98 100 100 200 1,95

Lampiran 3. Tabel Hasil Analisis Data Vegetasi Tingkat Pancang

Nama Lokal Nama Lokal

Individu

Plot K F KR (%) FR (%) INP (%) H'

Dap-dap Erythrina subumbrans 90 56 240 0,37 10,65 11,76 22,42 0,24

Hoting Quercus sp. 130 66 347 0,44 15,38 13,87 29,25 0,27

Ingul Toona sureni 32 19 85 0,13 3,79 3,99 7,78 0,12

Jior Senna siamea 143 79 381 0,53 16,92 16,60 33,52 0,30

Medang Litsea sp. 244 133 651 0,89 28,88 27,94 56,82 0,36

Monis-monis Ganophyllum falcatum 80 44 213 0,29 9,47 9,24 18,71 0,22

Sibosa Shorea javanica 13 7 35 0,05 1,54 1,47 3,01 0,06

Simarsotul-sotul Mallotus muticus 26 15 69 0,10 3,08 3,15 6,23 0,11

Simarunte-unte Pterocarpus indicus 19 13 51 0,09 2,25 2,73 4,98 0,09

Tele-tele Flacourtia rukam 68 44 181 0,29 8,05 9,24 17,29 0,20

Total 845 2253 3,17 100 100 200 1,98

Lampiran 4. Tabel Hasil Analisis Data Vegetasi Tingkat Tiang

Nama Lokal Nama Latin

Individu

Plot K F D KR (%) FR (%) DR (%) INP

(%) H'

Bintatar Celtis rigescens 7 2 5 0,01 0,10 0,69 2,74 0,86 4,29 0,03

Dap-dap Erythrina subumbrans 74 7 49 0,05 0,78 7,31 9,59 6,89 23,78 0,19

Hoting Quercus sp. 167 10 111 0,07 1,71 16,49 13,70 15,15 45,34 0,30

Ingul Toona sureni 84 8 56 0,05 1,19 8,29 10,96 10,56 29,81 0,21

Jior Senna siamea 153 9 102 0,06 1,59 15,10 12,33 14,06 41,49 0,29

Medang Litsea sp. 343 10 229 0,07 4,06 33,86 13,70 36,00 83,56 0,37

Monis-monis Ganophyllum falcatum 54 7 36 0,05 0,56 5,33 9,59 4,94 19,86 0,16

Sampinur Dacrydium elatum 3 1 2 0,01 0,03 0,30 1,37 0,25 1,91 0,02

Sibosa Shorea javanica 9 3 6 0,02 0,10 0,89 4,11 0,86 5,86 0,04

Simarsotul-sotul Mallotus muticus 31 6 21 0,04 0,33 3,06 8,22 2,94 14,22 0,11

Simarunte-unte Pterocarpus indicus 6 1 4 0,01 0,06 0,59 1,37 0,57 2,53 0,03

Tele-tele Flacourtia rukam 82 9 55 0,06 0,78 8,09 12,33 6,93 27,35 0,20

Total 1013 675 0,49 11,28 100 100 100 300 1,94

Lampiran 5. Tabel Hasil Analisis Data Vegetasi Tingkat Pohon

Nama Lokal Nama Latin

Individu

Plot K F D KR (%) FR (%) DR (%) INP

(%) H'

Bintatar Celtis rigescens 64 8 11 0,05 2,52 6,94 7,55 18,09 32,58 0,19

Dap-dap Erythrina subumbrans 59 6 10 0,04 0,46 6,40 5,66 3,28 15,34 0,18

Hariara Ficus drupacea 8 5 1 0,03 0,24 0,87 4,72 1,73 7,32 0,04

Haundolok Syzygium racemosum 40 10 7 0,07 1,94 4,34 9,43 13,89 27,66 0,14

Hoting Quercus sp. 128 7 21 0,05 1,26 13,88 6,60 9,06 29,55 0,27

Ingul Toona sureni 88 8 15 0,05 0,84 9,54 7,55 6,02 23,12 0,22

Jior Senna siamea 89 8 15 0,05 0,80 9,65 7,55 5,73 22,93 0,23

Mangga hutan Mangifera sp. 35 8 6 0,05 0,50 3,80 7,55 3,60 14,94 0,12

Medang Litsea sp. 217 10 36 0,07 2,61 23,54 9,43 18,70 51,67 0,34

Monis-monis Ganophyllum falcatum 40 6 7 0,04 0,36 4,34 5,66 2,57 12,57 0,14

Sampinur Dacrydium elatum 12 5 2 0,03 0,12 1,30 4,72 0,88 6,90 0,06

Sibosa Shorea javanica 35 8 6 0,05 0,64 3,80 7,55 4,57 15,91 0,12

Simarsotul-sotul Mallotus muticus 27 4 5 0,03 0,27 2,93 3,77 1,97 8,68 0,10

Simartolu Schima wallichii 9 4 2 0,03 0,57 0,98 3,77 4,08 8,83 0,05

Simarunte-unte Pterocarpus indicus 10 2 2 0,01 0,16 1,08 1,89 1,12 4,09 0,05

Tele-tele Flacourtia rukam 61 7 10 0,05 0,66 6,62 6,60 4,70 17,92 0,18

Total 922 154 0,71 13,93 100 100 100 300 2,42

Lampiran 6. Dokumentasi kegiatan di lapangan

Memasuki kawasan Hutan Jalan mendaki yang dilalui di lokasi penelitian

Jalan yang dilalui di lokasi penelitian Pembuatan petak pengamatan

Lampiran 6. Dokumentasi kegiatan di lapangan ( lanjutan)

Pengukuran diameter batang pohon Pengukuran diameter batang

Pengukuran tinggi pohon Pengukuran tinggi pohon

Lampiran 6. Dokumentasi kegiatan di lapangan (lanjutan)

Pemandangan dari puncak tebing Hutan

Pemandangan Hutan Lindung sebelum memasuki Kawasan

Pemandangan Hutan sebelum memasuki Kawasan

Dokumen terkait