• Tidak ada hasil yang ditemukan

Agustina. 2002. Pengujian daya racun cuka kayu laban terhadap rayap tanah (Coptotermes curvignathus Holmgren). Skripsi. Universitas Tanjungpura. Pontianak.

Allen, E. 2005. Dasar-dasar Konstruksi Bangunan Bahan-bahan dan Metodenya Edisi Ketiga Jilid I. Erlangga. Jakarta.

Atmosuseno, B.S. 1998. Budidaya, Kegunaan, dan Prospek Sengon. Penebar Swadaya. Jakarta.

Budijanto, S., R. Hasbullah, S. Prabawati, Setyadjit, Sukarno, dan I. Zuraida. 2008. Identifikasi dan uji keamanan asap cairtempurung kelapa untuk produk pangan. Pascapanen 5(1): 32-40.

Darmadji, P. 1995 Produksi Asap Cair dan Sifat-Sifat Fungsionalnya. FakultasTeknologi Pangan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

__________. 1996. Antibakteri asap cair dari limbah pertanian.Agritech 16:19-22.

Darmadji, P., Supriyadi dan C. Hidayat. 1999. Produksi asap rempah cair dari limbah padat rempah dengan cara pirolisis. Agritech 19 : 11-15.

Duljapar, K. 2001. Pengawetan Kayu. Penebar Swadaya. Jakarta.

Fatimah, F. 2011. Komposisi dan aktivitas antibakteria asap cair sabut kelapa

yang dibuat dengan teknik pembakaran non pirolisis.

Agritech 31(4):305-311.

Frick, H., dan Moediartianto. 2004. Ilmu Konstruksi Bangunan Kayu Seri Konstruksi Arsitektur Jilid 6. Kanisius. Yogyakarta.

Girard, J.P. 1992. Smoking in Technology of Meat and Meat Products. Ellis Horwood. New York.

Gandjar, I.G. dan A. Rohman. 2007. Metode Kromatografi untuk Analisis Makanan. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Hadad, M dan O.U. Suryana. 1995. Kemiri. Balittro 9:33-45.

Haji, A.G., Z.A.Mas’ud, B.W. Lay, S.H. Sutjahjo, dan G. Pari. 2007. Karakterisasi asap cair hasil pirolisis sampah organik padat. Tek. Ind. Pertanian 16 (3):111-118.

Haygreen, J.G. dan J.L. Bowyer. 1996. Suatu Pengantar Hasil Hutan dan Ilmu Kayu. Terjemahan Sutjipto A. H. Gadjah Mada University PressYogyakarta.

Himawati, E. 2010. Pengaruh penambahan asap cair tempurung kelapa destilasi dan redestilasi terhadap sifat kimia, mikrobiologi, dan sensoris ikan pindang layang (Decapterus Spp) selama penyimpanan. Skripsi. Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Inward, D.J., G. Beccaloni, dan P. Eggleton. 2007. Death of an order: a comprehensive molecular phylogenetic study confirms that termites

are eusocial cockroaches.Biol. Lett. 3:331-335.

Iskandar, M.I. 2006. Pemanfaatan kayu hutan rakyat sengon (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen) untuk kayu rakitan. Prosiding.Seminar Hasil Litbang Hasil Hutan. Bogor. hal 183-195.

Krisnawati, H., M. Kallio, dan M. Kanninen. 2011. Aleurites moluccana (L.) Willd. Ekologi, Silvikultur dan Produktivitas. CIFOR. Bogor.

Kehrwald, N., R. Zangrando, P. Gabrielli, J.L. Jaffrezo, C. Boutron, C. Barbante, A. Gambaro. 2012. Levoglucosan as a specific marker of fire events inGreenland snow. Tellus 2:64-72.

Lakshmanan, C.M. dan H.E. Hoelscher,. 1970. Production of levoglucosan by pyrolysis of carbohydrates. Industrial & Engineering Chemistry Product

Research and Development9:57.http://pubs.acs.org/doi/abs/10.1021/i360033a011 [10

Mei 2014]

Lempang, M., W. Syafii, dan G. Pari. 2011. Struktur dan komponen arang serta

arang aktif tempurung kemiri. Penelitian Hasil Hutan 29 (3):278-294.

Luditama, C. 2006. Isolasi dan Pemurnian Asap Cair Berbahan Dasar Tempurung dan Sabut Kelapa secara Pirolisis dan Distilasi. IPB Press. Bogor.

Lusyani. Badarudin. dan I.N.A. Ratnadi. 2008. Daya tahan enam jenis kayu terhadap serangan rayap tanah tanpa pengawet dan dengan pengawet lentrek 400 EC. Prosiding.Seminar Nasional MAPEKI XI. 8–10 Agustus 2008. Palangkaraya. hal 555-556.

Maga, J.A. 1987. Smoke in Food Processing. CRC Press.Inc Boca Raton. Florida.

Martawijaya, A.I. 1996. Petunjuk Teknis Keawetan Kayu dan Faktor yang Mempengaruhinya. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan dan Sosial Ekonomi Kehutanan. Bogor.

Martawijaya, A., I. Kartasujana, Y.I. Mandang, S.A.Prawira, dan K. Kadir. 2005. Atlas Kayu Indonesia Jilid II. Departemen Kehutanan, Badan Penelitian

Mitsuyoshi, Y. 2002. Utilization of charcoal and wood vinegar in Japan. Graduate School of Agricultural and Life Sciences, The University of Tokyo. Tokyo.

Nandika, D., Y. Rismayadi, dan F. Diba. 2003. Rayap. Muhammadiyah University Press. Surakarta.

Novita, S.A. 2011. Kinerja dan analisis tekno-ekonomi alat penghasil asap cair dengan bahan baku limbah pertanian. Universitas Andalas Press. Padang. Nurhayati, T., R.A. Pasaribu, dan D. Mulyadi. 2006. Produksi dan pemanfaatan

cuka kayu dari serbuk gergaji kayu campuran. Penelitian Hasil Hutan 24 (5):395-411.

Nuriyatin, N., E. Apriyanto, N. Satriya, dan Saprinurdin. 2003. Ketahanan lima jenis kayu berdasarkan posisi kayu di pohon terhadap serangan rayap.

5(2):77-82.

Paimin, F.R., 1997. Kemiri: Budidaya dan Prospek Bisnis.Penebar Swadaya. Jakarta.

Pollnitz, A., K. Pardon, dan M. Selfon. 2000. 4-Etyhlphenol, 4-Ethylguaiacol and oak lactones in australian red wines.Australia Grapegrow Winemak 438(45): 47-50.

Prasetiyo, K.W. dan S. Yusuf. 2005. Mencegah dan Membasmi Rayap secara Ramah Lingkungan dan Kimiawi. Agro Media Pustaka. Jakarta.

Prawira, H., H.A. Oramahi, D. Setyawati, dan F. Diba. 2013. Aplikasi asap cair

dari kayu laban (Vitex Pubescens Vahl) untuk pengawetan kayu karet.

Hutan Lestari 1(1):16-22.

Santoso, H. B. 1992. Budi Daya Sengon. Kanisius. Yogyakarta.

Siregar, I.Z., T. Yunanto, dan J. Ratnasari. 2008. Prospek Bisnis, Budidaya, Panen dan Pasca Panen Kayu Sengon.Penebar Swadaya. Jakarta.

Sumedi, A., E. Budiarso, dan I.W. Kusuma. 2011. Pemanfaatan asap cair dari tempurung kelapa sebagai bahan pengawet kayu karet(Hevea brasiliensis

Muell. Arg.). Prosiding. MAPEKI XIV. 2 November 2011. Yogyakarta. Hal. 515-522

Sunanto, H. 1994. Budidaya Kemiri, Komoditas Ekspor. Kanisius. Yogyakarta. Sunarsih, S., Y. Pratiwi, dan Y. Sunarto. 2012. Pengaruh suhu, waktu dan kadar

air pada pembuatan asap cair dari limbah padat pati aren. Prosiding.

Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III. 3 November 2012. Yogyakarta. hal 290-297.

Suranto, S. 2002. Pengawetan Kayu Bahan dan Metode. Kanisius. Yogyakarta. Susanto, Y. 2002. Pengawetan Kayu. Kanisius. Yogyakarta.

Tambunan, B. dan D. Nandika. 1989. Deteriorasi Kayu oleh Faktor Biologis. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Bioteknologi Instititut Pertanian Bogor.Bogor.

Tarumingkeng, R.C. 1992. Insektisida: Sifat, Mekanisme Kerja dan Dampak Penggunaannya. Universitas Kristen Krida Wacana. Jakarta.

Tranggono, S., B. Setiadji, Darmadji, Supranto, Sudarmanto, & R. Arumanto. 1997. Identifikasi asap cair dari berbagai jenis kayu dan tempurung kelapa. Laporan Akhir Riset Unggulan Terpadu III (1995-1997). Yogyakarta. Wijanarko, A., J.A.Witono, dan M.S. Wiguna. 2006. Tinjauan komprehensif

perancangan awal pabrik furfural berbasis ampas tebu di Indonesia.Jurnal Teknologi 20 (2): 1-10

Wijaya, M., E. Noor, T.T. Irawadi, dan G. Pari. 2008. Karakterisasi komponen kimia asap cair dan pemanfaatannya sebagai biopestisida. Bionature 9 (1):34-40.

Witono, J.A. 2003.Produksi Furfural dan turunannya; Alternatif Peningkatan Nilai Tambah Ampas Tebu Indonesia. Teknik Gas dan Petrokimia. Universitas Indonesia Jakarta.

Yuniningsih, S. dan S.P. Anggraini. 2013. Characterization of liquid smoke from coconut shell to be applicated as safe food preservatives for human health.

Agric. Food. Tech. 3(2):1-5.

Yusnaini, Soeparno, E. Suryanto, dan R. Armunanto. 2012. Physical, chemical and sensory properties of kenari (Canariun indicum l.) shell liquid

smoke-LAMPIRAN

Lampiran 1. Nilai retensi dan kehilangan berat kayu sengon Konsentrasi Ulangan Retensi

(g/cm3) Kehilangan berat (%) kontrol I II II 0 8,14 0 13,84 0 6,51 Rataan 0 9,49 5% I II II 0,3 6,48 0,23 1,53 0,34 2,6 Rataan 0,29 3.53 10% I II II 0,5 2,33 0,64 2,05 0,5 3,24 Rataan 0,55 2,54 15% I II II 0,73 0,88 0,66 1,61 0,73 3,39 Rataan 0,71 1,96 20% I II II 1,04 2,03 0,98 1,26 0,96 1,68 Rataan 0,99 1,65

Lampiran 2. Hasil analisis sidik ragam retensi

SK Db JK KT F.Hitung F.Tabel 5%

Konsentrasi 4 1.7471 0.43667 156.364* 3.478

Galat 10 0.0279 0.00279

Total 4 1.7750

Keterangan: *= menunjukkan berpengaruh nyata

Lampiran 3. Notasi uji BNT(0,05) retensi kayu sengon terhadap pengawet asap cair cangkang kemiri

Asap Cair Rataan Notasi

Kontrol 0 a 5% 0,29 b 10% 0,55 c 15% 20% 0,71 0,99 d e

Keterangan: Huruf yang sama pada kolom menunjukkantidak berbeda nyata berdasarkan uji BNT 5%

Lampiran 4. Hasil analisis sidik ragam kehilangan berat kayu sengon

SK Db JK KT F.Hitung F.Tabel 5%

Konsentrasi 4 126.295 31.574 6.638* 3.478

Galat 10 47.57 4.757

Total 4 173.865

Keterangan: *= menunjukkan berpengaruh nyata

Lampiran 5. Notasi uji BNT(0,05) kehilangan berat kayu sengon kayu sengon

Asap Cair Rataan Notasi

Kontrol 9,49 b 5% 3,53 a 10% 2,53 a 15% 20% 1,96 1,65 a a

Keterangan: Huruf yang sama pada kolom menunjukkantidak berbeda nyata berdasarkan uji BNT 5%

Lampiran 6. Dokumentasi penelitian

(a) (b)

Gambar 7. (a) Cangkang kemiri sebagai bahan baku asap cair (b) Arang cangkang kemiri hasil pembakaran

(a) (b)

Gambar 8. (a) Pirolisator yang digunakan; (b) Asap cair yang dihasilkan

Gambar 10. Pengkondisian contoh uji

Gambar 11. Contoh uji sebelum dilakukan uji kubur

Dokumen terkait