• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA

Dalam dokumen MEMAHAMI SISTEM PEMERINTAH PUSAT p1 (Halaman 62-69)

C. S. T. Kansil, S.H. dan Christine S. T. Kansil, S.H., M.H. 2005. Sistem Pemerintahan Indonesia. Yogyakarta: Bumi Aksara.

Setiadi, M. Elly. 2005. Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sidjabat, W. Bonar. 1968. “Notulen Rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia”. Ragi Buana. Syafiie, Inu Kencana. 2011. Sistem Pemerintahan Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. SITUS WEB AnneAhira.com

http://www.anneahira.com/pemerintahan.htm Sistem Pemerintahan Indonesia dari Masa ke Masa Chandra Yudiana E

http://41707011.blog.unikom.ac.id/sistem-pemerintahan.1ay Sistem Pemerintahan Indonesia serbasejarah.blogspot.com

http://serbasejarah.blogspot.com/2011/06/pergantian- sistem- pemerintahan.html

Pergantian Sistem Pemerintahan Indonesia: Masa

Kemerdekaan Hingga Era Reformasi Sistem Pemerintahan Indonesia http://sistempemerintahan-

indonesia.blogspot.com/2013/03/sistem-pemerintahan- indonesia.html Sistem Pemerintahan Indonesia Wikipedia Ensklopedia Bebas

http://id.wikipedia.org/wiki/Kewarganegaraan Kewarganegaraan Wikipedia Ensklopedia Bebas

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pemerintahan Sistem Pemerintahan

PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Pertanyaan : Bagaimana perbedaan pelaksanaan sistem pemerintahan di Indonesia saat menggunakan sistem pemerintahan parlementer dan sistem pemerintahan presidensiil? Jawaban :

Perbedaan Sistem Pemerintahan Presidensial Sistem Pemerintahan Parlementer Kepala Negara Presiden Presiden Kepala Pemerintahan Presiden Perdana Menteri Masa Jabatan Kepala Pemerintahan

ditentukan Jangka Waktu Tidak ditentukan Jangka Waktu Hak Prerogatif Eksekutif Presiden Perdana Menteri Hak Prerogatif Legislatif Presiden Perdana Menteri Hak Pendapat Menurut UUD/diberlakukan/dicabut Presiden Perdana Menteri Eksekutif bertanggungjawab kepada legislatif Tidak Ya Eksekutif dijatuhkan oleh legislatif Tidak Ya Posisi Eksekutif Parpol dan Profesional Hanya partai berkuasa Pembubaran legislatif oleh eksekutif Tidak Ya

Pengusulan /Pengubah /Pengganti /Perbaikan UUD/UU/peraturan bersama dengan legislatif Presiden Perdana Menteri Hukuman kepada Kepala Pemerintahan Pemakzulan Mosi tidak percaya

2. Pertanyaan : Sebutkan unsusr sistem pemerintahan presidensiil! Jawaban : Menurut Rod Hague, pemerintahan

presidensiil terdiri dari 3 unsur yaitu: a. Presiden yang dipilih rakyat memimpin pemerintahan dan mengangkat pejabat-pejabat

pemerintahan yang terkait. b. Presiden dengan dewan perwakilan memiliki masa jabatan yang tetap, tidak bisa saling menjatuhkan. c. Tidak ada status yang tumpang tindih antara badan eksekutif dan badan legislatif.

3. Pertanyaan : Apa yang dimaksud dengan mengisi

kekosongan dalam asas Vrij Bestuur? Jawaban : Asas vrij bestuur adalah kekosongan pemerintahan. Hal ini timbul karena tidak semua penjabaran setiap departemen dan non departemen sampai ke

kecamatan-kecamatan, terlebih hingga kelurahan-kelurahan dan desa-desa.

4. Pertanyaan : Jelaskan yang dimaksud dengan pergerakan- pergerakan independen yang dilakukan oleh kaum buruh dan petani pada era demokrasi terpimpin! Jawaban : Era demokrasi terpimpin diwarnai kolaborasi antara kepemimpinan PKI dan kaum borjuis nasional dalam menekan pergerakan- pergerakan independen kaum buruh dan petani Indonesia. Salah satu pergerakan independen tersebut yaitu berdemo secara cerdas. Kolaborasi PKI dan kaum borjuis nasional ini tetap gagal memecahkan masalah-masalah politis dan ekonomi yang mendesak Indonesia kala itu. Pendapatan ekspor Indonesia menurun, cadangan devisa menurun, inflasi terus menaik dan korupsi kaum birokrat dan militer menjadi wabah sehingga situasi politik Indonesia menjadi sangat labil dan memicu banyaknya demonstrasi di seluruh Indonesia, terutama dari kalangan buruh, petani, dan mahasiswa.

5. Pertanyaan : Apa yang dimaksud dengan sistem

pemerintahan parlemen semu? Jawaban : Sistem pemerintahan parlemen semu adalah sistem pemerintahan yang dimana presiden, raja dan ratu adalah kepala negara yang tidak lebih hanya sebagai simbol saja. Kekuasaan eksekutif adalah kabinet yang terdiri dari perdana menteri dan menteri-menteri yang bertanggungjawab secara sendiri-sendiri atau bersama kepada parlemen (ciri parlementer) sedangkan lembaga legislatifnya dipilih melalui pemilihan umum secara langsung oleh rakyat (ciri presidensiil). Misalnya, sistem pemerintahan Philipina. Atau sistem pemerintahan yang dipraktekkan di Perancis yang biasa dikenal oleh para sarjana dengan sebutan hybrid system. Kedudukan sebagai kepala negara dipegang oleh presiden yang dipilih langsung oleh rakyat, tetapi juga ada kepala pemerintahan yang dipimpin oleh seorang perdana

menteri yang didukung oleh parlemen seperti sistem pemerintahan parlementer yang biasa.

6. Pertanyaan : Apa perbedaan struktur sistem pemerintahan Indonesia sebelum dan sesudah amandemen? Jawaban : Sebelum amandemen, MPR merupakan lembaga tertinggi negara dan

berperan sebagai pemegang dan pelaksana dari kedaulatan rakyat. Ini terlihat bahwa kekuasaan MPR sangat tidak terbatas. Apalagi dalam UUD 1945 sebelum amandemen juga disebutkan bahwa MPR berhak untuk mengubah Undang - Undang Dasar serta

memberhentikan presiden walaupun masih dalam masa jabatan bila presiden dianggap melanggar haluan negara dan atau Undang

Undang Dasar. DPR bisa meminta kepada MPR untuk mengadakan sidang istimewa dengan tujuan untuk meminta pertanggungjawaban presiden. Selain itu, DPR juga mempunyai wewenang untuk

memberikan persetujuan atas Rancangan Undang-Undang yang diusulkan oleh presiden serta memberikan persetujuan atas PERPU dan anggaran. Presiden memiliki hak prerogatif yang sangat besar. Karena selain memegang kekuasaan eksekutif, presiden juga

memegang kekuasaan legislatif serta yudikatif. Selain itu, dalam UUD 1945 tidak disebutkan aturan yang membatasi masa jabatan

presiden sehingga bisa jadi seseorang menjabat sebagai presiden hingga akhir hayatnya atau seumur hidup. Setelah dilakukan amandemen, MPR yang semula berisi anggota- anggota DPR dan kelompok-kelompok fungsional tambahan, termasuk militer, telah diubah sehingga anggota MPR hanya terdiri dari anggota-anggota DPR dan DPD saja. Bila anggota DPR mewakili kepentingan-

kepentingan partai politik, maka anggota DPD mewakili

kepentingan-kepentingan daerah yang diwakilinya. Kedua anggota MPR tersebut dipilih oleh rakyat. Kedaulatan tidak lagi berada di tangan MPR, namun berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang Undang Dasar. Amandemen juga mencabut kekuasaan untuk membuat Undang-Undang dari tangan Presiden dan memberikan kekuasaan untuk membuat Undang-Undang tersebut kepada DPR. Sehingga jelas bahwa amandemen ingin mempertegas posisi antara presiden sebagai lembaga eksekutif dan

DPR sebagai lembaga legislatif. Presiden tetap memegang hak veto secara absolut untuk menolak segala rancangan Undang-Undang yang dibuat DPR pada tahap pembahasan. Langkah reformasi lembaga legislatif setelah amandemen adalah dibentuknya Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada masyarakat daerah untuk turut berperan aktif dalam pelaksanaan sistem pemerintahan, dimana ide ini sejalan dengan konsep otonomi daerah yang telah berjalan.

7. Pertanyaan : Apa yang dimaksud dengan hubungan

pemerintahan secara vertikal dan horizontal? Jawaban : Pembagian kekuasaan secara vertikal dapat diartikan bahwa kekuasaan dibagi secara teritorial atau wilayah kekuasaan. Sebagai contoh, adanya pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah untuk sebuah negara kesatuan. Sedangkan, pembagian kekuasaan secara horizontal dapat diartikan bahwa kekuasaan dibagi menurut fungsi-fungsi tertentu. Sebagai contoh, adanya sebuah badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif di negara kesatuan.

8. Pertanyaan : Sebutkan contoh kekuasaan mutlak presiden! Jawaban : Kekuasaan mutlak atau yang biasa disebut hak prerogatif adalah hak istimewa yang dimiliki oleh lembaga-lembaga tertentu yang bersifat mandiri dan mutlak dalam arti tidak dapat digugat oleh lembaga negara yang lain. Dalam sistem pemerintahan negara-

negara modern, hak ini dimiliki oleh kepala negara baik raja ataupun presiden dan kepala pemerintahan dalam bidang-bidang tertentu yang dinyatakan dalam konstitusi. Hak prerogatif Presiden Indonesia adalah yang tercantum dalam beberapa pasal dalam Undang-Undang Dasar 1945.

Berikut ini adalah beberapa contoh dari hak prerogatif Presiden Indonesia:

a. Pasal 10 UUD 1945 Presiden memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara;

b. Pasal 11 Ayat (1) UUD 1945 Presiden menyatakan perang, membuat perdamaian, dan perjanjian dengan negara lain;

c. Pasal 12 UUD 1945 Presiden menyatakan keadaan bahaya; d. Pasal 13 UUD 1945 Presiden mengangkat duta dan konsul; e. Pasal 14 UUD 1945 Presiden memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung (MA); Presiden juga memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR);

f. Pasal 15 UUD 1945 Presiden memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur UU;

g. Pasal 17 UUD 1945 Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara yang diangkat dan diberhentikan oleh presiden.

9. Pertanyaan : Apa yang dimaksud dengan pembagian kekuasaan dan pemisahan kekuasaan? Jawaban : Pemisahan

kekuasaan juga disebut dengan istilah trias politica adalah sebuah ide bahwa sebuah pemerintahan berdaulat harus dipisahkan antara dua atau lebih kesatuan kuat yang bebas, mencegah satu orang atau kelompok mendapatkan kuasa yang terlalu banyak. Pemisahan kekuasaan merupakan suatu cara pembagian dalam tubuh

pemerintahan agar tidak ada penyalahgunaan kekuasaan, antara legislatif, eksekutif dan yudikatif. Pemisahan kekuasaan juga

merupakan suatu prinsip normatif bahwa kekuasaan-kekuasaan itu sebaiknya tidak diserahkan kepada orang yang sama, untuk

mencegah penyalahgunaan kekuasaan oleh pihak yang berkuasa. Pembagian kekuasaaan adalah proses mencairkan wewenang yang dimiliki negara untuk (memerintah, mewakili, mengurus, dan sebagainya) menjadi beberapa bagian (legislatif, eksekutif dan yudikatif) untuk diberikan kepada beberapa lembaga negara untuk

menghindari pemusatan kekuasaan (wewenang) pada satu pihak atau lembaga.

Dalam dokumen MEMAHAMI SISTEM PEMERINTAH PUSAT p1 (Halaman 62-69)

Dokumen terkait