• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENGGUNAKAN RANSUM DENGAN SUPLEMENTASI CAMPURAN GARAM KARBOKSILAT KERING

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, A. & E. Triwulanningsih. 2007. Keragaman bobot badan dan morfometrik tubuh kerbau Sumbawa terpilih untuk penggemukan. Prosiding seminar dan lokakarya usaha ternak kerbau. 2007. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Astuti, M. 2004. Potensi dan keragaman sumberdaya genetic sapu peranakan Ongole (PO). Prosiding lokakarya nasional strategi pengembangan sapi potong dengan pendekatan agribisnis dan berkelanjutan. 2004. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Berg, R. T. & Butterfield, R. M. 1976. New Concepts of Cattle Growth. Sydney University Press.

Direktorat Jenderal Peternakan. 2010. Statistik Peternakan 2010. Direktorat Jenderal Peternakan. Departemen Pertanian. Jakarta.

Diwyanto, K. & H. Handiwirawan. 2006. Strategi pengembangan ternak kerbau: aspek penjaringan dan distribusi. Prosiding seminar dan lokakarya nasional usaha ternak kerbau mendukung program kecukupan daging sapi. 2006. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Goodwin, D. H. 1977. The Production and Management of Sheep. 3rd ed. Hutchinson and Co., Ltd. London.

Hafid, H. 2004. Kajian pertumbuhan dan distribusi daging serta estimasi produktivitas karkas sapi hasil penggemukan. Disertasi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Hammond, J. Jr., Bowman, J. C. & Robinson, T. R. 1984. Hammond’s Farm Animals. 5th ed. Butler Ltd. London.

Hasinah, H. & E. Handiwirawan. 2006. Keragaman genetik ternak kerbau di Indonesia. Prosiding seminar dan lokakarya nasional usaha ternak kerbau mendukung program kecukupan daging sapi. 2006. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Hendratno, C., Sukaryono, Z. Abidin, R. Baharuddin & J. M. Obst. 1981. Penggunaan dedak dibandingkan dengan bungkil kedelai sebagai konsentrat pada kerbau yang diberi makan rumput lapangan. Prosiding seminar penelitan peternakan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Bogor.

Indraningsih, R. Widiastuti & Y. Sani. 2006. Upaya pengembangan peternakan kerbau dalam menunjang kecukupan daging. Prosiding seminar dan lokakarya nasional usaha ternak kerbau mendukung program kecukupan daging sapi. 2006. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor. Maryana, L. 2002. Pengaruh penambahan minyak ikan Lemuru (Sardinella

Longiseps) terhadap produksi gas metan, VFA dan aktifitas carboxymethil cellulose pada fermentasi selulosa oleh mikroba rumen secara invitro. Skripsi. Fakultas Peternakan. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Muljadi, A., Santoso & K. Suradisastra. 1980. Peranan tenaga kerja ternak kerbau pada usahatani sawah di Sumedang. Buletin Peternakan 27: 21-30.

Muthalib, H. A. 2006. Potensi sumberdaya ternak kerbau di Nusa Tenggara Barat. Prosiding seminar dan lokakarya nasional usaha ternak kerbau mendukung program kecukupan daging sapi. 2006. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Nuraini, H., E. Andreas, & C. Sumantri. 2010. Karakteristik karkas kerbau rawa di Kabupaten Pandeglang Banten. Prosiding seminar dan lokakarya nasional percepatan pembibitan dan pengeembangan kerbau melalui kearifan lokal dan inovasi teknologi untuk mensukseskan swasembada daging kerbau dan sapi serta peningkatan kesejahteraan masyarakat peternakan. 2010. Pusat Penelitian dan pengembangan Peternakan, Bogor.

Parakkasi, A. 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminan. Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Payne, W. J. A. & Hodges, John. 1997. Tropical Cattle ; Origins, Breeds, and Breeding Policies. Blackwell Science ltd., London.

Priyanti, A., L. H. Prasetyo, E. Winarti, Y. C. Rahardjo, B. Bramantyo, Indraningsih & S. Usmiati. 2005. Laporan Penelitian demand driving. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Poerwoto, H. & I. B. Dania. 2006. Perbaikan manajemen ternak kerbau untuk meningkatkan produktivitas ternak. Prosiding lokakarya nasional usaha ternak kerbau mendukung program kecukupan daging sapi. 2006. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Siregar, A. R. & K. Diwyanto. 1995. Ternak kerbau sumberdaya ternak lokal sebagai penghasil daging. Prosiding seminar nasional teknologi peternakan dan veteriner. 1995. Pusat penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor. Soeparno. 2005. Ilmu dan Teknologi Daging. Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta.

Swatland, H. J. 1984. Structure and Development of Meat Animals. Prentice Hall Inc., Englewood Cliffs, New Jersey.

Tasse, A. M. 2010. Tampilan asam lemak dalam susu sapi hasil pemberian ransum mengandung campuran garam karboksilat atau metil ester kering. Disertasi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Usmiati, S. & A. Priyanti. 2006. Sifat fisikokimia dan palatabilitas bakso daging kerbau. Prosiding lokakarya nasional usaha ternak kerbau mendukung program kecukupan daging sapi. 2006. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Karakteristik Karkas

Lampiran 1. Analisis Ragam Bobot Potong Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Suplemen Minyak Ikan Lemuru Terproteksi dalam Bentuk CGKK (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut

Source DF Sum Of Squares Mean Squares F Value Pr>F

JTER 1 2251,3392 2251,3392 7,75 0,0193

PLK 1 280,2916 280,2916 0,96 0,3492

JTER*PLK 1 296,0059 296,0059 1,02 0,3367

ERROR 10 2906,0833 290,6083

Corrected Total 13 5661,7142

Lampiran 2. Analisis Ragam Bobot Karkas Panas Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Suplemen Minyak Ikan Lemuru Terproteksi dalam Bentuk CGKK (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut

Source DF Sum Of Squares Mean Squares F Value Pr>F

JTER 1 70,7202 70,7202 0,48 0,5061

PLK 1 34,3809 34,3809 0,23 0,6409

JTER*PLK 1 24,3809 24,3809 0,16 0,6940

ERROR 10 1486,5416 148,6541

Corrected Total 13 1608,8035

Lampiran 3. Analisis Ragam Persentase Bobot Karkas Panas Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Suplemen Minyak Ikan Lemuru Terproteksi dalam Bentuk CGKK (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut Source DF Sum Of Squares Mean Squares F Value Pr>F

JTER 1 107,5360 107,5360 18,76 0,0015

PLK 1 0,2712054 0,2712 0,05 0,8322

JTER*PLK 1 0,8874 0,8874 0,15 0,7022

ERROR 10 57,3253

Corrected Total 13 165,9009

Lampiran 4. Analisis Ragam Bobot Daging Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Suplemen Minyak Ikan Lemuru Terproteksi dalam Bentuk CGKK (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut

Source DF Sum Of Squares Mean Squares F Value Pr>F

JTER 1 6254,7984 6254,7984 0,34 0,5730

PLK 1 761,6396 761,6396 0,04 0,8429

JTER*PLK 1 6168,2708 6168,2708 0,33 0,5756

ERROR 10 184187,7146 18418,7715

Lampiran 5. Analisis Ragam Persentase Bobot Daging Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Suplemen Minyak Ikan Lemuru Terproteksi dalam Bentuk CGKK (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut

Source DF Sum Of Squares Mean Squares F Value Pr>F

JTER 1 0,0432 0,0432 0,01 0,9221

PLK 1 0,8915 0,8915 0,21 0,6584

JTER*PLK 1 0,0258 0,0258 0,01 0,9397

ERROR 10 42,9568 4,2956 0,08 0,9697

Corrected Total 13 43,9809

Potongan Komersial Karkas

Lampiran 6. Analisis Ragam Potongan Chuck Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Suplemen Minyak Ikan Lemuru Terproteksi dalam Bentuk CGKK (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut, serta Dikoreksi pada Bobot Karkas yang Sama (KAR)

Source DF Sum Of Square Mean Square F Value Pr>F

JTER 1 1,1819 1,1819 0,66 0,4380 PLK 1 2,1768 2,1768 1,21 0,2993 JTER*PLK 1 1,6841 1,6841 0,94 0,3580 KAR 1 2,9767 2,9767 1,66 0,2299 ERROR 9 16,1492 1,7943 Corrected Total 13 24,7531

Lampiran 7. Analisis Ragam Potongan Blade Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Suplemen Minyak Ikan Lemuru Terproteksi dalam Bentuk CGKK (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut, serta Dikoreksi pada Bobot Karkas yang Sama (KAR)

Source DF Sum Of Square Mean Square F Value Pr>F

JTER 1 3,6642 3,6642 2,11 0,1804 PLK 1 3,7668 3,7668 2,17 0,1750 JTER*PLK 1 1,2792 1,2792 0,74 0,4131 KAR 1 4,8160 4,8160 2,77 0,1303 ERROR 9 15,6345 1,7371 Corrected Total 13 29,2071

Lampiran 8. Analisis Ragam Potongan Cuberoll Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Suplemen Minyak Ikan Lemuru Terproteksi dalam Bentuk CGKK (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut, serta Dikoreksi pada Bobot Karkas yang Sama (KAR)

Source DF Sum Of Square Mean Square F Value Pr>F

JTER 1 0,0394 0,0394 0,19 0,6724 PLK 1 0,0463 0,0463 0,22 0,6468 JTER*PLK 1 0,0196 0,0196 0,10 0,7645 KAR 1 0,0015 0,0015 0,01 0,9331 ERROR 9 1,8577 0,2064 Corrected Total 13 1,9677

Lampiran 9. Analisis Ragam Potongan Brisket Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Suplemen Minyak Ikan Lemuru Terproteksi dalam Bentuk CGKK (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut, serta Dikoreksi pada Bobot Karkas yang Sama (KAR)

Source DF Sum Of Square Mean Square F Value Pr>F

JTER 1 0,0394 0,0394 0,02 0,8812 PLK 1 0,8797 0,8797 0,53 0,4862 JTER*PLK 1 0,1609 0,1609 0,10 0,7632 KAR 1 1,5961 1,5961 0,96 0,3536 ERROR 9 15,0137 1,6681 Corrected Total 13 18,0669

Lampiran 10. Analisis Ragam Potongan Shin Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Suplemen Minyak Ikan Lemuru Terproteksi dalam Bentuk CGKK (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut, serta Dikoreksi pada Bobot Karkas yang Sama (KAR)

Source DF Sum Of Square Mean Square F Value Pr>F

JTER 1 0,0612 0,0612 0,56 0,4744 PLK 1 0,0611 0,0611 0,56 0,4744 JTER*PLK 1 0,0892 0,0892 0,81 0,3910 KAR 1 0,2554 0,2554 2,32 0,1617 ERROR 9 0,9892 0,1099 Corrected Total 13 1,4257

Lampiran 11. Analisis Ragam Potongan Striploin Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Suplemen Minyak Ikan Lemuru Terproteksi dalam Bentuk CGKK (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut, serta Dikoreksi pada Bobot Karkas yang Sama (KAR)

Source DF Sum Of Square Mean Square F Value Pr>F

JTER 1 0,9896 0,9896 5,13 0,0498 PLK 1 0,5190 0,5190 2,69 0,1355 JTER*PLK 1 1,0080 1,0080 5,22 0,0482 KAR 1 0,5239 0,5239 2,71 0,1339 ERROR 9 1,7374 0,1930 Corrected Total 13 4,6810

Lampiran 12. Analisis Ragam Potongan Tenderloin Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Suplemen Minyak Ikan Lemuru Terproteksi dalam Bentuk CGKK (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut, serta Dikoreksi pada Bobot Karkas yang Sama (KAR)

Source DF Sum Of Square Mean Square F Value Pr>F

JTER 1 0,1589 0,1589 4,77 0,0569 PLK 1 0,0830 0,0830 2,49 0,1489 JTER*PLK 1 0,0049 0,0049 0,15 0,7085 KAR 1 0,1371 0,1371 4,11 0,0732 ERROR 9 0,3001 0,0333 Corrected Total 13 06591

Lampiran 13. Analisis Ragam Potongan Flank Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Suplemen Minyak Ikan Lemuru Terproteksi dalam Bentuk CGKK (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut, serta Dikoreksi pada Bobot Karkas yang Sama (KAR)

Source DF Sum Of Square Mean Square F Value Pr>F

JTER 1 0,0040 0,0040 0,00 0,9645 PLK 1 1,2958 1,2958 0,66 0,4369 JTER*PLK 1 0,1494 0,1494 0,08 0,7886 KAR 1 2,2067 2,2067 1,13 0,3160 ERROR 9 17,6200 1,9577 Corrected Total 13 21,9056

Lampiran 14. Analisis Ragam Potongan Rump Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Suplemen Minyak Ikan Lemuru Terproteksi dalam Bentuk CGKK (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut, serta Dikoreksi pada Bobot Karkas yang Sama (KAR)

Source DF Sum Of Square Mean Square F Value Pr>F

JTER 1 0,1993 0,1993 1,46 0,2583 PLK 1 0,0015 0,0015 0,01 0,9177 JTER*PLK 1 0,2959 0,2959 2,16 0,1755 KAR 1 0,5050 0,5050 3,69 0,0869 ERROR 9 1,2318 0,1368 Corrected Total 13 2,5923

Lampiran 15. Analisis Ragam Potongan Silverside Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Suplemen Minyak Ikan Lemuru Terproteksi dalam Bentuk CGKK (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut, serta Dikoreksi pada Bobot Karkas yang Sama (KAR)

Source DF Sum Of Square Mean Square F Value Pr>F

JTER 1 0,4574 0,4574 2,81 0,1280 PLK 1 0,2142 0,2142 1,32 0,2808 JTER*PLK 1 0,8677 0,8677 5,33 0,0463 KAR 1 1,1982 1,1982 7,36 0,0239 ERROR 9 1,4648 0,1627 Corrected Total 13 3,4628

Lampiran 16. Analisis Ragam Potongan Topside Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Suplemen Minyak Ikan Lemuru Terproteksi dalam Bentuk CGKK (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut, serta Dikoreksi pada Bobot Karkas yang Sama (KAR)

Source DF Sum Of Square Mean Square F Value Pr>F

JTER 1 0,8758 0,8758 13,04 0,0056 PLK 1 0,2454 0,2454 3,66 0,0882 JTER*PLK 1 0,0152 0,0152 0,23 0,6446 KAR 1 1,2747 1,2747 18,98 0,0018 ERROR 9 0,6043 0,0671 Corrected Total 13 2,8567

Lampiran 17. Analisis Ragam Potongan Knuckle Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Suplemen Minyak Ikan Lemuru Terproteksi dalam Bentuk CGKK (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut, serta Dikoreksi pada Bobot Karkas yang Sama (KAR)

Source DF Sum Of Square Mean Square F Value Pr>F

JTER 1 0,1032 0,1032 3,44 0,0967 PLK 1 0,0048 0,0048 0,16 0,6977 JTER*PLK 1 0,0076 0,0076 0,25 0,6260 KAR 1 0,0776 0,0776 2,59 0,1422 ERROR 9 0,2702 0,0300 Corrected Total 13 0,5130

Lampiran 18. Analisis Ragam Potongan Shank Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Suplemen Minyak Ikan Lemuru Terproteksi dalam Bentuk CGKK (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut, serta Dikoreksi pada Bobot Karkas yang Sama (KAR)

Source DF Sum Of Square Mean Square F Value Pr>F

JTER 1 0,1000 0,1000 0,96 0,3535 PLK 1 0,1517 0,1517 1,45 0,2591 JTER*PLK 1 0,2561 0,2561 2,45 0,1520 KAR 1 0,1096 0,1096 1,05 0,3326 ERROR 9 0,9410 0,1045 Corrected Total 13 1,6434

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, A. & E. Triwulanningsih. 2007. Keragaman bobot badan dan morfometrik tubuh kerbau Sumbawa terpilih untuk penggemukan. Prosiding seminar dan lokakarya usaha ternak kerbau. 2007. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Astuti, M. 2004. Potensi dan keragaman sumberdaya genetic sapu peranakan Ongole (PO). Prosiding lokakarya nasional strategi pengembangan sapi potong dengan pendekatan agribisnis dan berkelanjutan. 2004. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Berg, R. T. & Butterfield, R. M. 1976. New Concepts of Cattle Growth. Sydney University Press.

Direktorat Jenderal Peternakan. 2010. Statistik Peternakan 2010. Direktorat Jenderal Peternakan. Departemen Pertanian. Jakarta.

Diwyanto, K. & H. Handiwirawan. 2006. Strategi pengembangan ternak kerbau: aspek penjaringan dan distribusi. Prosiding seminar dan lokakarya nasional usaha ternak kerbau mendukung program kecukupan daging sapi. 2006. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Goodwin, D. H. 1977. The Production and Management of Sheep. 3rd ed. Hutchinson and Co., Ltd. London.

Hafid, H. 2004. Kajian pertumbuhan dan distribusi daging serta estimasi produktivitas karkas sapi hasil penggemukan. Disertasi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Hammond, J. Jr., Bowman, J. C. & Robinson, T. R. 1984. Hammond’s Farm Animals. 5th ed. Butler Ltd. London.

Hasinah, H. & E. Handiwirawan. 2006. Keragaman genetik ternak kerbau di Indonesia. Prosiding seminar dan lokakarya nasional usaha ternak kerbau mendukung program kecukupan daging sapi. 2006. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Hendratno, C., Sukaryono, Z. Abidin, R. Baharuddin & J. M. Obst. 1981. Penggunaan dedak dibandingkan dengan bungkil kedelai sebagai konsentrat pada kerbau yang diberi makan rumput lapangan. Prosiding seminar penelitan peternakan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Bogor.

Indraningsih, R. Widiastuti & Y. Sani. 2006. Upaya pengembangan peternakan kerbau dalam menunjang kecukupan daging. Prosiding seminar dan lokakarya nasional usaha ternak kerbau mendukung program kecukupan daging sapi. 2006. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor. Maryana, L. 2002. Pengaruh penambahan minyak ikan Lemuru (Sardinella

Longiseps) terhadap produksi gas metan, VFA dan aktifitas carboxymethil cellulose pada fermentasi selulosa oleh mikroba rumen secara invitro. Skripsi. Fakultas Peternakan. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Muljadi, A., Santoso & K. Suradisastra. 1980. Peranan tenaga kerja ternak kerbau pada usahatani sawah di Sumedang. Buletin Peternakan 27: 21-30.

Muthalib, H. A. 2006. Potensi sumberdaya ternak kerbau di Nusa Tenggara Barat. Prosiding seminar dan lokakarya nasional usaha ternak kerbau mendukung program kecukupan daging sapi. 2006. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Nuraini, H., E. Andreas, & C. Sumantri. 2010. Karakteristik karkas kerbau rawa di Kabupaten Pandeglang Banten. Prosiding seminar dan lokakarya nasional percepatan pembibitan dan pengeembangan kerbau melalui kearifan lokal dan inovasi teknologi untuk mensukseskan swasembada daging kerbau dan sapi serta peningkatan kesejahteraan masyarakat peternakan. 2010. Pusat Penelitian dan pengembangan Peternakan, Bogor.

Parakkasi, A. 1999. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminan. Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Payne, W. J. A. & Hodges, John. 1997. Tropical Cattle ; Origins, Breeds, and Breeding Policies. Blackwell Science ltd., London.

Priyanti, A., L. H. Prasetyo, E. Winarti, Y. C. Rahardjo, B. Bramantyo, Indraningsih & S. Usmiati. 2005. Laporan Penelitian demand driving. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Poerwoto, H. & I. B. Dania. 2006. Perbaikan manajemen ternak kerbau untuk meningkatkan produktivitas ternak. Prosiding lokakarya nasional usaha ternak kerbau mendukung program kecukupan daging sapi. 2006. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Siregar, A. R. & K. Diwyanto. 1995. Ternak kerbau sumberdaya ternak lokal sebagai penghasil daging. Prosiding seminar nasional teknologi peternakan dan veteriner. 1995. Pusat penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor. Soeparno. 2005. Ilmu dan Teknologi Daging. Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta.

Swatland, H. J. 1984. Structure and Development of Meat Animals. Prentice Hall Inc., Englewood Cliffs, New Jersey.

Tasse, A. M. 2010. Tampilan asam lemak dalam susu sapi hasil pemberian ransum mengandung campuran garam karboksilat atau metil ester kering. Disertasi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Usmiati, S. & A. Priyanti. 2006. Sifat fisikokimia dan palatabilitas bakso daging kerbau. Prosiding lokakarya nasional usaha ternak kerbau mendukung program kecukupan daging sapi. 2006. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Karakteristik Karkas

Lampiran 1. Analisis Ragam Bobot Potong Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Suplemen Minyak Ikan Lemuru Terproteksi dalam Bentuk CGKK (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut

Source DF Sum Of Squares Mean Squares F Value Pr>F

JTER 1 2251,3392 2251,3392 7,75 0,0193

PLK 1 280,2916 280,2916 0,96 0,3492

JTER*PLK 1 296,0059 296,0059 1,02 0,3367

ERROR 10 2906,0833 290,6083

Corrected Total 13 5661,7142

Lampiran 2. Analisis Ragam Bobot Karkas Panas Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Suplemen Minyak Ikan Lemuru Terproteksi dalam Bentuk CGKK (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut

Source DF Sum Of Squares Mean Squares F Value Pr>F

JTER 1 70,7202 70,7202 0,48 0,5061

PLK 1 34,3809 34,3809 0,23 0,6409

JTER*PLK 1 24,3809 24,3809 0,16 0,6940

ERROR 10 1486,5416 148,6541

Corrected Total 13 1608,8035

Lampiran 3. Analisis Ragam Persentase Bobot Karkas Panas Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Suplemen Minyak Ikan Lemuru Terproteksi dalam Bentuk CGKK (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut Source DF Sum Of Squares Mean Squares F Value Pr>F

JTER 1 107,5360 107,5360 18,76 0,0015

PLK 1 0,2712054 0,2712 0,05 0,8322

JTER*PLK 1 0,8874 0,8874 0,15 0,7022

ERROR 10 57,3253

Corrected Total 13 165,9009

Lampiran 4. Analisis Ragam Bobot Daging Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Suplemen Minyak Ikan Lemuru Terproteksi dalam Bentuk CGKK (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut

Source DF Sum Of Squares Mean Squares F Value Pr>F

JTER 1 6254,7984 6254,7984 0,34 0,5730

PLK 1 761,6396 761,6396 0,04 0,8429

JTER*PLK 1 6168,2708 6168,2708 0,33 0,5756

ERROR 10 184187,7146 18418,7715

Lampiran 5. Analisis Ragam Persentase Bobot Daging Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Suplemen Minyak Ikan Lemuru Terproteksi dalam Bentuk CGKK (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut

Source DF Sum Of Squares Mean Squares F Value Pr>F

JTER 1 0,0432 0,0432 0,01 0,9221

PLK 1 0,8915 0,8915 0,21 0,6584

JTER*PLK 1 0,0258 0,0258 0,01 0,9397

ERROR 10 42,9568 4,2956 0,08 0,9697

Corrected Total 13 43,9809

Potongan Komersial Karkas

Lampiran 6. Analisis Ragam Potongan Chuck Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Suplemen Minyak Ikan Lemuru Terproteksi dalam Bentuk CGKK (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut, serta Dikoreksi pada Bobot Karkas yang Sama (KAR)

Source DF Sum Of Square Mean Square F Value Pr>F

JTER 1 1,1819 1,1819 0,66 0,4380 PLK 1 2,1768 2,1768 1,21 0,2993 JTER*PLK 1 1,6841 1,6841 0,94 0,3580 KAR 1 2,9767 2,9767 1,66 0,2299 ERROR 9 16,1492 1,7943 Corrected Total 13 24,7531

Lampiran 7. Analisis Ragam Potongan Blade Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Suplemen Minyak Ikan Lemuru Terproteksi dalam Bentuk CGKK (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut, serta Dikoreksi pada Bobot Karkas yang Sama (KAR)

Source DF Sum Of Square Mean Square F Value Pr>F

JTER 1 3,6642 3,6642 2,11 0,1804 PLK 1 3,7668 3,7668 2,17 0,1750 JTER*PLK 1 1,2792 1,2792 0,74 0,4131 KAR 1 4,8160 4,8160 2,77 0,1303 ERROR 9 15,6345 1,7371 Corrected Total 13 29,2071

Lampiran 8. Analisis Ragam Potongan Cuberoll Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Suplemen Minyak Ikan Lemuru Terproteksi dalam Bentuk CGKK (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut, serta Dikoreksi pada Bobot Karkas yang Sama (KAR)

Source DF Sum Of Square Mean Square F Value Pr>F

JTER 1 0,0394 0,0394 0,19 0,6724 PLK 1 0,0463 0,0463 0,22 0,6468 JTER*PLK 1 0,0196 0,0196 0,10 0,7645 KAR 1 0,0015 0,0015 0,01 0,9331 ERROR 9 1,8577 0,2064 Corrected Total 13 1,9677

Lampiran 9. Analisis Ragam Potongan Brisket Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Suplemen Minyak Ikan Lemuru Terproteksi dalam Bentuk CGKK (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut, serta Dikoreksi pada Bobot Karkas yang Sama (KAR)

Source DF Sum Of Square Mean Square F Value Pr>F

JTER 1 0,0394 0,0394 0,02 0,8812 PLK 1 0,8797 0,8797 0,53 0,4862 JTER*PLK 1 0,1609 0,1609 0,10 0,7632 KAR 1 1,5961 1,5961 0,96 0,3536 ERROR 9 15,0137 1,6681 Corrected Total 13 18,0669

Lampiran 10. Analisis Ragam Potongan Shin Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Suplemen Minyak Ikan Lemuru Terproteksi dalam Bentuk CGKK (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut, serta Dikoreksi pada Bobot Karkas yang Sama (KAR)

Source DF Sum Of Square Mean Square F Value Pr>F

JTER 1 0,0612 0,0612 0,56 0,4744 PLK 1 0,0611 0,0611 0,56 0,4744 JTER*PLK 1 0,0892 0,0892 0,81 0,3910 KAR 1 0,2554 0,2554 2,32 0,1617 ERROR 9 0,9892 0,1099 Corrected Total 13 1,4257

Lampiran 11. Analisis Ragam Potongan Striploin Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Suplemen Minyak Ikan Lemuru Terproteksi dalam Bentuk CGKK (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut, serta Dikoreksi pada Bobot Karkas yang Sama (KAR)

Source DF Sum Of Square Mean Square F Value Pr>F

JTER 1 0,9896 0,9896 5,13 0,0498 PLK 1 0,5190 0,5190 2,69 0,1355 JTER*PLK 1 1,0080 1,0080 5,22 0,0482 KAR 1 0,5239 0,5239 2,71 0,1339 ERROR 9 1,7374 0,1930 Corrected Total 13 4,6810

Lampiran 12. Analisis Ragam Potongan Tenderloin Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Suplemen Minyak Ikan Lemuru Terproteksi dalam Bentuk CGKK (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut, serta Dikoreksi pada Bobot Karkas yang Sama (KAR)

Source DF Sum Of Square Mean Square F Value Pr>F

JTER 1 0,1589 0,1589 4,77 0,0569 PLK 1 0,0830 0,0830 2,49 0,1489 JTER*PLK 1 0,0049 0,0049 0,15 0,7085 KAR 1 0,1371 0,1371 4,11 0,0732 ERROR 9 0,3001 0,0333 Corrected Total 13 06591

Lampiran 13. Analisis Ragam Potongan Flank Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Suplemen Minyak Ikan Lemuru Terproteksi dalam Bentuk CGKK (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut, serta Dikoreksi pada Bobot Karkas yang Sama (KAR)

Source DF Sum Of Square Mean Square F Value Pr>F

JTER 1 0,0040 0,0040 0,00 0,9645 PLK 1 1,2958 1,2958 0,66 0,4369 JTER*PLK 1 0,1494 0,1494 0,08 0,7886 KAR 1 2,2067 2,2067 1,13 0,3160 ERROR 9 17,6200 1,9577 Corrected Total 13 21,9056

Lampiran 14. Analisis Ragam Potongan Rump Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Suplemen Minyak Ikan Lemuru Terproteksi dalam Bentuk CGKK (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut, serta Dikoreksi pada Bobot Karkas yang Sama (KAR)

Source DF Sum Of Square Mean Square F Value Pr>F

JTER 1 0,1993 0,1993 1,46 0,2583 PLK 1 0,0015 0,0015 0,01 0,9177 JTER*PLK 1 0,2959 0,2959 2,16 0,1755 KAR 1 0,5050 0,5050 3,69 0,0869 ERROR 9 1,2318 0,1368 Corrected Total 13 2,5923

Lampiran 15. Analisis Ragam Potongan Silverside Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Suplemen Minyak Ikan Lemuru Terproteksi dalam Bentuk CGKK (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut, serta Dikoreksi pada Bobot Karkas yang Sama (KAR)

Source DF Sum Of Square Mean Square F Value Pr>F

JTER 1 0,4574 0,4574 2,81 0,1280 PLK 1 0,2142 0,2142 1,32 0,2808 JTER*PLK 1 0,8677 0,8677 5,33 0,0463 KAR 1 1,1982 1,1982 7,36 0,0239 ERROR 9 1,4648 0,1627 Corrected Total 13 3,4628

Lampiran 16. Analisis Ragam Potongan Topside Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Suplemen Minyak Ikan Lemuru Terproteksi dalam Bentuk CGKK (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut, serta Dikoreksi pada Bobot Karkas yang Sama (KAR)

Source DF Sum Of Square Mean Square F Value Pr>F

JTER 1 0,8758 0,8758 13,04 0,0056 PLK 1 0,2454 0,2454 3,66 0,0882 JTER*PLK 1 0,0152 0,0152 0,23 0,6446 KAR 1 1,2747 1,2747 18,98 0,0018 ERROR 9 0,6043 0,0671 Corrected Total 13 2,8567

Lampiran 17. Analisis Ragam Potongan Knuckle Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Suplemen Minyak Ikan Lemuru Terproteksi dalam Bentuk CGKK (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut, serta Dikoreksi pada Bobot Karkas yang Sama (KAR)

Source DF Sum Of Square Mean Square F Value Pr>F

JTER 1 0,1032 0,1032 3,44 0,0967 PLK 1 0,0048 0,0048 0,16 0,6977 JTER*PLK 1 0,0076 0,0076 0,25 0,6260 KAR 1 0,0776 0,0776 2,59 0,1422 ERROR 9 0,2702 0,0300 Corrected Total 13 0,5130

Lampiran 18. Analisis Ragam Potongan Shank Berdasarkan Jenis Ternak (JTER), Perlakuan Suplemen Minyak Ikan Lemuru Terproteksi dalam Bentuk CGKK (PLK) dan Interaksi Kedua Faktor Tersebut, serta Dikoreksi pada Bobot Karkas yang Sama (KAR)

Source DF Sum Of Square Mean Square F Value Pr>F

JTER 1 0,1000 0,1000 0,96 0,3535 PLK 1 0,1517 0,1517 1,45 0,2591 JTER*PLK 1 0,2561 0,2561 2,45 0,1520 KAR 1 0,1096 0,1096 1,05 0,3326 ERROR 9 0,9410 0,1045 Corrected Total 13 1,6434

Dokumen terkait