• Tidak ada hasil yang ditemukan

PADA PANTAI MUTUN MS TOWN DAN PULAU TANGKIL, KABUPATEN PESAWARAN, BANDAR LAMPUNG

DAFTAR PUSTAKA

Aprilian, R. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Wisata dan Surplus Konsumen di Taman Wisata Alam Situ Gunung dengan Metode Biaya Perjalanan. Skripsi. Jurusan Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Pesawaran. 2010. Pesawaran Dalam Angka 2010: Pesawaran in Figures. Pemerintah Kabupaten Pesawaran, Pesawaran.

Damanik, J dan Weber, H. F. 2006. Perencanaan Ekowisata, Teori dan Aplikasi. C.V Andi Offset, Yogyakarta.

Sihombing, D.M. Rumanthy. 2011. Penilaian Ekonomi dan Prospek Pengembangan Wisata Taman Wisata Alam Gunung Pancar. Skripsi. Jurusan Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Lampung. 2010. Kebudayaan dan Pariwisata Dalam Angka Tahun 2010. Provinsi Lampung, Lampung. Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pesawaran.

2011. Lampiran II: Surat Perintah Tugas Nomor 800/1187/III.13/2011.

Pemerintah Kabupaten Pesawaran, Pesawaran.

Djijono, 2002. Valuasi Ekonomi Menggunakan metode Travel Cost Method

Taman Hutan Wisata di Taman Wan Abdul Rahman, Provinsi Lampung. Tesis. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor.

Fauzi, A. 2006. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Firandari, T. 2009. Analisis Permintaan dan Nilai Ekonomi Wisata Pulau Situ Gintung (PSG-3) dengan Metode Biaya Perjalanan. Skripsi. Jurusan Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Garrod, G. and K. G. Willis. 1999. Economic Valuation of The Environment: Method and Case Studies. Edward Elgar Publishing, Massachusetts. Gujarati, D. 1998. Ekoometrika Dasar. Terjemahan. PT Erlangga. Jakarta.

Haab, T.C. and K.E. McConnell. 2002. Valuing Environmental and Natural Resources: The Econometrics of Non-Market Valuation. Edward Elgar Publishing Limited.

International Union of Official Travel Organization (IUTO). 1963. The United Unions Confrence on International Travel and Tourism. Roma. August- September.

88 Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor IV/MPR/1978. 1978. Garis-Garis Besar Haluan Negara. Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, Jakarta.

Nasution. 2003. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Bumi Aksara. Jakarta. Samuelson, P.A, Nordhaus, W.D. 2003. Ilmu Mikroekonomi. Media Global

Edukasi. Jakarta.

Turner, P.K., D. Pearce., and I. Bateman. 1993. Environmental Economics: An Elementary Introduction. Johns Hopkins University Press, Baltimore. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10. 2009. Kepariwisataan.

Pemerintah Republik Indonesia, Jakarta.

Undang-Undang Nomor 9. 1990. Kepariwisataan. Direktorat Jendral Pariwisata, Jakarta.

Wahab, S. 1992. Manajemen Kepariwisataan. Penerjemah Frans Gromang. Pradnya Paramita, Jakarta.

Yoeti, A. 2008. Ekonomi Pariwisata, Introduksi, Informasi dan Implementasi. Kompas. Jakarta.

PERBANDINGAN SURPLUS KONSUMEN DAN FAKTOR-

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN WISATA

PADA PANTAI MUTUN MS TOWN DAN PULAU TANGKIL,

KABUPATEN PESAWARAN, BANDAR LAMPUNG

EVA LIANA SARI

DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

PERBANDINGAN SURPLUS KONSUMEN DAN FAKTOR-

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN WISATA

PADA PANTAI MUTUN MS TOWN DAN PULAU TANGKIL,

KABUPATEN PESAWARAN, BANDAR LAMPUNG

EVA LIANA SARI H44080066

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan

DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

RINGKASAN

EVA LIANA SARI. Perbandingan Surplus Konsumen dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Wisata Pada Pantai Mutun MS Town dan Pulau Tangkil, Kabupaten Pesawaran, Bandar Lampung. Dibimbing oleh EKA INTAN KUMALA PUTRI

Keindahan alam yang membentang yang dimiliki Indonesia memberikan manfaat tersendiri bagi sektor pariwisata. Tingginya tingkat pertumbuhan pariwisata di Indonesia membuat beberapa daerah mengunggulkan sektor ini sebagai alat pertumbuhan daerah. Pantai Mutun MS Town dan Pulau Tangkil merupakan obyek wisata yang baru berkembang dan menjadi sektor unggulan di Kabupaten Pesawaran, Bandar Lampung. Meskipun berada pada lokasi yang sama, namun penilaian terhadap kedua obyek wisata ini harus dilakukan secara terpisah. Oleh sebab itu, tujuan penelitian ini secara khusus yaitu: (1) memberikan deskripsi kondisi obyek wisata Pantai Mutun MS Town dan Pulau Tangkil; (2) membandingkan surplus konsumen di kedua obyek wisata Pantai Mutun MS Town dan Pulau Tangkil; (3) mengestimasi tingkat retribusi optimum harga tiket di Pantai Mutun MS Town dan Pulau Tangkil; (4) mengidentifikasikan faktor- faktor yang mempengaruhi permintaan wisata menuju Pantai Mutun MS Town dan Pulau Tangkil.

Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Pantai Mutun MS Town dan Pulau Tangkil, Kabupaten Pesawaran, Bandar Lampung. Pengambilan data dilakukan selama bulan Februari sampai April 2012. Deskripsi kondisi obyek wisata Pantai Mutun MS Town dan Pulau Tangkil diidentifikasi dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Perbandingan surplus konsumen dan estimasi tingkat retribusi optimum harga tiket di Pantai Mutun MS Town dan Pulau Tangkil dianalisis dengan menggunakan metode biaya perjalanan. Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan wisata menuju lokasi wisata diketahui dengan menggunakan model regresi linier berganda.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan Pantai Mutun MS Town lebih mengedepankan konsep pantai dengan berbagai sarana dan prasarana yang lengkap, sementara Pulau Tangkil menawarkan keindahan alam berupa pantai dan pulau yang masih alami dan tidak terlalu dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana, sehingga keindahan dan keasrian nya masih sangat terjaga. Surplus konsumen di Pantai Mutun MS Town berdasarkan metode biaya perjalanan individual sebesar Rp 2.764.045,00 per individu per kunjungan. Surplus konsumen di Pulau Tangkil yang diperoleh dengan menggunakan metode biaya perjalanan adalah sebesar Rp 1.577.320,00. Pengelola objek wisata Pantai Mutun MS Town dan Pulau Tangkil masih bisa menaikkan harga tiket masuk menuju masing-masing lokasi wisata jika pemilik objek wisata mampu melakukan perbaikan terhadap berbagai fasilitas yang ada, baik fasilitas inti maupun fasilitas penunjang yang sesuai dengan harapan pengunjung. Terdapat empat faktor sosial ekonomi yang berpengaruh terhadap fungsi permintaan Pantai Mutun MS Town yakni umur, dummy status pernikahan, lama pendidikan dan waktu yang dihabiskan di lokasi, sedangkan terdapat tiga faktor sosial ekonomi yang berpengaruh terhadap fungsi permintaan Pulau Tangkil yakni jarak tempuh, lama mengetahui lokasi dan biaya perjalanan.

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan beberapa saran untuk berbagai pihak, antara lain : (1) Pantai Mutun MS Town dan Pulau Tangkil merupakan objek wisata yang sangat potensial untuk terus dikembangkan dan dipromosikan guna menjaring lebih banyak lagi wisatawan yang berkunjung, baik dari Provinsi Lampung maupun yang berasal dari luar Lampung, oleh karena itu kegiatan promosi secara gencar merupakan sesuatu yang perlu dilakukan, (2) Perlu adanya penigkatan kualitas Pantai Mutun MS Town dan Pulau Tangkil dengan perawatan maupun penambahan berbagai fasilitas yang ada baik fasilitas inti maupun fasilitas penunjang sehingga pengunjung bisa merasa lebih nyaman dalam melakukan kegiatan rekreasi, (3) Harga tiket masuk Pantai Mutun MS Town masih dapat dinaikkan sesuai dengan keinginan membayar pengunjung, dari harga tiket awal sebesar Rp 5.000,00 menjadi Rp 6.000,00. Sementara harga tiket masuk Pulau Tangkil juga masih dapat dinaikkan sesuai dengan keinginan membayar pengunjung dari Rp 3.000,00 menjadi Rp 9.000,00 (diasumsikan terdapat biaya tetap yakni tiket masuk menuju Pantai Mutun MS Town terlebih dahulu sebesar Rp 5.000,00). Namun kebijakan menaikkan harga tiket ini juga harus diimbangi dengan pengembangan dan perbaikan tempat wisata sesuai harapan pengunjung, (4) Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan perhitungan manfaat tangible maupun intangible guna mendapat nilai total ekonomi dari keberadaan masing-masing lokasi wisata.

Judul Skripsi : Perbandingan Surplus Konsumen dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Wisata Pada Pantai Mutun MS Town dan Pulau Tangkil, Kabupaten Pesawaran, Bandar Lampung

Nama : Eva Liana Sari NIM : H44080066

Menyetujui, Pembimbing

Dr. Ir. Eka Intan Kumala Putri, MSi NIP. 19650212 199003 2 001

Mengetahui, Ketua Departemen

Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan

Dr. Ir. Aceng Hidayat, MT. NIP. 19660717 199203 1 003

i

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

Dokumen terkait