• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adimihardja A, Sutono S. 2005. Teknologi pengendalian erosi lahan berlerang.

Dalam: Marham (eds): Prosiding Teknologi Pengelolaan Lahan Kering Menuju Petanian Produktif dan Ramah Lingkungan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat Bogor, 4-5 Juni 2005.

Bambang,S,A. 2012. Si Hitam Biochar yang Multiguna. PT. Perkebunan Nusantara X (Persero). Surabaya.

Barber, S,A. 1984. Soil Nutrient Biovability. John Willey and Sons. Newyork.

Buckman, H.O dan N.C Brady., 1982. Ilmu Tanah. Gajah Mada University Press.

Yogyakarta.

Australian Journal of Soil Research 45:629-634.

Damar, A. 1992. Respon Tanaman Jagung Terhadap Pemberian Pupuk Mg dan P Pada Lahan Kering Bereaksi Masam. Badan penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta.

Dariah, A., N.L. Nurida and Sutono. 2013. The Effect Of Biochar On Soil Quality And Maize Production In Upland In Dry Climate Region. In Proceeding 11th international Conference the East and Southeast Asia federation of Soil Science Societies. Bogor, Indonesia.

Deluca, T. H., M. D. MacKenzie and M. J. Gundale. 2009. Biochar Effects on Soil Nutrient Transformation. In Lehmann, J and S. Joseph, editor.

Biochar for Enviromental Management: Science and Technology. Sterling, Va Earthscan, pp. 251 – 265.

Glaser, B. 2001. The terra pretaphenomenon: A model for sustainable agriculture in the humic tropic. Die Naturwissenschaften 88: 37-41.

Glaser, B., J. Lehmann, and W. Zech. 2002. Ameliorating Physical And Chemical Properties Of Highly Weathered Soils In The Tropics With Charcoal: A Review. Biol. Fertil. Soils 35:219-230.

Guo,S,J,K., Whalen., B.W.Thomas and V. Sachdeva. 105. Physico-chemical Properties and Microbial Responses in Biochar- amended soils : Mechanisms and Future Directions. J. Agriculture, Ecosystem and Environment (206) : 46 – 59.

Hakim, N. 2005. Pengelolaan Kesuburan Tanah Masam dengan Teknologi Pengapuran Terpadu. Andalas University Press, Padang.

Hanafiah, K. A. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. PT. Raja Grafindo Persada.

Jakarta.

Hardjowigeno, S. 2007. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo. Jakarta.

Hasibuan, B,E. 1997. Pengaruh Fosfat Alam Terhadap Ketersediaan P Pada Tanah Histosol, Oksisol dan inceptisol serta Serapan P dan Pertumbuhan Tanaman Jagung. Kultura No. 142 Tahun XXVIII. Fakultas Pertanian.

USU. Medan.

Hasibuan, B.E. 2004.Pupuk dan Pemupukan.FP-USU. Medan.

IBI.2012. What is Biochar? International Biochar Initiative. www.biochar- international.org.

Indradana,H,K. 1986. Pengelolaan Kesuburan Tanah. PT. Bina Aksara.Jakarta.

Indrasari, A dan A. Syukur. 2006. Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Dan Unsur Hara Mikro Terhadap Pertumbuhan Jagung Pada Ultisol Yang Dikapur. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan 6 (2) : 116-123.

Isrun. 2006. Pengaruh Dosis Pupuk P dan Jenis Pupuk Kandang Terhadap Beberapa Sifat Kimia Tanah, Serapan P dan hasil Jagung Manis (Zea mays var Saccharata sturt) Pada Inceptisols Jatinangor. J. Agrisains Vol, 7 No.1:9-17.

Kaya, E. 2012. Pengaruh Pupuk Kalium Dan Fosfat Terhadap Ketersediaan Dan Serapan Fosfat Tanaman Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L.) Pada Tanah Brunizem. Agrologia, Vol. 1, No. 2, Oktober 2012, Hal. 113-118.

Lakitan, B. 2007. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grapindo Persada.

Jakarta.

Lehmann, J., Gaunt, J. and Rondon, M. 2006. Biochar sequestration in terrestrial ecosystems. a review. Mitigation and Adaptation Strategies for Global Change 11 : 403-427.

Maguire, R. O dan F. A. Agblevor. 2010. Biochar in Agricultural Systems.

College of Agriculture and Life Sciences,Virginia Polytechnic Institute and State University.

Marcano, Martinez, E., and M.B. McBride. 1989. Comparison Of The Titration And Ion Adsorption Methods For Surface Charge Measurements In Oxisols. Soil Sci. Soc. Am. J. 53: 1040–1045.

Mario, M,D. 2002. Peningkatan Produktivitas dan Stabilitas Tanah Gambut dengan Pemberian Tanah Mineral yang Diperkaya Bahan Berkadar Besi Tinggi. Disertasi Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. 120 hlm.

Marsono dan Sigit,P. 2001. Pupuk Akar. PT.Penebar Swadaya. Jakarta.

Mulyani, N.S., M.E. Suryadi, S. Dwiningsih, dan Haryanto. 2010. Dinamika Hara Nitrogen Pada Tanah Sawah. Jurnal Tanah dan Iklim (19):14-25.

Novak, J.M., W.J. Busscher, D.L. Laird, M. Ahmedna, D.W. Watts, and M.A.S.

Niandou. 2009. Impact Of Biochar Amendment On Fertility Of A Southeastern Coastal Plain. Soil Science 174:105-111.

Novizan. 2002. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. AgroMedia Pustaka, Depok.

Hal. 87-88.

Novizan. 2005. Petunjuk Pemupukan Yang Efektif, Cetakan Pertama. Agro Media Pustaka, Jakarta.

Nurida, N.L., A. Dariah dan A. Rachman. 2009. Kualitas Limbah Pertanian Sebagai Bahan Baku Pembenah Berupa Biochar Untuk Rehabilitasi Lahan. Prosiding Seminar Nasional dan Dialog Sumberdaya Lahan Pertanian. Tahun 2008. Hal 209-215.

Polii, M. G. M. dan Tumbelaka, S. 2012. Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata L.) padaBeberapa Dosis Pupuk Organik. Universitas Sam Ratulangi. Manado.

Priyadarshini, R. 2009. “Estimasi modal C (C - stock) Masukan Bahan Organik Dan Hubungannya Dengan Jumlah Individu Cacing Tanah Pada Sistem Wanatani”.Thesis. Program Pasca Sarjana UNIBRAW. Malang.

Pura,S,N,I. dan Sujana,P. 2005. Pengelolaan Tanah Ultisol Dengan Pemberian Pembenah Organik Biochar Menuju Pertanian Berkelanjutan. Agrimeta : Jurnal Pertanian Berbasis Keseimbangan Ekosistem Vol.05., No.09.

Rosmarkam, A. dan N. W. Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius, Yogyakarta.

Ruminta, Rahadiyan.A, Wicaksono.Y.F, Fitriatin.N.B, dan Wahyudin.A. 2017.

Respons Tanaman Jagung (Zea mays L.) Akibat Pemberian Pupuk Fosfat Dan Waktu Aplikasi Pupuk Hayati Mikroba Pelarut Fosfat Pada Ultisols Jatinangor. Jurnal Kultivasi Vol. 16 (1) Maret 2017.

Rusnetty. 2000. Beberapa Sifat Kimia Serapan P, Fraksionasi Al dan Fe Tanah, Serapan Hara, serta Hasil Jagung Akibat Pemberian Bahan Organik dan Fosfat Alam pada Ultisols Sitiung. Bandung: Disertasi Unpad

Salampak, D. 1999. Peningkatan Produktivitas Tanah Gambut Yang Disawahkan dengan Pemberian Bahan Amelioran Tanah Mineral Yang Berkadar Besi tinggi. Disertasi Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. 175 hlm.

Sanchez, P. A. 1992. Sifat Pengelolaan Tanah Tropika. Jilid I. Terjemahan Amir Hamzah. Penerbit ITB. Bandung.

Santi, L.P. dan D.H. Goenadi. 2012. Pemanfaatan Biochar Cangkang Sawit Sebagai Pembawa Mikroba Pemantap Agregat. Jurnal Penelitian Ilmu- Ilmu Kelaman: Buana Sains. Tribhuana Press. Vol 12:No. 1. Hal: 7-14.

Santoso, B., F. Haryanti dan S.A. Kadarsih. 2004. Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Serat Tiga Klon Rami Di Lahan Aluvial Malang. Jurnal Pupuk. 5(2):14-18.

Setyamidjaja, D. 1986. Pupuk dan Pemupukan. Simplex. Jakarta.

Sika, Makhosazana Princess. 2012. Effect of biochar on chemistry, nutrient uptake and fertilizer mobility in sandy soil. Thesis. University of Stellenbosch. Stellenbosch University http://scholar.sun.ac.za

Simangunsong, S. A. 2006. Pengaruh Pemberian Berbagai MVA dan Pupuk Kandang Ayam pada Tanaman Tembakau Deli Terhadap Serapan P dan Pertumbuhan di Tanah Inceptisol Sampali.Tesis. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Siregar, H. M., Jamilah, dan H. Hanum. 2015. Aplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 untuk Meningkatkan Unsur Hara P dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala. Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597 Vol.3, No.2 : 710 - 716, Maret 2015.

Siregar,P. 2017. Pengaruh Pemberian Beberapa Sumber Bahan Organik dan Masa Inkubasi Terhadap Beberapa Aspek Kimia Kesuburan Tanah Ultisol.

Jurnal Online Agroekoteknologi. Vol.5.No.2, April 2017 (34): 256- 264 SNI, 2005. Pupuk SP-36. Badan Standarisasi Nasional. SNI 02-3769-2005.

Steiner, C., Teixeira, W.G., Lehmann, J., Nehls, T., de Macedo, J.L.V., Blum, W.E.H. and Zech, W.2007. Long term effects of manure, charcoal and mineral fertilization on crop product and fertility on a highly weathered central Amazonian upland soil. Plant and Soil 291 : 275 – 290

Syafruddin. 2002. Tolok Ukur Dan Konsentrasi Al Untuk Penapisan Tanaman Jagung Terhadap Ketenggangan Al. Berita Puslitbangtan 24: 3-4.

Soil Survey Staff, 2014. Keys to Soil Taxonomy. 12th edition. United States Department of Agriculture Natural Resources Conservation Service.

Su, C. and J.B. Harsh. 1996. Alteration of imogolite, allophane and acidic soil clays by chemical extractants. Soil Sci. Soc. Am. J. 60: 77-85

Subagyo, H., S. Nata dan A. B. Siswanto. 2000. Tanah-Tanah Pertanian di Indonesia dalam Sumberdaya Lahan Indonesia dan Pengelolaannya. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Badan Penelitian dan Pengembangan pertanian, Departemen Pertanian. Bogor.

Subagyo, H., N. Suharta, dan A.B. Siswanto. 2004. Tanah-tanah pertanian di Indonesia. hlm. 21−66. Dalam A. Adimihardja, L.I. Amien, F. Agus, D.

Djaenudin (Eds). Sumberdaya Lahan Indonesia dan Pengelolaannya. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat, Bogor.

Subandi, M.Syam dan A.Widjono. 1988. Jagung. Badan Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor.

Subiksa, I G.M. 2012. Peran Pugam Dalam Penanggulanagn Fisik Lahan dan

Buana Sains. Tribhuana Press. Vol 12:No. 1. Hal: 91-98 Suprapto,H.S. 1994. Bertanam Jagung. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sutanto, R. 2005. Penerapan Pertanian Organik. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Sutedjo, M. M. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta, Jakarta.

Hal. 104.

Sutono dan N.L. Nurida. 2012. Kemampuan Biochar Memegang Air Pada Tanah Bertekstur Pasir. Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kelaman: Buana Sains. Aplikasi Biochar di Tanah Lempung Berpasir Pada Pertanaman Jagung Di Lahan Kering Kabupaten Lombok Utara. Jurnal Penelitian Ilmu Ilmu Kelaman: Buana Sains. Tribhuana Press. Vol 12:No. 1. Hal: 61-68

Tan, K. H. 2007. Soil In The Humid Tropics and monsoon Region of Indonesia.

The University of Georgia Athens, Georgia.

Tufaila, M., D. D. Laksana dan S. Alam. 2014. Aplikasi Kompos Kotoran Ayam Untuk Meningkatkan Hasil Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.) Di Tanah Masam. J. Agroteknos.,Vol. 4, No. 2, 2014 :119-126.

Uehara, G and G.P. Gillman. 1981. The mineralogy, Chemistry And Physics Of Tropical Soils With Variable Charge Clays. Westview Press. Colorado.

Widowati, Asnah dan Sutoyo. 2012. Pengaruh Penggunaan Biochar Dan Pupuk

Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Kelaman: Buana Sains. Tribhuana Press. Vol 12 : No. 1. Hal: 83-90.

Wiryanta. W dan Bernardinus .T. 2002. Bertanam Cabai Pada Musim Hujan.

Agromedia Pustaka. Jakarta.

Wulandari, V. 2011. Pengaruh Pemberian Beberapa Dosis Pupuk Kandang Ayam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Rosella (Hibiscus Sabdariffa L) di Tanah Ultisol. Fakultas Pertanian. Universitas Andalas. Padang.

Yuwono, N. W., 2006. Pupuk Organik. http://nasih.staff.ugm.ac.id. [Online]

[diakses 3 Maret 2018]. Medan.

Zhu,Q., X.Peng, T.Huang., Z.Xie and N.M Holden. 2014. Effect of biochar addition on maize growth and nitrogen use efficiency in Acid Red Soil.

Pedospere 24 (6) : 699-708.

LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Analisis Awal Tanah Ultisol Labuhan Batu Selatan Parameter Hasil Analisis Kriteria

pH H2O 4,38 Masam

pH KCl 4,60 Netral

C-Organik (Walkley &Black) (%) 0,25 Sangat Rendah

Aldd KCl 1 N (me/100g) 0,40 ---

Kapasitas Lapang (%) 8,02 ---

Kadar Air (%) 1 ---

P Bray II (Ppm) 2,84 Sangat Rendah

P Total (Spectrophotometry) (Ppm) 0,11 Sangat Rendah N-total (Metode Kjeldahl) (%) 0,056 Sangat Rendah Hasil Analisis Awal Biochar Kotoran Sapi dan Biochar Kotoran Ayam

Parameter Biochar

Kotoran Ayam Kotoran Sapi

pH H2O 8,95 9,47

Kadar Air (%) 12,5 12,5

N-total (Metode Kjeldahl) (%) 0,66 0,1

C-Organik (Walkley &Black) (%) 5,54 0,84

C/N 8,39 8,4

P Total (%) 0,67 0,77

Hasil Analisis Awal Pupuk Kandang Sapi dan Pupuk Kandang Ayam

Parameter Pupuk Kandang

Ayam Sapi

pH H2O 8,64 7,61

Kadar Air (%) 5,1 48,1

N-total (Metode Kjeldahl) (%) 2,13 0,42

C-Organik (Walkley &Black) (%) 17,41 6,23

C/N 8,17 14,83

P Total (%) 1,52 1,17

52

Lampiran 2. Bagan Percobaan Tanaman Jagung (Zea mays L.)

Ulangan I Ulangan II Ulangan III

DP1 (II)

Keterangan :

A0 : Kontrol 0 ton / ha = 0 gr / polybag

A1 : BKA (Biochar Kandang Ayam) 30 ton / ha = 150 gr / polybag A2 : BKS (Biochar Kandang Sapi) 30 ton / ha = 150 gr / polybag A3 : PKA (Pupuk Kandang Ayam) 30 ton / ha = 150 gr / polybag A4 : PKS (Pupuk Kandang Sapi ) 30 ton / ha = 150 gr / polybag P0 : 0 kg P2O5 / ha (0 gr SP-36 / polybag)

P1 : 100 kg P2O5 / ha (1,38 gr SP-36 / polybag) P2 : 200 kg P2O5 / ha (2,77 gr SP-36 / polybag)

Lampiran 3. Hasil Analisa pH Tanah

Lampiran 4. Daftar Sidik Ragam pH Tanah

SK db JK KT F hit F,05

55

Lampiran 5. Kriteria Sifat – Sifat Kimia Tanah Sifat Tanah Satuan

Kategori Sangat

Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

Sumber : (Staf Pusat Penelitian Tanah, 1983 dan BPP Medan, 1982).

Lampiran 6. Hasil Analisa C-Organik Tanah

Lampiran 7. Daftar Sidik Ragam C-Organik Tanah

SK db JK KT F hit F,05

Lampiran 8. Hasil Analisa P - Tersedia Tanah

Lampiran 9. Daftar Sidik Ragam P - Tersedia Tanah

SK db JK KT F hit F,05

Lampiran 10. Hasil Analisa Al-dd Tanah

Lampiran 11. Daftar Sidik Ragam Al-dd Tanah

SK db JK KT F hit F,05

Lampiran 12. Hasil Analisa Tinggi Tanaman (cm)

Lampiran 13. Daftar Sidik Ragam Tinggi Tanaman (cm)

SK Db JK KT F hit F,05

Lampiran 14. Hasil Analisa Bobot Kering Tajuk (g)

Lampiran 15. Daftar Sidik Ragam Bobot Kering Tajuk (g)

SK db JK KT F hit F,05

Lampiran 16. Hasil Analisa Bobot Kering Akar (g)

Lampiran 17. Daftar Sidik Ragam Bobot Kering Akar (g)

SK db JK KT F hit F,05

Lampiran 18. Hasil Analisa Serapan P (mg/tanaman)

Lampiran 19. Daftar Sidik Ragam Bobot Kering Akar (g)

SK db JK KT F hit F,05

Gambar 1. Hubungan amelioran dan pupuk SP-36 terhadap tinggi tanaman jagung (Zea mays L.)

Gambar 2. Hubungan amelioran dan pupuk SP-36 terhadap bobot kering tanaman jagung (Zea mays L.)

Gambar 3. Hubungan amelioran dan pupuk SP-36 terhadap serapan P tanaman jagung (Zea mays L.)

Dokumen terkait