Afandhie R dan N.W Yuwono. 2007. Ilmu Kesuburan Tanah. Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Ahmad, M. 2014. Pengaruh Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh dan Pupuk Organik terhadap Pertumbuhan Setek Lada (Piper nigrum L.). Skripsi STIPER Dharma Wacana Metro Lampung
Amanah, S. 2009. Pertumbuhan Bibit Setek Lada (Piper nigrum L.) Pada Beberapa Macam Media dan Konsentrasi Auksin. Skripsi. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Artanti, Y. F. 2007. Pengaruh Macam Pupuk Organik Cair dan Konsentrasi IAA terhadap Pertumbuhan Setek Tanaman Stevia (Stevia rebaudiana Bertoni M.). Skripsi S1 FP UNS, Surakarta.
Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. 1996. Monograf Tanaman Lada.
Balitro, Bogor.
Budi, M.A.I. Donowati dan Dianto.2012. Pengaruh Kencing Sapi dan Air Kelapa Muda pada Pertumbuhan Stek Lada (Piper nigrum L.) Jurnal Java Primordial Volume 8, Nomor 1, April 2012
Departemen Pertanian. 2001. Teknik Perbanyakan Bibit Lada Sistem Satu Ruas.
Lembar Informasi Pertanian. BPTP Sumatera Selatan.
Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH (GIZ). 2016.
Praktek Budidaya yang baik. Wisma Bakri, Jakarta.
Djamhuri, E. 2011. Pemanfaatan Air Kelapa Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Stek Pucuk Meranti Tembaga (Shorea leprosula Miq.) Jurnal Silvikultur Tropika. Vol. 02 No. 01 April 2011, Hal. 5 – 8. ISSN: 2086-8227
Dwiati, M. 2016. Peran Zat Pengatur Tumbuh Auksin dan Sitokinin terhadap Pertumbuhan Semai Anggrek Phalaenopsis. Pelatihan Budidaya Anggrek di PKH Banteran, Jawa Tengah.
Gusniwati, Irawan, B., dan Neliyati. 2007. Penggunaan Zat Pengatur Tumbuh Auksin untuk Memacu Perakaran dan Pertumbuhan Setek Duku. Jurnal Agronomi Vol. 11 No. 1.
Hartmann, H.T., and D.E Kester. 1990. Plant Propagation: Principles and Practices Fifth Edition. Prentice Hall. International Inc. New York.
Haryadi, Darmawan dan Zaubin. 1996. Pengaruh Jenis Setek dan Media Pembibitan Terhadap Pertumbuhan Bibit Tanaman Lada (Piper nigrum L.). Bul. Agron. 24(1): 6-9 (1996)
Hidayanto, M., Nurjannah, S. dan Yossita, F. 2003. Pengaruh Panjang Setek Akar dan Konsentrasi Natrium-Nitrofenol Terhadap Pertumbuhan Setek Akar Sukun (Artocarpus communis F.) Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol. 6, No. 2, Juli 2003 : 154-169. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Timur, Samarinda.
Ijas, B. 1960. Beberapa Catatan Tentang Biologi Bunga Lada (Piper nigrum L.).
Balai Besar Penyeledikan Pertanian, Bogor.
Irma, A. 2013. Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Atonik dan Siapton Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Semi (Zea Mays L.). Jurnal Agroteknologi. Gorontalo
Jaenuri. 1991. Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Atonik dan Pupuk Kalium Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.) Menghasilkan di Bawah Naungan Tanaman Kelapa. Fakultas Pertanian Insitut Pertanian Bogor, Bogor.
Kafrawi. 2007. Pertumbuhan Setek Lada (Piper nigrum L.) yang Distimulir dengan Hormon Tumbuh pada Berbagai Media Tanam Organik. Jurnal Agrisistem, Desember 2007, Vol. 3 No. 2. ISSN 1858-4330
Kusumo, S. 2004. Zat Pengatur Tumbuh. CV Yasaguna. Jakarta.
Marzuki. Suliansyah, I. dan Mayerni, R. 2008. Pengaruh NAA Terhadap Pertumbuhan Bibit Nenas (Ananas comosus L. Merr) pada Tahap Aklimatisasi. Jerami Volume I No. 3, September - Desember 2008.
ISSN 1979-0228
Nengsih, Y. Marpaung , R. dan Alkori. 2016. Sulur Panjat Merupakan Sumber Setek Terbaik untuk Perbanyakan Bibit Lada Secara Vegetatif. Jurnal Media Pertanian Vol. 1 No. 1 Tahun 2016 Hal. 29 – 35. Universitas Batanghari, Jambi.
Nurhakim, Y.I. 2014. Perkebunan Lada Cepat Panen. Infra Pustaka. Jakarta.
Prihandono, S. 2010. Kajian Tingkat Kemasakan Biji dan Lama Perendaman Larutan Auksin Terhadap Pertumbuhan Bibit Anthurium hookeri.
Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Pujawati, N. D. 2009. Pertumbuhan Setek Jeruk Lemon (Citrus medica) dengan Pemberian Urin Sapi pada Berbagai Konsentrasi dan Lama
Perendaman. Program Studi Budidaya Hutan Fakultas Kehutanan Unlam. J. Hutan Tropis Borneo Vol. 10 (26) : 201-209.
Rismunandar. 2007. Lada Budidaya dan Tata Niaga. Penebar Swadaya, Jakarta.
Halaman 2-88.
Rohiman dan Harjadi, S. 2003. Pembiakan Vegetatif. Departemen Agronomi IPB, Bogor.
Rukmana, R. 2003. Tanaman Perkebunan: Usaha Tani Lada Perdu.Yogyakarta:
Penerbit Kanisius.
Safitri, S. K. Siregar, L. A. M. Lubis, K. 2017. Induksi Kalus Tanaman Rosella (Hibiscus sabdariffa Linn.) pada Jenis Eksplan dan Konsentrasi Auksin yang Berbeda. Jurnal Agroekoteknologi FP USU E-ISSN No. 2337- 6597 Vol.5.No.3, Juli 2017 (75): 593- 598.
Sunarlim, N., S.I. Zam, J Purwanto. 2012. Pelukaan Benih dan Perendaman dengan Atonik Pada Perkecambahan Benih dan Pertumbuhan Tanaman Semangka Non Biji (Citrullus vulgaris Schard L.). Jurnal Agroteknologi. 2(2):29-32.
Suprapto dan Yani, A. 2008. Teknologi Budidaya Lada. Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, Lampung.
Sumiati, E. 1989. Morfologi dan Pertumbuhan Kentang. Balai Penelitian Hortikultura, Lembang.
Ulfa, M. Marlina dan Mariana. 2017. Respon Pertumbuhan Setek Lada (Piper nigrum L.) Akibat Pemberian Hormon Auksin. Universitas Almuslim, Aceh.
Wasfandriyanto, A. E. 2016. Respons Bibit Setek Lada (Piper nigrum L.) pada Berbagai Media Tanam dan Konsentrasi ZPT. Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Dharma Wacana Metro, Lampung.
Wattimena, G. A. 1986. Zat Pengatur Tumbuh Tanaman. Lembaga Sumber Daya Informasi IPB, Bogor.
Wudianto, R. 2003. Membuat Stek, Cangkok, dan Okulasi. Penebar Swadaya, Jakarta.
Wulandari, R. 2017. Respon Pertumbuhan Dua Bahan Tanam Setek Lada (Piper nigrum L.) pada pemberian IBA (Indole Butryd Acid) dan NAA (Naphthalene Acetic Acid). Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Lada Varietas Natar 1
Pertulangan daun : Bersirip ganjil, anak tulang daun 4 Warna daun : Hijau hingga hijau tua
Ujung daun : Meruncing
Kaki daun : Tumpul hingga bulat
Permukaan daun : Licin mengkilap Bentuk batang : Pipih
Warna batang muda : Ungu hijau Panjang ruas batang : 85 mm
Percabangan : Tegak
Panjang ruas cabang : 68 mm Sulur gantung/sulur tanah : Banyak Jumlah akar lekat : Banyak Daya lekat akar : Kuat Rata-rata tandan percabang : 14,6
Panjang tandan : 87 mm
Rata-rata buah pertandan : 57,3 butir Persentase buah sempurna : 66,7 % Berat 1.000 buah kering : 53 gram Berat 1.000 biji kering : 38 gram
Rata-rata hasil : 4,00 ton/ha (±2,5 kg/pohon) lada hitam kering Ketahanan terhadap : Agak peka terhadap penyakit kuning. Medium penyakit sampai agak tahanterhadap busuk pangkal batang.
Keterangan : Dianjurkan tanam di daerah yang tingkat penularan penyakit busuk batang belum begitu tinggi.
Varietas ini responsive terhadap pemupukan dan cahaya. Pemangkasan tiang panjat hidup 1 x 4 bulan, setinggi ± 3 m diperlukan.
Peneliti : Auzay Hamid, Yang Nuryati, Rusli Kasim, Djiman Sitepu, Panji Laksamanhardja dan Pasril Wahid
(Sumber : Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10 tahun 2013)
Lampiran 2. Bagan Rancangan Penelitian
Lampiran 3. Gambar Tata Letak Tanaman Pada Petak Penelitian
10 cm
10 cm
80 cm
50 cm
Lampiran 4. Jadwal Kegiatan Penelitian
Keterangan: X = Waktu pelaksanaan penelitian
No. Kegiatan Penelitian Minggu Ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
6 Pembuatan Larutan Auksin X
7 Perendaman Bahan Setek X
8 Penanaman Setek X
9 Pemberian Sungkup X
10 Pembukaan Sungkup X
11 Pemeliharaan Tanaman
Penyiraman Disesuaikan dengan keadaan cuaca dan media tanam
Penyiangan Disesuaikan dengan kondisi lingkungan
Pengendalian Hama dan Penyakit Disesuaikan dengan kondisi lingkungan 12 Pengamatan Parameter
Jumlah Tunas (tunas) X X X X X X X X X
Jumlah Daun (helai) X X X X X X X X X
Panjang Tunas (cm) X X X X X X X X X
Persentase Kecepatan Setek Berakar (%) X
Persentase Setek Bertunas (%) X
Persentase Setek Berakar (%) X
Bobot Kering Tajuk (g) X
Bobot Kering Akar (g) X
Rasio Akar Tajuk (%) X
Lampiran 5. Perhitungan Auksin
Perhitungan penggunaan zat pengatur tumbuh merk dagang Atonik sebagai auksin.
1 ml atonik = 0,65 auksin
A1 = 1,5 ml auksin/1 liter air
= 1,5 ml x 6,5 = 9,75 ml
= 1,5 ml auksin/1 liter air ≈ 9,75 ml atonik/1 liter air
A2 = 3 ml auksin/1 liter air
= 3 ml x 6,5 = 19,5 ml
= 3 ml auksin/1 liter air ≈ 19,5 ml atonik/1 liter air
A3 = 4,5 ml auksin/1 liter air
= 4,5 ml x 6,5 = 29,25 ml
= 4,5 ml auksin/1 liter air ≈ 29,25 ml atonik/1 liter air
Lampiran 6. Data pengamatan jumlah tunas setek tanaman lada pada perlakuan bahan tanam dan pemberian auksin
Lampiran 7. Daftar sidik ragam jumlah tunas setek tanaman lada pada perlakuan bahan tanam dan pemberian auksin.
Perlakuan Ulangan Total Rataan
I II III
Lampiran 8. Data pengamatan jumlah daun setek tanaman lada pada perlakuan
Lampiran 9. Daftar sidik ragam jumlah daun setek tanaman lada pada perlakuan bahan tanam dan pemberian auksin.
Lampiran 10. Data pengamatan panjang tunas setek tanaman lada pada perlakuan
Lampiran 11. Daftar sidik ragam panjang tunas setek tanaman lada pada perlakuan bahan tanam dan pemberian auksin.
Lampiran 12. Data pengamatan persentase kecepatan setek berakar setek tanaman lada pada perlakuan bahan tanam dan pemberian auksin.
Perlakuan Ulangan
Lampiran 14. Daftar sidik ragam persentase kecepatan setek berakar setek tanaman lada pada perlakuan bahan tanam dan pemberian auksin.
SK Db JK KT F. Hitung F. 5% Ket.
Lampiran 15. Data pengamatan persentase setek bertunas setek tanaman lada pada perlakuan bahan tanam dan pemberian auksin.
Perlakuan Ulangan
Lampiran 16. Daftar sidik ragam persentase setek bertunas setek tanaman lada pada perlakuan bahan tanam dan pemberian auksin.
SK Db JK KT F. Hitung F. 5% Ket.
Lampiran 17. Data pengamatan persentase setek berakar setek tanaman lada pada perlakuan bahan tanam dan pemberian auksin.
Perlakuan Ulangan
Lampiran 18. Daftar sidik ragam persentase setek berakar setek tanaman lada pada perlakuan bahan tanam dan pemberian auksin.
SK Db JK KT F. Hitung F. 5% Ket.
Lampiran 19. Data pengamatan bobot kering tajuk setek tanaman lada pada perlakuan bahan tanam dan pemberian auksin.
Perlakuan Ulangan
Lampiran 20. Daftar sidik ragam bobot kering tajuk setek tanaman lada pada perlakuan bahan tanam dan pemberian auksin.
SK Db JK KT F. Hitung F. 5% Ket. perlakuan bahan tanam dan pemberian auksin.
Perlakuan Ulangan
Lampiran 22. Daftar sidik ragam bobot kering akar setek tanaman lada pada perlakuan bahan tanam dan pemberian auksin.
SK Db JK KT F. Hitung F. 5% Ket. perlakuan bahan tanam dan pemberian auksin.
Perlakuan Ulangan
Lampiran 24. Daftar sidik ragam rasio tajuk akar setek tanaman lada pada perlakuan bahan tanam dan pemberian auksin.
SK Db JK KT F. Hitung F. 5% Ket.
Perlakuan 11 14,66 1,33 0,58 2,63 tn
Bahan Tanam (S) 2 2,09 1,04 0,46 3,81 tn
Auksin (A) 3 4,02 1,34 0,59 3,41 tn
Interaksi (SxA) 6 8,55 1,43 0,62 2,92 tn
Galat 13 29,72 2,29
Total 35 44,38
FK = 774,41 KK = 26,70
Keterangan : * = Nyata tn = Tidak nyata
Lampiran 25. Rekapitulasi hasil penelitian
Lampiran 26. Foto Penelitian
S1A0U1 S1A0U2 S1A0U3
S1A1U1 S1A1U2 S1A1U3
S1A2U1 S1A2U2 S1A2U3
S1A3U1 S1A3U2 S1A3U3
S2A0U1 S2A0U2 S2A0U3
S A U S A U S A U
S2A2U1 S2A2U2 S2A2U3
S2A3U1 S2A3U2 S2A3U3
S3A0U1 S3A0U2 S3A0U3
S3A1U1 S3A1U2 S3A1U3
S3A2U1 S3A2U2 S3A2U3
S3A3U1 S3A3U2 S3A3U3