Antony, C. 2009. A review of Asam Gelugor (Garcinia atroviridis Griff).
Dweck Data. Pdf4pro.
Ardian. 2008. Pengaruh Perlakuan Suhu dan Waktu Pemanasan Benih terhadap Perkecambahan Kopi Arabika (Coffea arabica). Akta Agrosia 11(1): 25-33.
Darusman, A. 1983. Pemanfaatan Serbuk Gergaji untuk Pertanian. Bina Rimbaguna. Jakarta.
Dewi, T. K. 2015. Pengaruh Kombinasi Kadar Air Benih dan Lama Penyimpanan terhadap Viabilitas dan Sifat Fisik Benih Padi Sawah Kultivar Ciherang.
Jurnal Agrorektan 2(1): 53–61.
Ekowahyuni, L. P dan Ilyas, S. 2019. Benih Labu Siam Rekalsitran. LPU-UNAS.
Jakarta Selatan
Febryano, I. Gumay dan Riniarti, M. 2007. Metode Alternatif Penyimpanan Benih Damar Mata Kucing. Universitas Lampung
Ginting, S. 2017. Keragaman Morfologi Buah dan Kandungan Kimia dari Beberapa Aksesi Asam Gelugur (Garcinia atroviridis Griff. Ex T. Anders) di Beberapa Kabupaten Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara.
Medan
Gunawan, B., Pratiwi, I. Y., Bambang W., Hariyadi., dan Thoyib, M. 2018.
Pengaruh Media Simpan Serbuk Gergaji dan Sekam terhadap Viabilitas Benih Kakao (Theobroma cacao L.). Jurnal Hasil Penelitian UNTAG Surabaya 3(2):67–73.
Indriana, K. R., dan Budiasih, R. 2017. Pengaruh Waktu Penyimpanan Benih dan Konsentrasi Larutan Asam Sulfat terhadap Pertumbuhan Benih Jarak (Jatropha curcas L) di Persemaian. Jurnal Agrotek Indonesia 2(1):18-24 Kartasapoetra, A. G. 1992. Teknologi Benih. Produksi Benih dan Penuntun
Praktikum. Bina Aksara, Jakarta.
Kementerian Pertanian. 2014. Plasma Nutfah Tanaman Asam Gelugur (Garcinia atroviridis Griff. ex T. Anders.). Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, Sumatera Barat, Solok.
Levula, T. A., Saarsalmi, and Rantavaara, A. 2000. Effects Of Ash Fertilization and Prescribed Burning on Macronutrient, Heavy Metal, Sulphur and Cs-137 Concentrations in Lingonberries (Vaccinium vitisidaea). For. Ecol.
Manage. 126: 269-279.
Pangsuban, S., Noparat. B., Kamnoon, K., dan Charassri, N. 2007. An Evaluation of the Sexual System of Garcinia atroviridis Griff. ex T. Anders (Clusiaceae) Based on Reproductive Features. Departmen of Plant Science. Faculty of Natural Resource. Prince of Songkla University. Hat Yai, Thailand.
Prihatman, K. 2000. Manggis. Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di Perdesaan, BAPPENAS. Jakarta.
Purwanti. S. 2004. Kajian Ruang Simpan Terhadap Kualitas Benih Kedelai Hitam dan Kedelai Kuning. Jurnal Agrisci UGM. Vol 11.
(1) : 4
Rahayu, M. dan Sari, I. K. 2010. Budidaya Manggis. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat. NTB.
Rahardjo, P. 2012. Pengaruh Pemberian Sekam Padi sebagai Bahan Desikan pada Penyimpanan Biji terhadap Daya Tumbuh dan Pertumbuhan Bibit Kakao.
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Jember.
Rauf, A. 2009. Profil Arboretum USU. USU Press. Medan.
Roberts, E.H., Chin, H.F. 1980. Recalcitrant Crop Seeds. Tropical Press.
SDN.BHD. 29. Jalan Riong. Kuala Lumpur. Malaysia.
Rukmana, R. 1995. Budidaya Manggis. Kanisius. Jakarta.
Rizlansyah, I. 2010. Pengaruh Lama Pengeringan dan Lama Penyimpanan terhadap Viabilitas dan Pertumbuhan Benih Asam Gelugur (G. atroviridis. ex T. Anders). Universitas Sumatera Utara, Medan.
Sadjad, S. 1994. Kualifikasi Metabolisme Benih. Grasindo. Jakarta.
Sadjad, S. E., Murniati, dan Ilyas, S. 1999. Parameter Pengujian Vigor Benih dari Komparatif ke Simulatif. Grasindo. Jakarta.
Schmidth, L. 2000. Pedoman Penanganan Benih Tanaman Hutan Tropis dan Subtropis. Jakarta: Direktorat Jendral Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Departemen Kehutanan.
Sinaga, S. R. 2002. Pengaruh Pemberian Abu Serbuk Gergaji dan Kompos Terhadap Kimia Hara Tanah dan Produksi Tanaman Jagung (Zea mays L) pada Ultisol Mancang. Universitas Sumatera Utara.
Sitanggang, C. 2010. Pemanfaatan Arang Sekam Padi Sebagai Adsorben untuk Menurunkan Kadar Besi Dalam Air Sumur. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara.
Steel, R. G. D. dan Torrie, J.H 1993. Prinsip dan Prosedur Statistika (Pendekatan Biometrik) Penerjemah B. Sumantri. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Sukarman dan Melati. 2015. Pengelolaan Benih Rekalsitran Tanaman Perkebunan. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Bogor
Sumampow, D.M.F. 2010. Viabilitas Benih Kakao (Theobroma cacao L) pada Media Simpan Serbuk Gergaji). Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi Manado. Soil Envirorment.8(3) :102-105.
Steenis, V. C. G. G. J. 2003. Flora. PT Pradnya Paramita. Jakarta.
Sutopo, L. 2012. Teknologi Benih. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Tarigan, K. 2006. Menggagas Hutan Kerakyatan dengan Tanaman Asam Gelugur.
Heifer International. Jakarta.
Verheij, E.W.M. dan Coronel, R. E. 1997. Buah-Buahan yang dapat dimakan.
PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Yuniarti, N., Syamsuwida, D., dan Aminah, A. 2013. Dampak Perubahan Fisiologi dan Biokimia Benih Eboni (Diospyros celebica Bakh) Selama Penyimpanan. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman 10(2):65-71.
Yunitasari, M. dan Ilyas, S. 1994. Kemungkinan Beberapa Media Padatan sebagai Media Matriconditioning Benih Cabe (Capsicum annum L.). Keluarga Benih Vol. V. No.2, Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Zanzibar, M., Herdiana, N., Novita, I., Rohani, E., Muharam, A., Ismiati, E., Royani, H., dan Suprayogi, A. 2014. Pedoman Uji Cepat Viabilitas Benih Tanaman Hutan. Balai Teknologi Perbenihan Tanaman Hutan. Bogor.
38
Lampiran 1. Penempatan dan perhitungan jumlah benih pada wadah penyimpanan
735
15 untuk kadar air awal sebelum penyimpanan 720
Kontrol (M1) Serbuk Gergaji (M2) Sekam (M3) Abu Gosok (M4)
Contoh :
Setelah disimpan dari masing-masing unit penelitian diambil 5 benih perhitungan kadar air setelah penyimpanan.
Selanjutnya diambil 20 benih untuk ditanam di bak perkecambahan/unit penelitian.
180 180 180 180
U1 U2 U3 U1 U2 U3
L1 L2
30 30 30 30 30 30
Lampiran 2. Bagan pengecambahan benih
25 cm 5 cm
20 cm
5 cm
M3P2 U1 M4P2 U3 M2P1 U3 M4P1 U2
M1P2 U1 M2P1 U2 M1P1 U1 M3P2 U3
M1P2 U3 M2P2 U1 M3P1 U1 M1P2 U2
M3P2 U2 M1P1 U2 M2P2 U2 M3P1 U2
M4P1 U3 M4P2 U2 M3P1 U3 M4P1 U1
M4P2 U1 M2P2 U3 M1P1 U3 M2P1 U1
T
B 40
Lampiran 3. Bagan penanaman bak kecambah 20 cm
25 cm
5 cm 2,5 cm
X X X X
2,5 cm 5cm
X X X X
X X X X
X X X X
X X X X
Lampiran 4. Data persentase benih berkecambah di penyimpanan pada perlakuan
Lampiran 5. Data persentase benih berkecambah di penyimpanan pada perlakuan media simpan dan lama penyimpanan setelah di transformasi
Lampiran 6. Sidik ragam persentase benih berkecambah di penyimpanan pada perlakuan media simpan dan lama penyimpanan setelah di transformasi dengan √
SK db JK KT F hitung F tabel 5% Ket
Perlakuan 7 15,1881 2,1697 9,8421 2,76 *
M 3 8,0101 2,6700 12,1116 3,34 *
P 1 4,3837 4,3837 19,8853 4,60 *
M x P 3 2,7941 0,9313 4,2248 3,34 *
Galat 16 3,5272 0,2204
Total 23 18,7153
FK = 43,28 KK = 23,31%
Keterangan:
tn = tidak nyata
* = nyata
Lampiran 7. Data persentase benih berjamur di penyimpanan pada perlakuan
Lampiran 8. Data persentase benih berjamur di penyimpanan pada perlakuan media simpan dan lama penyimpanan setelah di transformasi
Lampiran 9. Sidik ragam persentase benih berjamur di penyimpanan pada perlakuan media simpan dan lama penyimpanan setelah di transformasi dengan √
SK db JK KT F hitung F tabel 5% Ket
Perlakuan 7 5,6279 0,8040 6,7809 2,76 *
M 3 1,9075 0,6358 5,3626 3,34 *
P 1 1,8129 1,8129 15,2909 4,60 *
M x P 3 1,9075 0,6358 5,3626 3,34 *
Galat 16 1,8970 0,1185
Total 23 7,5250
FK = 23,14 KK 23,38%
Keterangan:
tn = tidak nyata
* = nyata
Lampiran 10. Data persentase kadar air benih asam gelugur pada perlakuan media
Lampiran 12. Data persentase benih berkecambah di bak kecambah pada
Lampiran 13. Sidik ragam persentase benih berkecambah di bak kecambah pada perlakuan media simpan dan lama penyimpanan
Lampiran 14. Data laju perkecambahan benih asam gelugur pada perlakuan media
Lampiran 16. Data bobot basah bibit pada perlakuan media simpan dan lama
Lampiran 18. Data bobot kering bibit pada perlakuan media simpan dan lama
Lampiran 20. Data volume akar pada perlakuan media simpan dan lama
Lampiran 22. Persiapan bahan tanam
Pohon induk benih asam gelugur Buah asam gelugur
Benih asam gelugur yang siap disimpan
52
Lampiran 23. Penyimpanan dan penanaman
Benih yang telah disimpan pada Rak penyimpanan benih Berbagai macam perlakuan
Persiapan media tanam dan penanaman
Lampiran 24. Perkecambahan benih asam gelugur
Kecambah asam gelugur yang berumur 28 HST
Kecambah asam gelugur yang berumur 40 HST
54
M4P1U1
M4P1U1
M4P2U1
M4P2U1