• Tidak ada hasil yang ditemukan

Abd Rahman A. Ghani, M.Pd, Mengurai Simpul Pendidikan, Jakarta : Uhamka Prees 2009, Cet 1

Abdul majid, Perencanaan Pembelajaran Membangun Setandar Kompetensi Guru, Bandung : Remaja Rosdakarya, 2006, cet ke-2.

Abuddin Nata, persepektif Islam Tentang strategi pembelajaran, Jakarta : Kencana 2009.

Al-Qur’an Karim HB Jassin Bacaan Mulia, Anggota IKAPI Djambatan, 1978

Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta PT Raja Grafindo Persada, 2008.

Bedjo Sujanto, Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah Model Pengelolaan di Era Otonomi Daerah, Cet 1, 2007.

H. M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Tinjauan Teoretis Dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipline, Jakarta : Buna Aksara, Cet 1, 2003.

http://pendis.kemenag.go.id/file/dokumen/Lamp07permenag02th2008.pdf Isjoni, Saatnya Pendidikan Kita Bangkit, Cet 1 Oktober 2007.

Iskandarwassid, Dadang Sunendar, Seterategi Pembelajaran Bahasa, Cet Ke 3.

J.J Hasibuan Dan Mujiono, Perose Belajar Mengajar, Bandung : PT Rosdakarya, 1993,

M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Tinjauan Teoretis Dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner, Jakarta : Buna Aksara, Cet 1, 2003

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995.

Nana Sujana, Dasar-Dasar Peroses Belajar Mengajar, Bandung : Sinar Baru Algesindo , 1986, cet. Ke-3.

Oemar Hamalik, proses belajar mengajar mengajar, Jakarta Bumi Aksara, 2005, Cet Ke 4.

R. Ibrahim dan Nana Syaodih S, Perencanaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2003.

Rusman . Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Propesionalisme Guru. Cet Ke 4, Oktober 2011.

Rusman, Manajemen Kurikulum, Jakarta : Raja Wali Pers 2009.

Sarlito W. Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, Jakarta : bulan bintang, 2003 cet ke-9.

Soetipto, Raflis Kosasi, M.Sc., Propesi Keguruan, Jakarta : Rineka Cipta 2007, cet ke 3

Subana, M.Pd-Drs. Moere Stio-Sudrahat, S.Pd, Statistik Pendidikan Bandung Pustaka Stia, 2000.

Sumiati dan Asra, “Metode Pembelajaran”, Bandung, CV Wacana Prima,

2009

Tayut Yusuf, Saiful Anwar, Metodologi Pengajaran Agama Dan Bahasa Arab, RajaGrafindo Persada Jakarta, 1995.

TIM DOSEN FIP-IKIP MALANG, Pengantar Dasar-Dasar Pendidikan, Surabaya-Indonesia 2003.

Umar Tirtarahardja, S. L. La Sulo, pengantar pendidikan, Cet ke 2, April 2004. Uzer Usman, menjadi guru propesional, Jakarta: Rosda Karya, 2005.

Zakiah Daradjat dkk, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta : Bumi Aksara 1996, Cet 1.

Zakiah Daradjat, Pendidikan Isam Dalam Keluarga Dan Sekolah, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995 ,cet ke 2

71

Zakiah Darajah, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta Bumi Aksara 1995.

Zuhairini, Dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Surabaya : Usaha Nasional 1983.

Responden : Drs. H. Omam Rohmanudin, M.M

Daftar pertanyaan :

1. Bagaimana sejarah berdirinya SMP Al Amanah dan sudah berapa lama sekolah ini di bangun?

2. Bagaimana keadaan SMP Al Amanah saat ini (penerimaan siswa baru, peroses pembelajarannya, manajemen sokolah dan sumber daya pendidikannya)?

3. Bagaimana keadaaan peserta didik disekolah ini?

4. Bagaimana keadaan pendidik atau tenaga kependidikan di sekolah ini? Jawaban :

1. Sejarah berdirinya SMP Al Amanah berawal sebuah yayasan Al Amanah yang dipimpin oleh Drs .H. TB. Suhandi Ch. S. Ag, dengan dukungan masyarakat setempat karena tempat yang sangat memadai dan sangat mendukung bagi kelangsungan suatu pendidikan di salah satu sudut kota tangerang selatan.

2. Keadaan SMP saat ini sangat amat cukup baik, baik dalam penerimaan siswa baru hingga saat ini sekolah masing sangat dipercaya oleh masyarakat sekitar untuk mendidik anak-anak mereka. Dalam peroses pembelajaran, sekolah memiliki fasilitas yang cukup memadai dan baik untuk berlangsungnya kegiatan belajar mengajar antara guru-guru dan siswanya dan kalau dilihat dari sumber daya pendidikan SMP hingga saat ini banyak para pendidik adalah lulusan sarjana atau S1 atau setara.

3. Keadaan peserta didk hingga saat ini cukup baik, baik dari kelas I sampai III SMP dalam pembelajaran setiap hari mulai jam 07:00 pagi sampai 14:00 menjelang sore dari kari senin sampai jum’at. Para siswa dan guru begitu sangat menikmati dan menjalaninya ketentuan sekolah.

4. Tenaga kependidikan di sekolah ini sangat bagus dan sangat bagus guna dalam kegiatan belajar mengajar dan yang lainnya. Itu semua merupakan tanggung jawab kami bersama dari kepala sekolah sampai staf-staf sekolah yang diamanahkan oleh orang tua para murid.

Pedoman wawancara

Wawancara : 2

Hari/tanggal : selasa, 08 januari 2013

Tempat wawancara : Ruang Guru SMP Al Amanah

Responden : Drs. H Ahmad Hadi S. Ag

Daftar pertanyaan :

1. Berapa lama bapak mengajar di sekolah ini?

2. Berapa jumlah hari dalam satu minggu bapak mengajar?

3. Dalam peroses belajar mengajar kendala apa saja yang bapak sering bapak hadapi?

4. Bagaimana upaya yang dilakukan untu menghasilkan prestasi belajar siswa yang baik dalam peroses pembelajaran tersebut?

5. Tindakan preventif apakah yang bapak lakukan untuk menghindari perilaku siswa yang mengganggu dalam peroses belajar mengajar?

6. Apakah ada perbedaan pada prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih dalam melakukan metode demonstrasi dengan tidak melakukannya?

7. Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa setelah pelajaran selesai?

8. Usaha apa saja yang dilakukan oleh bapak dalam menciptakan suasana kelas yang kondusif dalam peroses belajar mengajar?

9. Bagaimana bapak menggunakan metode demonstrasi dalam bidang study fiqih? 10.Metode apa yang diterapkan oleh bapak dalam mengajar mata pelajaran fiqih? Jawaban :

1. Saya mengajar dari tahun 1991 sampai 2013 ini, dan sampai saat ini saya masih diberikan amanah untuk tetap mengajar di SMP Al Amanah ini.

2. Saya mengajar hanya 4 hari dalam satu minggu.

3. Sampai saat ini kendala yang saya hadapi tidak lain susahnya mengatur anak-anak supaya serius dalam belajar.

4. Upaya yang saya lakukan tidak lain hanya banyak memberikan tugas dan hafalan kepada anak-anak agar supaya mereka selalu belajar dan tidak meninggalkannya. 5. Hanya memberikan sangsi atau memberikan tugas kepada anak tersebut.

8. Usaha yang saya lakukan hanya menyiapkan meteri maupun alat-alat pelajaran ketika pelajaran akan dimulai.

9. Saya menggunakannya dengan cara memperaktekan kepada anak-anak lalu saya memerintahkan anak-anak untuk mememperaktekannya kembali, agar apa yang saya lakukan dengan metode demonstrasi tidak sia-sia dan berhasil dalam menyampaikan pelajaran.

Kuesioner tentang metode demonstrasi terhadap hasil belajar siswadalam bidang studi fiqih. Petunjuk keberhasilan

1. Koesioner ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hubungan metode demonstrasi dengan hasil belajar siswa dalam bidang study fiqih.

2. Setiap pertanyaan telah 4 pilihan jawaban yaitu, SS (sangat setuju), S (setuju), KS (kurang setuju), TS (tidak setuju) tugas anda memberikan tanda “ √” pada salah satu jawaban sesuai dengan pilihan jawaban anda.

3. Jawaban anda terhadap koesioner ini tidak ada kaitannya dengan nilai fiqih. Data diri

Nama : .... Kelas : ....

No Pertanyaan Pilihan jawaban

1 Guru fiqih menggunakan metode demonstrasi dalam bidang study fiqih.

SS S KS TS

2 Penggunaan waktu dalam kegiatan demonstrasi sudah sesuai dan efektif.

3 Guru fiqih sebelum pelajaran dimulai memeriksa hal-hal yang akan di demonstrasikan.

4 Guru fiqih dan siswa mengingat pokok-pokok materi yang akan di demonstrasikan, agar demosntrasi mencapai sasaran.

5 Sebelum pelajaran dimulai guru fiqih memperhatikan keadaan siswa, apakah semuanya mengikuti dengan baik.

6 Guru fiqih dapat menghindari ketegangan siswa, oleh karena itu, guru hendaknya selalu menciptakan suasana yang harmonis.

7 Pembelajaran dengan metode demonstrasi mampu membangkitkan semangat siswa.

8 Pembelajaran dengan demonstari mampu menggali pengetahuan siswa.

9 Pembelajaran dengan metode demonstrasi dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti

menambahkan pengalaman anak didik.

12 Pelajaran dengan metode demonstrasi dapat

mengurangi kesalahpahaman, karena pelajaran menjadi lebih jelas dan konkrit.

13 Pelajaran dengan metode demonstrasi dapat dapat menjawab semua masalah yang timbul dalam pikirang setiap siswa, karena mereka ikut serta berperan secara langsung.

14 Sebelum mengajar guru fiqih mempersiapkan alat peraga yang akan digunakan.

15 Penggunaan media yang digunakan telah

ditempatkan pada posisi yang baik sehingga siswa dapat melihatnya dengan jelas.

16 Ketika peroses belajar mengajar berlangsung, guru fiqih memanfaatkan alat peraga yang tersedai di sekolah atau di kelas.

17 Guru fiqih memberikan pertanyaan setelah

pembelajaran usai untuk mengukur pemahana siswa 18 Kemampuan siswa dapat mengulas materi setelah

kegiatan demonstrasi menjadi lebih baik.

19 Guru fiqih melakukan umpan balik setelah

pelaksanaan demonstrasi lebih berbobot.

20 Guru fiqih memberikan ujian peraktek untuk mengukur tingkat pemahaman siswa.

21 Saya paham akan materi yang diajarkan, oleh karena itu saya dapat membantu teman dalam mengajarkan tugas.

22 Saya akan mendapat nilai tambahan jika saya aktif dalam kegiatan pembelajaran.

23 Guru fiqih memberikan soal-soal semerter yang harus dikerjakan oleh semua siswa.

24 Saya menyukai pelajara fiqih karena dapat membantu saya lebih giat dalam beribada kepada Allah.

25 Saya akan berani bertanya kepada guru bidang study fiqih jika ada penjelasan materi yang tidak saya fahami.

Dokumen terkait