• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

B. Deskripsi Data

Data yang akan penulis sajikan dalam skripsi ini ialah penyebaran angket tentang pembelajaran fiqih dengan metode demonstrasi. Dalam penelitian ini penulis menganalisis apakah terdapat kontribusi yang dapat menghasilkan hubungan/korelasi antara variabel X (metode demonstrasi) dan variabel Y (hasil belajar siswa) sehingga dapat mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan atau tidak antara kedua variabel tersebut.

Angket yang penulis buat adalah untuk diberikan dan diisi kepada siswa, karena siswa yang secara langsung mengetahui dan sekaligus mengetahui kegiatan belajar mengajar mata pelajaran fiqih.

Dalam pengumpulan data, penulis penulis menggunakan teknik observasi, wawancara, penyebaran angket yang disebarkan kepada siswa kelas VIII f IX f SMP Al Amanah dengan mengambil sempel sebanyak 75 orang dari keseluruhan populasi yang ada dan study dokumentasi untuk mendapatkan informasi tentang hasil belajar siswa yang diperoleh dengan melihat hasil ulangan dan hasil peraktek siswa.

49

Untuk mengetahui tentang pembelajaran fiqih dengan

menggunakan metode demonstrasi, penulis mendeskripsikan data yang diperoleh melelui penyebaran angket dengan menggunkan sistem tabulasi yaitu penyajian data yang berbentuk angket dalam bentuk tabel.

Angket yang disebarkan kepada siswa kelas VII f dan IX f dan penulis susun dengan berisikan soal sebanyak 25 pertanyaan, yaitu mengenai pembelajaran fiqih dengan menggunakan metode demonstrasi.

Setelah data terkumpul, penulis melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus prosentase untuk mengetahui hasil nilai dari penyebaran

angket dan rumus korelasi “produc moment” yang perhitungannya akan

dijelaskan melalui analisis dan interpretasi data. setelah semua hasil dari sebagai sumber data, langkah selanjutnya penulis bandingkan satu sumber data dengan sumber data yang lainnya dengan menggunakan teknik triangulasi. Hal ini dilakukan agar dapat diketahui ada tidaknya kecocokan dari data yang telah didapat baik itu melalui hasil wawancara, penyebaran angket atau study dokumentasi. Data melalui angket yang dihitung dengan rumus prosentase.

Tabel 4.8

Menggunakan Metode Demonstrasi

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

Sangat setuju 24 32 %

Setuju 34 45,33 %

Kurang setuju 15 20 %

Tidak setuju 2 2,67 %

Jumlah 75 100 %

Tabel 4.8 menunjukan bahwa pada umumnya siswa merasa setuju dalam menggunakan metode demonstrasi pada pembelajaran fiqih, dengan jumlah prosentase sebesar 45,33 %, namun ada bebera siswa yang menyatakan kurang

setuju dengan penggunaan metode demosntrasi dengan prosentase 20 %. Maka metode ini pada umumnya sangat setuju bila dalam pembelajaran Fiqih selalu menggunakan metode demonstrasi.

Tabel 4.9

Penggunaan Waktu Yang Sesuai an Efektif

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

Sangat setuju 18 24 %

Setuju 34 45,33 %

Kurang setuju 22 29,33 %

Tidak setuju 1 1,33 %

Jumlah 75 100 %

Dari tabel 4.9, dapat diketahui bahwa pada umumnya siswa merasa setuju dengan penggunaan waktu dalam menggunakan metode demonstrasi pada pembelajaran fiqih, dengan jumlah prosentase sebesar 45,33 %, namun ada bebera siswa yang menyatakan kurang setuju dengan penggunaan waktu dalam menggunakan metode demosntrasi dengan persentase 29,33 %. Maka pembelajaran Fiqih dengan menggunakan metode demonstrasi terkadang menggunakan waktu lebih banyak dari pada biasanya.

Tabel 4.10

Guru Memeriksa Hal-Hal Yang Akan didemonstrasikan.

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

Sangat setuju 15 20 %

Setuju 35 46,67 %

Kurang setuju 24 32 %

Tidak setuju 1 1,33 %

51

Tabel 4.10 menunjukan bahwa siswa merasa setuju dengan persiapan guru dalam memeriksa hal-hal yang aka didemonstrasikan ketika akan menggunakan metode demonstrasi pada pembelajaran fiqih, dengan jumlah prosentase sebesar 46,67 %, namun ada beberapa siswa yang menyatakan kurang setuju dengan Guru memeriksa hal-hal yang aka didemonstrasikan dengan prosentase 32 %. Karena metode demonstrsi banyak alat-alat peragaan. Maka guru haruslah memeriksa hal-hal tersebut.

Tabel 4.11

Guru dan Siswa Mengingat Materi Yang Akan didemonstrasikan. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

Sangat setuju 24 32 %

Setuju 33 44 %

Kurang setuju 17 22,67 %

Tidak setuju 1 1,33 %

Jumlah 75 100 %

Dari tabel 4.11, dapat dilihat bahwa pada umumnya siswa merasa setuju dengan guru dan siswa mengingat pokok-pokok materi yang akan didemonstrasikan baik murid maupun guru bidang studi dalam menggunakan metode demonstrasi pada pembelajaran fiqih, dengan jumlah prosentase sebesar 44 %, namun ada beberapa siswa yang menyatakan kurang setuju dengan mengingat pokok-pokok materi yang akan didemonstrasikan dengan prosentase 22,67 %. Karena dengan memngingat materi yang akan dipelajari, dapat membantu siswa dan guru dalam berjalannya pembelajaran dan tujuanya.

Tabel 4.12

Guru Memperhatikan Keadaan Siswa Sebelum Metode Demonstrasi Dilakukan. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

Sangat setuju 25 33,33 %

Setuju 31 41,33 %

Kurang setuju 15 20 %

Tidak setuju 4 5 %

Jumlah 75 100 %

Tabel 4.12, dapat diketahui bahwa pada umumnya siswa merasa setuju dengan guru memperhatikan keadaan siswa sebelum metode demonstrasi dilakukan pada pembelajaran fiqih, dengan jumlah prosentase sebesar 41 %, namun ada beberapa siswa yang menyatakan kurang setuju akan guru memperhatikan keadaan siswa sebelum metode demonstrasi dilakukan dengan prosentase 20 %. Maka sebelum pembelajaran dimulai oleh guru, ada baiknya guru memperhatikan keadaan siswanya, agar tidak terjadi permasalahan ketika pembelajaran telah dilaksanakan.

Tabel 4.13

Guru Menghindari Ketegangan Siswa Dan Menciptakan Suasana Harmonis. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

Sangat setuju 36 48 %

Setuju 32 42,67 %

Kurang setuju 7 9,3 %

Tidak setuju 0 0 %

Jumlah 75 100 %

Pada tabel 4.13, dapat diketahui bahwa pada umumnya siswa merasa sangat setuju dengan guru menghindari ketegangan siswa dan menciptakan suasana harmonis pada metode demonstrasi dilakukan dalam pembelajaran fiqih, dengan jumlah prosentase sebesar 48 %, namun ada beberapa siswa yang menyatakan kurang setuju dengan guru menghindari ketegangan siswa dan menciptakan suasana harmonis dengan prosentase 9,3 %. Maka guru haruslah

53

membawa suasana pembelajaran siswa dengan suasana yang lebih aktif dan harmonis.

Tabel 4.14

Metode Demostrasi Mampu Membangkitkan Semangat Siswa. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

Sangat setuju 26 34,67 %

Setuju 40 53,33 %

Kurang setuju 9 12 %

Tidak setuju 0 0 %

Jumlah 75 100 %

Tabel 4.14, menunjukan bahwa pada umumnya siswa merasa setuju bahwa Pembelajaran dengan metode demostrasi mampu membangkitkan semangat siswa pada metode demonstrasi dilakukan dalam pembelajaran fiqih, dengan jumlah prosentase sebesar 53,33 %, namun ada beberapa siswa yang menyatakan kurang setuju bahwa Pembelajaran dengan metode demostrasi mampu membangkitkan semangat siswa dengan prosentase 12 %. Maka besar kemungkinan dengan menggunakan metode demonstrasi, siswa sangat mampu dan senang ketika menggunakan metode demonstrasi.

Tabel 4.15

Metode Demostrasi Mampu Menggali Pengetahuan Siswa. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

Sangat setuju 25 33,33 %

Setuju 43 57,33 %

Kurang setuju 5 6,67 %

Tidak setuju 2 2,67 %

Dari tabel 4.15, dapat diketahui bahwa pada umumnya siswa merasa setuju bahwa pembelajaran dengan metode demostrasi mampu menggali pengetahuan siswa pada metode demonstrasi dilakukan dalam pembelajaran fiqih, dengan jumlah prosentase sebesar 57,33 %, namun ada beberapa siswa yang menyatakan kurang setuju bahwa pembelajaran dengan metode demostrasi mampu menggali pengetahuan siswa dengan prosentase 6,67 %. Maka metode demonstrasi sangat bagus dan efektif dalam menggali pengetauan siswa ketika pembelajaran berlangsung.

Tabel 4.16

Metode Demostrasi Mampu Membuat Siswa Lebih Aktif.

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

Sangat setuju 28 37,34 %

Setuju 42 56 %

Kurang setuju 4 5,34 %

Tidak setuju 1 1 %

Jumlah 75 100 %

Tabel 4.16, dapat diketahui bahwa pada umumnya siswa merasa setuju bahwa pembelajaran dengan metode demostrasi mampu membuat siswa lebih aktif pada metode demonstrasi dilakukan dalam pembelajaran fiqih, dengan jumlah prosentase sebesar 37,34 %, namun ada beberapa siswa yang menyatakan kurang setuju bahwa Pembelajaran dengan metode demostrasi mampu membuat siswa lebih aktif dengan prosentase 5,34 %. Maka pada umumnya metode demonstrasi sangat bagus dilaksanakan dan mampu membuat siswa lebih aktif dalam peroses belajar mengajar.

Tabel 4.17

55

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

Sangat setuju 19 25,34 %

Setuju 48 64 %

Kurang setuju 8 10,67 %

Tidak setuju 0 0 %

Jumlah 75 100 %

Pada tabel 4.17, dapat diketahui bahwa pada umumnya siswa merasa setuju bahwa pembelajaran dengan metode demostrasi memusatkan perhatian siswa dalam pembelajaran fiqih, dengan jumlah prosentase sebesar 64 %, namun ada beberapa siswa yang menyatakan kurang setuju bahwa pembelajaran dengan metode demostrasi memusatkan perhatian siswa dengan prosentase 10,67 %. Besarnya prosentase siswa menggambarkan bahwa metode demonstrasi lebih baik sering digunakan dalam peroses pembelajaran.

Tabel 4.18

Metode Demostrasi Mampu Menambah Pengalaman Siswa. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

Sangat setuju 20 26,67 %

Setuju 50 66,67 %

Kurang setuju 5 6 %

Tidak setuju 0 0 %

Jumlah 75 100 %

Tabel 4.18, menunjukan bahwa pada umumnya siswa merasa setuju bahwa pembelajaran dengan metode demostrasi mampu menambah pengalaman siswa dalam pembelajaran fiqih, dengan jumlah prosentase sebesar 66,67 %, namun ada beberapa siswa yang menyatakan kurang setuju bahwa pembelajaran dengan metode demostrasi mampu menambah pengalaman siswa dengan prosentase 6,67 %. Siswa haruslah memiliki banyak pengalaman dalam sesuatu yang di pelajari,

maka metode demonstrasi mampu mewujudkan pengalaman-pengalaman baru pada siswa.

Tabel 4.19

Metode Demostrasi Dapat Mengurangi Kesalahpahaman.

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

Sangat setuju 26 34,67 %

Setuju 39 52 %

Kurang setuju 9 12 %

Tidak setuju 1 1,34 %

Jumlah 75 100 %

Dari tabel 4.19, dapat diketahui bahwa pada umumnya siswa merasa setuju

bahwa pembelajaran dengan metode demostrasi dapat mengurangi

kesalahpahaman siswa dalam pembelajaran fiqih, dengan jumlah prosentase sebesar 52 %, namun ada beberapa siswa yang menyatakan kurang setuju bahwa pembelajaran dengan metode demostrasi dapat mengurangi kesalahpahaman siswa dengan prosentase 12 %. Banyak sekali kesalahan dan kurang nya kepahaman bila belajar tidak dengan memperaktekan atau melakukannya. Maka metode demonstrasi membantu siswa dalam mengurangi kesalahan dan ketidak pahaman dalam suatu pembelajaran.

Tabel 4.20

Metode Demostrasi Dapat Menjawab Semua Masalah Siswa. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

Sangat setuju 23 30,67 %

Setuju 40 53,34 %

Kurang setuju 12 16 %

57

Jumlah 75 100 %

Pada tabel 4.20, dapat diketahui bahwa pada umumnya siswa merasa setuju bahwa pembelajaran dengan metode demostrasi dapat menjawab semua masalah siswa siswa dalam pembelajaran fiqih, dengan jumlah prosentase sebesar 53,34 %, namun ada beberapa siswa yang menyatakan kurang setuju bahwa pembelajaran dengan metode demostrasi dapat menjawab semua masalah siswa dengan prosentase 16 %. Metode demonstrasi sangat bagus dilakukan, agar supaya siswa tersebut dapat memahami dan dapat menjawab permasalahan-permasalahan yang dialami oleh siswa.

Tabel 4.21

Guru Fiqih Menyiapkan Alat Peraga Sebelum Mengajar.

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

Sangat setuju 17 22,67 %

Setuju 29 38,67 %

Kurang setuju 26 34,67 %

Tidak setuju 3 4 %

Jumlah 75 100 %

Melihat tabel 4.21, dapat diketahui bahwa pada umumnya siswa merasa setuju bahwa guru fiqih menyiapkan alat peraga sebelum mengajar pada pembelajaran fiqih dalam metode demonstrasi dengan jumlah prosentase sebesar 38,67 %, namun ada beberapa siswa yang menyatakan kurang setuju bahwa guru fiqih menyiapkan alat peraga sebelum mengajar pada pembelajaran fiqih dalam metode demonstrasi dengan prosentase 34,67 %.

Tabel 4.22

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%) Sangat setuju 26 34,67 % Setuju 27 36 % Kurang setuju 19 25,34 % Tidak setuju 3 4 % Jumlah 75 100 %

Melihat tabel 4.22, dapat diketahui bahwa pada umumnya siswa merasa setuju bahwa Pengunaan media ditempatkan pada posisi yang baik pada pembelajaran fiqih dalam metode demonstrasi dengan jumlah prosentase sebesar 36 %, namun ada beberapa siswa yang menyatakan kurang setuju bahwa pengunaan media ditempatkan pada posisi yang baik pada pembelajaran fiqih dalam metode demonstrasi dengan prosentase 25,34 %. Maka guru haruslah dapat manaruh media atau alat peraga dengan sebaik-baiknya. Karena dapat mempengaruhi siswa dalam pembelajaran.

Tabel 4.23

Guru Fiqih Memanfaatkan Alat Peraga.

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

Sangat setuju 21 28 %

Setuju 32 42,67 %

Kurang setuju 19 25,34 %

Tidak setuju 3 4 %

Jumlah 75 100 %

Tabel 4.23, dapat diketahui bahwa pada umumnya siswa merasa setuju bahwa guru fiqih memanfaatkan alat peraga pada pembelajaran fiqih dalam metode demonstrasi dengan jumlah prosentase sebesar 42,67 %, namun ada beberapa siswa yang menyatakan kurang setuju bahwa guru fiqih memanfaatkan alat peraga pada pembelajaran fiqih dalam metode demonstrasi dengan prosentase

59

25,34 %. Maka sangatlah bagus bila metode demonstrasi menggunakan alat peraga yang diperagakan oleh guru maupun siswanya.

Tabel 4.24

Guru Fiqih Memberikan Pertanyaan Setelah Pelajaran Usai. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

Sangat setuju 16 21,34 %

Setuju 42 56 %

Kurang setuju 15 20 %

Tidak setuju 2 2,67 %

Jumlah 75 100 %

Melihat dari tabel 4.24, dapat diketahui bahwa pada umumnya siswa merasa setuju bahwa guru fiqih memberikan pertanyaan setelah pelajaran usai pada pembelajaran fiqih dalam metode demonstrasi dengan jumlah prosentase sebesar 56 %, namun ada beberapa siswa yang menyatakan kurang setuju bahwa guru fiqih memberikan pertanyaan setelah pelajaran usai pada pembelajaran fiqih dalam metode demonstrasi dengan prosentase 20 %. Agar siswa lebih memahami materi pelajaran, maka guru haruslah bertanya kepada siswa dengan apa yang telah dipelajari sebelumnya.

Tabel 4.25

Siswa Mampu Mengulas Materi Dengan Lebih Baik.

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

Sangat setuju 19 25,34 %

Setuju 50 66,67 %

Kurang setuju 5 6,67 %

Tidak setuju 1 1,34 %

Kalau dilihat dari tabel 4.25, dapat diketahui bahwa pada umumnya siswa merasa setuju bahwa siswa mampu mengulas materi dengan lebih baik pada pembelajaran fiqih dalam metode demonstrasi dengan jumlah prosentase sebesar 66,67 %, namun ada beberapa siswa yang menyatakan kurang setuju bahwa siswa mampu mengulas materi dengan lebih baik pada pembelajaran fiqih dalam metode demonstrasi dengan prosentase 6,67 %. Maka metode demonstrasi dapat mempercepat pemahaman siswa yang dapat mengulas materi pembelajaran siswa.

Tabel 4.26

Guru Fiqih Melakukan Umpan Balik Setelah Pembelajaran. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

Sangat setuju 12 16 %

Setuju 37 49,34 %

Kurang setuju 24 32 %

Tidak setuju 2 2,67 %

Jumlah 75 100 %

Tabel 4.26, dapat diketahui bahwa pada umumnya siswa merasa setuju bahwa guru fiqih melakukan umpan balik setelah pembelajaran fiqih dalam metode demonstrasi dengan jumlah prosentase sebesar 49,34 %, namun ada beberapa siswa yang menyatakan kurang setuju bahwa guru fiqih melakukan umpan balik setelah pembelajaran fiqih dalam metode demonstrasi dengan prosentase 32 %. Siswa akan merasa lebih faham apabila guru melakukan umpan balik kepada mereka setelah meteri pelajaran selesai, karena dapat memperkuat daya ingat dan daya tangkap siswa.

Tabel 4.27

Guru Fiqih Memberikan Ujian Peraktek.

Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

61

Setuju 39 52 %

Kurang setuju 2 2,67 %

Tidak setuju 0 0 %

Jumlah 75 100 %

Dari tabel 4.27, dapat diketahui bahwa pada umumnya siswa merasa setuju bahwa guru fiqih memberikan ujian peraktek setelah pembelajaran fiqih dalam metode demonstrasi dengan jumlah prosentase sebesar 52 %, namun ada beberapa siswa yang menyatakan kurang setuju bahwa guru fiqih memberikan ujian peraktek setelah pembelajaran fiqih dalam metode demonstrasi dengan prosentase 2,67 %. Guru haruslah sering memberikan ujian praktek kepada siswa, agar pelajaran yang telah berlalu dapat teringat kembali dan siswa libih merasa faham.

Tabel 4.28

Siswa Faham Akan Materi Yang Diajarkan Oleh Guru Fiqih. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

Sangat setuju 36 36 %

Setuju 43 57,34 %

Kurang setuju 5 6,67 %

Tidak setuju 0 0 %

Jumlah 75 100 %

Melihat tabel 4.28, dapat diketahui bahwa pada umumnya siswa merasa setuju bahwa siswa faham akan materi yang diajarkan oleh guru fiqih setelah pembelajaran fiqih dalam metode demonstrasi dengan jumlah prosentase sebesar 57,34 %, namun ada beberapa siswa yang menyatakan kurang setuju bahwa siswa faham akan materi yang diajarkan oleh guru fiqih setelah pembelajaran fiqih dalam metode demonstrasi dengan prosentase 6,67 %. Kalau siswa faham dengan meteri yang di ajarkan oleh guru, maka keberhasilan seorang guru sangat terbukti dalam peroses belajar mengajar.

Tabel 4.29

Siswa Mendapat Nilai Tambahan Jika Aktif Dalam Pembelajaran. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

Sangat setuju 46 61,34 %

Setuju 29 38,67 %

Kurang setuju 0 0 %

Tidak setuju 0 0 %

Jumlah 75 100 %

Dalam tabel 4.29, dapat diketahui bahwa pada umumnya siswa merasa sangat setuju bahwa siswa mendapat nilai tambahan jika aktif pada pembelajaran fiqih dalam metode demonstrasi dengan jumlah prosentase sebesar 61,34 %, dan ada pula beberapa siswa yang menyatakan setuju bahwa siswa mendapat nilai tambahan jika aktif pada pembelajaran fiqih dalam metode demonstrasi dengan prosentase 38,67 %. Karena dengan demikian para siswa bisa lebih semangat dan ingin terlibat terhadap apa yang sedang dan akan dipelajarinya.

Tabel 4.30

Guru Fiqih Memberikan Soal-Soal Yang Harus Dikerjakan Siswa. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

Sangat setuju 32 42,67 %

Setuju 35 46,67 %

Kurang setuju 5 6,67 %

Tidak setuju 3 4 %

Jumlah 75 100 %

Tabel 4.30, dapat diketahui bahwa pada umumnya siswa merasa setuju bahwa guru fiqih memberikan soal-soal yang harus dikerjakan siswa pada pembelajaran fiqih dalam metode demonstrasi dengan jumlah prosentase sebesar 46,67 %, dan ada pula beberapa siswa yang menyatakan tidak setuju bahwa guru

63

fiqih memberikan soal-soal yang harus dikerjakan siswa pada pembelajaran fiqih dalam metode demonstrasi dengan prosentase 4 %. Siswa sangat setuju dengan diberikannya soal-soal, karena dapat membantu memahami dan dalam pembelajaran yang telah berlangsung sekian lama.

Tabel 4.31

Siswa Menyukai Pelajaran Fiqih Karena Dapat Membantu Dalam Ibadah. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

Sangat setuju 49 65,34 %

Setuju 26 34,67 %

Kurang setuju 0 0 %

Tidak setuju 0 0 %

Jumlah 75 100 %

Melihat dari tabel 4.31, dapat diketahui bahwa pada umumnya siswa merasa sangat setuju bahwa siswa menyukai pelajaran fiqih karena dapat membantu dalam ibadah siswa pada pembelajaran fiqih dalam metode demonstrasi dengan jumlah prosentase sebesar 65,34 %, dan ada pula beberapa siswa yang menyatakan setuju bahwa siswa menyukai pelajaran fiqih karena dapat membantu dalam ibadah siswa pada pembelajaran fiqih dalam metode demonstrasi dengan prosentase 34,67 %. Karna pada umumnya siswa sangat terbantu dengan adanya pembelajaran fiqih di sekolah dan sangat efektif dalam mengatasi permasalahan-permasalahan baik ibadah maupun umum dalam keseharian siswa.

Tabel 4.32

Siswa Berani Bertanya Apabila Ada Penjelasan Materi Yang Kurang Difahami. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase (%)

Setuju 26 34,67 %

Kurang setuju 0 0 %

Tidak setuju 0 0 %

Jumlah 75 100 %

Dari tabel 4.32, dapat diketahui bahwa pada umumnya siswa merasa sangat setuju bahwa siswa berani bertanya apabila ada penjelasan materi yang kurang difahami pada pembelajaran fiqih dalam metode demonstrasi dengan jumlah prosentase sebesar 65,34 %, dan ada pula beberapa siswa yang menyatakan setuju bahwa siswa berani bertanya apabila ada penjelasan materi yang kurang difahami pada pembelajaran fiqih dalam metode demonstrasi dengan prosentase 34,67 %. Dari sekian banyak siswa, pasti ada antara mereka yang bertanya ketika selesai pembelajaran, maka guru harus selalu memberikan kesempatan kepada siswa untuk selalu bertanya apabila ada permasalahan-permasalahan yang kurang di mengerti oleh siswa dan guru harus menjawab itu semua.

Dokumen terkait