• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ayu, D. P. F., 2003. Pengaruh penggunaan perekat bentonit dan super Bind® dalam ransum ayam broiler terhadap sifat fisik selama penyimpanan enam minggu. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Badan Meteorologi dan Geofisika. 2008. Rataan Suhu dan Kelembaban Bogor. BMG. Bogor.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 1985. Seminar pemanfaatan limbah tebu untuk pakan ternak. Departemen Pertanian. Grati

Chuzaemi, S. 2002. Arah dan sasaran penelitian nutrisi sapi potong di Indonesia. Makalah dan Workshop Sapi Potong, Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan dan Lokakarya Penelitian Sapi Potong, Grati, Malang. 11-12 April 2002.

Ensminger, M.E., J.E. Old Field and W.W. Hineman. 1990. Feed and Nutrition (Formaly Feed and Nutrition Complete) 2nd Ed. The Esminger Publishing. California.

Frazier, W. C and D. S. Westhoff. 1979. Food Microbiology. Mc. Graw Hill Publishing Co., Ltd. New Delhi.

Gautama, P. 1998. Sifat fisik pakan lokal sumber energi, sumber mineral serta hijauan pada kadar air dan ukuran partikel yang berbeda. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Hall, C.W. 1970. Handling and Storage of Grain in Tropical and Subtropical Areas. FAO. Rome .

Hall, C.W. 1980. Drying and Storage of Agricultural Crops. The AVI publishing co., Inc Westport. Connecticut.

Hartadi, H.S., Reksohadiprodjo, S. Lebdosukoyo, A.D. Tillman, L.C. Kerl dan L. E. Harris. 1990. Tabel-tabel dan Komposisi Bahan Makanan Ternak untuk Indonesia. Published by The International Feedstuff. Institute Utah. Agric.Exp. St., Utah State University, Logan, Utah.

Hartadi, H. S. Reksohadiprodjo dan A. D. Tillman. 1997. Tabel Komposisi Pakan untuk Indonesia. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Hasjmy, A.D. 1991. Pengaruh waktu penyimpanan dan kemasan ransum komersial ayam petelur terhadap kandungan aflatoksin. Tesis. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Hausler, A. 2007. Fungi. www.microbeworld.org. [20 Januari 2008].

Jayusmar. 2000. Pengaruh suhu dan tekanan pengempaan terhadap sifat fisik wafer ransum komplit dari limbah pertanian sumber serat dan leguminosa untuk ternak ruminansia. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Kling, M dan W. Wohlbier. 1983. Handelsfuttermittel, band 2A. Verlag Eugen Ulmer, Stuttgart.

Lalitya, D. 2004. Pemanfaatan serabut kelapa sawit dalam wafer ransum komplit domba. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Lebdosukoyo, S. 1993. Pemanfaatan limbah pertanian untuk menunjang kebutuhan pakan ruminansia. Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Proc. Pertemuan Ilmiah Ruminansia Besar.

Miasari, R. 2004. Pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit sebagai bahan baku wafer ransum komplit pakan domba. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Peternakan Bogor. Bogor.

Musofie, A., K. N. Wardhaani dan S. Tedjowahjono. 1983. Pengaruh berbagai potongan pucuk tebu sebagai sumber hijauan makanan ternak terhadap palatabilitas ransum. Sub Balai Penelitian Ternak Grati. Proc. Pertemuan Ilmiah Ruminansia Besar.

Musofie, A dan K. N. Wardhani. 1987. Potensi pemanfaatan pucuk tebu sebagai pakan ternak. Dalam Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Volume IV No. 2.

Nangudin, B. 1982. Pengaruh lama penyimpanan bahan makanan dalam beberapa macam pembungkus terhadap pertumbuhan jamur dan hubungannya dengan aflatoksin. Karya Ilmiah. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Noviagama, V. R. 2002. Penggunaan tepung gaplek sebagai bahan perekat alternatif dalam pembuatan wafer ransum komplit. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Nursita. 2005. Sifat fisik dan palatabilitas wafer ransumkomplit untuk domba dengan menggunakan kulit singkong. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Pangestu, E. 2003. Evaluasi potensi nutrisi fraksi pucuk tebu pada ternak ruminansia. Media Peternakan. 5 (2) : 65-70

Parakkasi, A. 1995. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminansia. Penerbit Universitas Indonesia.

Pomeranz, Y. 1974. Biochemical, Functional and Nutritive Changes During Storage. In : C. M. Christensen (ed). Storage of Cereal Chemist, St. Paul, Minnesota. Prabowo, F. D. 2003. Performans sapi betina Brahman cross yang diberi wafer

ransum komplit berbahan baku jerami padi. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Prihandana, R. 2005. Dari Pabrik Gula Menuju Industri Berbasis Tebu. Proklamasi Publishing House. Jakarta

Putra, E.D. 2005. Pengaruh taraf penyemprotan air dan lama penyimpanan terhadap daya tahan ransum broiler finisher berbentuk pelet. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Rahman, J. 1991. Pemanfaatan silase pucuk tebu sebagai sumber hijauan pada ternak domba. Tesis. Pendidikan Pascasarjana KPK IPB – UNAND. Universitas Andalas Padang.

Risbang PG.Jatitujuh. 2007. Company profile PT PG Rajawali II Unit PG Jatitujuh. PG Jatitujuh. Cirebon.

Sihombing, D. T. H. 1997. Ilmu Ternak Babi. Gajah Mada University Pers. Bulaksumur. Yogyakarta.

Soesarsono. 1988. Teknologi penyimpanan komoditas pertanian. Fakultas Teknologi Pangan. IPB. Bogor.

Steel, R. G. D dan J.H. Torrie. 1993. Prinsip dan Prosedur Statistik Suatu Pendekatan Biometrik. Terjemahan. Gramedia Pustaka. Jakarta.

Suadnyana, I.W. 1998. Pengaruh kandungan air dan ukuran partikel terhadap perubahan sifat fisik pakan lokal sumber protein. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Sutardi, T. 1997. Peluang dan tantangan pengembangan ilmu-ilmu nutrisi ternak. Makalah orasi ilmiah sebagai guru besar tetap ilmu nutrisi ternak. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Syarief, R. dan Irawati. 1988. Pengetahuan Bahan Industri Pertanian. MSP. Jakarta. Syarief, R. Dan H. Halid. 1993. Teknologi Penyimpanan Pangan. Penerbit Arcan.

Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. IPB. Bogor.

Syarifudin, U. H. 2001. Pengaruh penggunaan tepung gaplek sebagai perekat terhadap uji sifat fisik ransum broiler bentuk crumble. Skripsi. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Sofyan, L. A. Dan L. Aboenawan. 1974. Kimia makanan ternak. Proyek Peningkatan Mutu Perguruan Tinggi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Trisyulianti, E. 1998. Pembuatan wafer rumput gajah untuk pakan ruminansia besar. Seminar Hasil-hasil Penelitian Institut Pertanian Bogor. Jurusan Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Wijandi, S. 1977. Teknik pengolahan dan penyimpanan hasil panen. Departemen

Teknologi Hasil Pertanian, Fatemeta. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Winarno, F.G. dan B.S. Laksmi. 1974. Dasar-dasar pengawetan, sanitasi dan keracunan. Departemen Teknologi Hasil Pertanian Fatemetea. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Winarno. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. P.T Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Wiradarya, T. R. 1989. Peningkatan produktivitas ternak domba melalui perbaikan

efisiensi nutrisi rumput lapang. Laporan Penelitian. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

LAMPIRAN

Lampiran 1. Sidik Ragam Kadar Air Wafer Ransum Komplit

Sumber Keragaman db JK KT F Hitung F 0,05 F 0,01

Perlakuan 15 17,4091 1,1606 3,7784** 1,9919 2,6546 Ransum 3 7,6920 2,5640 8,3473** 2,9011 4,4594 A4 vs A1,A2,A3 1 0,1426 0,1426 0,4642 4,1490 7,4992 A1 vs A2,A3 1 21,3084 21,3084 69,3715** 4,1490 7,4992 A2 vs A3 1 0,0104 0,0104 0,0341 4,1490 7,4992 Minggu 3 5,7682 1,9227 6,2596 2,9011 4,4594 B3 vs B0,B2,B4 1 0,0554 0,0554 0,1804 4,1490 7,4992 B0,B2 vs B4 1 45,0958 45,0958 146,8137** 4,1490 7,4992 B0 vs B2 1 0,00091 0,00091 0,2269 4,1490 7,4992 Interaksi A x B 9 3,9487 0,4387 1,4283 2,1887 3,0208 Eror 32 9,8292 0,3071 Total 47 27,2383

Keterangan : ** Perlakuan berbeda sangat nyata pada taraf P<0,01

Lampiran 2. Sidik Ragam Berat Jenis Wafer Ransum Komplit

Sumber Keragaman db JK KT F Hitung F 0,05 F 0,01

Perlakuan 15 0,2413 0,0160 3,2837** 1,9919 2,6546 Ransum 3 0,0588 0,0196 3,5089* 2,9011 4,4594 A1,A3 vs A2,A4 1 0,000739 0,0007 0,160 4,1490 7,4992 A1 vs A3 1 0,000002 0,000023 0,0049 4,1490 7,4992 A2 vs A4 1 0,2937 0,2937 63,8498** 4,1490 7,4992 Minggu 3 0.0786 0,0262 5,24803** 2,9011 4,4594 B0 vs B2,B3,B4 1 0,3906 0,3906 85,258** 4,1490 7,4992 B2,B3 vs B4 1 0,0001 0,0001 0,0147 4,1490 7,4992 B2 vs B3 1 0,00003 0,00003 0,0039 4,1490 7,4992 Interaksi A x B 9 0,1039 0,0115 1,3595 2,1887 3,0208 Eror 32 0.2717 0,0085 Total 47 0,5131

Keterangan : * Perlakuan berbeda nyata pada taraf P<0,05 ** Perlakuan berbeda sangat nyata pada taraf P<0,01

Lampiran 3. Sidik Ragam Kerapatan Wafer Ransum Komplit

Sumber Keragaman db JK KT F Hitung F 0,05 F 0,01

Perlakuan 15 0,5192 0,0346 1,8879 1,9919 2,6546 Ransum 3 0,0390 0,0130 0,7099 2,9011 4,4594 Minggu 3 0,2025 0,0675 3,6817* 2,9011 4,4594 B2 vs B0,B3,B4 1 0,0019 0,0019 0,1077 4,1490 7,4992 B0 vs B3,B4 1 0,3228 0,3228 17,610** 4,1490 7,4992 B3 vs B4 1 1,4E-05 1,4E-05 0,0007 4,1490 7,4992 Interaksi A x B 9 0,2776 0,0308 1,6826 2,1887 3,0203 Eror 32 0,5867 0,0183 Total 47 1,1059

Keterangan : * Perlakuan berbeda nyata pada taraf P<0,05 ** Perlakuan berbeda sangat nyata pada taraf P<0,01

Lampiran 4. Sidik Ragam Aktivitas Air Wafer Ransum Komplit Sumber Keragaman db JK KT F Hitung F 0,05 F 0,01 Perlakuan 15 0,0147 0,0009 0,3402 1,9919 2,6546 Ransum 3 0,0015 0,0005 0,1791 2,9011 4,4594 Minggu 3 0,0099 0,0033 1,1479 2,9011 4,4594 Interaksi A x B 9 0,0032 0,0003 0,1247 2,1887 3,0208 Eror 32 0,0926 0,0028 Total 47 0,1074

Lampiran 5. Luas Areal dan Produksi Tebu Nasional

Tahun Luas Areal (Ha) Produksi Tebu (Juta ton)

1996 425.955 28.609 1997 385.972 29836 1998 377.474 27.155 1999 340.802 21.388 2000 337.494 23.879 2001 344.441 25.189 2002 350.768 25.574 2003 335.724 22.631 2004 344.791 26.743 Sumber : Prihandana (2005) 40

Lampiran 6. Letak Administratif PG. Jatitujuh

Dokumen terkait