• Tidak ada hasil yang ditemukan

.

Baehaki, S.E. dan A. Kartohardjono. 2005. Penilaian penurunan hasil berdasar skor kerusakan akibat wereng cokelat dan wereng punggung putih. Prosiding Seminar Nasional dan Kongres Biologi XIII. Yogyakarta. Hlm 351-357.

Baehaki SE, Munawar D. 2008a. Uji biotipe wereng cokelat, Nilaparvata lugens

Stal. di sentra produksi padi [Internet] [diunduh 2015 Jan 15]. Tersedia pada: http://litbang.pertanian.go.id

Baehaki SE, Munawar D. 2008b. Identifikasi biotipe wereng cokelat di Jawa, Sumatera, dan Sulawesi dan reaksi ketahanan kultivar padi. Prosiding Apresiasi Hasil Penelitian. 2007 Nov 19; Subang. Subang (ID): BBPTB Subang.

Baehaki SE. 2009.Strategi pengendalian hama terpadu tanaman padi dalam perspektif praktek pertanian yang baik. Di dalam: Baehaki SE, editor. Orasi Profesor Riset [Internet]. [Bogor,4 Mei 2006]. Bogor (ID). Hlm 65-78;

[diunduh 17 Juni 2013]. Tersedia pada:

http://www.pustaka.litbang.deptan.go.id/publikasi/ip021095.pdf

Baehaki SE, Widiarta IN. 2009. Hama Wereng dan Cara Pengendaliannya pada Tanaman Padi. Subang (ID): Balai Besar Penelitian Tanaman Padi.

Baehaki SE. 2012. Perkembangan biotipe hama wereng cokelat pada tanaman padi. Buletin Iptek Tanaman Pangan. 7(1):8-17

Baehaki SE, Made JMI. 2012. Wereng cokelat sebagai hama global bernilai ekonomi tinggi dan strategi pengendaliannya. Buletin Iptek Tanaman Pangan.9(1):1-12.

Baehaki SE, Munawar D. 2013. Uji ketahanan galur padi terhadap wereng cokelat biotipe 3 melalui population build-up. Jurnal Entomologi Indonesia.

10(1):7-17.

[BBPOPT]. Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT). 2014. Waspadai OPT utama padi MH.2013/2014 [Internet].

[diunduh 2015 Feb 20]. Tersedia pada:

http://bbpopt.info/artikelku/berita/116-waspdopt2014

[BBPTB] Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. 2011. Hama Padi Potensial dan Pengendaliannya. Subang (ID): BBPTB Subang.

[BPTB] Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. 2011. Langkah-langkah pengendalian wereng batang cokelat [Internet]. [diunduh 2015 Jan 15]. Tersedia pada: http://sulsel.litbang.pertanian.go.id

[Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian] Direktorat Prasarana dan Sarana Pertanian. 2011. Pedoman Pembinaan Penggunaan Pestisida. Jakarta (ID). Direktorat Pupuk dan Pestisida Kementerian Pertanian.

Darajat YM. 2014. Perbandingan Pola Penggunaan Pestisida pada Petani Sayuran dan Petani Tanaman Hias di Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Djojosumarto, P. 2008. Pestisida dan Aplikasinya. Jakarta (ID): PT. Agromedia Pustaka.

27 Faridzi, M. 2013. Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Petani dalam Pengendalian Hama Terpadu Tanaman Padi di Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, dan Kecamatan Petir, Kabupaten Serang [skripsi]. Bogor (ID):Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Fattah A, Hamka 2011. Tingkat serangan hama utama padi pada dua musim yang berbeda di Sulawesi Selatan. Di dalam: Makalah seminar, seminar dan pertemuan tahunan XXI PEI; 2011 Juni 7; Makassar (ID).

Handayani MD. 2006. Analisis profitabilitas dan pendapatan padi sawah menurut luas dan status kepemilikan di Desa Karacak, Kecamatan Leuwiliang [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

He Y, Chen Li, Chen J, Zhang J, Chen Liezhon, Shen J, Zhu YC. 2011. Electrical penetration raph evidence that pymetrozine toxicity to the rice brown planthopper is by inhibition of phloem feeding. Pest Manage Sci.

67(2011):67(2011):-491.

Hudayya A, Jayanti H. 2013. Pengelompokkan Pestisida berdasarkan Cara Kerja (Mode of Action). Bandung (ID): Balai Penelitian Tanaman Sayuran.

Irfan B. 2008. Kerasionalan petani sayuran dan padi Daerah sentra dan non sentra di Jawa Barat terhadap penggunaan pestisida [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

[IRAC] Insecticide Resistance Action Committeee. 2015. Resistance definition [Internet] [diunduh 2015 Desember 25]. Tersedia pada: http://www.irac-online.org/documents/moa-structures-poster-english/?ext=pdf.

Laba IW. 2010. Analisis Empiris Penggunaan Insektisida Menuju Pertanian Berkelanjutan. Pengembangan Inovasi Pertanian volume 3. Hlm 120-137. Maria. 2014. Penggunaan pestisida sintetik [Internet] [diunduh 2016 Januari 24]

http://www.academia.edu/10659949/penggunaan_pestisida_sintetik.

Marinajati D, Endah N, Suhartono. 2012. Hubungan riwayat paparan pestisida dengan profil darah pada wanita usia subur di daerah pertanian cabai dan bawang merah. J Kes Ling Indones. 1(1):61-67.

Pracaya. 2007. Hama dan Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya. Bogor. [Pemkab Lamongan]. Pemerintah Kabupaten Lamongan. 2013. Gambaran Umum

Kabupaten Lamongan [Internet]. [diunduh 2015 Jan 15]. Tersedia pada: http://lamongankab.go.id (17 Januari 2009)

Pracaya. 2007. Hama dan Penyakit Tanaman. Jkarta (ID): Penebar Swadaya. Siregar H. 1981. Budidaya Tanaman Padi di Indonesia. Jakarta (ID): Sustra

Husada.

Subagio H. 2008. Peran kapasitas petani dalam mewujukan keberhasilan usaha tani: kasus petani sayuran dan padi di Kabupaten Malang dan Pasuruan Provinsi Jawa Timur [disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Sudarmo S. 1991. Pestisida. Yogykarta (ID): Kanisius.

Sumarwan U. 2005. Perilaku konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Jakarta (ID): PT. Ghalia Indonesia dengan MMA-IPB.

Syam M, Wurjandari D. 2003. Masalah lapang : hama, penyakit, hara pada padi. Bogor (ID): Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan.

Untung K, Trisyono TA. 2010. Wereng cokelat mengancam swasembada beras [Internet]. [diunduh 2015 Jan 15]. Tersedia pada: http://faperta.ugm.ac.id.

Untung Kasumbogo. 2011. Pengantar Pengelolaan Hama Terpadu. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

28

Yuantari, Widiarnako, Sunoko. 2013. Tingkat pengetahuan petani dalam menggunakan pestisida (studi kasus di Desa Curut Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan). Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 2013. Semarang (ID).

ZakYatunnufus L. 2015. Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Petani Sayuran dalam Pengunaan Pestisida di Kabupaten Pandeglang, Banten [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

30

KUISIONER

SURVEI : PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN PETANI DALAM

PENGGUNAAN INSEKTISIDA UNTUK PENGENDALIAN

WERENG BATANG COKELAT DI KABUPATEN LAMONGAN JAWA TIMUR.

KABUPATEN : ... PEWAWANCARA :

KECAMATAN : … Tgl. WAWANCARA :

DESA : … Tempat : Di Lahan

Di Rumah RT/RW : … Waktu : KARAKTERISTIK PETANI 1. Nama : ( L/P) 2. Umur (tahun) a) < 20 b) 21-30 c) 31-40 d) 41-50 e) >50 3. Pendidikan:

a) SD b) SLTP c) SLTA d) PT e) Tidak tamat SD 4. Pekerjaan utama a) Petani b) Pedagang c) Buruh bangunan d) Pegawai Negeri e) Pegawai Swasta f) ……….

5. Penghasilan perbulan : Rp. ……….

6. Jumlah tanggungan keluarga : a) 3 orang b) 4-5 orang c) 6-8 orang d) >8 orang KEADAAN UMUM

7. Status kepemilikan lahan :

a) Lahan sendiri c) Sewa

b) Garapan d) Lainnya : ……….

8. Luas lahan yang dikelola : ... 9. Varietas padi :………..

10. Alasan memilih varietas tersebut? a) Tahan hama dan penyakit b) Produktivitas tinggi c) Daya jual lebih baik d) Rasa lebih enak

e) ……….

11. Darimana anda mendapatkan informasi tentang varietas padi ini ? a) Kios tani

b) Petani lain

c) Penyuluh pertanian d) Surat kabar/televise/radio

31

e) Lainnya………

12. Umur tanaman padi saat ini : 13. Jarak tanam :

14. Bibit padi diperoleh dari: a) Membibitkan sendiri

b) Membeli dari perusahaan pembibitan c) Diberikan dinas atau instansi pemerintah d) Membeli dari kios tani

e) Lainnya ……….

15. Bagaimana pola tanam yang digunakan : a) Jajar legowo

b) Padi-padi palawija

c) ……….

16. Irigasi yang digunakan :

a) Teknis air tersedia terus menerus b) Teknis namun air terjadwal c) Semi teknis

d) Tadah hujan

e) Lainnya………

17. Bagaimana pemasaran hasil usaha tani ini : a) Dijual sendiri ke pasar

b) Dijual ke pedagang pengumpul c) Dijual sendiri ke kota

d) Ditebas

e) Lainnya : ...

PERMASALAHAN DALAM USAHA TANI 18. Masalah yang sering dihadapi dalam usaha tani

a) Hama dan Penyakit b) Modal

c) Air / irigasi d) Varietas unggul

e) Lainnya : ...

19. Apakah pertanaman padi bapak sering mengalami serangan WBC?

a) Ya,……….. b) Tidak,………..

20. Selain WBC, hama apa lagi yang sering menyerang tanaman padi Bapak? Sebutkan……..

21. Pada umur berapa biasanya wereng menyerang tanaman padi? ……… 22. Apakah Bapak sering berkunjung dan mengamati tanaman padi Bapak?

……….

23. Apakah Bapak melakukan pengamatan hama pada pertanaman padi?

……….

24. Jika melakukan pengamatan, apa saja yang Bapak perhatikan?

………..

25. Gejala yang muncul akibat serangan wereng :

a. ……….

32

c. ……….

d. ……….

26. Dari serangan wereng, kira kira berapa kehilangan hasil panen ………..%

27. Bagaimana cara mencegah serangan wereng tersebut : a. ………

b. ………

c. ………...

d. ………

28. Bagaimana cara mengendalikan hama wereng tersebut : a. ………

b. ………

c. ………

d. ………

PENGETAHUAN TENTANG PENGGUNAAN PESTISIDA 29. Apakah tahu pengertian pestisida dan insekisida? a) Ya b) Tidak tahu 30. Apakah membaca label insektisida sebelum aplikasi? a) Ya b) Tidak 31. Berapa kali aplikasi insektisida dalam satu musim tanam? ……….

32. Merk dagang pestisida yang digunakan petani: a)………….

b)………….

c)………….

d)………….

33. Apakah pestisida yang digunakan selalu satu jenis merk dagang? a) Ya, karena…

b) Tidak, karena…

34. Siapakah yang menganjurkan bapak dalam menggunakan pestisida tersebut? a) Keinginan sendiri

b) Pegawai pestisida c) Kios pertanian d) Penyuluh lapang e) Teman-teman petani

35. Apakah bapak sering bertemu dengan pekerja pestisida? a) Ya,

b) Tidak

36. Jika ya, informasi apa yang diberikan orang tersebut? a) Keampuhan pestisida

b) Cara penggunaan pestisida c) Dosis penggunaan

d) Anjuran untuk menggunakan e) Hadiah yang ditawarkan

f) Keamanan produk yang ditawarkan g)

37. Apakah bapak sering mencoba merk pestisida baru? a) Ya b) Tidak

33 38. Adakah keyakinan bahwa pestisida dapat mengatasi masalah akibat serangan

hama :

a) Ya b) Tidak c) Tidak tahu

39. Apakah mengetahui perbedaan insektisida, fungisida dan herbisida :

a) Ya b) Tidak

40. Pada saat menyemprot, apakah harus searah arah angin :

a) Ya b) Tidak c) Tidak tahu

41. Bagaimana kelengkapan pakaian ketika menyemprot ?

a) Ada b) Tidak c) Tidak tahu

42. Apakah setelah aplikasi, alat aplikasi dicuci? :

a) Ya b) Tidak c) Tidak tahu

43. Jika ya, dimana? ...

44. Pada saat menjelang panen, apakah penyemprotan pestisida masih boleh dilakukan :

a) Ya b) Tidak c) Tidak tahu

45. Jika setelah menyemprot terdapat sisa pestisida, dimana menyimpan sisa pestisida tersebut ? :

a) ... b) ...

SIKAP KERASIONALAN PENGGUNAAN PESTISIDA

46. Apakah penyemprotan perlu lebih sering dilakukan untuk meningkatkan hasil?

a) Ya b) Tidak c) Tidak tahu

47. Apakah penyemprotan perlu dilakukan seawal mungkin saat gejala serangan hama mulai terlihat :

a) Ya b) Tidak c) Tidak tahu

48. Apabila anda melakukan penyemprotan pada pagi hari, setelah penyemprotan tersebut turun hujan, apakah pada sore atau keesokan harinya pertanaman perlu disemprot ulang :

a) Ya b) Tidak c) Tidak tahu

49. Apabila harga pestisida murah, perlukah lebih sering menyemprot :

a) Ya b) Tidak c) Tidak tahu

50. Apakah merk dagang yang digunakan berbeda untuk masing-masing jenis hama?

a) Ya b) Tidak,…

51. Jika setelah menyemprot insektisida hama tidak mati, apa yang Bapak lakukan?

………. 52. Bagaimana Bapak mengukur konsentrasi cairan semprot?

……….. SIKAP KECENDERUNGAN MENCAMPUR PESTISIDA

53. Apakah pernah mencampur pestisida :

a) Ya b) Tidak

Jika Ya...(lanjut ke nomor berikutnya)

54. Berapa macam pestisida yang dicampur ?

34

55. Jenis apa saja yang dicampur ?

a) ...

b) ...

c) ...

d) ...

56. Mengapa mencampur pestisida ? a) menghemat biaya b) menghemat waktu c) meningkatkan daya bunuhnya d) ...

SIKAP KEPEDULIAN PETANI TERHADAP DAMPAK PESTISIDA 57. Apakah tanaman yang sering disemprot denga pestisida dapat mengandung racun: a) Ya b) Tidak c) Tidak tahu 58. Apakah penyemprotan dengan pestisida dapat menyebabkan organisme non sasaran yang ada di pertanaman menjadi punah : a) Ya b) Tidak c) Tidak tahu 59. Apakah pestisida yang sudah kadaluarsa tanggal pemakaiannya masih boleh digunakan : a) Ya b) Tidak c) Tidak tahu 60. Apakah pestisida ilegal (yang belum mendapat izin dari pemerintah) boleh

digunakan : a) Ya b) Tidak c) Tidak tahu 61. Apakah penyemprotan dengan pestisida yang terlampau sering dapat menyebabkan patogen penyebab penyakit atau serangga hama menjadi resisten (tahan disemprot pestisida) : a) Ya b) Tidak c) Tidak tahu INFORMASI PENGGUNAAN PESTISIDA 62. Jenis dan jumlah penggunaan insektisida dalam satu musim tanam (g/l ; cc/l) : a)………sebanyak... b)………sebanyak ... c)………sebanyak... d)………....sebanyak... e)………sebanyak ... f)………sebanyak...

63. Jenis dan harga pestisida yang digunakan pada satu musim tanam : a)...Rp ... b)...Rp ... c)...Rp ... d)...Rp ... e)...Rp ... f)...Rp...

64. Sumber informasi pemilihan pestisida : a) Pengalaman sendiri d) Kios saprotan b) Petugas pertanian e) Sales c) Petani lain f)Lainnya : ...

35 65. Apakah Anda mudah mendapatkan pestisida yang Anda inginkan :

a) Ya b) Tidak

SIKAP PETANI

66. Pernah mengikuti SLPHT atau pelatihan lain

a) Ya b) Tidak

Jika ya, berapa lama………

67.Jika menggunakan pestisida kapan diputuskan untuk melakukan penyemprotan?

a) Saat menyemprot telah tiba

b) Serangan hama/penyakit membahayakan c) Adanya gejala pada tanaman

d) Saat cuaca kurang baik

e) Lainnya ……….

68. Apa yang dilakukan jika hama dan penyakit tidak dapat dikendalikan a) Dibiarkan saja

b) Penyemprotan dengan dosis yang sama c) Meningkatkan konsentrasi

d) Mengganti dengan pestisida baru

69. Apakah bapak pernah mendapatkan pelatihan atau penyuluhan khusus tentang serangan hama wereng?

a) Ya, dari siapa?... b) Tidak

70. Jika ya apakah bapak menerapkan pelatihan atau penyuluhan yang diberikan? Jelaskan

a) Ya, karena…… b) Tidak, karena…..

71. Apakah aktif dalam pertemuan kelompok tani? a) Ya

Dokumen terkait