• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Tatura SN. Manifestasi klinis malaria. Dalam: L.Bidasari, Ali M, Yanni GN, penyunting. Kumpulan naskah lengkap PIT I. Medan: USU press, 2010. h.258-62

2. Suh KN, Kain KC, Keystone JS. Malaria. CMAJ. 2004 ;170:1693-2 3. Azlin E, Batubara I, Dalimunthe W, Siregar C, Lubis M, Pasaribu P.

The effectiveness of chloroquine compared to fansidar in treating falciparum malaria. Paediatr Indones. 2004; 44:17-20

4. Ditjen Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan departemen kesehatan RI. Pedoman tata laksana kasus malaria di Indonesia : Gebrak Malaria Jakarta: Bakti Husada; 2005. h.1-38

5. Tjitra E. Obat-obat baru antimalaria. Majalah Kedokteran Indonesia. 1996; 46:24-32

6. WHO. An overview of WHO guidelines on the management of malaria.

Diunduh dari

7. Siahaan L. Kombinasi kina-klindamisin 3 hari pada penderita malaria falciparum tanpa komplikasi. MKN. 2008; 41:88-92

8. Ramharter M, Oyakhirome S, Klouwenberg, Adegnibuka AA, Agnandji ST, Missinou MA, et al. Artesunate-clindamycin versus kinin-clindamycin in the treatment of Plasmodium Falciparum Malaria: A randomized controlled trial. Clin Inf Dis. 2005; 40:1777-84

9. Obonyo CO, Juma EA. Clindamycin plus quinine for treating uncomplicated falciparum malaria: a systematic review and meta-analysis. Malar J. 2012: 11:2-11

10. Soedarmo SS, Garna H, Hadinegoro SR, Satari HI. Malaria. Dalam: Buku ajar infeksi dan pediatrik tropis. Edisi ke-2. Jakarta : IDAI; 2008. h.408-37

11. Zein U. Penanganan terkini malaria falciparum. Divisi penyakit tropik dan infeksi bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran USU; 2005. h.1-13

12. Krogstad DJ. Plasmodium species (malaria). Dalam : Mandell GL, Bennet JE, Dolin R, penyunting. Principles and practice of infectious diseases. Edisi ke-5. Vol II. USA: Churchill Livingstone; 2000. h.2817-31

13. Tjitra E. Manifestasi klinis dan pengobatan malaria. Cermin Dunia Kedokteran. 1994; 94:7-13

14. Stauffer W, Fischer PR. Diagnosis and treatment of malaria in children. Clin Inf Dis. 2003; 37:1340-8

15. Krause PJ. Malaria (plasmodium). Dalam: Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB. Nelson Textbook of Pediatrics. Edisi ke-18. Saunders; 2004.h.1139-43.

16. Ashley E, McGready R, Proux S, Nosten F. Malaria: review. Travel Medicine and Infectious Diseases. 2006: 4:159-73

17. Jerrard DA, Broder JS, Hanna JR, James E, Grundmann A, Geroff A, et al. Malaria: a rising incidence in the united states. The Journal of Emergency Medicine. 2002; 1:23-33

18. Kremsner PG, Krishna S. Antimalarial combinations. Lancet. 2004; 364:285-94

19. Kundu R. Management of malaria in children: update 2008. Infectious Diseases Chapter, Indian Academy of Pediatrics. 2008; 45:731

20. Baird JK. Effectiveness of antimalarial drugs. N Engl J Med.2005; 352:1565-77

21. Tjitra E. Pengobatan malaria dengan kombinansi artemisinin. Puslitbang Pemberantasan Penyakit Menular. Diunduh dari

22. World Health Organization. Guidelines for the treatment of malaria. Switzerland: WHO; 2006

23. Geyer M. Antimalarial drug combination therapy: Report of a WHO Technical Consultation. Geneva: WHO; 2001

24. Betrand L, Kremsner PG. Clindamycin as an antimalarial drug: Review of clinical trials. J Antimicrob Chemother. 2002; 46:2315-20

25. Ramharter M, Noedl. H, Winkler, Graninger W, Wernsdorfer WH, Kremsner PG, et al. In vitro activity and interaction of clindamycin combined with dihydroartemisinin against plasmodium falciparum. Antimicrob Agents and Chemother. 2003; 47:3494-99

26. Madiyono B, Moechlisan S, Sastroasmoro S, Budiman I, Purwanto SH. Perkiraan besar sampel. Dalam: Sastroasmoro S, Ismail S, penyunting. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Edisi ke-3. Jakarta : Sagung Seto; 288.h.302-30

27. Wongsrichanalai C, Pickard AL, Wernsdorfer WH, Meschnick SR. Epidemiology of drug-resistant malaria. Lancet. 2002; 2:209-16

28. Olliaro PL, Taylor WRJ. Developing artemisinin based drug combinations for the treatment of drug resistant falciparum malaria: a review. J Postgrad Med. 2004; 50:40-44

29. Mexitalia M, Oka IGK, Saptanto A, Tamam M, Hartantyo I. Status gizi, eosinofilia dan kepadatan parasit malaria anak sekolah dasar di daerah endemis malaria anak sekolah dasar di daerah endemis malaria. Sari Pediatri. 2007; 4:274-280

30. Christiana O. Endemicity of malaria among primaray school in ebony state nigeria. Animal Research International. 2004; 3:155-159

31. Fernando S, Gunawardena M, Bandara S, Silva D, Mendis N. The impact of repeated malaria attacks on school performance of children. Am J Trop Med Hyg. 2003; 69:582-588

32. Nyakeriga AM, Blomberg MT, Chemtai AK, Marsh K, Williams TN. Malaria and nutritional status in children living on the coast of kenya. Am J Clin Nutr. 2004; 80:1604-10

33. Males S, Geye Q. Garcia A. Long term asymtomatic carriage of

plasmodium falciparum protects from malaria attacks: a prospective study among senegalese children. CID. 2008; 46:516-22

34. Sembiring T, Ariani A. Status gizi anak pada malaria falciparum di daerah endemis malaria. Sari Pediatri. 2007; 8:32-35

35. Lambok S. Gejala dan tanda klinis malaria di daerah endemis. Maj Kedokt Indon. 2008; 58:211-215

36. Lailani D, Lubis M, Lubis B, Pasaribu S. Correlation between parasitemia and spleen size in patients with P. falciparum infection. Pediatr Indones. 2004; 44:111-115

37. Kanwar V, Robert J . Tropical splenomegaly syndrome. Diunduh dari:

38. Nosten F, White NJ. Artemisinin based combination treatment of falciparum malaria. Am J Trop Med Hyg. 2007; 6:181-192

39. Yeka A, Dorsey K, Bakyaita N. Artemisinin versus nonartemisinin combination therapy for uncomplicated malaria : randomized clinical trials from four sites in uganda. Plos Medicine. 2005; 2:654-662

40. Giao PT, Kager PA, Vries PD. Artemisinin for the treatment of uncomplicated falciparum malaria: is there a place for monotherapy? Am J Trop Med. Hyg. 2001; 65:690-695

41. Kremsner PG, Radloff P, Metzger W, Wilding E, Mordmuller B, Philipps J, et al. Quinine plus clindamycin improves chemotherapy of severe malaria in children. Antimicrob Agents and Chemother. 1995; 39:1603-05

42. Harijanto PN. Malaria treatment by using artemisinin in indonesia. J Intern Med. 2010; 42:51-56

43. Pukrittayakamee S, Chantar A, Vanijanonta S, Clemens R, Looareesuwan S, White NJ. Therapeutic responses to quinine and clindamycin in multidrug-resistant falciparum malaria. Antimicrob Agents and Chemother. 2000; 44:2395-8

44. Adisa R, Fayeke TO, Dike D. Evaluation of adverse drug reaons to artemisinin based combination therapy in a nigeria university community. Trop J Pharm Res. 2008; 7:937-944

Lampiran 1

1. Personil Penelitian

1. Ketua Penelitian

Nama : dr. Erika Panjaitan

Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak

FK-USU/RSHAM 2. Anggota Penelitian

1. Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc (CTM), SpAK

2. Prof. dr.H. Munar Lubis, SpA(K)

3. Prof. Dr. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, SpAK

3. dr. Muhammad Ali SpAK

4. dr. Trifaranita

5. dr. Viviana

6. dr. Wasli zakiah

7. dr. Maharani Lubis

8. dr. Viviana

9. dr. Aridamuriany Dwiputri Lubis

11. Badai Buana Nasution

12.dr. Nelly simarmata

13. dr. Fadli Syahputra

14. dr. Hilda

16. dr Sevina Marisya

17. dr. Sri yanti Harahap

18. dr Mars Nasrah

2. Biaya Penelitian

1. Bahan / perlengkapan : Rp. 15.000.000

2. Transportasi / Akomodasi : Rp. 10.000.000

3. Penyusunan / penggandaan : Rp. 1.000.000

4. Seminar hasil penelitian : Rp. 4.000.000

Jumlah : Rp. 30.000.000 3. Jadwal Penelitian WAKTU KEGIATAN Agustus 2010 Oktober 2010 November 2010 Januari 2010 Persiapan Pelaksanaan Penyusunan laporan Pengiriman laporan

4. Penjelasan dan Persetujuan kepada orang tua

LEMBAR PENJELASAN KEPADA ORANG TUA SUBYEK

Yth. Bapak / Ibu ……….

Sebelumnya saya ingin memperkenalkan diri (dengan menunjukkan surat tugas dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU). Nama saya dokter Erika.S.Panjaitan , bertugas di divisi Infeksi dan Penyakit Tropis Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU / RSUP H. Adam Malik Medan. Saat ini, saya sedang melaksanakan penelitian malaria tentang perbandingan efikasi kombinasi artesunate-klindamisin dengan kinin-klindamisin pada pengobatan malaria falciparum tanpa komplikasi pada anak.

Bapak / Ibu, pertama saya akan menjelaskan malaria dimana malaria adalah penyakit infeksi yang ditularkan oleh nyamuk anoples dimana ditandai dengan demam , mengigil, berkeringat, pucat dll sebagainya. Malaria sering terjadi didaerah endemis seperti didaerah Bapak/Ibu saat ini. Hal ini dapat berdampak pada ketidakhadiran anak disekolah, serta menggangu kegiatan anak sehari-hari. Untuk itu, setelah saya mengetahui anak Bapak/Ibu menderita malaria dari pemeriksaan darah tepi, dengan persetujuan/kesediaan Bapak/Ibu saya berencana untuk memberikan obat antimalaria yang bertujuan untuk membunuh parasit malaria dalam darahnya sehingga diharapkan anak Bapak/Ibu dapat melakukan kegiatan di sekolah dan dirumah tanpa gangguan malaria .

Bapak/Ibu, bila terbukti dari pemeriksaan darah tepi ditemukan parasit malaria maka saya akan membagi seluruh anak yang positip malaria menjadi dua kelompok. Kelompok I saya berikan kombinasi artesunat-klindamisin dan kelompok II diberikan kombinasi kinin-klindamisin. Mengingat kedua obat tersebut sama-sama mempunyai waktu paruh yang cepat maka obat diberikan dua kali sehari selama 3 hari.

Saya akan melakukan pemantauan jumlah parasit malaria dari pemeriksaan darah tepi anak bapak/ibu pada hari ke 1,2, 3, 7, 14 dan 28 setelah minum obat

untuk melihat kesembuhan.Dan saya akan mengambil data yang berhubungan dengan pemberian obat yang saya berikan dengan kesembuhan anak bapak/ ibu dari malaria. Jika dijumpai keluhan atau efek samping dari pemberian obat seperti mual, muntah, sakit kepala, diare, dll setelah memakan obat tersebut maka dapat menghubungi kami melalui : dr erika di no HP 081260091976 atau mengunjungi mess saya yang berada di depan RSU Penyabungan.

Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini,diharapkan bapak/ibu bersedia mengisi lembaran persetujuan turut serta terhadap anak bapak/ibu dalam penelitian yang telah kami siapkan.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Atas perhatian Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih

Medan, Oktober 2010 Peneliti (Dr. Erika panjaitan)

Dokumen terkait