• Tidak ada hasil yang ditemukan

Andrianto,T.T dan N. Indarto, 2004. Budidaya dan Analisis Usaha Tani Kedelai, Kacang Hijau, Kacang Panjang. Cetakan Pertama. Penerbit Absolut, Yogyakarta. Hal 14 dan 17.

Baharsjah, J. S., D. Suardi, dan I. Las, 1995 dalam Soemaatmajda, S., M. Ismunadji, Sumarna, M. Syam, S. O. Manurung dan Yuswadi, 1985, Kedelai: Hubungan Iklim dan Pertumbuhan Kedelai, Institut Pertanian Bogor Dan Balai Penelitian Tanaman Pangan Bogor, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Bogor. Hal : 90-91.

Balai Penelitian Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian, 2008. Mutu Kedelai Nasional Lebih Baik dari Kedelai Impor, Balai Penelitian Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian, Malang

Bangun, M. K., 1991. Perancangan Percobaan. Bagian I. Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Bertham, Kusuma, Setiadi, Mansur dan Sapondie (2005), Introduksi Pasangan Mikoriza dan Rhizobia Indigenous untuk Peningkatan Pertumbuhan dan Hasil Kedelai di Ultisol Bengkulu. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. Volume 7, No 2, 2005. Hal 94-103

BPS Provinsi Sumatera Utara, 2007. Statistika Tanaman Padi dan Palawija Sumatera Utara Tahun 2006 dan Ramalan Kondisi Tahun 2007. http//sumut.bps.go.id/kbbrs. Page 3 of 220. Diakses 27 Febuari 2008.

Departemen Pertanian, 1990. Upaya Peningkatan Produksi Kedelai. Balai Informasi Pertanian, Sumatera Utara, Medan. Hal 5-6

Departemen Pertanian, 1996. Budidaya Tanaman palawija Pendukung Program Makan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) Jagung, Kedelai, Kacang Tanah, Sorgum, Ubi Kayu, Sagu, Talas. Departemen Pertanian, Direktorat Jendral Tanaman Pangan dan Hortikultura. Hal 11-12.

Fitter.A. H and R. K. M. Hay, 1981. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Penerjemah Sri Andani Dan E.D. Purbanyati, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Gardner, F.P., R.B. Pearce, R.L. Mitchell, 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya, Terjemahan Herawati Susila. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta. Hal inokulan rhizobium + mikoriza4- inokulan rhizobium + mikoriza5.

Godsworthy P. R., and N. M. Fisher, 1992. Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik. Penerjemah Tohari. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Hal 144.

Gonggo, B .M., 1998. Pengaruh Pupuk Hayati dan Kascing Terhadap Kandungan Hara Ultisol dan Tanaman Kedelai, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu, Bengkulu.

www.himita.freehomepage.com/10gonggo.V1N3.htm - 81k Diakses 12 Januari 2008

Hanafiah, A. L., 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Cetakan Pertama. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Hal 348-350.

Hanum.H., 1997. Peningkatan Ketersediaan Hara N Dan P Pada Tanah Ultisol Melalui Inokulasi Rhizobia dan MVA Serta Pemupukan Batuan Fosfat Pada Tanaman Kedelai (Tesis) Program Pasca Sarjana Univeisitas Sumatera Utara, Medan

Hanum C., 2008. Ekologi Tanaman. Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Hakim, N., Y. Nyakpa, A. M. Lubis, S. G. Nugroho, A. Diha, G. B. Hong, H. H. Barly, 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah, Penerbit Universitas Lampung, Lampung. Hal 230, 341.

Hapsoh, 2003. Kompatibilitas MVA dan Beberapa Tanggap Kedelai Pada Berbagai Tingkat Cekaman Kekeringan Tanah Ultisol: Tanggap Mofofisologis dan Hasil (Disertasi). Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Hasibuan, B.E., 2006. Pupuk dan Pemupukan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Hidayat, O. O., 1985 dalam Soemaatmajda, S., M. Ismunnadji, Sumarna, M.Syam, S.O. Manurung dan Yuswadi, 1985, Kedelai, Institut Pertanian Bogor Dan Balai Penelitian Tanaman Pangan Bogor, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Bogor.

[diakses 22 januari 2008] Page 1

Glycine max L.)

Diakses 8 Januari 2008. Page 1-3 of 18

Kedelai. Diakses 8 Januari Page 1

Lakitan, B., 1993. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Hal 76.

Lie and Mulders 1971 dalam H. Hanum, 1997. Peningkatan Ketersediaan Hara N Dan P Pada Tanah Ultisol Melaluli Inokulasi Rhizobia dan MVA Serta Pemupukan Batuan Fosfat Pada Tanaman Kedelai (Tesis) Program Pasca Sarjana Univeisitas Sumatera Utara, Medan.

Makmur, A., 1992. Pengantar Pemulian Tanaman. Rineka Cipta, Jakarta. Hal 30

Marwoto, D.M. Arsyad, A. Taufik, dan H. Kuntyastuti, 2004. Pengembangan Kedelai di Lahan Kering Masam, Balai Penelitian dan Pengembangan Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian. Hal 20-21

www.pustaka-deptan.go.id/agritek/smbt0405.pdf

Mukhlis, 2004. Pengantar Analisis Tanah Tanaman, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Hal:12

Munir, M., 1996. Tanah-Tanah Utama di Indonesia Karakteristik Klasifikasi dan Pemanfaatannya, Pustaka Jaya, Jakarta. Hal: 216, 225, 234

Nusantara, A. D., 2002. Tanggap Semai Sengon (Paraserlanthes falcaritaria L.) Terhadap Inokulasi Ganda Cendawan Mikoriza Abuskular Dan

Rhizobium sp. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia, Volume 4 No 2. Hal: 62-70 www.geocities.com/ejurnal/files/jipi/2002/62.pdf

Notohadiprawiro, 2006. Ultisol, Fakta dan Implikasi Pertanian. Buletin Pusat Penelitian Marihat No 6 1986

soil.faperta.ugm.ac.id/tj/1981/1986%20ULTISOL.pdf

-Pfeileffer. C. M and H. E. Bloss, 1990 dalam H. Hanum 1997. Peningkatan Ketersediaan Hara N Dan P Pada Tanah Ultisol Melalui Inokulasi Rhizobia dan MVA Serta Pemupukan Batuan Fosfat Pada Tanaman Kedelai (Tesis) Program Pasca Sarjana Univeisitas Sumatera Utara, Medan.

Prasetyo, 2006. Ultisol Bahan Volkan Andesitik, Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian, Jakarta. bbsdlp.litbang.deptan.go.id

Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Kedelai, 2002. Kedelai Unggul Baru Untuk Lahan Masam. Balai Penelitian dan Pengembangan Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian, Malang

www.pustaka-deptan.go.id/publikasi/wr266044.pdf

Rao, N. S.R., 1994. Mikroorganisme Tanah dan Pertumbuhan Tanaman. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta. Hal 307-310

Rubazky V.E. dan M. Yamaguchi, 1998. Sayuran Dunia 2. Prinsip Produksi dan Gizi. Jilid 2. Institut Teknologi Bandung, Bandung. Hal 262-263.

Salisbury F. B. and C. W. Ross, 1995. Fisiologi Tumbuhan. Terjemahan Diah R. Lukman dan Sumarya, Jilid 1 dan 2. Penerbit Institut

Teknologi Bandung, Bandung. Hal 140, 152-153

Setiawati et al, 2000 dalam C. Hanum, 2004. Penapisan Beberapa Galur Kedelai (Glycine max L Merr.) Toleran Cekaman Aluminium dan Kekeringan Serta Tanggap Terhadap Mikoriza Vesikular Arbuskular. (Disertasi) Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Sharma, O. P., 1993. Plant Taxonomy, Tata MC Graw Hill Publishing Company Limited, New Delhi.

Simanungkalit, R. D. M., 2001. Aplikasi Pupuk Hayati dan Pupuk Kimia Suatu Pendekatan Terpadu, Balai Peneliatian Bioteknologi Tanaman Pangan, Bogor. Buletin Agrobio 4 (2) Hal 56-61. http://biogen litbang.deptan.go.id/terbitan/pdf. Diakses 27 Februari

2008.

Sitompul, S. M. Dan B Guritno, 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman.Gajdah Mada University Prees, Yogyakarta

Subandi, 2007. Teknologi Produksi dan Strategi Pengembangan Kedelai pada Lahan Masam. Penelitian Tanaman Kacang-kacangandan Umbi-Umbian, malang. IPTEK Tanaman Pangan. Vol 2. No 1-2007.

www.puslittan.bogor.net

Subiksa, I.G.M., 2002. Pemanfaatan Mikoriza Untuk Penanggulangan Lahan Kritis. Diakses 20 Januari 2008

Young et al (1986) dalam H. Hanum 1997. Peningkatan Ketersediaan Hara N Dan P Pada Tanah Ultisol Melalui Inokulasi Rhizobia dan MVA Serta Pemupukan Batuan Fosfat Pada Tanaman Kedelai (Tesis) Program Pasca Sarjana Univeisitas Sumatera Utara, Medan.

Dokumen terkait