• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aisiyah, N. 2000. Studi ukuran tubuh sapi Madura di Desa Samaran, Kecamatan Tambelayan, Kabupaten Sampang, Madura. Skripsi. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Anonim. 2008. sentralternak.com/index.php/2008/10/07/pencatatan-produksi-recor- ding/ [04 September 2009].

Basuki, P. 1998. Dasar llmu Ternak Potong dan Kerja. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Chantalakhana, C . 1981. A Scope on buffalo breeding. Buffalo Buletin. 4(4):224- 242.

Cockrill, W. 1974. The Husbandry and Health of The Domestic Buffalo: The Buffalo of Indonesia. Food and Agriculture Organization of The United Nations, Rome.

Dania, I. B. dan H. Poerwoto. 2002. Pertambahan berat badan, laju pertumbuhan dan konversi pakan kerbau jantan akibat pemberian kesempatan berkubang dan jerami padi amoniasi. Jurnal. Fakultas Peternakan Universitas Mataram, Mataram.

Departemen Pertanian. 2007. Petunjuk Teknis: Penanggulangan Gangguan Reproduksi pada Sapi Potong. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Pasuruan.

Departemen Pertanian. 2008. Road Map Perbibitan Ternak. Direktorat Perbibitan, Direktorat Jenderal Peternakan, Jakarta.

Dilaga, S. H. 1987. Suplemensi kalsium dan fosfor pada Kerbau Rawa Kalimantan Tengah yang mendapat ransum padi hiang (Oryza sativa forma spontanea). Tesis. Fakultas Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Dinas Pertanian Kutai Kartanegara. 1997. Keadaan Umum Wilayah Kecamatan Muara Muntai, Kutai Kartanegara. Dinas Peternakan, Kutai Kartanegara. Dinas Peternakan Kutai Kartanegara. 2007. Populasi Ternak di Kabupaten Kutai

Kartanegara. Dinas Peternakan, Kutai Kartanegara.

Dinas Peternakan Kutai Kartanegara. 2008. Inventarisasi Potensi Lahan Sektor Peternakan. Dinas Peternakan, Kutai Kartanegara.

Direktorat Jenderal Peternakan. 2006. Statistik Peternakan 2006. CV Arena Seni, Jakarta.

Dirgantoro, 2004. Strategi pengenaan tarif impor daging sapi dan dampaknya terhadap kesejahteraan masyarakat. Paper. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Diwyanto, K. 1982. Pengamatan fenotip domba Priangan serta hubungan antara beberapa ukuran tubuh dengan bobot badan. Tesis. Fakultas Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Diwyanto, K. dan H. Handiwirawan. 2006. Strategi pengembangan ternak kerbau: Aspek penjaringan dan distribusi. Prosiding lokakarya nasional usaha ternak kerbau mendukung program kecukupan daging sapi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Dwiyanto, K. dan Subandryo, 1995. Peningkatan mutu genetik kerbau lokal di Indonesia. Lokakarya Nasional Pengembangan Ternak Kerbau di Indonesia, Bogor.

Fahimuddin, M. 1975. Domestic Water Buffalo. Oxford and IBH Publishing. Co. G G Joupath, New Delhi.

Guzman, M. R. 1980. An overview of recent development in buffalo research and management in Asia. Dalam: Buffalo Production for Small Farms. ASPAC, Taipei.

Hardjopranjoto, S. 1991. Permasalahan reproduksi pada sapi potong. Prosiding seminar nasional sapi potong di Indonesia. Dewan Pimpinan Pusat Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau lndonesia, Bandar Lampung.

Hardjopranjoto, S. 1995. Ilmu Kemajiran pada Ternak. Airlangga University Press, Surabaya.

Hardjosubroto, W. 1984. Breed evaluation of large ruminants in Indonesia. Dalam: Copland, J. W. (Editor). Evaluation of Large Ruminants for The Tropics. ACIAR Proceedings Series No. 5, Australia.

Hardjosworo, P. S. dan J. M. Levine. 1987. Pengembangan Peternakan Indonesia: Bangsa-Bangsa Ternak di Indonesia dan Hasilnya. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.

Hasanatun, Hasinah, dan Handiwirawan, E. 2005. Keragaman genetik ternak kerbau di Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Hasinah, H. dan Handiwirawan. 2006. Keragaman ganetik ternak kerbau di Indonesia. Prosiding lokakarya nasional usaha ternak kerbau mendukung program kecukupan daging sapi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor.

Kartasudjana. 2001. Pembibitan Ternak. Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. Ketaren, G. W. 1999. Perencanaan pengembangan ternak kerbau di Kabupaten

Pandeglang, Jawa Barat. Skripsi. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Kristianto, L. K. 2006. Pengembangan perbibitan kerbau kalang dalam menunjang agrobisnis dan agrowisata Kalimantan Timur. Jurnal. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Timur, Samarinda.

Lendhanie, U. U. 2005. Karakteristik reproduksi kerbau rawa dalam kondisi lingkungan peternakan rakyat. Kalimantan Selatan. Bioscientiae. Vol. 2 No 1. Januari:43-48.

Mason, I. L. 1974. Species, types and breeds. Dalam: Cockrill, W. R. (Editor). The Husbandry and Health of Domestic Buffalo. Food and Agriculture Organization of The United Nations, Rome.

McNitt. 1983. Livestock Husbandry Techniques. Granada Publishing, New York. Miskiyah dan S. Usmiati. 2006. Potongan komersial karkas kerbau: Studi kasus di

PT Kariyana Gita Utama-Sukabumi. Jurnal. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, Bogor.

Mongkopunya, K. 1980. Reproductive Failures in Swamp Buffaloes in Thailand. Dalam: Buffalo Production for Small Farms. ASPAC, Taipei.

National Research Council, 1981. The Water Buffalo: New prospects for an underutilized animal. National Academy Press, Washington, D. C.

Parakkasi, A. 1997. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak Ruminansia. Universitas Indonesia, Jakarta.

Partodihardjo, S. 1980. Ilmu Reproduksi Ternak. Fakultas Kedokteran Veteriner Institut Pertanian Bogor. Mutiara, Jakarta.

Priadi, A. dan L. Natalia. 2005. Bakteri penyebab diare pada sapi dan kerbau di Indonesia. Jurnal. Balai Besar Penelitian Veteriner, Bogor.

Priyanto, D. 2005. Evaluasi kebijakan impor daging sapi melalui analisis penawaran dan permintaan. Seminar nasional teknologi peternakan dan veteriner 2005. Balai Penelitian Ternak, Bogor.

Putra, I. G. 1985. Pendugaan bobot hidup kerbau lumpur berdasarkan pengukuran morfologi. Tesis. Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor. Putu, I. G. 2003. Aplikasi teknologi reproduksi untuk peningkatan performans

produksi ternak kerbau di Indonesia. Jurnal. Balai Penelitian Ternak, Bogor. Ranjhan, S. K. dan N. N. Pathak. 1979. Management and Feeding of Buffaloes.

Vikas Publishing House PVT, Ltd., New Delhi.

Reksohadiprodjo, S. 1988. Pakan Ternak Gembala. BPFE-YOGYAKARTA, Yogyakarta.

Roehani, E. S., A. Hamdan, R. Qomariah, dan A. Subhan. 2005. Strategi pengembangan kerbau rawa di Kalimantan Selatan. Jurnal. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan, Banjarbaru.

Saladin, R. 1988. Kerbau: Sebuah metoda pengukuran berat badan. Dalam: Jamarun, N. (Editor). Ternak dan Lingkungan. Pusat Penelitian Universitas Andalas, Padang.

Saleh, A. R. 1982. Korelasi antara bobot badan, lingkar dada lebar dada tinggi pundak, panjang badan, dan dalam dada pada Sapi Ongole di Pulau Sumba. Media Peternakan Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Sosroamidjojo, M. S. dan Soeradji. 1990. Peternakan Umum. CV Yasaguna, Jakarta. Storer, T., Robert C., Ftebruf, Robert L., Usang, James W. dan Nybaken. 1971.

General Zoology. Mc Grewhill Book Company, New York. Sugeng, B. 1992. Sapi Potong. Penebar Swadaya, Jakarta.

Susilawati, E. 2003. Eksplorasi rumput kumpai (Hymenachine amplexicaulis (Rudge) Nees) sebagai pakan ternak di Provinsi Jambi. Jurnal. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Jambi.

Talib, C. 1988. Produksi induk Sapi PO dan keturunannya. Tesis. Fakultas Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Talib, C. 2008. Kerbau, ternak potensial yang dianaktirikan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Sinar Tani. Edisi 18-24 Juni.

Toelihere, M. R. 1981. Fisiologi Reproduksi pada Ternak. Angkasa, Bandung. Toelihere, M . R. 1981. Inseminasi Buatan pada Ternak. Angkasa, Bandung.

Tomaszewska, M. W., I. K. Sutama, I. G. Putu, dan Thamrin, D. C. 1991. Reproduksi, Tingkah Laku dan Produksi Ternak di Indonesia. PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta.

Williamson, G. dan W. J. A. Payne. 1986. An Introduction to Animal Husbandry in the Tropics. Longman, London.

Williamson, G. dan W. J. A. Payne. 1993. Pengantar Peternakan di Daerah Tropis. Terjemahan: Darmajda D. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Lampiran 1. Lokasi Kecamatan Muara Muntai

U

Lampiran 5. Konsumsi Daging di Kabupaten Kutai Kartanegara tahun 2008 (kg)

Lampiran 6. Inventarisasi Potensi Lahan Sektor Peternakan Kutai Kartanegara

No Komoditi Total Lahan (ha) Sudah digunakan (ha) Belum digunakan (ha) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Sapi Kerbau Kambing Babi Ayam buras Ayam ras petelur Ayam ras pedaging Itik 440.943,00 52.955,00 19.682,00 31.005,00 1.955,00 8.812,00 1.143,00 5.204,00 24.245,00 1.971,00 2.594,00 2.026,00 8,90 8.575,00 53,65 109,00 416.698,00 50.984,00 17.088,00 28.979,00 1.946,10 237,00 1.089,35 5.095,00 Jumlah 4.530.199,00 39.582,55 4.490.616,45 Sumber: Dinas Peternakan Kabupaten Kutai Kartanegara (2008)

Lampiran 7. Struktur Populasi Ternak Kerbau di Indonesia

Jenis Kelamin Anak (%) Muda (%) Dewasa (%) Total (%) Jantan Betina 9.03 9.88 10.34 15.13 11.93 43.69 31.30 68.70 Total 18.91 25.47 55.62 100.00

Lampiran 8. Kebutuhan daging di Indonesia

Kebutuhan

No. Uraian

Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Sapi Potong Kerbau Kambing Domba Ayam Lokal Itik

Ayam Ras Pedaging Babi Kuda 411,0 27,2 34,0 45,3 178,8 13,5 528,8 119,6 1,4 426,0 29,8 34,4 45,9 182,0 13,9 561,8 121,3 1,4 441,0 32,5 34,8 46,4 187,0 14,3 596,9 122,9 1,4 Kebutuhan daging (ribu ton) 1.539,8 1.615,2 1.694,4 Jumlah penduduk (juta orang) 226,7 229,3 231,9 Sumber: Departemen Pertanian (2008)

Dokumen terkait