• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daftar Pustaka Al-Quran al-Karim

Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, Jakarta : Akademika Pressindo, 1992.

Ahmad Warson Munawir, al-Munawir Kamus Arab-Indonesia, Yogyakarta : Pustaka Progressif, Cetakan keempat Belas, 1997.

Al-Fanani, Zainudin bin Abdul Aziz al-Malibari, Terjemah Fathul Mu’in, Jilid Dua, Bandung :Sinar Baru al-Gesindo, T.t

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta, 2002 Ashofa, Burhan, Metode Penelitian Hukum, Jakarta : Rajawali Press, 1996

Bakri, Hasbullah, Kumpulan Lengkap Undang-Undang dan Peraturan Perkawinan di Indonesia, Jakarta : Bulan Bintang, 1978

Dahlan, Abdul Aziz, Ensiklopedia Islam, Jakarta : PT. Ichtiar Baru Van Houve, 1996 Gani Abdullah, Abdul, Pengantar Kompilasi Hukum Islam dalam Tata Hukum

Indonesia, Jakarta : Gema Insani Press, 1994

Ghazaly, Abd Rahman, Fiqh Munakahat, Jakarta :Prenada Media, tt

Fatchur Rahman, Hadis-Hadis Tentang Peradilan Agama, Jakarta : Bulan Bintang, 2005

Fauzan, M, Pokok-Pokok Hukum Perdata Peradilan Agama, Jakarta : Kencana, 2007, Cet.3

Ibnu al-‘Arabi, Imam, Ahkam al-Qur’an, Juz I, T.t

Makarao, Taufik, Pokok-Pokok Hukum Acara Perdata, Jakarta : Rineka Cipta, 2004 Muchtar, Kamal, Asas-asas Hukum Islam Tentang Perkawinan, Jakarta : Bulan

57

Nuruddin, Amir, Hukum Perdata Islam di Indonesia (Studi Kritis Perkembangan Hukum Islam dari Fikih, UU No 1/1974 sampai KHI), Jakarta : Kencana Prenada Group, 2004

Rahman I Doi, Abdur, Penjelasan Lengkap Hukum Allah (syariah), Jakarta : PT. Raja Grafindo

Rusyd, Al-Faqih Abu Walid Muhammad bin Ahmad bin Muhammad ibnu, Terjemah Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid (Analisa Fiqh Para Mujtahid), Penerjemah, Imam Ghazali Sais, Jakarta : Pustaka Amani, Cetakan Pertama, 2002

Sabiq, Sayid, Fiqh as-Sunnah, Beirut : Dar al-Kitab al-‘Arabiy, juz ke-2, 1973 Salam Madkur, Muhammad, Al-Qadhau Fil Islam, Daar Nahdhah Arabiyah

Shabuni, ‘Ali Ash-Syaikh Muhammad, (Hadiyyatul Afraah lil’Aruusain) Hadiah Untuk Pengantin, Jakarta: Mustaqim, cetakan ketiga, 1995

Shabuni, Ali Shafwat at-Tafasir. T.t

Slamet Abidin dan Aminuddin, Fiqh Munakahat 1, Bandung : Pustaka Setia, 1999. Soeroso, R, Praktik Hukum Acara Perdata, Tata Cara dan Proses Persidangan,

Jakarta : Sinar Grafika, 2004

Soekanto, Soejono, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta : Pustaka Pelajar, 1992 Soesilo, R, RIB/HIR dengan Penjelasannya, Bogor : Politeia, 1995

Soebekti, Pokok-Pokok Hukum Perdata, Jakarta : Intermasa, 2001

Soebekti, R, dan R.Tjipto Sudiro, Kamus Hukum, Jakarta : Pradnya Paramitha, 1982 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, Bandung : Alfabeta, 2004 Sutantio, Retnowulan dan Iskandar Oeripkartawinata, Hukum Acara Perdata dalam

Teori dan Praktek, Bandung : Mandar Maju, 2005, Cet. X

Syekh Faisal bi Abdul Aziz, Terjemahan Nailul Author Himpunan Hadits-Hadits Hukum

Thabrasi, Abu Ali al-Fadhli Bin al-Hasan, Majmaul al-Bayan Fi Tafsiri al-Quran, juz II, Beirut : Dar al-Fikr, T.t

Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak

Yahya Harahap, M, Hukum Acara Perdata, Jakarta : Sinar Grafika, Cet Ketujuh, 2008

61

Data Wawancara Nama : Drs. H. Ujang Sholeh SH

Jabatan : Hakim Madya Hari/Tanggal : Senin / 17 mei 2009 Jam : 13.20 – 14.50

Tempat : Ruang Hakim Pengadilan Agama Jakarta Pusat 1. Apa itu putusan verstek menurut bapak?

Putusan yang dijatuhkan oleh pengadilan atau hakim yang tidak dihadiri oleh pihak lawan (tergugat) setelah sebelumnya tergugat/termohon dipanggil secara resmi dan patut

2. Apakah putusan verstek itu dikenal dalam hukum islam?

Iy dikenal, tapi bapak agak sedikit lupa maklum bapak sudah tua (sambil ketawa) yah…yang jelas putusan tidak hadirnya pihak lawan. kalau verstek itu dikenal dalam hukum positif

3. Sengketa hukum apa saja yang dapat diputus verstek?

Sengketa keperdataan dengan proses gugat menggugat

4. Bagaimana pendapat hakim bila ketidakhadiran tergugat itu karena kesalahan proses pemanggilan?

Kalau proses pemanggilan itu salah atau keliru atau tidak sampai pada pihak lawan maka hakim tetap harus memanggil kembali lewat juru sita sampai panggilan itu dinyatakan sah.

Sah itu dalam arti resmi dan patut

5. Dalam perkara perceraian, bagaimana hakim dapat membuktikan kebenaran dalil-dalil gugatan, sementara tergugat tidak hadir?

Sepanjang dalil tergugat itu berdasarkan hukum, sementara tergugat tidak pernah hadir dan dalil gugatan tergugat dapat dibuktikan tentang kebenaran gugatannya maka hakim boleh menjatuhkan putusan dengan cara verstek itu

6. Bagaimana pertimbangan hakim dalam menetapkan kemampuan suami yang tidak hadir berkenaan dengan nafkah anak?

Didalam proses perceraian sebagaimana yang diatur dalam UU No. 1 Tahun 1974, karena itu UU itu merupakan ex specialis dari hukum perdata umumnya. Maka meski tergugat/ suami tidak hadir. Secara ex officio hakim dapat, dapat itu artinya bisa, bisa hanya pada sebatas sekedar kemampuan suami.

7. Untuk perkara yang diputus verstek apa tidak dikhawatirkan adanya anggapan bahwa lebih mudah berperkara dengan verstek?

Tidak perlu dikhawatirkan perkara itu dengan verstek sebab putusan verstek hanya sebatas ketidakhadirannya pihak lawan. Bahwa pada setiap perkara tidak dihadiri salah satu pihak hakim tidak langsung memutus perkara tersebut dengan verstek, tetapi menjalankan sesuai dengan peraturan/UU dengan melakukan pemanggilan (relaas panggilan) kepada para pihak dan menunda sidang beberapa kali untuk kehadiran pihak-pihak. Baru ketika pemanggilan tersebut sudah dilakukan dengan sah dan patut maka hakim dapat memutusnya secara verstek. Dan hakim senang apabila ada perkara verstek karena lebih gampang dan cepat diselesaikan.

8. Apa pendapat pak hakim membebankan nafkah anak kepada suami ketika istri tidak meminta (menuntut) atau ketika verstek?apalagi hakim memutus dengan pembebanan nafkah tanpa permintaan istri?

Hakim membebankan nafkah kepada suami semata-mata kewajiban seorang bapak terhadap anak yang harus dinafkahi. Makanya secara ex officio hakim menentukan hal itu meski tidak diminta oleh istri.

Hakim disini hanya ingin mengetahui sejauh mana perhatian seorang bapak perhatian terhadap anaknya.

Walaupun daerah Jakarta kota besar tidak menutup kemungkinan banyak istri yang masih awam dengan hak-haknya sebagai istri yang diceraikani dan yang menjadi hak anaknya.

9. Apakah verzet dapat memenuhi hak tergugat?

Iya…sebab putusan verstek dijatuhkan karena ketidakhadiran tergugat karenanya manakala tergugat tidak menerima putusan verstek tersebut, maka tergugat punya hak untuk mengajukan verzet karena verzet itu merupakan hak tergugat.

10.Selama bapak menjadi hakim apa yang menjadi pengalaman bapak dalam memutus perkara yang diputus verstek?

63

Banyak (hahahaha sambil ketawa) tak terhitung kayaknya dalam perkara cerai gugat maupun cerai talak dan baru sekali bapak menerima upaya hukum verzet.

11.ini ada putusan bapak dalam perkara no. 696/Pdt.G/2009/PA.JP dalam amar putusannya dijatuhkan tapi dalam pertimbangan hukumnya tidak ada padahal putusan ini sudah berkekuatan hukum tetap?

Jadi gini dek, pihak termohon tidak hadir namun selama berumah tangga pemohon dan termohon mempunyai anak. Anak sekarang tinggal dengan termohon, maka hakim secara ex officio menentukan nafkah untuk anaknya yang diasuh oleh pihak termohon atau istri. Namun didalam pertimbangan hukum tidak mempertimbangkan atau tidak tercantum dalam pertimbangan hakim mugkin lupa atau terlewati.

Data Wawancara Nama : Drs. H. Muhyiddin SH. MH

Jabatan : Hakim Madya Hari/Tanggal : Kamis / 6 mei 2009 Jam : 08.00-09.10

Tempat : Ruang Hakim Pengadilan Agama Jakarta Barat 1. Apa itu putusan verstek menurut bapak?

Menurut bapak dalam hukum acara perdata dimana pihak lawan (termohon/tergugat) tidak hadir dan tidak pernah hadir dipersidangan didalam pasal 125 HIR

2. Apakah putusan verstek itu dikenal dalam hukum islam?

Iy dikenal dengan al-Qadha al-Ghaib

Artinya : apabila seorang tergugat itu ia sembunyi artinya ia tidak mau datang atau ia ghaib (tidak tahu alamatnya dimana) maka boleh hakim memutus perkara-perkara dengan ketetapannya dengan penjelasannya. Itu kan dalil verstek dalam hukum islam. Dalam kitab Al-Anwar jilid 2 hal. 55

Jadi dalam hukum islam itu ada, sebetulnya diambil hukum belanda yang dijajah oleh perancis dan sebenarnya hukum itu berasal dari hukum islam.

3. Sengketa hukum apa saja yang dapat diputus verstek?

Semua perkara dimana pihak tergugat/termohon tidak hadir dapat diputus verstek

4. Bagaimana pendapat hakim bila ketidakhadiran tergugat itu karena kesalahan proses pemanggilan?

Kalau salah maka tidak patut dan tidak boleh diperiksa

5. Dalam perkara perceraian, bagaimana hakim dapat membuktikan kebenaran dalil-dalil gugatan, sementara tergugat tidak hadir?

Walaupun tergugat tidak hadir dan dalil tergugat itu berdasarkan hukum maka dibuktikan kebenaran gugatannya maka hakim dapat memutus dengan putusan verstek tersebut

6. Bagaimana pertimbangan hakim dalam menetapkan kemampuan suami yang tidak hadir berkenaan dengan nafkah anak?

65

Disini hakim menentukan kadar pemberian nafkah berdasarkan pekerjaan saumi seperti apa yang ada didalam surat gugatan. Dalam hal pemberian nafkah oleh suami atau ayah. Selain itu hakim juga melakukan proses pemeriksaan melihat dan mengamati dari keterangan saksi bagaimana tanggungjawab suami menafkahi keluarga, apakah ia layak untuk dibebani nafkah bagi pemeliharaan anak.

Menurut bapak Didalam penetapan nafkah hadanah tidak dapat menentukan kesejahteraan anak dikemudian hari karena hal tersebut berkaitan dengan keadaan dan waktu, tetapi bagi hakim yang terpenting adalah :

a. Perhatian Ayah kepada anak dapat tercapai

b. Putusan pengadilan dapat dijadikan sebagai alat bagi istri untuk mendapatkan nafkah baginya dan anak-anaknya

c. Dengan adanya putusan tersebut istri dapat meminta eksekusi jika dikemudian hari suami lalai dalam kewajibannya

7. Untuk perkara yang diputus verstek apa tidak dikhawatirkan adanya anggapan bahwa lebih mudah berperkara dengan verstek?

Tidak perlu dikhawatirkan karena diperiksa dengan cermat, maka pihak lawan.tergugat dapat melakukan upaya hukum dengan verzet

8. Apa pendapat pak hakim membebankan nafkah anak kepada suami ketika istri tidak meminta (menuntut) atau ketika verstek?apalagi hakim memutus dengan pembebanan nafkah tanpa permintaan istri?

Ketika istri tidak menuntut nafkah istri maupun nafkah hadanah itu untuk melindungi hak kaum wanita/istri yang telah diceraikan oleh suaminya dan bagi suami jangan hanya bisa bikin anak aj tapi kewajibannya terhadap istri maupun anak itu wajib maka secara ex officio hakim dapat menentukan walau istri tidak meminta atau menuntut

9. Apakah verzet dapat memenuhi hak tergugat?

Iya, dengan jalan verzet dan itu satu-satunya jalan upaya hukum terhadap putusan verstek

10.Selama bapak menjadi hakim apa yang menjadi pengalaman bapak dalam memutus perkara yang diputus verstek?