• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adie, M.M. 1997. Pembentukan varietas unggul kedelai. Laporan Teknis. Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, Malang.

hlm. 111−142

Adie, M.M. dan A. Krisnawati. 2016. Hubungan Antarkomponen Morfologi dengan Krakter Hasil Biji Kedelai. Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, Malang.[Skripsi].

Aldillah, Risma. 2015 . Proyeksi Produksi dan Konsumsi Kedelai Indonesia.Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan.[ 8 (1) : 9-23].

Adisarwanto. 2006. Budidaya Dengan Pemupukan Yang Efektif dan Pengoptimalan Peran Bintil Akar Kedelai. Jakarta : Penebar Swadaya. [Balai pustaka].

Adisarwanto, T. 2008. Budidaya Kedelai Tropika. Cetakan 10. Penebar Swadaya. Jakarta. 76 hlm. [Balai pustaka].

Anggraeni, B.W. 2010. Studi Agronomi, morfoanatomi dan fisiologi kedelai(Glycine max L. Merr) pada kondisi cekaman intensitas cahaya rendah. Institut Pertanian Bogor,Bogor. [Skripsi].

Andrianto, T. T., dan N. Indarto. 2004. Budidaya dan Analisis Usaha Tani Kedelai, Kacang Hijau dan Kacang Panjang. Absolut, Yogyakarta.

[Skripsi].

Badan Pusat Statistik, 2016. Data Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas tanaman kedelai Tahun 2011-2015. Jakarta.

Balitkabi. 2005. Deskripsi Varietas Unggul Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian. Malang.

Balai Penelitian Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian. 2015. Panduan Utana Pengelolaan Tanaman Terpadu Kedelai. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. [Badan Pertanian. Malang].

Bank Pengetahuan Tanaman Pangan Indonesia. 2010. Informasi Ringkas Bank Pengetahuan Tanaman Pangan Indonesia 2010.

<http://www.pustaka.litbang.deptan.go.id/> [10 Desember 2012].

Boru, G., T.T. Van Toai, J. Alves, D. Hua, and M. Knee. 2003. Response of soybean to oxygen deficiency and elevated root-zone carbon dioxide concentration.[ Annals Bot. 91(4): 447-453].

BPTP Aceh. 2009. Pemupukan tanaman kedelai.Http://nad.litbang.deptan.

go.id/ind/files/buletin/2009/pemupukan%20tanaman%20kedelai.

pdf. [21 Oktober 2011].

Calvin . 2018. Respon Pertumbuhan dan Prodduksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L. Merril) terhadap Cekaman Genangan pada Fase Pertumbuhan V5 dengan Pemberian GA3 dan Asam Salisilat.USU.Medan. [Skripsi]

Cramer. 2008. Cultivating agriculture-saturatedand flooded soybean fields.

Kansas StateUniversity Research and Extension. http://www.

sedgwick.ksu.edu/desktopmodules/viewdocument.aspx?document10=

13373.[12 Mei 2019].

Dennis, ES, R. Dolferus, M. Ellis, M. Rahman, Y. Wu, F.U. Hoeren, A. Grover, K.P. Ismond, A.G. Good, and W.J. Peacock. 2000. Molecular strategies for improving waterlogging tolerance in plants. [ J. Exp. Bot.

51(342):8997].

Deputi Menegristek. 2015. Kedelai (Glycine max L.). Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Jakarta. Diakses melalui www.ristek.go.id [04 Maret 2018].

Departemen Pertanian. 2006. Budidaya Kedelai Tanpa Olah Tanah.

http://deptan.go.id/teknologi/tp/tkctanah1.htm. [Diakses 13 Mei 2013].

Direktorat Jendral Tanaman Pangan. 2015. Pedoman teknis pengelolaan produksi Fatimah, V. S., dan T. B. Saputro. 2016. Respon Karakter Fisiologis Kedelai Kedelai (Glycine max (L.) Merril) Varietas Grobongan terhadap Cekaman Genangan. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya.

Fehr, W.R. and C.L. Caviness. 1977. Stages of soybean development. Special Report No 80. Cooperative Extension Services Agric. and Home Econ.

Exp. St. Iowa State Univ. of Sci. and Technol, Ames, Iowa

Giller, K. E. and K. E. Dashiell. 2010. Protabase Record Display PROTA4U Glycine max (L.) Merr.http://www.prota4u.org/protav8.asp?g=pe&p=m Glycine+max+%28L.%29+Merr.

Girsang.W. I. C 2020. Respon Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L. Merril.) Terhadap Pemberian GA3 Dan Asam Salisilat Pada Kondisi Tergenang. Fakultas pertanian.USU.Medan. [ Skripsi ]

Hapsari R.T, Dan M.M. Adie. 2010. Peluang perakitan dan pengembangan kedelai toleran genangan. [Jurnal litbang pertanian, 29 – 2 – 2010].

Kawano, N., Ito, O. & Sakagami, J. 2009. Morphological and physiological responses of rice seedlings to complete submergence (flash flooding).

Annals of Botany.[ 103: 161-169. doi:10.1093/aob/mcn 171].

Kementrian Pertanian Republik Indonesia, 2017. Pusat Data Informasi Pertanian.

http://aplikasi.pertanian.go.id/bdsp/index.asp. [Diakses pada tanggal 18 Oktober 2017].

Komariah, A., A. Baihaki, R. Setiamihardja, dan S. Djakasutami. 2004. Hubungan antara aktivitas nitrat reduktase, kadar N total, dan karakter penting lainnya dengan toleransi tanaman kedelai terhadap genangan.[ Zuriat 15(2): 163-169].

Krisnawati, A., & Adie, M. M. (2009). Stabilitas dan hasil beberapa galur harapan kedelai. [Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 28(3), 170–175.]

Kuswantoro, H. 2010. Strategi Pembentukan varietas unggul kedelai adaftif lahan pasang surut.[ Bulletin palawija No. 19: 38-46].

Kuswantoro, H. 2011. Response of Soybean Genotypes to Waterlogging Agron. Indonesia 39 (1) [ 19 - 23 (2011)]

Kurnia, D.C., dan U. Dani. 2016. Respon Pertumbuhan dan Hasil Sembilan Kultivar Kedelai (Glycine max L. Merrill.) pada Budidaya Jenuh Air.

Program Studi Agroteknologi Universitas Majalengka, Jawa Barat.

[Skripsi].

Lestari,E.G.2011, Peranan Zat Pengatur Tumbuh dalam PerbanyakanTanaman melalui Kultur Jaringan.Blitbang

.Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian jurnal agrobiogen 7(1):63-68.Bogor. [Skripsi].

Margemann H, Sauter M .2000. Ethylene induces epidermal cell death at the site of adventitious rootemergencein rice.[ Plant Physiology 124, 609-614].

Mapegau. 2006. Pengaruh Cekaman Air terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai (Glycine max L. Merr). [Kultura, 41 (1): 43-49].

Organisation for Economic Co-operation and Development. 2018. Crop production.

https://data.oecd.org/agroutput/crop-production.htm. [Diakses pada 21 Juli 2018.]

Pedersen, P., & Jason De Bruin. 2007. Early Planting of Soybean is Very Important.

Integrated Crop Management. Iowa State University

Purwanti. S. 2004. Kajian Ruang Simpan Terhadap Kualitas Benih Kedelai Hitam dan Kedelai Kuning <http://agrisci.ugm.ac.id/> [15 November 2013].

Puspita, N. 2012. Optimalisasi Pengembangan Kedelai Toleran Genangan Sebagai Salah Satu Upaya dalam Memenuhi Kebutuhan Pangan Bangsa. Universitas Indonesia. Jakarta. [Skripsi].

Prihatman, K., 2000. Budidaya Pertanian Kedelai (Glycine max (L.) Merril) Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Jakarta

Ramdhani, M. dan U. Dani. 2016. Penampilan Sistem Perakaran Delapan Kultivar Unggul Kedelai (Glycine Max (L.) Merril.) Pada Kondisi Jenuh Air. Program Studi Agroteknologi Universitas Majalengka, Jawa Barat. [Skripsi].

R . T. Hapsari and M . M. Addie, “ Peluang Peakitan dan Pengembangan Kedelai Toleran Genenga n,” J. [ Litbang Pertanian., vol. 29, no. 2, 2010.]

Rohmah ,Eka Afiyanti dan Triono Bagus Saputro ,2016 Analisis Pertumbuhan Tanaman Kedelai (Glycine max L.) Varietas Grobogan Pada Kondisi Cekaman Genangan . jurnal FMIPA , institut teknologi sepuluh november.

[Skripsi].

Rhine, M.D. 2006. Reaction of soybean cultivars to waterlogged soil. University

MissouriColumbia Electronic Thesis and Dissertation Archieves.

http://edt.missouri.edu/fall2006/ T h e s i s / R h i n e M - 0 3 0 7 0 7 - T 5 2 5 8 / research.pdf.2006 [2 February 2009]

Sairam, R.K., D. Kumutha, and K. Ezhilmathi. 2009. Waterlogging tolerance:nonsymbiotic haemoglobin-nitric oxide homeostatis and antioxidants. [Curr. Sci. 96(5): 674−682].

Sakhabutdinova, A.R., D.R. Fatkhutdinova., M.V. Bezrukova and F.M.Shakirova.

2003. Salicylic acid preventsthe damaging action of stress factors on wheat plants.[ Bulg J Plant Physiol 314–319].

Sarwono, J. 2014. Analisis Korelasi Variabel-variabel yang Mempengaruhi Siswa.Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. [Vol 18 No 2]

Sebayang, L., dan L. Winarto. 2014. Teknologi Budidaya Kedelai untuk Mengoptimalisasi Sela Tanaman Kelapa Sawit yang Belum Menghasilkan (TBM). [Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara].

Septian, R. 2018. Pengaruh Penggenangan dengan Pemberian GA3 dan Asam Salisilat Terhadap Pertumbuhan dan Produksi 3 Varietas Kedelai (Glycine max L. Merrill). Universitas Sumatera Utara. Medan. [Skripsi].

Somaatmadja, S. 1983. Peningkatan Produksi Kedelai Melalui Perakitan Varietas. BTPP-PPPTP. Bogor.

Sumarno, et al. 2007. Kedelai : Teknik Produksi dan Pengembangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor. [512 hlm].

Surtinah. 2018. Korelasi Pertumbuhan Organ Vegetatif dengan Produksi Kedelai (Glycine max, (L.) Merill). Prosiding Seminar Nasional “Mitigasi Dan Strategi Adaptasi Dampak Perubahan Iklim Di Indonesia”. [ISBN 978-979-3793-70-2].

Suhartina, 2005. Deskripsi Varietas Unggul Kacang-kacangan dan Umbi-umbian.

Balai Penelitian Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian.

[Balitkabi Malang].

Suhartina, Purwantoro, dan N. Nugrahaeni.2017. Deja 1 dan Deja 2 : Varietas unggul baru kedelai toleran jenuh air.[Balitkabi Malang].

Steenis,C.G.G.J.V. 2003. Flora.Terjemahan oleh M.Sujorwinoto. Jakarta: Cet.10.

Shimamura, S., T. Mochizuki, Y. Nada, and M. Fukuyama. 2003. Formation and function of secondary aerenchyma in hypocotyl, roots and nodules of soybean (Glycine max) under flooded condition.[ Plant Soil 351− 359].

Suriadikarta, D.A. Dan M.T. Sutriadi. 2007. Jenis-Jenis Lahan Berpotensi Untuk Pengembangan Pertanian Di Lahan Rawa. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian [26(3): 115−122].

Tampubolon. B. Joedojono. W. Justika.S.B. dan Soedarsono.1989. Pengaruh penggenangan pada berbagai fase pertumbuhan kedelai(Glycine max (L.) Merr) tehadap pertumbuhan dan produksi.Fakultas Pascasarjana ITB. Bogor. [Skripsi].

U. dan Y. Y. Pato,. 2002. Gizi dan Pangan. Pekanbaru: UNRI Press.

[Skripsi].

Vriezen Zhou. W. M. Z. & Van Der Straeten, D. 2003. Regulation of Submergence induced Enhanced Shoot Elongation in Oryza sativa L. [Annals of Botany, 91:263-270. doi: 10.1093/ aob/mcf121].

Waisimon, E. D. 2012. Uji Daya Hasil Beberapa Varietas Kedelai Berdaya Hasil Tinggi Pada Lahan Sawah Di Sp-1 Prafi Manokwari.

Universitas Negeri Papua. Manokwari. [Skripsi].

Wahyuni.S. Trisnaningsih.U dan Prasetyo. M. 2018. Pertumbuhan dan hasil sembilan kultivar kedelai (glycine max (l.) merrrill) di lahan sawah.

Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Unswagati Cirebon.[ 1(2): 96-102]

Widyawati, W. 2008. Kajian perkembangan varietas unggul dan perbenihan kedelai (Glicine max (L) Merr.).. Bogor: Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.[ Tesis].

Wiraatmaja. I. W. 2017. Cara Tanaman Beradaptasi Terhadap Cekaman Genangan. Fakultas Pertanian UNUD. Bali.[ Bahan Ajar.]

Lampiran 1.Deskripsi Varietas Anjasmoro

Nama varietas : Anjasmoro Tahun : 22 Oktober 2001

SK Mentan : 537/Kpts/TP.240/10/2001 Nomor galur : Mansuria 395-49-4

Umur berbunga : 35,7-39,4 hari Umur masak (hari) : 82,5-92,5 hari Toleran thd penyakit : Toleran karat daun

Sifat lain : Polong tidak mudah pecah

Pemulia :Takashi Sanbuichi, Nagaaki Sekiya, Jamaluddin M., Susanto, Darman

Sumber : Balai Penelitian Tanaman Kacang dan Umbi Umbian Malang, 2005.

Lampiran 2. Deskripsi Varietas Grobogan lingkungan tumbuh yang berbeda cukup besar.

pada musim hujan dan daerahberirigasi baik.

Sifat lain : - polong masak tidak mudah pecah. Dan

- pada saat panen daun luruh 95–100%saat panen

>95% daunnya telah luruh Pemulia : Suhartina, M. Muclish Adie

Peneliti : T. Adisarwanto, Sumarsono, Sunardi, Tjandramukti, Ali Muchtar, Sihono, SB.

Purwanto, Siti Khawariyah, Murbantoro,Alrodi, Tino Vihara, Farid Mufhti, dan Suharno

Lampiran 3. Deskripsi Kedelai Varietas Devon 1 Jumlah polong per tanaman : ±29 polong

Tinggi tanaman : ±58,1 cm

Ketahanan terhadap hama : Tahan terhadap penyakit karat daun dan penyakit (Phakopsora pachirhyzi Syd), agak tahan hama pengisap polong (Riptortus linearis), peka terhadap hama ulat grayak (Spodoptera litura F.)

Keterangan : Kandungan isoflavon 2.219,7 μg/g

Pemulia : M. Muchlish Adie, Ayda Krisnawati, Gatut Wahyu A.S.

Peneliti : Erliana Ginting, Rahmi Yulifianti, Eryanto Yusnawan, dan Alfi Inayati Teknisi : Arifin

Lampiran 4. Deskripsi Kedelai Varietas Deja 1 Dilepas tahun : 22 Mei 2017

SK Mentan : 388/Ktps/TP.030/5/2017 Nomor galur : Tgm / Anj-750

Asal : Persilangan tunggal varietas Tanggamus dengan Anjasmoro

Ketahanan terhadap hama : Agak tahan terhadap hama ulat grayak, tahan terhadap penggerek polong, tahan terhadap pengisap polong dan agak tahan terhadap penyakit karat daun.

Keterangan : Sangat toleran cekaman jemuh air mulai 14 hari hingga fase masak.

Pemulia : Purwantoro, Suhartina, Gatut Wahyu A.S., Novita Nugrahaeni dan Titik Sundari.

Peneliti : Abdullah Taufiq, Suharsono, A. Ghozi Manshuri, Eriyanto Yusnawan, dan Kurnia Paramita.

Pengusul : Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, Badan Litbang Pertanian

Lampiran 5. Jadwal Kegiatan Pelaksanaan Penelitian

No Pelaksanaan Penelitian Minggu Ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1. Seleksi Benih X

3. Persiapan Lahan X

4. Penanaman X

5. Pemupukan X X

6. Aplikasi ZPT X X

7. Penggenangan X

8. Pemeliharaan tanaman

Penyiangan X X X X X X X

Pengendalian Hama Penyakit Disesuaikan dengan kondisi di lapangan

9. Panen X X

10. Parameter Pengamatan

Tinggi Tanaman (cm) X X X X X

Jumlah Daun (helai) X X X X X

Luas Daun(mm) X X

Akar adventif X

Bobot akar (g) X

Jumlah Polong Berisi Per Tanaman (polong)

X

Bobot 100 Biji (g) X

Lampiran 6. Bagan Penelitian di Lapangan

ULANGAN I

P1S1 P1S4

P1S2 P1S5

P1S3 P1S6

ULANGAN II

P2S1 P2S4

P2S2 P2S5

P2S3 P2S6

ULANGAN III

P3S1 P3S4

P3S2 P3S5

ULANGAN IV

P4S1 P4S4

P4S2 P4S5

P4S3 P4S6

ULANGAN V

P5S1 P5S4

P5S2 P5S5

P5S3 P5S6

ULANGAN VI

P6S1 P6S4

P6S2 P6S5

Lampiran 7. Tinggi Tanaman 2 Mst

Lampiran 8.Sidik Ragam Tinggi Tanaman 2 Mst

SK Db JK KT F.Hitung 5% 1% KET

Lampiran 9. Tinggi Tanaman 3 Mst

Perlakuan Ulangan

Lampiran 10. Sidik Ragam Tinggi Tanaman 3 Mst

SK Db JK KT F.Hitung 5% 1% KET

Lampiran 11. Tinggi Tanaman 4 Mst

Lampiran 12. Sidik Ragam Tinggi Tanaman 4 Mst

SK Db JK KT F.Hitung 5% 1% KET

Lampiran 13. Tinggi Tanaman 5 Mst

Perlakuan Ulangan

Lampiran 14. Sidik Ragam Tinggi Tanaman 5 Mst

SK db JK KT F.Hitung 5% 1% KET

Lampiran 15. Tinggi Tanaman setelah penggenangan

Lampiran 16. Sidik Ragam Tinggi Tanaman Setelah Penggenangan

SK db JK KT F.Hitung 5% 1% KET

Lampiran 17. Jumlah Daun 2 Mst

Perlakuan Ulangan

Lampiran 18. Sidik Ragam Jumlah Daun 2 Mst

SK db JK KT F.Hitung 5% 1% KET

Lampiran 19. Jumlah Daun 3 Mst

Lampiran 20. Sidik Ragam Jumlah Daun 3 Mst

SK Db JK KT FHitung 5% 1% KET

Lampiran 21. Jumlah Daun 4 Mst

Perlakuan Ulangan

Lampiran 22. Sidik Ragam Jumlah Daun 4 Mst

SK Db JK KT F.Hitung 5% 1% KET

Lampiran 23. Jumlah Daun 5 Mst

Lampiran 24. Sidik Ragam Jumlah Daun 5 Mst

SK Db JK KT F.Hitung 5% 1% KET

Lampiran 25. Jumlah Daun Setelah Penggenangan

Perlakuan Ulangan

Lampiran 26.Sidik Ragam Jumlah Daun Setelah Penggenangan

SK Db JK KT F.Hitung 5% 1% KET

Lampiran 27. Luas Daun Sebelum Penggenangan

Lampiran 28. Sidik Ragam Luas Daun Sebelum Penggenangan

SK Db JK KT F.Hitung 5% 1% KET

Lampiran 29. Luas Daun Setelah Penggenangan

Perlakuan Ulangan Lampiran 30. Sidik Ragam Luas Daun Setelah Penggenangan

SK Db JK KT F.Hitung 5% 1% KET

Lampiran 31. Sidik Ragam Akar Adventif

Lampiran 32. Sidik Ragam Akar Adventif

SK Db JK KT FHitung 5% 1% KET Lampiran 34. Sidik Ragam Bobot Akar

SK Db JK KT F.Hitung 5% 1% KET

Lampiran 35. Jumlah Polong

Lampiran 36. Sidik Ragam Jumlah Polong

SK Db JK KT F.Hitung 5% 1% KET

Lampiran 37. Bobot 100 Biji

Perlakuan Ulangan

Lampiran 38. Sidik Ragam Bobot 100 Biji

SK Db JK KT F.Hitung 5% 1% KET

Dokumen terkait