• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aak, 1994.Budidaya Tanaman Jeruk, Yogyakarta: Kanisius.

Abidin Z, 1990.Dasar-dasar Pengetahuan Tentang ZatPengatur Tumbuh.Badung:

Angkasa.

Adjers, G. dan Otsama, A. 1996 dalam Veronika, I. 2005. Pengaruh berbagai Media dan Jumlah Ruas terhadap Pertumbuhan Setek Pucuk Eucalyptus grandis.

Agnes, L. 2016. Respon Pertumbuhan Setek Jeruk Nipis pada Berbagai Bahan Tanaman dan Konsentrasi IBA. Fakultas Pertanian USU. Medan.

Alamendah. 2014. Jeruk Purut Rempah Asli Indonesia. Diakses melalui http://www.alamendah.org pada tanggal 1 Mei 2017.

Ashari, S. 1995. Hortikultura : Aspek Budidaya. Universitas Indonesia, Jakarta.hal 485.

Astarini, N. P. F., R. Y. P. Burhan & Y. Zetra.2010. Minyak Atsiri dari Kulit

38

39

sebagai Senyawa Antibakteri dan Insektisida.Prosiding Skripsi.Fakultas MIPA ITS, Surabaya.

Bangun, M. K., 1991, Rancangan Percobaan. Fakultas Pertanian USU, Medan BPPP, 2014. Pengaruh Iklim Pada Tanaman Jeruk. Kementrian Pertanian.

Dwidjoseputro, 1992, Pengantar Fisiologi Tumbuhan, PT Gramedia Pusaka Utama, Jakarta.

Fahmi, Z.I. 2014.Kajian Pengaruh Auksin terhadap Perkecambahan Benih dan Pertumbuhan Tanaman.Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya. Diakses melalui http:ditjenbun.pertanian.go.id pada tanggal 6 April 2015.

Fanesa, A. 2011. Pengaruh Pemberian Beberapa Zat Pengatur Tumbuh Terhadap Pertumbuhan Setek Pucuk Jeruk Kacang (Citrus nobilisL.). Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Andalas, Padang..

Gunawan. E. 2016. Perbanyakan Tanaman. Agromedia : Jakarta.

Harjadi. 1966. Pengantar Agronomi. Penerbit Gramedia, Jakarta

Hartmann HT, Kester DE, Davies FT et al. 2003. Plant Propagation: Principles and Practices. Edisi VI. Prentice Hall, New Jersey.

Hendaryono, D.P.S., Wijayani, A. 1994. Teknik Kultur Jaringan. Kanisius.

Yogykarta.

Hidayat, S., Wahuyuni, S. 2009. Seri Tumbuhan Obat BerpotensiHias. Elex Medi Komputindo. Jakarta.

Jinus, E. Prihastanti, dan S. Haryanti. 2012. Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) Root-Up dan Super-GA terhadap Pertumbuhan Akar Setek Tanaman Jabon (Anthocephalus cadamba Miq). Universitas Diponegoro, Semarang. J. Sains dan Matematika Vol. 20 (2) hal: 35-40.

Joko, S. 2010. Bertani Jeruk Purut Prospeknya Tidak Pernah Surut. Yogyakarta:

Pustaka Baru Press.

Kusdianto, W.B. 2012. Efektivitas Konstentrasi IBA dan Lama Perendaman Terhadap Pertumbuhan Setek Jeruk Nipis ( Citrus aurantifolia Swingle).

Universitas SebelasMaret. Surakarta.

Nurzaman, Z. 2005. Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh NAA dan IBA terhadap Pertumbuhan Setek Mini Pule Pandak (Rauwolfia serpentineBenth.) Hasil Kultur In Vitro pada Media Arang Sekam dan Zeolit. Skripsi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

39

39

Manik, T. 2012.Respon Pertumbuhan Gambir (Uncaria gambir Roxb) Terhadap IntensitasCahaya, Jumlah Buku Setek, dan Media Tumbuh pada Pembibitan di KabupatenPakpak Bharat. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan.

Mashudi, D., Setiadi dan Arini, A.F., 2008. Pertumbuhan Tunas Tanaman Pulai pada Beberapa Tinggi Pangkasan dan Dosis Pupuk NPK. Jurnal Pemuliaan Tanaman. 2(2) hal :62-66

Petani Hebat, 2014. Syarat Tumbuh Tanaman Jeruk. diakses dari http://www.petanihebat.com pada tanggal 10 Februari 2016 pukul 13:00

Pitojo, 1992. Budidaya Tanaman Sukun. Kanisius. Yogyakarta.

Pujawati, E.D. 2009. Pertumbuhan Setek Jeruk Lemon (Citrus medica) dengan Pemberian Urin Sapi pada Berbagai Konsentrasi dan Lama Perendaman.Program Studi Budidaya Hutan Fakultas Kehutanan Unlam. J. Hutan Tropis Borneo Vol.10 (26)hal:201-209.

Pratama, N.B. 2012.Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh NAA dan IBA terhadap Pembentukan Akar dan Tunas Setek Jeruk Pamelo (Citrus grandis (L.)Osbeck).Skripsi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Prastowo, N.H., J.M. Roshetko, G.E.S Maurung, E. Nugraha, J.M. Tukan dan F. Harum. 2006. Tehnik Pembibitan dan Perbanyakan Vegetatif Tanaman

Buah.World Agroforestry Centre (ICRAF) & Winrock International, Bogor.hal : 92.

Pujawati, E.D. 2009. Pertumbuhan SetekJeruk Lemon (Citrus Medica) dengan Pemberian Urin Sapi pada Berbagai Konsentrasi dan Lama Perendaman . Jurnal

Sarwono. 2001. Khasiat dan Manfaat Jeruk Nipis. Agromedia Pustaka, Jakarta.

hal: 55.

Sallisbury, F.B., and Ross,C.W., 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 3. Terjemahan Lukman, V.R., dan Sumaryono. Penerbit ITB, Bandung

Salisbury, F. B. dan C. W. Ross. 2005. Fisiologi Tumbuhan. ITB Press, Bandung.hal: 342.

39

Sitompul, S.M., dan B. Guritno., 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta

Sulastri, Y.S. 2004.Pengaruh Konsentrasi Indole Butyric Acid (IBA) dan Lama

Perendaman terhadap Pertumbuhan Setek Pucuk Jambu Air (Syzygium semarangenseBurn. F. Alst). Universitas Katolik St. Thomas, Medan.

J.Pertanian Vol. 2 (3)hal: 25-34.

Sylvia, I., 2009. Pengaruh IBA dan NAAterhadap setek Aglonema Var.

DonnaCarmen dengan perendaman.Skripsi.Fakultas Pertanian. IPB. Bogor.

Venkataramani, K.S., 1999. Rooting of Tea Cuttings. Handbook of Tea Culture.

UPASI Tea Research. Volparai.

Widiarsih, Minarsih, Dzurrahmah, Wirawan, dan Suwarno. 2008.Perbanyakan Tanaman Secara VegetatifBuatan. http://willy.situshijau.co.id.

Diakses pada tanggal 13 Februari 2018.

Wiryanta, B. 2005. Sukses Membuahkan Jeruk dalam Pot. Agromedia. Jakarta.

Wudianto, 2002. Membuat Setek Cangkok. Setek dan Okulasi. PT. Penebar Swadaya. Jakarta.

Zaerr, J.B. dan M.O. Mapes. 1982. Actions of Growth Regulators dalam tissue Culture inForestry. Edited by J. M. Bonga dan D.J. Durzan.Matinus Nijhoff/DR.

W. Junk Publisher. Boston.

39

Lampiran 1. Bagan Plot Penelitian

B1I2

39

Lampiran 2. Bagan Penanaman pada Plot

a

Ukuran Plot (a x b) = 30 cm x 30 cm Jarak antar polibag (c) = 15 cm

Jarak dari pinggir ke polibag (d) = 5 cm

d

c b

39

Lampiran 3. Jadwal Kegiatan Penelitian

No Pelaksanaan Penelitian Minggu Ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1

Persiapan lahan dan media

tanam X

2 Persiapan bibit X

3 Persiapan IBA X

4 Penanaman X

5 Pemeliharaan tanaman

Disesuaikan dengan kondisi lapangan Penyiraman

Penyiangan

6 Panen X

7 Pengamatan Parameter

Umur Muncul Tunas X X

Persentase Bertunas X

Persentase Stek Hidup X

Panjang Tunas X

Diameter Tunas X

Jumlah Daun X

Jumlah Akar X

Panjang Akar X

39

Lampiran 4. Foto Penelitian

Persiapan lahan

Bahan tanam

39

Perendaman bahan tanam seseuai konsentrasi perlakuan

Penanaman dalam sungkup

Tanaman umur 12 MST

39

Supervisi

39 Lampiran 5. Data pengamatan persentase stek hidup pada berbagai bahan tanam

dan

Konsentras IBA umur 12 MST

Perlakuan Ulangan Total Rataan

I II III

Dan konsentrasi IBA umur 12 MST

Perlakuan Ulangan

39

Lampiran 7. Sidikragam data transformasi (x + 0.5) persentase stek hidup pada berbagai bahan tanam dan konsentrasi IBA umur 12 MST

SK db JK KT F Hit. F.05 Ket.

Blok 2 8.41 4.20 0.54 3.44 tn

Perlakuan 11 92.79 8.44 1.07 2.26 tn

Bahan tanam 2 4.45 2.22 0.28 3.44 tn

Konsentrasi IBA 3 29.12 9.71 1.24 3.05 tn

Interaksi (BxI) 6 59.22 9.87 1.26 2.55 tn

Galat 22 172.77 7.85

Total 35 273.97

FK = 623.917

KK = 67%

39

Lampiran 9. Data transformasi (x + 0.5) jumlah daun pada berbagai bahan tanam dan

39

Total 13.01 15.46 20.58 49.04

Rataan 1.08 1.29 1.71 1.36

Lampiran 10. Sidikragam data transformasi (x + 0.5) jumlah daun pada berbagai bahan

Tanam dan konsentrasi IBA umur 12 MST

SK db JK KT F Hit F. 0.5 Ket.

Blok 2 2.49 1.24 3.367 3.44 tn

Perlakuan 11 6.58 0.60 1.619 2.26 tn

Bahan Tanam (B) 2 0.35 0.18 0.478 3.44 tn

Konsentrasi IBA (I) 3 1.09 0.36 0.984 3.05 tn

Interaksi (B x I) 6 5.13 0.86 2.317 2.55 tn

Galat 22 8.12 0.37

Total 35 17.19

FK = 66.81

KK = 44.60%

39 Lampiran 11.Data pengamatan jumlah akar pada berbagai bahan tanam dan

konsentrasi

Lampiran 12.Data transformasi (x + 0.5) jumlah akar pada berbagai bahan tanam dan konsentrasi IBA umur 12 MST

Perlakuan Ulangan

39

Lampiran 13. Sidikragam data transformasi (x + 0.5) jumlah akar pada berbagai bahan

Tanam dan konsentrasi IBA umur 12 MST

SK db JK KT F Hit F. 0.5 Ket.

Blok 2 1.11 0.56 2.108 3.44 tn

Perlakuan 11 6.20 0.56 2.135 2.26 tn

Bahan Tanam (B) 2 0.16 0.08 0.306 3.44 tn

Konsentrasi IBA (I) 3 2.15 0.72 2.722 3.05 tn

Interaksi (B x I) 6 3.88 0.65 2.451 2.55 tn

Galat 22 5.80 0.26

Total 35 13.11

FK = 58.89

KK = 40.16%

39 Lampiran 14. Data pengamatan panjang akar pada berbagai bahan tanam dan

Konsentrasi IBA umur 12 MST tanam dan konsentrasi IBA umur 12 MST

Perlakuan Ulangan

Lampiran 16. Sidikragam data transformasi (x + 0.5) panjang akar pada berbagai 39

bahan

Tanam dan konsentrasi IBA umur 12 MST

SK db JK KT F Hit. F.05 Ket.

Blok 2 2.25 1.13 1.16 3.44 tn

Perlakuan 11 18.87 1.72 1.77 2.26 tn

Bahan tanam 2 1.04 0.52 0.54 3.44 tn

Konsentrasi IBA 3 5.56 1.85 1.91 3.05 tn

Interaksi (BxI) 6 12.26 2.04 2.10 2.55 tn

Galat 22 21.36 0.97

Total 35 42.48

FK = 98.8036

KK = 59 %

39 Lampiran 17. Data pengamatan persentase stek bertunas pada berbagai bahan

tanam dan

Konsentrasi IBA umur 12 MST

Perlakuan Ulangan Total Rataan

I II III

Lampiran 18. Data transformasi (x + 0.5) persentase stek bertunas pada berbagai bahan

Tanam dan konsentrasi IBA umur 12 MST

Perlakuan Ulangan

39

Lampiran 19. Sidikragam data transformasi (x + 0.5) persentase stek bertunas pada

Berbagai bahan tanam dan konsentrasi IBA umur 12 MST

SK db JK KT F Hit. F.05 Ket.

Blok 2 1.63 0.81 0.23 3.44 tn

Perlakuan 11 167.50 15.23 4.23 2.26 tn

Bahan tanam 2 2.18 1.09 0.30 3.44 tn

Konsentrasi IBA 3 43.93 14.64 4.07 3.05 *

Linear 1 0.00 0.00 0.00 4.30 tn

Kuadratik 1 24.98 24.98 6.94 4.30 *

Kubik 1 18.94 18.94 5.26 4.30 tn

Interaksi (BxI) 6 121.40 20.23 5.62 2.55 tn

Galat 22 79.21 3.60

Total 35 248.34

FK = 629.759

KK = 45%

39

Lampiran 20. Data pengamatan panjang tunas pada berbagai bahan tanam dan konsentrasi IBA umur 12 MST

Perlakuan Ulangan Total Rataan

I II III tanam dan konsentrasi IBA umur 12 MST

Perlakuan Ulangan

39

Lampiran 22. Sidikragam data transformasi (x + 0.5) panjang tunas pada berbagai bahan

Tanam dan konsentrasi IBA umur 12 MST

SK db JK KT F Hit. F.05 Ket.

Lampiran 23. Data pengamatan diameter tunas padaberbagai bahan tanam dan konsentrasi IBA umur 12 MST

Perlakuan Ulangan Total Rataan

I II III

39 Lampiran 24. Data transformasi (x + 0.5) diameter tunas pada berbagai bahan

tanam dan konsentrasi IBA umur 12 MST

Perlakuan Ulangan

Lampiran 25. Sidikragam data transformasi (x + 0.5) diameter tunas pada berbagai bahan

Tanam dan konsentrasi IBA umur 12 MST

SK db JK KT F Hit. F.05 Ket.

39

Lampiran 26. Data pengamatan hari muncul tunas pada berbagai bahan tanam dan konsentrasi IBA

Perlakuan Ulangan Total Rataan

I II III

Lampiran 27. Data transformasi (x + 0.5) hari muncul tunas pada berbagai bahan tanam dan konsentrasi IBA

Lampiran 28. Sidikragam data transformasi (x + 0.5) hari muncul tunas pada 39

berbagai

Bahan tanam dan konsentrasi IBA

SK db JK KT F Hit. F.05 Ket.

Blok 2 0.13 0.06 0.09 3.44 tn

Perlakuan 11 5.58 0.51 0.72 2.26 tn

Bahan tanam 2 0.18 0.09 0.13 3.44 tn

Konsentrasi IBA 3 1.77 0.59 0.84 3.05 tn

Interaksi (BxI) 6 3.63 0.60 0.86 2.55 tn

Galat 22 15.56 0.71

Total 35 21.27

FK = 269.89

KK = 30 %

Dokumen terkait