• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adisarwanto dan Y.E Widyastuti. 2000. Meningkatkan Produksi Jagung di Lahan Kering Sawah dan Pasang Surut. Penebar Swadaya. Jakarta.

Afandi MK, 2013, Peningkatan Produktivitas dengan Pupuk Hayati, Majalah Sains Indonesia, 24:67. http://www.litbang.pertanian go.id/artikel/one/320/pdf/Pupuk%20Hayati.pdf

Balai Penelitian Tanah. 2015. Pupuk Hayati Agrimeth. Balai Penelitian Tanah, Bogor

Barea, J.M., M.J. Pozo, R. Azcón and C. Azcón-Aguilar. 2005. Microbial cooperation in the rhizosphere. J. of Exp. Botany, 56 (417), pp. 1761–

1778, doi:10.1093/jxb/eri197

Bashan, Y. 1999. Interactions of Azospirillum spp. in soils: a review. Biol Fertil Soils (1999) 29: 246–256 Q Springer-Verlag.

Campbell, N.A, J.B. Reece and L.G. Mitchell. 2003. Biologi. Alih Bahasa : L.

Rahayu, E.I.M Adil, N Anita, Andri, W.F Wibowo, W. Manalu. Penerbit Erlangga. Jakarta

Cattelan, A.J., P.G. Hartel, and J.J. Fuhrmann. 1999. Screening for plant growthpromoting rhizobacteria to promote early soybean growth. Soil Sci.

Soil. Am.J. 63:1670-1680.

Dailami, A., Husna Y., Sri Yoseva. 2015. Pengaruh Pemberian Pupuk Kascing dan NPK terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung Manis (Zea mays Var saccharata Sturt). Jurnal JOM Faperta 2 (2): 1-12

Damanik, M.M.B., HasibuanB E, Fauzi,Sarifuddin dan Hanum H. 2011.

Kesuburan Tanah dan Pemupukan. USU Press. Medan

Departemen Pertanian. 2009. Peraturan Menteri Pertanian No. 28/Permentan/

SR.130/5/2009 tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pembenah Tanah. Jakarta.

Dermiyati. 2015. Sistem Pertanian Organik Berkelanjutan. Penerbit Plantaxia.

Yogyakarta. 122 hlm

Fitter, A.H., dan R.K.M., Hay. 1981. Environmental Physiology of Plants.

Academic Press. Inc., London.

Foth, H. D. 1998. Fundamental of Soil Science.John Wiley

Ghosh, T.K. 2001. A Review on Quality Control of Biofertilizer in India.

Fertiliser Marketing News 32(8):1-9.

Glick, B.R., B. Todorovic, J. Czarny, Z. Cheng, and J. Duan. 2007. Promotion of plant growth by bacterial ACC deaminase. Crit. Rev. Plant Sci. 26:227-

Hardjowigeno, S. 1993. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Edisi Pertama Aakademi Presindo Jakarta. 130 Hal.

Hartatik. W dan L.R. Widowati, 2009. Pupuk kandang.

http://indocom/article/5341/rimgkasan. Html. Diakses 26 Maret 2019.

Husen, E., 2009. Telaah efektifitas pupuk hayati komersial dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman. Balai Penelitian Tanah. Bogor

Isnaini Choirul Latifa dan Endang. 2009. Kandungan nitrogen jaringan, aktivitas nitrat reductase, dan biomassa tanaman kimpul (Xanthosoma sagittifolium) pada variasi naungan dan pupuk nitrogen. Skripsi. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Hal 7.

Kasno, A. 2009. Peranan Bahan Oraganik Terhadap Kesuburan Tanah. Informasi Ringkas Bank Pengetahuan Padi Indonesia. Balai Penelitian Tanah.

Kennedy, A.C. 1998. The rhizosphere and spermosphere. Pp 389-407 In SILVIA et al. (Eds.) Principles and Application of Soil Microbiology. Prentice Hall. New Jersey.

Lingga, P. 1991. Jenis Kandungan Hara pada Beberapa Kotoran Ternak. Pusat Penelitian Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S). ANTANAN. Bogor.

Mengel, K., E.A. Kirkby, H. Kosegarten and T. Appel, 2001. Principles of Plant Nutrition. 5th Ed., Kluwer Academic Publ., London.

Mitra, G.N., S.K. Sahu, and G. Dev. 1990. Potassium chloride increases rice yield and reduces symptons of iron toxicity. Better Crops Inter. 6(2): 14-15.

Nieto KF, Frankenberger Jr WT. 1991. Influence of adenine, isopentyl alcohol and Azotobacter chroococcum on the vegetative growth of Zea mays.

Plant Soil 135:213-221.

Nursyamsi, D., O. Sopandi, D. Erfandi, Sholeh, dan I P.G. Widjaja Adhi. 1995.

Pengunaan bahan organik, pupuk P dan K untuk meningkatkan poduktivitas tanah podsolik (Typic Kandiudults). Pupuk Organik dan Pupuk Hayati 81 Risalah Seminar Hasil Penelitian Tanah dan Agroklimat 2: 47-52. Pusat Penelitan Tanah dan Agroklimat, Bogor.

Prasetyo, B. H. dan Suriadikarta, D. A. 2006. Karakteristik, Potensi, Dan Teknologi Pengelolaan Tanah Ultisol Untuk Pengembangan Pertanian Lahan Kering di Indonesia. Litbang Pertanian. 2(25). 39 ha

Rusmana, I. & D. D. Hadijaya. 1994. Aktivitas nitrogenase Azospirillum sp dan efektivitas simbiotiknya dengan jagung. Hayati 1: 51-54.

Sarief. S. 1986. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Bejana Sinurat, S. 1997. Pendugaan Erosi Tanah dengan Metode USLE pada Lahan

Bervegetasi Alang-Alang di Areal Kebun Tambunan-A Langkat. Skripsi Jurusan Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian USU Medan.

Soeminto, B.1986. Pupuk-pupuk Organik Alam. Karya Indah. Jakarta.

Sorensen, J. 1997. The rhizosphere as a habitat for soil microorganisms. Pp 21- 45 In J.E. Van Elsas, J.T Trevors, And E.M.H. Wellington (Eds.) Modern Soil Microbiology. Marcel Dekker, Inc. New York.

Subagyo, H., N. Suharta dan A. B. Siswanto. 2000. Tanah-tanah Pertanian di Indonesia. Dalam Sumberdaya Lahan di Indonesia dan Pengelolaannya.

Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Bogor.

Subekti, N. A., Syafruddin, R. Efendi, dan S. Sunarti. 2008. Morfologi Tanamandan Fase Tanaman Jagung. Balai Penelitian Tanaman Serealia.

Maros. 16-28 hal.

Suriadikarta, D.A., R.D.M. Simanungkalit. 2006. Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor. ISBN 978-979-9474-57-5 Sutedjo, M. M. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta.

Tan, K. H. 1991. Kimia Tanah. Diterjemahkan Oleh Didiek Hadjar Goenadi.

Gadjah Mada University Press.

Tenuta, M. 2006. Plant Growth Promoting Rhizobacteria: Prospect for increasing nutrient acquisition and disease control. Available: http://www.umanitoba.

ca/afs/agronomists_conf/2003/pdf/tenuta_rhizobacteria.pdf . [Accessed 22 July 2006].

Vessey, J. K. 2003. Plant Growth Promoting Rhizobacteria as Biofertilizer. Plant Soil 255: 571-586

Widyati, E. 2013. Memahami Interaksi Tanaman-Mikroba, Pusat Penelitian dan Perkembangan Peningkatan Produktivitas Hutan, Tekno Hutan Tanaman, 6: 13-20.

Wulandari, V. 2011. Pengaruh Pemberian Beberapa Dosis Pupuk Kandang Ayam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Rosella (Hibiscus sabdariffa L) di Tanah Ultisol. Fakultas Pertanian. Universitas Andalas.

B

Lampiran 2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Kegiatan Minggu

- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 -

1 Persiapan benih X

2 Persiapan lahan X

3 Persiapan Agrimeth X

4 Persiapan kotoran ayam X

6 Persiapan media tanam X

7 Aplikasi kotoran ayam X

8 Aplikasi Agrimeth X

9 Penanaman X

11 Pemeliharaan tanaman

Penyiraman Disesuaikan Dengan Kondisi Lapangan

Pemupukan Dilakukan 2X

12 Panen X

13 Pengambilan Data

Tinggi Tanaman X X X X

Diameter Tanaman X X X X

Bobot basah akar X

Bobot basah tajuk X

Bobot kering akar X

Bobot kering tajuk X

Serapan N tajuk X

Serapan P tajuk X

Serapan K tajuk X

Nilai pH tanah X

Lampiran 3. Kriteria Sifat Tanah Sifat Tanah Satuan Sangat

Rendah

Rendah Sedang Tinggi Sangat

Tinggi C (Karbon) % <1.00 1.00-2.00 2.01-3.00 3.01-5.00 >5.00 N (Nitrogen) % <0.10 0.10-0.20 0.21-0.50 0.51-0.75 >0.75

C/N <5 5-10 11-15 16-25 >25

P2O5 Total % <0.03 0.03-0.06 0.06-0.079 0.08-0.10 >0.10 P2O5eks-HCl % <0.021 0.021-0.039 0.040-0.060 0.061-0.10 >0.10 P-avl Bray II ppm <8.0 8.0-15 16-25 26-35 >35 (Sumber: Staf Pusat Penelitian Tanah, 1983 dan BPP Medan, 1982)

Lampiran 4. Analisis Awal Contoh Tanah Ultisol Tambunan

Parameter Satuan Hasil analisis Kriteria

pH H2O 4,77 Masam

(Sumber: Hasil Analisis Tanah PT Socfin Indonesia, 2018, Hasil Analisis Tanah Laboratorium Riset dan Teknologi Fakultas Pertanian USU, 2019, Kriteria berdasarkan Staf Pusat Penelitian Tanah, 1983 dan BPP Medan, 1982)

Lampiran 5. Stadar Kualitas Kompos SNI : 19-7030-2004

Keterangan: * Nilainya lebih besar dari minimum atau lebih kecil dari maksimum

Lampiran 6. Analisis Awal Kompos Kotoran Ayam

Parameter Satuan Hasil Analisis

C-Org % 11.15

Ratio C/N 4.95

N-Total % 2.25

P-Total % 0.59

K-Total % 1.67

(Sumber: Hasil Analisis Kompos PT Socfin Indonesia, 2018)

Lampiran 7. Analisis Kadar Hara Daun Tanaman Jagung

(Sumber: Hasil Analisis Daun PT Socfin Indonesia, 2018) Sample Parameter Hasil Analisis

(%) Sample Parameter Hasil Analisis (%) A0K0U1

K-Total 1,89

A1K1U3

K-Total 1,82

N-Kjehldahl 1,63 N-Kjehldahl 1,34

P-Total 0,24 P-Total 0,19

A0K0U2

K-Total 2,08

A1K2U1

K-Total 1,95

N-Kjehldahl 1,28 N-Kjehldahl 1,26

P-Total 0,31 P-Total 0,20

A0K0U3

K-Total 2,01

A1K2U2

K-Total 2,53

N-Kjehldahl 1,22 N-Kjehldahl 1,16

P-Total 0,23 P-Total 0,24

A0K1U1

K-Total 2,22

A1K2U3

K-Total 2,25

N-Kjehldahl 1,88 N-Kjehldahl 1,42

P-Total 0,29 P-Total 0,24

A0K1U2

K-Total 1,71

A2K0U1

K-Total 2,19

N-Kjehldahl 1,63 N-Kjehldahl 1,79

P-Total 0,27 P-Total 0,27

A0K1U3

K-Total 1,89

A2K0U2

K-Total 1,97

N-Kjehldahl 1,59 N-Kjehldahl 1,77

P-Total 0,25 P-Total 0,24

A0K2U1

K-Total 1,88

A2K0U3

K-Total 2,17

N-Kjehldahl 1,52 N-Kjehldahl 1,39

P-Total 0,24 P-Total 0,23

A0K2U2

K-Total 2,59

A2K1U1

K-Total 1,61

N-Kjehldahl 1,07 N-Kjehldahl 1,72

P-Total 0,30 P-Total 0,25

A0K2U3

K-Total 1,86

A2K1U2

K-Total 2,10

N-Kjehldahl 1,36 N-Kjehldahl 1,66

P-Total 0,26 P-Total 0,23

A1K0U1

K-Total 2,66

A2K1U3

K-Total 2,25

N-Kjehldahl 1,12 N-Kjehldahl 1,53

P-Total 0,29 P-Total 0,30

A1K0U2

K-Total 2,36

A2K2U1

K-Total 2,42

N-Kjehldahl 2,27 N-Kjehldahl 1,25

P-Total 0,33 P-Total 0,37

A1K0U3

K-Total 2,43

A2K2U2

K-Total 2,08

N-Kjehldahl 1,75 N-Kjehldahl 1,52

P-Total 0,24 P-Total 0,30

A1K1U1

K-Total 2,56

A2K2U3

K-Total 1,85

N-Kjehldahl 1,62 N-Kjehldahl 1,46

P-Total 0,29 P-Total 0,23

A1K1U2

K-Total 1,53

N-Kjehldahl 1,47

P-Total 0,23

Nilai pH Tanah Tambunan Pada Akhir Masa Vegetatif Tanaman

SK db JK KT Fhit F (0.05)

Tinggi Tanaman

Lampiran 10. Data Hasil Pengukuran Tinggi Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata L.) Pada Akhir Masa Vegetatif

Perlakuan Blok

Lampiran 11. Daftar Sidik Ragam Pengukuran Tinggi Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata L.) Pada Akhir Masa Vegetatif

SK db JK KT Fhit F (0.05)

Diameter Tanaman

Lampiran 12. Data Hasil Pengukuran Diameter Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata L.) Pada Akhir Masa Vegetatif

Perlakuan Blok

Lampiran 13. Daftar Sidik Ragam Pengukuran Diameter Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata L.) Pada Akhir Masa Vegetatif

SK db JK KT Fhit F (0,05)

Bobot Basah Tajuk

Lampiran 14. Data Pengukuran Bobot Basah Tajuk Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata L.) Pada Akhir Masa Vegetatif

Perlakuan Blok Manis (Zea mays saccharata L.) Pada Akhir Masa Vegetatif

SK db JK KT Fhit F (0,05)

Bobot Basah Akar

Lampiran 16. Data Hasil Pengukuran Bobot Basah Akar Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata L.) Pada Akhir Masa Vegetatif

Perlakuan Blok Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata L.) Pada Akhir Masa Vegetatif

Bobot Kering Tajuk

Bobot Kering Akar

Lampiran 20. Pengamatan Bobot Kering Akar Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata L.) Pada Akhir Masa Vegetatif

Perlakuan Blok Total Rataan

I II III

Serapan N Tajuk

Lampiran 22. Data Hasil Pengukuran Serapan N Tajuk Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata L.) Pada Akhir Masa Vegetatif

Perlakuan Blok Total 7605,09 9328,79 8445,04 25378,92

Rataan 845,01 1036,53 938,34 939,96

Lampiran 23. Daftar Sidik Ragam Pengukuran Serapan N Tajuk Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata L.) Pada Akhir Masa

Serapan P Tajuk

Lampiran 24. Data Hasil Pengukuran Serapan P Tajuk Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata L.) Pada Akhir Masa Vegetatif

Perlakuan Blok

Lampiran 25. Daftar Sidik Ragam Pengukuran Serapan P Tajuk Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata L.) Pada Akhir Masa

Serapan K Tajuk

Lampiran 26. Data Hasil Pengukuran Serapan K Tajuk Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata L.) Pada Akhir Masa Vegetatif

Perlakuan Blok Total 11033,61 14394,64 7066,50 32494,76

Rataan 1225,96 1599,40 1009,50 1367,73

Lampiran 27. Daftar Sidik Ragam Pengukuran Serapan K Tajuk Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata L.) Pada Akhir Masa

Lampiran 28. Dokumentasi Penelitian

Gambar 1) Perlakuan Terbaik Kajian Pengaruh Pemberian Pupuk Hayati

Agrimeth dan Kotoran Ayam Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays sacchrata L.) pada Tanah Ultisol Tambunan A2K1(U3), A1K2(U2), A1K1(U1), A1K0(U2), A0K0(U3), A2K2(U3), A0K2(U1), A2K0(U1), A0K1(U3)

Gambar 2) Tanaman Perlakuan A0K2(U1)

Gambar 3) Tanaman Perlakuan A2K0(U1)

Gambar 4) Tanaman Perlakuan A1K2(U2)

Gambar 5) Tanaman Perlakuan A1K1(U1)

Gambar 6) Tanaman Perlakuan A1K0(U2)

Gambar 7) Tanaman Perlakuan A2K1(U3)

Gambar 8) Tanaman Perlakuan A0K0(U3)

Gambar 9) Tanaman Perlakuan A0K1(U3)

Gambar 11) Tanaman 10 HST (04/07/2018)

Gambar 12) Pemupukan NPK 14 HST (08/07/2018)

Gambar 10) Tanaman Perlakuan A2K2(U3)

Gambar 13) Pengukuran Diameter Tanaman 16 HST (10/07/2018)

Gambar 14) Tanaman 25 HST (19/07/2018)

Gambar 15) Tanaman 37 HST

Gambar 16) Tanaman 50 HST Gambar 17) Tanaman 57 HST

Gambar 18) Supervisi Dosen (22/08/2018)

Gambar 19) Pupuk Hayati Agrimeth

Gambar 20) Persiapan Pupuk Hayati Agrimeth

Gambar 21) Persiapan Kotoran Ayam

Gambar 22) Aplikasi Kotoran Ayam Pada Media Tanam

Gambar 23) Proses Pemisahan Akar Dari Media Tanam

Gambar 24) Pengukuran Bobot Basah Tanaman

Gambar 25) Pengukuran pH Tanah Menggunakan Digital pH Meter

Dokumen terkait