• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untuk melengkapi hasil yang telah diperoleh pada penelitian ini, maka disarankan

dilakukan penelitian mengenai struktur dan anatomi saluran pencernaan rayap kasta reproduktif dan nimfa. Pembuatan preparat pada tahap dehidrasi sebaiknya digunakan alkohol yang tidak mengandung air agar jaringan terwarnai dengan baik. Selain itu, perlu dicoba metode pewarnaan lain sehingga membran peritrofik dan intima di usus belakang dapat terlihat lebih jelas. Tahap infiltrasi parafin perlu dipersingkat untuk menghindari kerapuhan jaringan, terutama pada bagian usus belakang.

DAFTAR PUSTAKA

[NIH] National Institutes of Health. 2005. Program ImageJ. http://rsb.info.nih.gov/ij [14 Maret 2005].

Ahmad M. 1965. Termites (Isoptera) of Thailand. Bull Amer Nat His Supl 131: 33-195.

Borror DJ, Delong DM, Triplehorn CA. 1981. An Introduction to the Study of Insects. Ed ke-5. New York: CBS College Publ. Chapman RF. 1982. The Insects Structure and

Function. Ed ke-3. Cambridge: Harvard Univ Pr.

Claveland LR. 1925. The feeding habit of termite castes and its relation to their intestinal flagellates. Biol Bull 48:295-308. Day MF, Waterhouse DF. 1953. Structure of

the Alimentary System. Di dalam : Roeder KD, editor. Insect Physiology. New York : John Wiley & Sons, Inc.

Donovan SE. 2002. A morphological study of the enteric valves of the Afrotropical Apicotermitinae (Isoptera: Termitidae). J Nat Hist 36:1823-1840.

Fox RM, Fox JW. 1966. Introduction to Comparative Entomology. New York : Reinhold Pub.

Gerard PJ. 2002. The digestive system of the keratin-feeding larvae of Hofmannophila pseudospretella (Lepidoptera: Oecophori-dae). New Zealand J Zool 29:15-22. Godoy MC. 2004. Gut structure of two species

of the neotropical genus Tauritermes Krishna (Isoptera : Kalotermitidae). Neotrop Entomol 33(2).

Hariprabowo LE, Raffiudin R, Prawasti TS. 2006. Alimentary canal anatomy and histology of the worker termite Neotermes bosei. BIOTROPIA (in press).

Harris WV. 1971. Termites : Their Recog-nition and Control. Ed ke-2. London: Longman Group Ltd.

pada rayap kasta prajurit memiliki lapisan otot sirkular yang lebih tipis daripada rayap kasta pekerja. Hal ini disebabkan rayap kasta prajurit memperoleh makanan yang sudah dicerna sebagian atau seluruhnya oleh rayap kasta pekerja sehingga kerja otot pada proventrikulus kemungkinan lebih sedikit.

Perbedaan ketiga terdapat pada ukuran sel epitel. Berdasarkan hasil pengamatan, sel epitel kolumnar pada saluran pendek rayap kasta prajurit tersebut lebih besar daripada pekerja. Epitel kolumnar berfungsi dalam penyerapan nutrisi (Langley 1961). Proses penyerapan nutrisi pada rayap kasta prajurit kemungkinan lebih banyak dibandingkan rayap kasta pekerja.

KESIMPULAN

Panjang total saluran pencernaan rayap kasta prajurit N. bosei dari tembolok sampai dengan anus adalah 13.01±1.19 mm. Persentase panjang usus depan, usus tengah, dan usus belakang berturut-turut adalah 13, 29, dan 58%. Usus depan terdiri atas esofagus, tembolok, dan proventrikulus. Usus tengah hanya terdiri atas ventrikulus. Tidak ditemukan sekum gastrik pada ventrikulus. Usus belakang rayap N. bosei terdiri atas saluran pendek, enteric valve, kantung rektum, kolon, dan rektum. Kantung rektum merupakan bagian dengan ukuran keliling luar paling besar.

Bentuk sel epitel bervariasi dari tipe ko-lumnar sampai transisional. Bagian dengan lapisan otot yang tebal terdapat pada esofagus, tembolok, proventrikulus, dan rektum. Lapisan intima paling tebal terdapat pada bagian proventrikulus.

Perbedaan antara saluran pencernaan rayap kasta prajurit dan pekerja terdapat pada nilai parameter, ketebalan otot, bentuk sel, dan ukuran sel pada bagian tertentu. Nilai KL kantung rektum rayap kasta prajurit lebih kecil daripada rayap kasta pekerja. Nilai KL kolon rayap kasta prajurit lebih besar daripada rayap kasta pekerja. Lapisan otot tembolok posterior rayap kasta prajurit lebih tebal daripada rayap kasta pekerja, sedangkan lapisan otot proventrikulus rayap kasta prajurit lebih tipis daripada rayap kasta pekerja. Sel epitel pada saluran pendek rayap kasta prajurit lebih besar daripada rayap kasta pekerja.

SARAN

Untuk melengkapi hasil yang telah diperoleh pada penelitian ini, maka disarankan

dilakukan penelitian mengenai struktur dan anatomi saluran pencernaan rayap kasta reproduktif dan nimfa. Pembuatan preparat pada tahap dehidrasi sebaiknya digunakan alkohol yang tidak mengandung air agar jaringan terwarnai dengan baik. Selain itu, perlu dicoba metode pewarnaan lain sehingga membran peritrofik dan intima di usus belakang dapat terlihat lebih jelas. Tahap infiltrasi parafin perlu dipersingkat untuk menghindari kerapuhan jaringan, terutama pada bagian usus belakang.

DAFTAR PUSTAKA

[NIH] National Institutes of Health. 2005. Program ImageJ. http://rsb.info.nih.gov/ij [14 Maret 2005].

Ahmad M. 1965. Termites (Isoptera) of Thailand. Bull Amer Nat His Supl 131: 33-195.

Borror DJ, Delong DM, Triplehorn CA. 1981. An Introduction to the Study of Insects. Ed ke-5. New York: CBS College Publ. Chapman RF. 1982. The Insects Structure and

Function. Ed ke-3. Cambridge: Harvard Univ Pr.

Claveland LR. 1925. The feeding habit of termite castes and its relation to their intestinal flagellates. Biol Bull 48:295-308. Day MF, Waterhouse DF. 1953. Structure of

the Alimentary System. Di dalam : Roeder KD, editor. Insect Physiology. New York : John Wiley & Sons, Inc.

Donovan SE. 2002. A morphological study of the enteric valves of the Afrotropical Apicotermitinae (Isoptera: Termitidae). J Nat Hist 36:1823-1840.

Fox RM, Fox JW. 1966. Introduction to Comparative Entomology. New York : Reinhold Pub.

Gerard PJ. 2002. The digestive system of the keratin-feeding larvae of Hofmannophila pseudospretella (Lepidoptera: Oecophori-dae). New Zealand J Zool 29:15-22. Godoy MC. 2004. Gut structure of two species

of the neotropical genus Tauritermes Krishna (Isoptera : Kalotermitidae). Neotrop Entomol 33(2).

Hariprabowo LE, Raffiudin R, Prawasti TS. 2006. Alimentary canal anatomy and histology of the worker termite Neotermes bosei. BIOTROPIA (in press).

Harris WV. 1971. Termites : Their Recog-nition and Control. Ed ke-2. London: Longman Group Ltd.

pada rayap kasta prajurit memiliki lapisan otot sirkular yang lebih tipis daripada rayap kasta pekerja. Hal ini disebabkan rayap kasta prajurit memperoleh makanan yang sudah dicerna sebagian atau seluruhnya oleh rayap kasta pekerja sehingga kerja otot pada proventrikulus kemungkinan lebih sedikit.

Perbedaan ketiga terdapat pada ukuran sel epitel. Berdasarkan hasil pengamatan, sel epitel kolumnar pada saluran pendek rayap kasta prajurit tersebut lebih besar daripada pekerja. Epitel kolumnar berfungsi dalam penyerapan nutrisi (Langley 1961). Proses penyerapan nutrisi pada rayap kasta prajurit kemungkinan lebih banyak dibandingkan rayap kasta pekerja.

KESIMPULAN

Panjang total saluran pencernaan rayap kasta prajurit N. bosei dari tembolok sampai dengan anus adalah 13.01±1.19 mm. Persentase panjang usus depan, usus tengah, dan usus belakang berturut-turut adalah 13, 29, dan 58%. Usus depan terdiri atas esofagus, tembolok, dan proventrikulus. Usus tengah hanya terdiri atas ventrikulus. Tidak ditemukan sekum gastrik pada ventrikulus. Usus belakang rayap N. bosei terdiri atas saluran pendek, enteric valve, kantung rektum, kolon, dan rektum. Kantung rektum merupakan bagian dengan ukuran keliling luar paling besar.

Bentuk sel epitel bervariasi dari tipe ko-lumnar sampai transisional. Bagian dengan lapisan otot yang tebal terdapat pada esofagus, tembolok, proventrikulus, dan rektum. Lapisan intima paling tebal terdapat pada bagian proventrikulus.

Perbedaan antara saluran pencernaan rayap kasta prajurit dan pekerja terdapat pada nilai parameter, ketebalan otot, bentuk sel, dan ukuran sel pada bagian tertentu. Nilai KL kantung rektum rayap kasta prajurit lebih kecil daripada rayap kasta pekerja. Nilai KL kolon rayap kasta prajurit lebih besar daripada rayap kasta pekerja. Lapisan otot tembolok posterior rayap kasta prajurit lebih tebal daripada rayap kasta pekerja, sedangkan lapisan otot proventrikulus rayap kasta prajurit lebih tipis daripada rayap kasta pekerja. Sel epitel pada saluran pendek rayap kasta prajurit lebih besar daripada rayap kasta pekerja.

SARAN

Untuk melengkapi hasil yang telah diperoleh pada penelitian ini, maka disarankan

dilakukan penelitian mengenai struktur dan anatomi saluran pencernaan rayap kasta reproduktif dan nimfa. Pembuatan preparat pada tahap dehidrasi sebaiknya digunakan alkohol yang tidak mengandung air agar jaringan terwarnai dengan baik. Selain itu, perlu dicoba metode pewarnaan lain sehingga membran peritrofik dan intima di usus belakang dapat terlihat lebih jelas. Tahap infiltrasi parafin perlu dipersingkat untuk menghindari kerapuhan jaringan, terutama pada bagian usus belakang.

DAFTAR PUSTAKA

[NIH] National Institutes of Health. 2005. Program ImageJ. http://rsb.info.nih.gov/ij [14 Maret 2005].

Ahmad M. 1965. Termites (Isoptera) of Thailand. Bull Amer Nat His Supl 131: 33-195.

Borror DJ, Delong DM, Triplehorn CA. 1981. An Introduction to the Study of Insects. Ed ke-5. New York: CBS College Publ. Chapman RF. 1982. The Insects Structure and

Function. Ed ke-3. Cambridge: Harvard Univ Pr.

Claveland LR. 1925. The feeding habit of termite castes and its relation to their intestinal flagellates. Biol Bull 48:295-308. Day MF, Waterhouse DF. 1953. Structure of

the Alimentary System. Di dalam : Roeder KD, editor. Insect Physiology. New York : John Wiley & Sons, Inc.

Donovan SE. 2002. A morphological study of the enteric valves of the Afrotropical Apicotermitinae (Isoptera: Termitidae). J Nat Hist 36:1823-1840.

Fox RM, Fox JW. 1966. Introduction to Comparative Entomology. New York : Reinhold Pub.

Gerard PJ. 2002. The digestive system of the keratin-feeding larvae of Hofmannophila pseudospretella (Lepidoptera: Oecophori-dae). New Zealand J Zool 29:15-22. Godoy MC. 2004. Gut structure of two species

of the neotropical genus Tauritermes Krishna (Isoptera : Kalotermitidae). Neotrop Entomol 33(2).

Hariprabowo LE, Raffiudin R, Prawasti TS. 2006. Alimentary canal anatomy and histology of the worker termite Neotermes bosei. BIOTROPIA (in press).

Harris WV. 1971. Termites : Their Recog-nition and Control. Ed ke-2. London: Longman Group Ltd.

Haygreen JG, Bowyer JL. 1989. Hasil Hutan dan Ilmu Kayu Suatu Pengantar. Hadukusumo SA, Penerjemah; Prawiro-hatmodjo S, editor. Terjemahan dari: Forest Product and Wood Science (an Introduction).

Krishna K. 1969. Introduction. Di dalam: Krishna K, Weesner FM, editor. Biology of Termites. Volume ke-1. New York: Academic Pr. Hlm 1-17.

Lai PY, Tamashiro M, Fujii JK. 1983. Abundance and distribution of the three species of symbiotic Protozoa in the hindgut of Coptotermes formosanus (Isoptera : Rhinotermitidae). J Hawaii Inst 24:271-276.

Langley LL. 1961. Cell Function : An Intro-duction to the Physiology of the Cell & Its Role in the Intact Organism. New York : Reinhold Publ.

Lee WY, Chen ME, Lin TL. 1998. Mor-phology and ultrastructure of the alimentary canal of the oriental fruit fly Bacterocera dorsalis (Hendel) (Diptera: Tephritidae) (1): The structure of the foregut and cardia. Zool Studies 37:95-101.

McFarlane. 1985. Nutrition and digestive organs. Di dalam: Blum MS, editor. Fundamentals of Insect Physiology. New York: John Wiley and Sons. hlm 59-90. Noirot CH, Noirot-Timothee C. 1969. The

digestive system. Di dalam: Krishna K, Weesner FM, editor. Biology of Termites. Volume ke-1. New York: Academic Pr. Hlm 49-88.

Raffiudin R, Nandika D, Amir M, Sugiri N. 1991. Populasi flagelata pada usus rayap Coptotermes curvignatus Holmgren dengan pemberian pakan tiga jenis kayu. Di dalam : Prosiding Seminar Ilmiah dan Kongres Nasional Biologi X. Vol II; Bogor, 24-26 Sep 1991. hlm 482-487. Romoser WS. 1973. The Science of

Entomology. London : Collier Macmillan Pub.

Romoser WS, Stoffolano JG. 1994. The Science of Entomology. Di dalam Lee WY, Chen ME, Lin TL. 1998. Morphology and ultrastructure of the alimentary canal of the oriental fruit fly Bacterocera dorsalis (Hendel) (Diptera: Tephritidae) (1): The structure of the foregut and cardia. Zool Studies 37:95-101.

Snodgrass RE. 1935. Principles of Insect Morphology. New York : McGraw Hill Book Company. Hlm 347-388.

Thompson GJ, Miller LR, Lenz M, Crozier RH. 2000. Phylogenetic analysis and trait

evolution in australian lineages of drywood termites (Isoptera, Kalotermitidae). Mol Phylogen Evol 17 : 419-429.

Tokuda G, Nakamura T, Murakami R, Yamoka I. 2001. Morphology of the Digestive System in the Wood-Feeding Termite Nasutitermes takasagoemsis. Zool Sci 18:869-877.

Wigglesworth VB. 1972. The Principles of Insect Physiology. Ed ke-7. London: Chapman and Hall.

Yung-Tai T. 1929. L’histogenèse et L’histophysiologie de L’epithélium de L’intestin moyen chez un Lépidoptère (Galleria mellonella). Di dalam : Snodgrass RE. Principles of Insect Morphology. New York : McGraw Hill Book Company. Hlm 347-388.

Lampiran 1 Ciri-ciri Ordo Isoptera, Famili Kalotermitidae, Genus Neotermes, dan Spesies N. bosei. Ciri-ciri Ordo Isoptera (Borror et al. 1981)

1. Sayap (hanya ada pada kasta reproduktif) berjumlah dua pasang dan berselaput tipis. 2. Ukuran sayap depan dan belakang hampir sama.

3. Tipe mulut pengunyah. 4. Tubuh lunak, berwarna putih.

Ciri-ciri Famili Kalotermitidae (Ahmad 1965) Ciri-ciri rayap kasta prajurit :

1. Kepala tanpa fontanel dan frontal gland. 2. Memiliki mata.

3. Mandibula dilengkapi dengan marginal teeth. 4. Sersi pendek, hanya tersusun dari 2 segmen. 5. Antena tersusun dari 10-18 segmen. Ciri-ciri Genus Neotermes (Ahmad 1965) Ciri-ciri rayap kasta prajurit :

1. Kepala memanjang. 2. Mandibula relatif panjang.

Ciri-ciri Spesies Neotermes bosei (Ahmad 1965) Ciri-ciri rayap kasta prajurit :

1. Termasuk ke dalam spesies berukuran besar.

2. Segmen antena ketiga lebih panjang daripada yang kedua.

3. Segmen antena ketiga hanya sedikit lebih panjang daripada yang kedua. 4. Segmen antena ketiga satu setengah kali lebih panjang daripada yang keempat. 5. Segmen antena berjumlah 13-15.

6. Panjang kepala dengan mandibula 5.97-6.50 mm, panjang kepala tanpa mandibula 4.10-4.24 mm, lebar 2.40-2.73 mm, bagian depan kepala lebih lebar; pronotum trapezoid, agak cembung di bagian anteriornya, panjang pronotum 1.29-1.40 mm, lebar 2.40-2.80 mm.

Dokumen terkait