• Tidak ada hasil yang ditemukan

Amrul, H. M. Z. N. 2007. Kualitas Fisika-Kimia Sedimen Serta Hubungannya dengan Struktur Komunitas Makrozoobenthos di Estuari Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. [Tesis]. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Andirisnanti, W. A. 2012. Uji Manfaat Ekstrak Kolagen Kasar dari Teripang Sticopus hermanni sebagai Bahan Pelembab Kulit. [Tesis]. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan. Universitas Indonesia. Depok.

Arifah, D., H. Santoso dan R. Noor. 2017. Indeks Keanekaragaman Echinodermata di Pantai Tanjung Setia Kabupaten Pesisir Barat Sebagai Sumber Belajar Biologi SMA Kelas X. Jurnal Pendidikan Biologi. Universitas Muhammadiyah Metro. ISSN : 2086-4701.

Aziz, A. 1991. Beberapa Catatan tentang Bintang Mengular (Ophiuroidea) sebagai Biota Bentik. Oseana. XVI (1) : 13-22. ISSN : 0216-1877.

Badan Pusat Statistik Daerah. 2012. Statistik Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah.

BPS, Tapanuli Tengah.

Barus. T. A. 2004. Pengantar Limnologi Studi Tentang Ekosistem Air Daratan.

USU-Press. Medan

Bengen, D.G. 2000. Teknik Pengambilan Contoh dan Analisis Data Biofisik Sumberdaya Pesisir. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Budiman, C. C., P. V. Maabuat., M. L. D. Langoy dan D. Y. Katili. 2014.

Keanekaragaman Echinodermata di Pantai Basaan Satu Kecamatan Ratatotok Sulawesi Utara. Jurnal MIPA UNSRAT Online. 3 (2) : 97-101.

Carpenter, K. E and V. H. Niem. 1998. FAO Species Identification Guide For Fishery Purposes, the Living Marine Resources of The Western Central Pacific,vol 2: Cephalopods, crustaceans, holothurians, and sharks. Food and Agriculture Organization of the United Nations.

Rome. ISSN : 1021-6868.

COREMAP-LIPI, 2014. Panduan Monitoring Padang Lamun. Pusat Penelitian Oseanografi LIPI. Jakarta.

Dahuri, R. 2004. Keanekaragaman Hayati Laut Aset Pembangunan Berkelanjutan Indonesia. Penerbitan Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Darsono, P. 2007. Teripang (Holothuroidae) : Kekayaan Alam dalam Keragaman Biota Laut. Oseana. 32 (2) : 1-10.

Darsono. 2009. Pemeliharaan Induk Teripang Pasir, Holothuria scabra, dalam Bak Pemeliharaan. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia. 35 (2) : 257-271.

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Kanisius, Yogyakarta.

Fachrul, M.F. 2007. Metode Sampling Bioekologi. Jakarta, Bumi Aksara.

Fitriana, N. 2010. Inventarisasi Bintang Laut (Echinodermata: Asteroidea) di Pantai Pulau Pari, Kabupaten Adm. Kepulauan Seribu. Jurnal Ilmiah Faktor Exacta. 3 (2).

Hana. 2011. Evaluasi Pemacuan stok Teripang pada Habitat Konservasi Lamun Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta. [Skripsi]. Program Studi Ilmu Kelautan IPB. Bogor.

Harpiansyah., A. Pratomo dan F. Yandri. 2014. Struktur Komunitas Padang Lamun di Perairan Desa Pengudang Kabupaten Bintan. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjung Pinang.

Harvianto, L., M. Parengkuan., A. F. Koropitan dan T. Agustiadi. 2015. Analisis Diagram T-S Berdasarkan Parameter Oseanografis di Perairan Selat Lombok. Surya Octagon Interdisciplinary Journal of Science &

Technology. ISSN : 2460-8777.

Hidayat, W., I. Karlina dan F. Idris. 2017. Studi Sebaran Echinodermata di Zona Litoral Pulau Pucung. Universitas Maritim Ali Haji, Pekanbaru.

Ira. 2011. Keterkaitan Padang Lamun Sebagai Pemerangkap dan Penghasil Bahan Organik dengan Struktur Komunitas Makrozoobentos di Perairan Pulau Barrang Lompo. [Tesis]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Irawan, H. 2014. Studi Biologi dan Ekologi Hewan Filum Echinodermata di Perairan Litoral Pesisir Timur Pulau Bintan. Jurnal Dinamika Maritim.

ISSN : 2086-8049.

Islami, M. M. 2013. Pengaruh Salinitas terhadap Bivalvia. ISSN : 0216-1877.

Iswari, M. Y., U. E. Hernawan., N. D. M. Sjafrie., I. H. Supriyadi., Suyarso., K.

Anggraini dan Rahmat. 2017. Album Peta Lamun. Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI. Jakarta.

Jiyah., B. Sudarsono dan A. Sukmono. 2016. Studi Distribusi Total Suspended Solid (TSS) di Perairan Pantai Kabupaten Demak Menggunakan Citra Landsat. Jurnal Geodesi UNDIP. ISSN : 2337-845X).

Jumanto., A. Pratomo dan Muzahar. 2013. Struktur Komunitas Echinodermata di Padang Lamun Perairan Desa Pengudang Kecamatan Teluk Sebong Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjung Pinang.

Kambey, A. G., U.N.W.J. Rembet dan A.S.Wantasen. 2015. Komunitas Echinodermata di Daerah Intertidal Perairan Pantai Mokupa Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa. Jurnal Ilmiah Platax.

3(1). ISSN : 2302-3589.

Karolina, M., M. B. Mulya dan R. Leidonald. 2014. Kualitas Air dan Hubungannya dengan Keberadaan Plankton di Sungai Sunggal Provinsi Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara, Medan.

Katili, A. S. 2011. Struktur Komunitas Echinodermata pada Zona Intertidal di Gorontalo. Jurnal Penelitian dan Pendidikan. 8 (1).

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Laut. Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup. Jakarta.

Kordi, K. M. G. H. 2012. Ekosistem Mangrove: Potensi, Fungsi dan Pengelolaan.

Rineka Cipta. Jakarta.

Krebs, C.J. 1989. Ecological Methodology. Herper and Row Publisher, New York, 694 pp.

Laning, T. H., D. S. Yusuf dan J. Wiryatno. 2014. Sebaran Bulu Babi (Echinoidea) di Kawasan Padang Lamun Pantai Merta Segara, Sanur-Bali. Jurnal Biologi. 18 (2) : 41-45. ISSN : 1410-5292.

Makmur, M., H. Kusnoputranto., S. S. Moersidik. dan D. Wisnubroto. 2012.

Pengaruh Limbah Organik dan Rasio N/P terhadap Kelimpahan Fitoplankton di Kawasan Budidaya Kerang Hijau Cilincing. Jurnal Teknologi Pengelolaan Limbah. 15 (2) : 6-7.

Martoyo, J., N. Aji., dan T. Winanto. 2006. Budidaya Teripang (Ed). Revisi.

Penebar Swadaya. Jakarta.

Mattewakkang. 2013. Inventarisasi Makrozoobentos pada Berbagai Jenis Lamun di Pulau Bonebatang. [Skripsi]. Universitas Hasanuddin, Makassar.

Novianti, M., A. Rusyana dan R. Romansyah. 2016. Keanekaragaman Jenis Echinodermata Pada Berbagai Macam Substrat Pasir, Lamun dan Karang di Perairan Pantai Sindangkertacipatujah Tasikmalaya. Jurnal Pendidikan Biologi. 4 (1).

Nurfajriyah, D. 2014. Struktur Komunitas Echinodermata di Derah Budidaya Karang Hias Pulau Panggang, Kepulauan Seribu. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Odum, E. P. 1993. Dasar-Dasar Ekologi. Yogyakarta, Gajah Mada University Press.Yogyakarta.

Odum, E.P. 1971. Fundamental of Ecology. W. B. Sounders Company Ltd.

Philadelphia.

Oktavianti, R., Suryanti dan F. Purwati. 2014. Kelimpahan Echinodermata pada Ekosistem Padang Lamun di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, Jakarta. Diponegoro Journal of Maquares. 3(4) : 243-249.

Patty, S.I. 2015. Karakteristik Fosfat Nitrat dan Oksigen Terlarut di Perairan Selat Lembeh, Sulawesi Utara. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis. 1 (1) : 2-3.

Purwati, P., I. B. Vimono dan M. Fajri. 2011. Keragaman Jenis, Jumlah Individu dan Pola Sebaran Bintang Laut (Asteroidea Echinodermata) di Pulau Tikus Kepulauan Seribu. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia. 37 (3) : 455-478.

Rahmadani, R dan R. Noor. 2017. Analisis Kualitas Air Pantai Tanjung Setia Pesisir Barat dan Pemanfaatannya Sebagai Panduan Praktikum.

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan. ISBN : 978-602-70313-2-6.

Rahmawati, S., A. Irawan, I.H. Supriyadi, dan M.H. Azkab. 2014. Panduan Monitoring Padang Lamun 2014 CRITC COREMAP CTI LIPI. Pusat Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Ritung, S., Wahyunto., Fahmuddin dan H. Hidayat. 2007. Evaluasi Kesesuaian Lahan dengan Contoh Peta Arahan Penggunaan Lahan Kabupaten Aceh Barat. Balai Penelitian Tanah dan Word Agroforestry Center.

Bogor.

Romi, M., Y. V. Jaya dan H. Irawan. 2013. Pemetaan Sebaran Biota Laut Echinodermata di Perairan Teluk Dalam. Universitas Maritim Raja Ali Haji, Pekanbaru.

Rompis, B. R., M. L. D. Langoy., D. Y. Katili dan A. Papu. 2013. Diversitas Echinodermata di Pantai Meras Kecamatan Bunaken Sulawesi Utara (Diversity of Echinoderms on the Meras Beach, Bunaken District, North Sulawesi. Jurnal Biologis. 3 (1).

Ruswahyuni. 2008. Hubungan Antara Kelimpahan Meiofauna dengan Tingkatan Kerapatan Lamun yang Berbeda di Pantai Pulau Panjang Jepara.

Jurnal Saintek Perikanan. 4(1) : 35-41.

Simanjuntak, M. 2009. Hubungan Faktor Lingkungan Kimia, Fisika terhadap Distribusi Plankton di Perairan Belitung Timur, Bangka Belitung.

Jurnal Perkanan. ISSN : 0853-6384.

Simatupang, M. Y. C., M. A. Sarung dan M. Ulfah. 2017. Keanekaragaman Echinodermata dan Kondisi Lingkungan Perairan Dangkal Pulau Pandang Kabupaten Batu Bara Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah. ISSN : 2527-6395. 2 (1) : 97-103.

Soemartini. 2008. Principal Component Analysis (PCA) Sebagai Salah Satu Metode Untuk Mengatasi Masalah Multikolinearitas. Universitas Padjajaran, Bandung.

Suwartimah, K., D. S. Wati., H. Endrawati dan R. Hartati. 2017. Komposisi Echinodermata di Rataan Litoral Terumbu Karang Pantai Krakal, Gunung Kidul,Yogyakarta. Buletin Oseanografi Marina. ISSN : 2089-3507.

Syakur, A dan D. B. Wiyanto. 2016. Studi Kondisi Hidrologis Sebagai Lokasi Penempatan Terumbu Buatan di Perairan Tanjung Benoa Bali. Jurnal Kelautan. ISSN : 2476-9991.

Tahe, S. O., M. L. D. Langoy., D.Y. Katili dan A. Papu. 2013. Keanekaragaman Echinodermata di Pantai Tanamon Kecamatan Sinonsayang Sulawesi Utara (Diversity of Echinoderms in The Tanamon Beach, Sinosayang District, North Sulawesi). Jurnal Bios Logos. 3 (2).

Triana, R., D. Elfidasari dan I. B. Vimono. 2015. Identifikasi Echinodermata di Selatan Pulau Tikus, Gugusan Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta.

1 (3) : 455-459. ISSN : 2407-8050.

Verdugo. F., Pulido. H S., Rodriguez. P I. 2011. Concentration Of Nutrients And C:N:P In Surface Sediments Of A Tropical Coastal Lagoon Complex Affected By Agricultural Runoff. Universidad Ciencia, 27(2): 145-155.

Wajuna, W. 2018. Studi Tentang Tutupan dan Kerapatan Lamun di Pesisir Pantai Pandaratan Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara.

[Skripsi]. Universitas Sumatera Utara, Medan.

Wati, T.K. 2013. Keanekaragaman Gastropoda di Padang Lamun Perairan Desa Pengudang Kabupaten Bintan.

Winnarsih., Erniyanti dan L. O. A. Afu. 2016. Distribusi Total Suspended Solid Permukaan di Perairan Teluk Kendari. Jurnal Sapa Laut. ISSN : 2503-0396.

Wiryawan, Budy., M. Khazali., dan Maurice Knight. 2005. Menuju Kawasan Konservasi Laut Berau Kalimantan Timur. Status Sumberdaya Pesisir dan Proses Pengembangan KKL. US Agency for International Development-Coastal Resources Management Project II.

Wisnubudi, G dan E. Wahyuningsih. 2014. Kajian Ekologis Ekosistem Sumberdaya Lamun dan Biota Laut Asosiasinya di Pulau Pramuka, Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu (Tnkps). Universitas Nasional. Jakarta.

Yolanda, D. S., F. F. Muhsoni dan A. D. Siswanto. 2016. Distribusi Nitrat, Oksigen Terlarut, dan Suhu di Perairan Socah-Kamal Kabupaten Bangkalan. Jurnal Kelautan. ISSN : 2476-9991.

Yusron, E. 2009. Keanekaragaman Jenis Echinodermata di Perairan Teluk Kuta, Nusa Tenggara Barat. Jurnal Makara Sains. 13 (1) : 45-49.

LAMPIRAN

Lampiran 1. Alat dan Bahan Penelitian Alat

Global Positioning System (GPS)

pH Meter Refraktometer

Secchi disk

Underwater Camera Roll Meter

DO Meter

Stopwatch Refraktometer

Lampiran 1. Lanjutan

Termometer Cool Box

Tool Box Botol Sampel

Kotak Transek Sekop

Sieve net Tali Rafia

59

Lampiran 1. Lanjutan

Kertas Milimeter Block Alat Tulis

Plastik Bening Bola Duga

Nampan Buku Identifikasi Echinodermata 60

Bahan

Lakban Kertas Label

Tissue Alkohol 70 %

61

Lampiran 2. Langkah Kerja

Stasiun Pengamatan Pengambilan Sampel Echinodermata

Stasiun I Penarikan Garis Transek

Stasiun II Peletakan Plot Transek

Stasiun III Pengambilan Sampel Echinodermata 62

Lampiran 2. Lanjutan Pengukuran Kualitas Air

Pengukuran Kecerahan Pengukuran Suhu

Pengukuran DO Pengukuran pH

Pengukuran Kedalaman Pengukuran Kecepatan Arus 63

Lampiran 2. Lanjutan

Pengambilan Sampel Air Pengukuran Salinitas

Pengambilan Substrat

64

Lampiran 3. Gambar Spesies Echinodermata

Kingdom : Animalia Filum : Echinodermata Kelas : Holothuroidea Ordo : Aspidochirotida Famili : Holothuriidae Genus : Holothuria

Spesies : Holothuria scabra

Kingdom : Animalia Filum : Echinodermata Kelas : Holothuroidea Ordo : Aspidochirotida Famili : Holothuriidae Genus : Holothuria Spesies : Holothuria atra

Kingdom : Animalia Filum : Echinodermata Kelas : Holothuroidea Ordo : Aspidochirotida Famili : Holothuriidae Genus : Holothuria

Spesies : Holothuria leucospilota 65

Lampiran 3. Lanjutan

67

Lampiran 4. Data Analisis Echinodermata

 Klasifikasi Jenis Echinodermata

Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Genus Spesies

Animalia Echinodermata

Holothuroidea Aspidochirotida Holothuriidae Holothuria

Holothuria scabra Holothuria atra

Holothuria leucospilota Asteroidea Valvatida Archasteridae Archaster Archaster typicus Echinoidea Clypeasteroida Laganidae Laganum Laganum laganum

Diadematoida Diadematoidae Diadema Diadema setosum Ophiuroidea Ophiurida Ophiocomidae Ophiocoma Ophiocoma erinaceus

 Komposisi Jenis Echinodermata di Setiap stasiun Pengamatan No Nama Spesies

STASIUN I STASIUN II

Sampling 1 Sampling 2 Sampling 3 Sampling 1 Sampling 2 Sampling 3 U1 U2 U3 U1 U2 U3 U1 U2 U3 U1 U2 U3 U1 U2 U3 U1 U2 U3

67

Lampiran 4. Lanjutan No Nama Spesies

STASIUN III

Sampling 1 Sampling 2 Sampling 3 U1 U2 U3 U1 U2 U3 U1 U2 U3

 Perhitungan Indeks Keanekaragaman Echinodermata (H’)

No Nama Spesies H' H' H'

67

Lampiran 4. Lanjutan

 Perhitungan Indeks Keseragaman (E)

Stasiun S Ln S H' E

1 5 1,609 0,788 0,788

2 3 1,099 0,836 0,836

3 4 1,386 0,732 0,732

 Perhitungan Indeks Dominansi (C)

No Nama Spesies STASIUN I STASIUN II STASIUN III

ni N C ni N C ni N C

1 Holothuria scabra 0 637 0 0 470 0 17 363 0,002193232

2 Holothuria atra 0 637 0 0 470 0 21 363 0,003346766

3 Holothuria leucospilota 127 637 0,039749217 0 470 0 135 363 0,138310225 4 Laganum laganum 93 637 0,021315083 171 470 0,132372114 0 363 0 5 Archaster typicus 320 637 0,252360333 256 470 0,29667723 190 363 0,273964286 6 Opiochoma erinaceus 94 637 0,021775937 43 470 0,008370303 0 363 0

7 Diadema setosum 5 637 6,16114E-05 0 470 0 0 363 0

Jumlah 0,335 0,437 0,418

69

67

Lampiran 5. Hubungan Struktur Komunitas Echinodermata dengan Penutupan Lamun dan Parameter Fisika Kimia Perairan Menggunkan Analisis PCA

67

Lampiran 5. Lanjutan

Correlation matrix (pearson) :

Variables Kepadatan suhu DO kedalaman kecerahan arus salinitas pH Nitrat Fosfat C-organik

67

67

Lampiran 5. Lanjutan

Nitrat -0,922 0,309 -0,075 -0,102 0,084 0,166 -0,006 0,062 Fosfat 0,934 -0,267 0,106 0,117 -0,080 -0,144 -0,001 -0,061 C-organik -0,248 0,830 0,303 0,177 -0,309 -0,059 0,162 -0,042 Penutupan Lamun 0,683 0,411 0,484 0,268 0,007 0,218 -0,105 -0,018

Correlation between variables and factors

F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 F8

Kepadatan 0,929 -0,188 0,240 0,173 -0,111 -0,011 -0,040 0,016

suhu -0,551 -0,644 0,356 0,059 -0,248 0,299 0,029 -0,019

DO 0,898 -0,284 0,024 -0,216 -0,176 0,035 0,116 0,141

kedalaman 0,612 0,704 0,055 -0,339 0,012 0,051 -0,067 0,061 kecerahan 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000

arus -0,209 -0,148 0,824 -0,204 0,448 -0,095 0,063 0,012

salinitas -0,673 -0,034 0,184 0,678 -0,079 -0,174 -0,065 0,111 pH -0,604 -0,082 0,347 -0,571 -0,378 -0,164 -0,111 -0,004 Nitrat -0,922 0,309 -0,075 -0,102 0,084 0,166 -0,006 0,062 Fosfat 0,934 -0,267 0,106 0,117 -0,080 -0,144 -0,001 -0,061 C-organik -0,248 0,830 0,303 0,177 -0,309 -0,059 0,162 -0,042 Penutupan Lamun 0,683 0,411 0,484 0,268 0,007 0,218 -0,105 -0,018

73

Dokumen terkait