“Tidaklah diterima shalat tanpa bersuci, tidak pula sedekah dari ghulul(harta
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Isbandi Rukminto. Pemikiran-pemikiran dalam Pembangunan Kesejahteraan
Social. Jakarta: UI Press, 2003.
Ali, Muhammad Daud. Sistem Ekonomi Islam: Zakat dan Wakaf. Jakarta: UI Press, 1988.
Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2007. Bariadi, Lili dkk. Zakat dan Wirausaha. Ciputat: CED, 2005.
Bariyah, N.Oneng Nurul, Ed. Total Quality Management Zakat: Prinsip dan Praktik
Pemberdayaan Ekonomi. Wahana Kardofa FAI UMJ, 2012.
BAZDA Kabupaten Tangerang. Pedoman Zakat. Tangerang, 2007.
BAZNAS Kabupaten Tangerang, Profil BAZNAS Kabupaten Tangerang: Progam
Kerja BAZNAS Kabupaten Tangerang Tahun 2014. Tangerang.
BAZNAS Kabupaten Tangerang, Progam Pendayagunaan dana ZIS Tahun 2012,
Progam Kerja BAZNAS Tahun 2013, Progam Kerja BAZNAS Tahun 2014.
Tangerang.
Dikutip dari Solo Pos, 16 September 2008.
Djazuli dan Yadi Janwari. Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2005.
Fakhruddin. Fiqh dan Manajemen Zakat Di Indonesia. Malang: UIN Malang Press, 2008.
Hafidhuddin, Didin. The Power Of Zakat: Studi Perbandingan Pengelolaan Zakat
Asia Tenggara. UIN Malang Press, 2008.
Hafidhuddin, Didin. Zakat Dalam Perekonomian Modern. Jakarta: Gema Insani, 2002.
Hariadi, Bambang. Strategi Manajemen: Strategi Memenangkan Perang Bisnis. Malang: Bayumedia Publishing, 2005.
Kuncoro, Mudrajad. Strategi: Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif. Jakarta: Erlangga, 2006.
Mursyidi. Akuntansi Zakat Kontemporer. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2006. Nawawi, Hadari. Manajemen Strategik: Organisasi Non Profit bidang Pemerintahan.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2003. Qardawi, Yusuf. Hukum Zakat. Bogor: Litera Antar Nusa, 1996.
Soemitra, Andri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana, 2009. Yusanto, Ismail dan M.Karebet Widjajakusuma. Manajemen Strategis Perspektif
Syariah. Jakarta: Khairul Bayan, 2003.
Wawancara Pribadi dengan Bapak Abdul Mufti, Staf Tata Usaha. Tangerang, 10 September 2015.
Wawancara Pribadi dengan Bapak Atjang, Staf Tata Usaha. Tangerang, 10 September 2015.
Wawancara Pribadi dengan Bapak Triyoso, Bendahara Penerima. Tangerang, 10 September 2015.
Wawancara Pribadi dengan Ibu Khoeroyaroh, Tim Ekonomi Zakat Dana Bergulir. Tangerang, 10 September 2015. http://m.inilah.com/news/detail/2018443/total-zis-kota-bogor-2013-capai-rp1226-miliar. http://pusat.baznas.go.id/upz/. http://senengemaca.blogspot.com/2012/08/unsur-unsur-dalam-strategi-pembelajaran.html. http://tangerangekspres.com/zakat-infak-target-penerimaan-baznas-kabupaten-serang-rp-7-m/. http://chikacimoet.blogspot.co.id/2013/02/pemberdayaan-masyarakat.html.
http://id.wikipedia.org/wiki/Zakat_Mal. http://jurnalekis.blogspot.co.id/2013/01/menuju-standardisasi-pengelolaan-zakat.html. http://rachmatfatahillah.blogspot.co.id/2013/03/zakat-konsumtif-dan-zakat-produktif.html. http://teoripemberdayaan.blogspot.co.id/2012/04/paparan-tentang-pemberdayaan-masyarakat.html. http://www.pendidikanekonomi.com/2012/12/pemberdayaan-ekonomi-masyarakat.html.
1. Bagaimana strategi yang dilakukan BAZNAS Kabupaten Tangerang dalam mengelola dana zakat?
2. Apa saja progam pemberdayaan ekonomi produktif yang ada di BAZNAS Kabupaten Tangerang?
3. Adakah target yang ditetapkan dalam penerimaan dana ZIS? Berapa jumlah target penerimaan dana ZIS pada tahun 2013?
4. Bagaimana tata cara pendistribusian bantuan dana modal bergulir?
5. Apa saja persoalan/kendala/hambatan yang dihadapi pengurus BAZNAS Kabupaten Tangerang di lapangan?
Jawaban Wawancara:
1. Strategi yang dilakukan Baznas Kabupaten Tangerang dalam menghimpun dana ZIS adalah dengan cara membentuk UPZ. Setelah UPZ di masing-masing wilayah kerjanya berhasil mengumpulkan dana ZIS, maka setiap UPZ menyetorkan dana tersebut dengan cara dikirim ke BAZNAS Kabupaten Tangerang melalui 3 nomer rekening Bank BJB yang ada yaitu No.Rek zakat 0120030004199, No.Rek infak 0120030072651 dan No.Rek shodaqoh 0301003467.
2. Progam pemberdayaan ekonomi yang dilakukan BAZNAS Kabupaten Tangerang semuanya ada tercantum di buku Progam kerja BAZNAS tahun 2014.
3. Ya ada targetnya, Target penerimaan dana ZIS pada tahun 2013 sejumlah 6 milyar bahkan target tertingginya 16 milyar, namun jumlah penerimaan ZIS pada tahun 2013 Hanya mencapai angka 2,89 milyar. Ini sangat jauh melenceng dari jumlah yang di targetkan yang 6 milyar, bahkan untuk mencapai angka 50% dari target saja tidak sanggup.
dari majlis ta’lim itu sebagai kordinator untuk memberikan dana itu kepada 4 orang anggota masing-masing mendapatkan @500.000. untuk dipinjamkan bagi yang memiliki usaha yang nantinya cara pembayarannya dicicil perbulan murni tidak ada riba sampai 5-10 bulan tergantung kesanggupannya dengan tujuan supaya mengajinya tambah rajin, selanjutnya guru ngaji itu pun yang bertanggungjawab melaporkan bagaimana perkembangan pembayaran cicilannya apakah lancar atau macet. Usaha yang dijalankan oleh anggota majlis ta’lim diantaranya adalah dagang gado-gado, nasi uduk, warung, gorengan dan lain lain. Juga ada yang melalui Kecamatan, ada 29 Kecamatan yang ada di BAZNAS Kabupaten Tangerang, setiap Kecamatan dikucurkan dana yang kemudian ditunjuklah bagian KESOS (Kesejahteraan Sosial) atau Ketua UPZ Kecamatan itu sebagai kordinator untuk memberikan dana itu kepada 7 orang anggota yang memiliki usaha.
5. Persoalan yang dihadapi pengurus BAZNAS Kabupaten Tangerang di lapangan pasti ada saja, misalnya Kurangnya Kesadaran Zakat Masyarakat, Dalam hal ini masyarakat di wilayah Kabupaten Tangerang dalam berzakat masih banyak yang membayar zakat langsung diberikan kepada para tokoh masyarakat, kiayi, guru ngaji, dkm masjid dan mushola serta orang fakir miskin yang mereka kenal, sehingga terjadi penumpukan zakat pada individu dan tempat itu. Juga banyak masyarakat yang belum paham agar pembayaran zakatnya diberikan ke BAZNAS sebagai salah satu badan zakat yang resmi. Jarak Tempuh, Dalam hal ini jauhnya jangkauan jarak yang ditempuh ke seluruh wilayah Kabupaten Tangerang yang luas yaitu terbagi menjadi 29 Kecamatan. SDM, Dalam hal ini sumber daya manusia yang berkualitas (berpendidikan tinggi) diperlukan untuk dijadikan sebagai tenaga ahli di bidangnya masing-masing, akan tetapi BAZNAS Kabupaten Tangerang terkendala masalah biaya operasionalnya yang tidak cukup untuk memberikan gaji bagi tenaga ahli itu.
BAZNAS Kabupaten/Kota agar diperbarui secepatnya sesuai kriteria di peraturan baru itu, Peraturan BAZNAS ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkannya yaitu pada tanggal 13 Oktober 2014, Namun pada kenyataannya ketika penulis mulai meminta izin untuk penelitian skripsi pada November 2014, dikatakan bahwa di BAZNAS Kabupaten Tangerang sedang dalam Masa Peralihan dan Pergantian Pengurus, lalu ternyata sampai September 2015 ini belum ada pergantian pengurus di BAZNAS Kabupaten Tangerang secara resmi yaitu dengan diadakan Pelantikan Pengurus Baru. Hal ini sangat mengganggu kegiatan pengelolaan ZIS pada tahun 2015, bahkan dari salah satu staf menyatakan tidak dibayar gajinya selama 5 bulan dari januari sampai mei, beberapa pengurus pun mundur dari jabatannya akibat dari ketidakjelasan kapan pergantian pengurus ini dilaksanakan ketika awal tahun 2015. Dana Modal Bergulir Macet yaitu Pembayaran terhadap cicilan bantuan dana modal bergulir yang diberikan BAZNAS Kabupaten Tangerang kepada penerima yaitu pengusaha kecil sebagiannya mengalami macet/susah untuk ditagih dengan berbagai alasan, ini menjadi kendala yang menyebabkan dana yang seharusnya berputar di kalangan anggota terus secara bergantian, bahkan dana tersebut malah habis sebagiannya karena si penerima bantuan dana modal bergulir baik yang melalui majlis ta’lim dan juga UPZ Kecamatan tidak bisa membayar cicilan perbulannya.