BAB II TINJAUAN TEORI
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Hamid, Mensejahterakan Umat Dengan Zakat Potensi dan Realita Zakat
Masyarakat di Indonesia Depok: Piramedia, 2008.
Abduh, Sjuhada, Regulasi Zakat dan Kesejahteraan Sosial , Jakarta: Sekretariat
Badan Litbang dan Diklat Departemen Agama, 200,. cet ke-1.
Agustian, Ary Ginanjar, ESQ Emotional Spiritual Quotient, Jakarta: Arga, 2005.
Ali, Nurddin Mhd, Zakat Sebagai Instrumen Dalam Kebijakan Fiskal, Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2006.
Baqir, Muhammad Al , Rahasia Puasa dan Zakat Al-Ghazali, Bandung: Penerbit
Karisma, 2003.
BAZIS Provinsi DKI Jakarta & Institut Manajemen Zakat, Manajemen ZIS BAZIS
Privinsi DKI Jakarta , Jakarta: BAZIS Provinsi DKI Jakarta, 2006.
Djuanda, Gustian, Pelaporan Zakat Pengurang Pajak Penghasilan, Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada, 2006.
Fajriah, Nurul, Pola Pendistribusian Dana Zakat Pada Badan amil Zakat Daerah
(BAZDA) Kota Tangerang Dalam Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan, Jakarta, 2006.
Hafidhuddin, Dididn, Panduan Praktis Tentang Zakat, Infak, dan Sedekah,
Jakarta: Gema Insani, 2008.
Halimsyah, Strategi Pemberdayaan Zakat untuk Kesejahtraan Umat (Studi Kasus
Peran BAZIZ Kabupaten Aceh Singkil), Jakarta, 2011.
Hardjto, Dydiet, Teori Organisasi dan Teknik Pengorganisasian, Jakarta: Rajawali
Pers, 2001, cet ke-3.
Hasanudin, Manajemen Dakwah, Ciputat: UIN Jakarta Press, 2005
Usman, Husaini, MANAJEMEN Teori, Praktek dan Riset Pendidikan, Jakarta:
Bumi Aksara 2009, cet ke-1
Indonesia Magnificence of Zakat , Indonesia Zakat & Development Report 2009.
64
Muhdiyar, Asep, Manajemen Fundraising Masjid Jami Al-Hidayah Tangerang,
Jakarta, 2013.
Muhyidin, Muhammad, Manajemen ESQ Power, Yogyakarta: Diva Press, 2007.
Permono, Sjechul Hadi, Pemerintah Republik Indonesia Sebagai Pengelola Zakat ,
Jakarta: Pustaka Firdaus, 1995.
Prihatini, Farida dkk, Hukum Islam Zakat dan Wakaf Teori dan Prakteknya di
Indonesia, Jakarta: Papas Sinar Sinanti dengan Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia,
Purwanto, April, Manajemen Fundraising Bagi Organisasi Pengelola Zakat,
Yogyakarta: Teras, 2009.
Purwakananta, M Arifin, dkk, Gerakan Zakat Untuk Indonesia , Jakarta: Khairul
Bayan Press, 2008.
Rahman, Muhammad Abdul Malik Ar, Pustaka Cerdas 1001 Masalah dan
Solusinya, Jakarta: Pustaka Nawaitu, 2009.
Siswanto, H.B Pengantar Manajemen, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005, cet ke-1.
Shiddiqy, M Hasbi Ash, Pedoman Zakat, Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra,
2009.
Subianto, Achmad, Shadaqoh Infak dan Zakat , Jakarta: Yayasan Bermula dari
Kanan, 2004.
Sumhudi, Mohammad Aslam, Zakat, Jakarta: PT. Bani Aslam Sumhudi, 2004.
Supratikno, Hendrawan, dkk, Advanced Strategic Management, Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 2003.
Syaikh, Yasin Ibrahim Al, Kitab Zakat Hukum, Tata Cara dan Sejarah , Bandung:
Penerbit Marja, 2008.
Tim Institit Manajemen Zakat, Profil 7 BAZDA Propinsi & Kabupaten Potensial
di Indonesia, Jakarta: Institut Manajemen Zakat, 2006.
Taufiqullah, HO, Zakat dan Pemberdayaan Ekonomi Umat, Bandung: BAZ
Provinsi Jawa Barat, 2004
Wahyudi, Agustinus Sri, Manajemen Strategik, Jakarta:Binarupa Aksara, 1996),
65
Siswanto, H.B., Pengantar Manajemen, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005, cet ke-1.
Wulandari, Ratih, Model Penghimpunan Zakat Infak Sedekah Pada Badan Amil
Zakat Kelurahan Gandaria Utara Jakarta Selatan Dan Respon Masyarakat, Jakarta, 2012.
Yahya, H M Ridwan, Buku Pintar Praktis Fiqih & Amaliyah Zakat, Jakarta:
Pustaka Nawaitu, 2009.
Zakat dan Pembangunan: Era Baru Zakat MenujuKesejahteraan Ummat , Jakarta: PEBS FEUI, 2011.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
STRUKTUR ORGANISASI BAZNAS
No Nama Jabatan
1 Prof. Dr.KH.Didin Hafidhuddin, M.Sc Ketua Umum
2 Laksda (Purn) H. Husein Ibrahim, MBA Ketua Bidang Program
3 dr. H. Naharus Surur. M. Ked. Ketua Bidang Jaringan
4 drh. Emmy Hamidiyah, M.Si Sekretaris Umum
5 M. Fuad Nasar. S.sos Wakil Sekretaris
6 Hj. Isye S. Latief Bendahara Umum
7 Teten Kustiawan, SE, Ak Wakil Bendahara
8 Dr. Siti Chalimah Fajriyah, SE., Akt., MM Divisi Pengumpulan
9 Bakhtiar Rakhman, SE Divisi Pengumpulan
10 Drs. H. Mohammad Siddik Kertapati, MA Divisi Pengumpulan
11 Drs. H. Abd Rahman Anwar Divisi Pendistribusian
12 Abdullah Hasyim, MA, MBA Divisi Pendistribusian
13 Drs. Syahrullah Iskandar, MA Divisi Pendistribusian
14 Taufik Hidayat, M. Ec Divisi Pendayagunaan
15 L.I.A Muzaffar Daud Divisi Pendayagunaan
17 Dr. Setiawan Budi Utomo, Lc Divisi Pengembangan
18 Dr. Ahmad Mukhlis Yusuf Divisi Pengembangan
19 Dra. Hj. Elvi Hudriyah, MA Divisi Pengembangan
20 H. Muchtar Zarkasyi, SH Ketua Dewan Pertimbangan
21 Prof. Dr. Nasrun Haroen, MA Sekretaris Dewan Pertimbangan
22 Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA Anggota Dewan Pertimbangan
23 Drs. H. Djamal Doa (Alm) Anggota Dewan Pertimbangan
24 Prof. Dr. Hj. Huzaemah T Yanggo, MA Anggota Dewan Pertimbangan
25 Drs. H. Mubarok Anggota Dewan Pertimbangan
26 Drs. H. Amidhan Anggota Dewan Pertimbangan
27 Drs. H. Achmad Subianto, MBA Ketua Komisi Pengawas
28 Drs. H. Tulus Sekretaris Komisi Pengawas
29 Drs. H. Mundzir Suparta, MA Anggota Komisi Pengawas
30 Drs. H. Basri Barmanda, M.BA Anggota Komisi Pengawas
31 Prof. Dr. H. Artani Hasbi Anggota Komisi Pengawas
32 Drs. KH. Masrur Ainin Najih Anggota Komisi Pengawas
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA DIVISI PENGHIMPUNAN BAZNAS
Nama Responden : Ahmad Kamaluddin
Jabatan : Officer Divisi Penghimpunan
Hari / Tanggal : Selasa, 26 Agustus 2014
1. Apa cara yang dilakukan BAZNAS dalam membaca situasi dan kondisi dilapangan
ketika akan melaksanakan aktivitas penghimpunan ?
Jawab : Dalam tahap ini BAZNAS memakai pola yang disebut RKM (Rencana Kerja Manajemen), BAZNAS melakukan positioning dengan menganalisa peluang dan tantangan yang ada di lapangan. RKM merupakan kegiatan yang dilaksanakan tiga tahun sesuai dengan pergantian periode kepengurusan BAZNAS. Dalam RKM ini BAZNAS memetakan kekuatan dan kelemahan lembaganya, kemudian membuat strategi-strategi turunan untuk menjalankan setiap program yang telah direncanakan dan untuk mengatasi permasalahan yang diperkirakan akan muncul dalam aktifitas penghimpunan, setelah itu baru melalui peraturan pemerintah, BAZNAS adalah lembaga pemerintah, yang dimana zakat ini di atur oleh undang-undang, di atur oleh Negara, oleh karena itu sebelum bergerak BAZNAS membaca situasi melalui peraturan-peraturan pemerintah yang mengatur tentang zakat.
2. Bagaimana kondisi objektif yang ditemukan di lapangan terkait perencanaan
Jawab : Divisi penghimpuna BAZNAS membagi sasaran penghimpunan menjadi dua bagian. Pertama, penghimpunan public dengan sasaran masyarakat perkotaan dengan segmentasi menengah atas. Kedua,
penghimpunan corporate dengan sasaran perusahaan-perusahaan nasional
yang berada di kotakota besar. Adapun kegiatan penghimpunan untuk cakupan internasional masih dalam tahap perumusan dan pertimbangan, sehingga untuk saat ini BAZNAS belum melaksanakan penghimpunan dengan cakupan internasional tetapi sudah memberikan undangan-undangan untuk para petinggi yang berada dicakupan internasional.
3. Kebijakan seperti apa yang diambil oleh BAZNAS, khususnya divisi
penghimpunan dalam menjalankan aktivitas penghimpunan ?
Jawab : Untuk masalah kebijakan kita bisa lihat pas waktu dilapangan.
4. Program apa saja yang akan direalisasikan untuk membantu aktivitas
penghimpunan?
Jawab : Program yang ditetapkan diantaranya DBD (Donatur Bawa Donatur) dan Opentable, Kotak Peduli Yatim. DBD ini dilaksanakan dengan cara bekerjasama dengan para donatur BAZNAS untuk mengajak rekan, keluarga ataupun orang yang mereka kenal untuk menjadi donatur di BAZNAS, dengan begitu secara tidak langsung para donatur telah membantu aktifitas penghimpunan BAZNAS. Kemudian ada juga program yang dinamakan opentable. Kegiatan ini dilaksanakan dengan cara membuka stand BAZNAS. Opentable ini biasanya dilaksanakan di tempat-tempat ramai, di mall, atau di even-even tertentu yang didalamnya berkumpul banyak orang. Kegiatan ini
memiliki dua tujuan penting. Pertama, sosialisasi zakat, infak dan sedekah
dengan membangun brain awareness kepada para pengunjung akan
pentingnya berbagi dan memberi. Kedua, penggalangan dana dari para pengunjung, dengan membuka layanan penyaluran dana zakat, infak, sedekah dan wakaf.
5. Bagaimana tata cara pelaksanaan penghimpunan di BAZNAS ?
Jawab : Sebelum melaksanakan penghimpunan team dari divisi penghimpunan membuat atau mengumpulkan data muzaki tersebut, kami mencari tau penghasilan si muzaki tersebut, setelah kami sudah mengetahui nanti dari team kami membuat surat himbauan untuk berzakat, infak, sedekah, ya sampai muzaki tersebut mau untuk berzakat.
6. Pola schedule seperti apa yang dibuat oleh BAZNAS dalam menjalankan
penghimpunan?
Jawab : untuk jadwal masih tetap sama BAZNAS menggunakan pendataan setelah itu baru dilakukan penjemputan.
7. Berapa budgeting yang diperlukan dan berapa target pengumpulan dana dalam
setahun?
Jawab : Untuk target divisi penghimpunan tahun 2013 baru tercapai 70 %
8. Apa saja yang harus dilakukan untuk memenuhi target yang telah ditetapkan dalam
proses perencanaan penghimpunan?
Jawab : Kami terus menerus bekerja keras untuk selalu mengingatkan para muzaki, jadi didalam menjalankan penghimpunan dana ini ya harus dengan kesungguan agar target bisa tercapai.
9. Bagaimana pola pembagian tugas yang dilakukan dalam pengelolaan
Jawab : Divisi penghimpunan BAZNAS Membagi perumusan dan tugas
kerja penghimpunan yaitu: Pertama, Divisi Penghimpunan Public. Divisi ini
bertanggung jawab untuk mengelola setiap aktifitas penghimpunan yang sasarannya adalah masyarakat umum di perkotaan, divisi ini bertanggung jawab atas kelancaran aktifitas penghimpunan publik. Rincian kerjanya meliputi penanambahan lokasi penghimpunan, penambahan kotak peduli,
menyebarkan KPY, membuat perizinan KPY dan maintenance relasi. Kedua,
Divisi Penghimpunan Corporate. Divisi ini bertanggung jawab untuk
melaksanakan penghimpunan ke perusahaan-perusahaan, divisi bertanggung
jawab untuk mendapatkan dana CSR (Corporate Social Responsibility), dana
zakat entity, dana mutual benefit dari setiap perusahaan yang telah ditentukan untuk aktifitas penghimpunan, agar dana tersebut bisa digunakan
untuk kemanfaatan umat. Ketiga Divisi Media Relation, divisi ini berfungsi
untuk mensosialisasikan pentingnya zakat, infak, sedekah dengan mengajak para donatur untuk berbagi dan juga menyadarkan donatur akan pentingnya berbagi. Aktifitas ini gencar dilakukan di media-media sosial online dan juga sarana-sarana lainnya. Diantara tugas pokoknya yaitu mensukseskan promosi
asrama-asrama yatim dan menjaga brand image semua asrama yatim Mizan
Amanah. Keempat Divisi CRM (Customer Relation Management), divisi ini
bertugas untuk melakukan penindaklanjutan (follow up) kepada para
donatur, baik dengan memberitahukan laporan keuangan ataupun laporan kegiatan kepada para donator agar kepercayaan donatur tetap terjaga dan terus menitipkan amanah hartanya ke Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
10. Berapa jumlah SDM yang dibutuhkan dalam menjalankan aktivitas penghimpunan? Apakah sudah memenuhi target?
Jawab : Untuk masalah SDM pada dasarnya kita masih kekurangan SDM tetapi insyaAllah program-program bisa berjalan, karena kalau masala SDM itu tergantung Ketua Divisi Penghimpunan.
11.Metode apa yang digunakan dalam aktifitas penghimpunan?
Jawab : Metode dilakukan secara direct ataupun indirect. Metode direct dilaksanakan dengan cara memanfaatkan link-link donatur BAZNAS, baik yang sudah menjadi donatur tetap ataupun temporer. Kemudian metode indirect dilaksanakan dengan membuat program yang bisa menarik minat donatur dan juga memberikan kesadaran kepada donatur akan pentingnya kepedulian terhadap sesama.
12.Apa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan penghimpunan?
Jawab : Kendalanya Cuma satu “kurang sadarnya para agniya untuk
mengeluarkan hartanya, kita semua tahu 2,5 % dari harta yang kita miliki
itu adalah milik orang lain tetapi masih sangat kurang kesadaran”.
13.Apakah Divisi penghimpunan BAZNAS mempunyai standar yang ditetapkan ?
Jawab : Bahwa Standar yang ditetapkan oleh divisi penghimpunan BAZNAS untuk aktifitas karyawan adalah sikap Islami, berakhlakul karimah dan bisa dipercayai oleh Muzaki. Kemudian standar laporan keuangan harus sesuai dengan PSAK 109 yang akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu laporan keuangan BAZNAS tahun 2012 yang telah diperiksa oleh audit independen mendapat predikat wajar tanpa pengecualian
14.Adakah keunggulan dari program yang dijadika daya tarik untuk menarik minat aghniya?
Jawab : Menurut saya program yang masih unggul adalah program masalah pendidikan kalau untuk yang lain masih kurang.
15.Pola penggerakan dan kordinasi seperti apa yang dipakai dalam pelaksanaan
penghimpunan?
Jawab : yang telah disepakati semua, BAZNAS sangat memperhatikan attitude yang Islami, sehingga para karyawan selalu diarahkan untuk salat
lima waktu berjama’ah dan menunjukkan perilaku-perilaku mulia untuk memberikan teladan dan mendapat kepercayaan tinggi dari para donator. Pola koordinasi yang dilakukan oleh divisi penghimpunan BAZNAS berupa meeting, dan juga koordinasi via media sosial ataupun telepon. Koordinasi dilaksanakan di kantor dan juga ketika di lapangan. Koordinasi selalu dijaga agar tidak terjadi tumpah tindih tugas dan misunderstanding antara karyawan di BAZNAS.
16.Bagaimana cara monitoring yang dilaksanakan dalam pengelolaan penghimpunan?
Jawab : Untuk monitoring itu dari kepala divisi penghimpunan setelah itu baru ke manager divisi penghimpunan.
17.Kapan evaluasi dilaksanakan? Harian, mingguan atau bulanan?
Jawab Menurut saya Kinerja karyawan bisa dievaluasi secara rutin dalam jangka waktu satu bulan. Kemudian dibahas bersama mengenai kendala-kendala yang dihadapi untuk dicarikan solusi dalam menyelesaikan masalah tersebut. Selanjutnya evaluasi tahunan dilaksanakan untuk mengukur pencapaian-pencapain dari target yang telah ditetapkan, apakah mencapai
target atau tidak, apa kendala terbesar yang dihadapi, dan apa yang bisa diambil dari peristiwa selama satu tahun itu, untuk dijadikan bekal dan pengalaman dalam menyusun dan merencanakan program di tahun selanjutnya.
18.Bagaimana cara memecahkan permasalahan yang ditemukan dalam proses
penghimpunan dan seperti apa pengambilan keputusannya?
Jawab : Proses pengambilan keputusan dalam proses kerja penghimpunan dilakukan secara musyawarah mufakat, semua karyawan berhak berbicara dan memberikan saran terhadap permasalahan yang dihadapi. Bahkan karena aktifitas penghimpunan lebih banyak melibatkan orang yang terjun ke lapangan, dan langsung bersentuhan dengan problem-problem yang mungkin dihadapi, oleh karena itu BAZNAS pun memberikan kewenangan untuk sewaktu-waktu mengambil keputusan langsung ketika kondisi terdesak, karena pihak atas mempercayakan kepada mereka, bahwa mereka lebih mengetahui keadaan yang terjadi di lapangan
Jakarta, 26 Agustus 2014
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA
DIVISI PENGHIMPUNAN BAZNAS
Nama Responden : Mohan
Jabatan : Manager Divisi Peghimpunan
Hari / Tanggal : Selasa, 18 Agustus 2014
1. Bolehkah saya mengetahui nama-nama pengurus divisi Peghimpunan BAZNAS?
Jawab : Untuk yang sekarang udah muter lagi met nama-namanya tapi masih ada si nama-nama yang lama.
2. Bagaimana cara menentukan waktu dan lokasi Peghimpunan?
Jawab : Kegiatan penghimpunan dilaksanakan ditempat-tempat yang
telah ditentukan. Metode opentable biasanya dilaksanakan di tempat-tempat
ramai, seperti mall, festival, dan lain-lain. Adapun pelaksanaan penghimpunan secara langsung waktunya fleksibel, begitupun dengan metode DBD (Donatur Bawa Donatur), metode ini waktunya tidak pasti namun telah terbukti efektif dan efisien.
3. Apa kegiatan yang dilakukan BAZNAS dalam melaksanakan aklifitas
Peghimpunan?
Jawab : Untuk kegiatan nanti bisa kamu lihat diarsip divisi penghimpunan.
4. Apakah BAZNAS merniliki standarisasi dalam meraksanakan evaluasi
Peghimpunan?
Jawab : Setiap lembaga pasti memeiliki standar untuk melaksanakan segala sesuatu hususnya dalam melaksanakan evaluasi, begitu juga divisi penghimpunan disaat evaluasi pasti mengharapkan hasil yang baik untuk kerja kedepannya.
5. Bolehkah saya mengetahui program kerja setiap divisi Peghimpunan?
Jawab : Itu bisa dilihat didata saya nanti.
Jadwab : Kalau itu sudah ditentukan dirapat tahunan, jadi kami tinggal melaksanakannya saja.
Jakarta, 18 Agustus 2014 Manager Divisi Penghimpunan