DALAM REKONVENSI
III. DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI:
Menghukum PENGGUGAT KONVENSI / TERGUGAT REKONVENSI untuk membayar seluruh biaya perkara.
Apabila Yang Mulia Ketua dan Anggota Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara perdata ini berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya (ez aequo et bono).
Menimbang, bahwa atas jawaban PARA TERGUGAT tersebut pihak PENGGUGAT telah mengajukan Repliknya tertanggal 21 Agustus 2008 dan atas Replik tersebut PARA TERGUGAT telah pula mengajukan Duplik tertanggal 2 September 2008.
Menimbang, bahwa selanjutnya untuk mendukung dalil Gugatannya PARA TERGUGAT melalui Kuasanya telah mengajukan bukti-bukti surat yang telah dicocokkan dengan aslinya dan telah bermaterai cukup berupa: 1. P. 1 sampai dengan P. 28
Menimbang, bahwa selain surat-surat bukti tersebut, PENGGUGAT juga telah mengajukan 3 (tiga) orang saksi, yang telah didengar di bawah sumpah, yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
1. Saksi I PENGGUGAT
EKO TJAHJONO, Surabaya 1959, Swasta, Laki-laki, Indonesia, Alamat Jalan Kapasari Pedukuhan 9/3 RT. 004, RW. 010, Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Simokerto, Surabaya, Agama Islam (bersumpah):
Bahwa saksi kenal dengan PARA PENGGUGAT dan orang tuanya, yaitu Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., sebagai teman dekat dan selalu mendampingi Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc. Bahwa saksi mengetahui Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., punya
aset peninggalan.
Bahwa saksi mengetahui bahwa Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., punya pinjaman (hutang) pada Ir. POERWADI DJOJONEGORO.
Bahwa saksi mengetahui adanya hutang karena saksi sebagai saksi dalam Surat Pengakuan Hutang yang dilakukan pada tanggal 11 Mei 2007.
Pada waktu itu hadir Ir. POERWADI DJOJONEGORO, Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., Notaris dan Saksi, untuk hutang piutang sebesar Rp. 3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah) kepada Ir. POERWADI DJOJONEGORO dengan jangka waktu 6 (enam) bulan.
Kemudian ikatan jual beli aktanya tanggal dan harinya dikosongkan, kalau tidak bisa membayar terjadi jual beli.
Bahwa saksi mengetahui jangka waktu piutang adalah 6 (enam) bulan sejak tanggal 11 Mei 2007 sampai dengan 11 Nopember 2007.
Setelah adanya hutang tanggal 11 Mei 2007, Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., kurang dari 2 bulan kemudian meninggal. Bahwa saksi mengetahui hutang piutang ada bunganya yaitu
tiap hari 3 juta (bukti tertulis P. 7) dan bukti Kwitansi P. 27) untuk pembayaran bunga hutang (tapi pada waktu setor saksi tidak mengetahui).
Bahwa saksi mengetahui dari hutang tersebut ada yang dijaminkan yaitu 3 (tiga) buah sertifikat atas nama Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc.
Bahwa saksi mengetahui adanya Surat Kuasa untuk mencari pembeli (Surat Kuasa Menjual).
Pada waktu terjadi hutang piutang antara Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., dan Ir. POERWADI DJOJONEGORO dibuat aktanya di Notaris, tapi ditandatangani di kantor Ir. POERWADI DJOJONEGORO.
Bahwa saksi mengetahui pemilik hotel adalah Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., dan istri, dan punya juga sawah adalah Harta Gono Gini.
Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., meninggal dunia pada 16 Mei 2007.
Bahwa saksi kenal dengan para pihak dan diberi kuasa untuk menjual.
Jangka waktu hutang piutang 6 (enam) bulan.
Saksi tidak mengetahui kalau ada akta jual beli dengan yang lain. Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., meninggal kurang dari 2 (dua) bulan setelah hutang piutang di Hotel Cemara, tidak ada peralihan.
Sekarang yang menguasai hotel Ir. I PUTU NGURAH SUTISNA, M.Si., dan dr. JUTAKA KETUT SIDHARTA.
Hutang piutang terhadap uang sebesar Rp. 3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah) dengan bunga harian, saksi tahu uang yang diterima Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah), tapi tidak tahu kalau jumlah kesemuanya Rp. 3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah). Saksi mengetahui yang mengelola PT. Payung Mas dengan
Direktur Ir. I PUTU NGURAH SUTISNA, M.Si., sedang pengurus yang lain tidak tahu.
Bahwa saksi mengetahui bahwa Akta Jual Beli tanggal, bulan dan tahunnya kosong, karena dalam waktu 6 (enam) bulan akan dilanjutkan dengan jual beli.
Bahwa saksi tidak mengetaui hotel dibayar Ir. POERWADI DJOJONEGORO, karena pada waktu itu ada yang menawar 7,5 (tujuh setengah) milyar. Tapi Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., menawarkan 8 (delapan) milyar.
Hotel beralih setelah Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., meninggal. Ahli Waris tidak ada hubungannya dengan jual beli.
2. Saksi II PENGGUGAT
EVA ERAWATI IKWANA, Sidoarjo 1987, Dusun Ngaglik RT. 003, RW. 001, Kecamatan Krian Sidoarjo, Pekerjaan Swasta (tidak disumpah).
Bahwa saksi kenal dengan para pihak yang berperkara. Bahwa saksi sebagai karyawan Hotel Cemara bagian
Administrasi.
Bahwa saksi kenal dengan Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., sejak Juni 2006, karena bekerja di Hotel Cemara milik Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc.,
Bahwa saksi mengetahui SANTOSO WIDJOJO datang ke Hotel Cemara dan menemui Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., lalu saksi disuruh menyiapkan tanda terima dan amplop.
Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., memberikan uang kepada SANTOSO WIDJOJO, untuk apa, saksi tidak tahu.
Bahwa saksi mengetahui dan mendengar kalau Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., punya hutang pada Ir. POERWADI DJOJONEGORO sebesar Rp. 3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah).
Bahwa saksi mengetahui, setelah Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., meninggal dunia, yang mengelola Hotel Cemara BUDIARSO, saksi tidak mengetahui statusnya.
Bahwa saksi tidak mengetahui Ikatan Jual Beli.
Hutang Piutang, saksi hanya mendengar hutang 3 (tiga) milyar, tapi tidak tahu diterimanya, dan Hotel Cemara tidak pernah beralih, Pemiliknya Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc.
3. Saksi III PENGGUGAT
ZAENAL ARIFIN, Surabaya 1954, Jalan Rungkut Asri Utara V / 22 Surabaya, RT. 001. RW. 0011, Kelurahan Kalirungkut, Kecamatan Rungkut Surabaya, laki-laki beragama Islam, Indonesia. (disumpah).
Bahwa saksi kenal dengan para pihak yang berperkara. Bahwa saksi mengetahui Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., punya
hutang pada Ir. POERWADI DJOJONEGORO sebesar 3 (tiga) milyar, karena saksi sebagai saksi dalam hutang piutang tanggal 11 Mei 2007.
Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., hutang kepada Ir. POERWADI DJOJONEGORO untuk membayar hutang kepada saksi. Hutang piutang Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., kepada Ir.
POERWADI DJOJONEGORO jangka waktunya 6 (enam) bulan terhitung sejak tanggal 11 Mei 2007, dengan jaminan 3 (tiga) buah sertifikat Hotel Cemara.
Hotel pada waktu itu kalau dijual saat itu harganya sekitar 8 (delapan) dan 9 (sembilan) milyar.
Hutang dengan bunga 2,67%, saksi tahu sendiri karena sebagai saksi.
Bahwa saksi mengetahui Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., telah menerima uang Rp. 2.850.000.000,- (dua milyar delapan ratus lima puluh juta rupiah). dan yang Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah) untuk pajak, dan jangka waktu pinjaman sampai bulan Nopember 2007.
Bahwa saksi mengetahui Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., meninggal karena sakit, saksi telah melayat.
Bahwa saksi mengetahui Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., mempunyai 2 (dua) orang anak, yaitu Ir. I PUTU NGURAH SUTISNA, M.Si., dan dr. JUTAKA KETUT SIDHARTA.
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil Jawabannya, PARA TERGUGAT melalui Kuasanya telah mengajukan bukti-bukti surat yang telah dicocokkan dengan aslinya dan telah bermaterai cukup berupa:
1. T1. 1 sampai dengan T1. 14 2. T2. 1 sampai dengan T2. 14 3. T. T1
Menimbang, bahwa selain surat-surat bukti tersebut, PARA TERGUGAT juga telah mengajukan 4 (empat) saksi, yang didengar di bawah sumpah yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
1. Saksi I TERGUGAT
JEFRI ALEXANDER YOESOEP, 29 Juli 1969, laki-laki, Agama Kristen, alamat Jalan Bratang Gede I / 30, RT. 008, RW. 006, Ngagel Rejo Wonokromo, Surabaya, Indonesia.
Kuasa Hukum TERGUGAT pada saksi melalui Hakim Ketua. Bahwa saksi kenal dengan Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., dan
Ir. POERWADI DJOJONEGORO, Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., adalah pemilik Hotel Cemara.
Bahwa saksi pernah disuruh Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., untuk menjual hotel dengan harga + 5 (lima) milyar.
Berita luas tidak bertemu, dan surat yang saksi lihat / sertifikat luas 900 m², itu pada bulan Pebruari 2007.
Bahwa pada tanggal 11 Mei 2007 saksi dihubungi SANTOSO WIDJOJO karena dan jual-beli di Kantor Ir. POERWADI DJOJONEGORO jam 13.00 WIB setelah 1 jam atau di sana ada Ir. POERWADI DJOJONEGORO, BUDIARSO, SANTOSO WIDJOJO dan ada orang lagi yang saksi tidak kenal.
Bahwa saksi melihat, yang dibicarakan dengan ada jual beli dari SANTOSO WIDJOJO, tapi saksi tidak mendengar keseluruhan.
Bahwa saksi tidak mengetahui mengenai cek dari Ir. POERWADI DJOJONEGORO ke Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., dijual berapa saksi tidak mengetahui.
Bahwa saksi pernah disuruh menjualkan oleh Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., tapi harganya tidak cocok, ada yang nawar Bapak Suud, ± 2 (dua) milyar.
Bahwa saksi tidak mengetahui hal-hal yang lain ada yang menawarkan yang lain ada 7 (tujuh) orang tapi saksi tidak kenal, tujuan saksi hanya SANTOSO WIDJOJO untuk mencarikan pembeli.
Bahwa saksi berada di situ hanya kebetulan saja. Bahwa saksi tidak melihat istri Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., ada disitu dan tidak tahu ada Notaris, dan mengenai hutang-piutang juga saksi tidak mengetahui.
2. Saksi II TERGUGAT
SANTOSO WIDJOJO, Surabaya 1492, laki-laki beragama Islam, alamat Jalan Medoan Aya Ma III / 6, Medean Aya Rungkut Surabaya, RT. 001, RW. 008.
Bahwa saksi kenal dengan Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., akhir tahun 2006
Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., adalah pemilik Hotel Cemara di Jalan Ahmad Yani nomor 66 Surabaya.
Bahwa saksi pernah disuruh menjualkan Hotel Cemara ± 5 (lima) milyar.
Bahwa saksi mengetahui Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., punya dua orang anak, yaitu Ir. I Putu NGURAH SUTISNA, M.Si., dan dr. JUTAKA KETUT SIDHARTA.
Bahwa saksi juga mengetahui kalau Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., sekarang telah meninggal, karena pada waktu Ngaben saksi datang.
Bahwa saksi tidak pernah disuruh untuk membaliknamakan sertifikat.
Bahwa saksi mengetahui, ada pertemuan ada yang dibicarakan, Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., mau pinjam uang. Bahwa saksi mengetahui pertemuan diminta setelah
Jum‘atan di Kantor Ir. POERWADI DJOJONEGORO, yang datang Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., Notaris, BUDIARSO, JEFRI, EKO TJAHJONO, lalu yang dibicarakan jual beli. Bahwa saksi sering dipanggil oleh Ir. I KETUT SANDHI,
M.Sc., tolong berikan cek pada Ir. POERWADI DJOJONEGORO, tapi cek itu buat apa saksi tidak tahu. Bukti P.17 + 18 + 19, Bunga dibenarkan oleh saksi dan P.17
s/d 27 tanda tangan dibenarkan oleh saksi untuk pembayaran bunga harian.
Bahwa saksi mengetahui peralihan katanya jual beli, tapi saksi sebagai ahli waris untuk menjual.
Bahwa saksi mengetahui peralihan katanya jual beli, tapi saksi tidak mengetahui prosesnya, waktu itu siang tanggal 11 Mei 2007 dan Notaris juga datang.
Bahwa saksi mengetahui, karyawan pernah dikumpulkan oleh Ir. POERWADI DJOJONEGORO tentang Hotel, waktu itu memberikan pesangon dan menjual THR itu ke Pak Budi.
Bahwa saksi pernah memberikan cek pada Ir. POERWADI DJOJONEGORO, tapi saksi sendiri bingung untuk menjawab itu uang apa, apakah itu bunga harian.
3. Saksi III TERGUGAT
MUJIANTO,27 tahun, laki-laki, Indonesia, Islam, Blubuk RT. 009, RW. 005, Sumber Sari, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan.
Bahwa saksi adalah pegawai Notaris MOCH. DIDIT ERVADHI, SH.
Bahwa saksi mengetahui, jual beli antara Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., dengan Ir. POERWADI DJOJONEGORO di Ketintang ada ikatan jual beli 3 (tiga) sertifikat di kantor Ir. POERWADI DJOJONEGORO pada hari Jum‘at siang antara jam 11.00-14.45 WIB.
Pada waktu itu yang hadir, Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., Ir. POERWADI DJOJONEGORO, MOCH. DIDIT ERVADHI, SH., EKO TJAHJONO, SANTOSO WIDJOJO.
Bahwa saksi mengetahui bahwa tidak ada perempuan yang hadir, tapi ada kuasa dari IKUKO MIKAMI SANDHI.
Bahwa saksi tidak mengetahui prosesnya, mengenai perikatan jual beli dan surat kuasa waktu itu sudah berbentuk.
Bahwa saksi tidak mengetahui adanya ZAENAL ARIFIN, tapi kalau EKO TJAHJONO ada.
Bahwa saksi tidak mengetahui bahwa Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., sekarang telah meninggal dan tidak mengetahui mengenai hutang piutang dan perikatannya.
Bahwa saksi kenal dengan PROBO NURIASARI, SH., adalah istri dari MOCH. DIDIT ERVADHI, SH., sama-sama Notaris tapi kantornya berbeda.
Bahwa saksi tidak mengetahui, kalau membuat akte biasa di kantor Notaris, tapi kalau di kantor Ir. POERWADI DJOJONEGORO, saksi tidak tahu sah atau tidak, tapi itu tidak dibenarkan.
Biasanya orang datang ke Notaris.
Bahwa saksi kerja di Notaris baru 1 tahun.
Bahwa saksi pernah mengetahui Ir. POERWADI DJOJONEGORO datang ke kantor Notaris, tapi lupa kapan tapi yang dibicarakan tidak tahu.
Bahwa saksi mengetahui akte jual beli yang mengetik saksi, arahan dari Notaris, draf sudah jadi dibuat di kantor Notaris, dalam membuat perjanjian tersebut saksi juga melihat ada persetujuan dari istri Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., yang Notarisnya SLAMET SOEPRATIKNO, SH., tapi tidak tahu isinya.
Bahwa saksi tidak mengetahui adanya hutang piutang antara Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., dan Ir. POERWADI DJOJONEGORO dan dilegalisasi oleh Notaris PROBO
NURIASARI, SH., karena saksi hanya bekerja di Notaris MOCH. DIDIT ERVADHI, SH., dan kantornya tidak tahu. 4. Saksi IV TERGUGAT
BUDIARSO, Tanjung Pandan Sumatera Selatan, sementara tinggal di Jalan Gajah Mada nomor 33 Gedangan, Sidoarjo. Bahwa saksi datang ke Pengadilan untuk menjadi saksi
Gugatan antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT.
Bahwa saksi mengetahui Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., punya anak Ir. I PUTU NGURAH SUTISNA, M.Si., dan dr. JUTAKA KETUT SIDHARTA.
Bahwa saksi mengetahui Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., jual tanah dan bangunan pada Ir. POERWADI DJOJONEGORO di Surabaya kejadiannya 11 Mei 2007 jam 13.00 WIB hari Jum‘at, di kantor Ir. POERWADI DJOJONEGORO Jalan Ngagel dan yang datang Notaris MOCH. DIDIT ERVADHI, SH., Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., EKO TJAHJONO dan pegawai Notaris.
Pada waktu itu saksi di samping Ir. POERWADI DJOJONEGORO, Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., jual Hotel Cemara dengan harga 3 (tiga) milyar dibayar dengan cek 500 juta, setelah itu kesepakatan, tapi saksi lupa pada itu Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., masih hidup dan meninggalnya Juni 2007 dimakamkan di Bali, saksi datang ke Bali 3 (tiga) orang ketemu dengan Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., dan anak-anaknya yaitu keluarga Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc.
Bahwa saksi mengetahui adanya pertemuan dan menyampaikan bahwa Hotel Cemara miliknya ISMOYO HARYANTO, semua karyawan dikumpulkan dan diberi pesangon berupa cek, pada waktu itu tidak ada yang keberatan.
Bahwa saksi diangkat sebagai karyawan sejak 12 Nopember 2007.
Bahwa saksi mengetahui adanya pertemuan di pagi hari membicarakan pinjaman dan Notarisnya beda dengan Notaris jual beli.
Bahwa saksi mengetahui, waktu dibacakan hutang piutang jatuh temponya 6 (enam) bulan sejak diterbitkan.
Bahwa saksi tidak mengetahui kalau Notaris MOCH. DIDIT ERVADHI, SH., istrinya adalah Notaris PROBO NURIASARI, SH.
Bahwa saksi mengetahui kalau sertifikat diserahkan pagi harinya.
Keteterangan saksi tidak keberatan.
Menimbang, bahwa selanjutnya PARA PENGGUGAT telah mengajukan kesimpulannya tertanggal 27 Nopember 2008, demikian juga pihak TERGUGAT dan TURUT TERGUGAT telah mengajukan Kesimpulannya tertanggal 27 Nopember 2008.
Menimbang, bahwa kemudian baik pihak PENGGUGAT maupun pihak TERGUGAT masing-masing menyatakan tidak mengajukan apa-apa lagi dan mohon putusan.
Menimbang, bahwa untuk singkatnya uraian Putusan ini, maka cukup menunjuk segala sesuatu yang termuat dalam Berita Acara Persidangan Perkara ini, yang merupakan bagian yang terpisahkan dengan putusan ini.
TENTANG HUKUMNYA DALAM KONVENSI:
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan dari Gugatan PENGGUGAT adalah sebagaimana tersebut di atas.
Menimbang, bahwa materi Gugatan PARA PENGGUGAT pada pokoknya adalah:
Tentang perbuatan-perbuatan TERGUGAT melakukan perbuatan TERGUGAT yang dinyatakan telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum (oureelituatige daad) dengan cara merekayasa Perikatan Jual Beli yang hanya berdasarkan kepada Surat Kuasa Menjual, padahal pada orang yang memberi kuasa kemudian meninggal dunia, maka gugatan kuasa yang dibuat tersebut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1819 KUH Perdata (BW);
Bahwa sebenarnya hubungan hukum yang terjadi antara TERGUGAT I dengan almarhum Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., semasa hidupnya adalah hutang piutang dengan jaminan 3 (tiga) buah sertifikat tanah, yaitu: Sertifikan HGB No. 67 / Kelurahan Ketintang, luas 419 M2, Sertifikat HGB No. 76 / Kelurahan Ketintang, luas 252 M2, dan SHM atas tanah No. 1438 / Kelurahan Ketintang, luas 308 M2, jadi tidak benar telah terjadi peralihan hak kepemilikan atas obyek perkara dengan cara jual beli.
Menimbang, bahwa dalam jawabannya pihak TERGUGAT I, TERGUGAT II dan TURUT TERGUGAT telah membantah dalil-dalil. PARA PENGGUGAT dengan menyatakan bahwa hubungan hukum yang terjadi antara TERGUGAT I dengan almarhum Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., semasa hidupnya bukanlah pinjam meminjam uang, akan tetapi telah terjadi Perjanjian Jual Beli atas obyek perkara, yaitu tanah HGB No. 67 / Kelurahan Ketintang, tanah HGB No. 76 / Kelurahan Ketintang dan tanah Hak Milik No. 1438 / Kelurahan Ketintang, Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya, yang telah dilaksanakan di hadapan Notaris MOCH. DIDIT ERVADHI, SH., dengan suatu Akta Perjanjian Pengikatan Jual Beli pada tanggal 11 Mei 2007, dan selanjutnya ketiga obyek tanah tersebut oleh TERGUGAT I telah menjualnya lagi kepada TERGUGAT II melalui Akta Jual Beli No. 026/2007, tanggal 21 September 2007 yang dibuat di hadapan Notaris MOCH. DIDIT ERVADHI, SH., (TURUT TERGUGAT).
Menimbang, bahwa oleh karena pihak TERGUGAT-TERGUGAT membantah kebenaran dalil-dalil Gugatan PARA PENGGUGAT maka untuk lebih lanjut bebas pembuktiannya pertama-tama diwajibkan kepada PARA PENGGUGAT tersebut.
Menimbang, bahwa selanjutnya hak itu, maka Majelis Hakim terlebih dahulu mempertimbangkan apakah ada hubungan hukum antara PARA PENGGUGAT dengan almarhum Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., dimana hal ini perlu dibuktikan oleh karena sangat sangat erat kaitannya untuk menentukan Apakah PARA PENGGUGAT mempunyai kepastian dalam mengajukan Gugatan ini;
Menimbang, bahwa bila diperhatikan kepada bukti P. 1 dan P. 2 di sana diterangkan bahwa di Surabaya telah hidup pasangan suami istri yang sah antara Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., dengan IKUKO MIKAMI SANDHI dan dari hasil perkawinan tersebut melahirkan 2 (dua) orang anak keturunanya, yaitu bernama Ir. I PUTU NGURAH SUTISNA, M.Si., (PENGGUGAT I) dan dr. JUTAKA KETUT SIDHARTA (PENGGUGAT II);
Menimbang, selanjutnya berdasarkan bukti P. 3 dan bukti P. 4 disebutkan bahwa IKUKO MIKAMI SANDHI, adalah selaku Ibu Kandung dari PARA PENGGUGAT yang berdomisili di Jalan Ketintang Baru II / 4 Surabaya, yang sudah sangat tua sedang mengalami sakit secara psikis (kejiwaan), sebagaimana dalam Surat Keterangan dari Dinas Kesehatan Angkatan Laut, RUMKITAL, Dr. Ramelan, tertanggal 28 September 2007 (vide P. 4), maka atas dasar itu PARA PENGGUGAT mengajukan permohonan kepada Pengadilan Negeri Surabaya agar mereka ditetapkan sebagai Wali Pengampu atas Ibu Kandungnya tersebut;
Menimbang, bahwa Pengadilan Negeri Surabaya mengabulkan Permohonan PARA PENGGUGAT dan ditetapkan bahwa PARA PENGGUGAT selaku anak kandung menjadi “Pengampu” atas Ibu Kandungnya;
Menimbang, bahwa Pengadilan Negeri Surabaya melalui Penetapan No. 1057/Pdt.P/2007/PN.Sby., tertanggal 28 Nopember 2007 (vide: P. 5) menetapkan PARA PENGGUGAT selaku anak kandung menjadi
“Pengampu” atas Ibu Kandungnya tersebut;
Menimbang, bahwa berdasarkan atas fakta-fakta tersebut, oleh Majelis Hakim berkesimpulan bahwa PARA PENGGUGAT adalah sah sebagai Ahli Waris dari almarhum Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., dan sekaligus PARA PENGGUGAT dapat mewakili Ibu Kandungnya dalam gugatan perkara ini;
Menimbang, bahwa oleh karena telah terbukti PARA PENGGUGAT adalah Ahli Waris dari almarhum Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., maka dengan sendirinya PARA PENGGUGAT menurut hukum mempunyai dasar yang kuat untuk mengajukan Gugatan terhadap TERGUGAT-TERGUGAT dan TURUT TERGUGAT tersebut;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan Apakah ada Hubungan Hukum antara PARA PENGGUGAT dengan PARA TERGUGAT, dan kalau ada Hubungan Hukum yang sebagaimana yang terjadi antara PARA TERGUGAT, dan kalau ada hubungan yang sebagaimana yang terjadi antara PARA PENGGUGAT dengan TERGUGAT-TERGUGAT?
Menimbang, bahwa sebagaimana dalam uraian terdahulu telah dikemukakan adanya pertentangan antara PARA PENGGUGAT dengan TERGUGAT-TERGUGAT tentang Hubungan Hukum yang terjadi di antara mereka, yang mana menurut persepsi TERGUGAT-TERGUGAT Hubungan Hukum yang terjadi adalah telah menjadi Jual Beli atas obyek perkara, sedangkan menurut pihak PARA PENGGUGAT menyatakan tidak pernah terjadi Jual Beli atas obyek perkara, akan tetapi yang terjadi hanyalah pinjam meminjam uang dengan jaminan 3 (tiga) sertifikat tanah.
Menimbang, bahwa bila diperhatikan pada bukti P. 7, yaitu tentang pengakuan hukum antara Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., (Ayah PARA PENGGUGAT) dengan IKUKO MIKAMI SANDHI (Ibu Kandung PARA PENGGUGAT) dengan Ir. POERWADI DJOJONEGORO (TERGUGAT I), di sana diterangkan bahwa pada tanggal 11 Mei 2007 telah terjadi Pengakuan Hutang sebesar Rp. 3.000.000.000,- (tiga milyar rupiah) dengan masa waktu pinjaman selama jangka waktu 6 (enam) bulan terhitung mulai tanggal 11 Mei 2007 dan berakhir 11 Nopember 2007, dengan jaminan 3 (tiga) sertifikat tanah, yaitu Tanah HGB No. 67 / Kelurahan Ketintang, Tanah HGB No. 76 / Kelurahan Ketintang, dan Tanah Hak Milik No. 1438 / Kelurahan ketintang, sesuai bukti P. 8, yang merupakan tanda penerimaan dari TERGUGAT I (Ir. POERWADI DJOJONEGORO);
Menimbang, bahwa di samping hal-hal yang ditentukan di atas, juga ada ditentukan syarat lain dalam Akta Pengakuan Hutang yang dibuat di hadapan Notaris PROBO NURIASARI, SH., tersebut dimana pada Pasal 2 ditentukan bunga sebesar 2,67% perbulannya dihitung dari besarnya jumlah pinjaman atau sebesar Rp. 80.100.000,- (delapan puluh juta seratus ribu rupiah) yang akan dibayar kepada pihak paling lambat tanggal 11 dan akan diberikan tanda terima setiap pembayaran;
Menimbang, bahwa mengenai bunga perbulannya seperti tersebut di atas oleh pihak PENGGUGAT telah dibayar dengan bunga harian yang diterima oleh TERGUGAT I melalui saksi SANTOSO WIDJOJO, mulai tanggal 15 Mei 2007 sampai tanggal 12 Juni 2007 sejumlah Rp. 93.260.000,- (sebilan puluh tiga juta dua ratus enam puluh ribu rupiah), sesuai dengan bukti (P. 17 sampai dengan P. 27).
Menimbang, bahwa tentang adanya pembayaran bunga uang yang dibayarkan pleh pihak PENGGUGAT kepada TERGUGAT juga diperkuat dengan keterangan saksi yang diajukan TERGUGAT yaitu saksi SANTOSO WIDJOJO tersebut yang mana pada keterangannya membenarkan bahwa
bukti P. 17 sampai dengan P. 27 yang diperlihatkan kepadanya di depan sidang benar adalah untuk pembayaran bunga harian;
Menimbang, bawha selanjutnya menurut keterangan saksi EKO TJAHJONO, di persidangan membenarkan bahwa antara almarhum Ir. I KETUT SANDHI, M.Sc., telah terjadi pinjam meminjam uang dengan