• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Rumusan Masalah

3. Dampak Akibat Kemacetan

Kemacetan lalu lintas yang terjadi sangatlah tidak disukai oleh masyarakatdikarenakan kemacetan dapat menimbulkan banyak kerugian seperti kerugian ekonomi dan dampak psikologis. Kemacetan yang terjadi menyebabkan mesin kendaraan hidup lebih lama hal ini dapat mengakibatkan kendaraan menghabiskan bahan bakar yang lebih banyak sehingga pengguna jalan harus mengeluarkan uang untuk membeli bahan bakar yang lebih. Kemacetan merupakan salah satu dari beberapa faktor penyebab stres penduduk kota besar. Kemacetan yang terjadi sangat berpengaruh terhadap psikologis para pengguna jalan.

a. Kerugian Ekonomi

Kerugian ekonomi yang ditimbul akibatkemacetan pun menyebabkan waktu tempuh seseorang untuk sampai ke tempat tujuan lebih lama sehingga banyak waktu yang hilang selama diperjalanan. Dimisalkan jarak

19

yang sama jika dalam keadaan normal bisa ditempuh dalam satu jam karena kemacetan menjadi dua jam bahkan lebih. Sehingga pengguna jalan mengalami kerugian waktu dan menghabiskan waktu lebih banyak di jalan. Kemacetan muncul ketika volume lalu lintas melebihi kapasitas jalan atau simpang.

Antara aspek sosial dengan ekonomi berlangsung hubungan dua arah yang saling mempengaruhi secara timbal balik.Hampir tidak ada aktivitas ekonomi yang tidak berpengaruh terhadap keadaan sosial. Sebaliknya, setiap kegiatan sosial akan berdampak atau paling tidak menggunakan logika ekonomi dalam memperhitungkannya. (Pheni Chalid, 2009 hal 36-37)

Penambahan kendaraan menyebabkan tundaan waktu perjalanan menjadi lebih lama dan mengakibatkan kenaikan biaya transportasi. Kemacetan menyebabkan kerugian ekonomi yang sangat besar yang diderita oleh masyarakat. Tundaan perjalanan mengurangi produktivitas ekonomi dan kualitas kehidupan, kemacetan menyebabkan waktu tempuh ke tempat kerja semakin panjang, biaya perjalanan semakin tinggi akibat bertambahnya penggunaan BBM dan menyebabkan rendahnya produktivitas tenaga kerja karena stres dalam kemacetan.

Bagi masyarakat yang berprofesi sebagai pengusaha atau pedagang mengalami kehilangankesempatan kerugian ini secara nominal bisa sangatbesar, bahkan bagi beberapa orang yang professionalbisa bernilai milyaran rupiah, sedangkan masyarakat yang berperan sebagai orang tuamengalamikehilangan waktu untuk mendidikanaknya. Masalah ini tanpa disadari adalah kerugiannegara yang terbesar, karena kerugian ini tidak bisa dinilai dengan uang. Masa depan bangsa Indonesia berada di tangan generasi penerus yang dididik oleh orang tua dengan waktu sedikit. Pendidikan orang tua secara langsung adalah pondasi bagi anak-anak di masa depannya. Bagi pelajar/mahasiswa, kehilangan waktu untuk berkarya dan belajar. Bagi supir kehilangan produktifitasnya yang berimbas kepada pendapatannya dan berbagai profesi elemen masyarakat lainnya jika rata waktu hilang oleh kemacetan untuk berangkat kerja satu jam dan pulang

20

kerja satu jam, maka setiap harinya setiap orang kehilangan dua jam dalam satu harinya.

b. Dampak Psikologis 1. Stress

Ketidaknyamanan dalam kemacetan juga menimbulkan stres pada pengendara yang terjebak dalam kemacetan (Metalia, 2011 hal 1-2). Tanda-tanda seseorang mengalami stres adalah: (a) gejalafisik, seperti merasa lelah, otot kaku dan tegang; (b) gejala mental, seperti penurunankonsentrasi dan daya ingat; dan (c) gejala emosi, seperti cemas, frustasi, mudahmarah. Kalangan pengusaha khawatir kemacetan dapat membawa dampak psikologispada karyawannya sehingga kinerja karyawan terganggu. Kinerja karyawan yangterganggu dapat menurunkan kualitas perusahaan tempat dia kerja. Hal ini dikarenakan stres sudah menjadi bagian hidup yang tidak bisa terelakkan. Baik di lingkungan sekolah, kerja, keluarga, atau dimanapun, stres bisa dialami oleh seseorang. Stres juga bisa menimpa siapapun termasuk anak-anak, remaja, dewasa, atau yang sudah lanjut usia.

Dalam kaitannya dengan kemacetan, secara psikologis terdapat tiga tipe kepribadian yang rawan stress yang juga merupakan karakteristik individu dengan tipe kepribadian yang rawan stress adalah sebagai berikut, pertama dalam kaitannya dengan kemacetan lalulintas, individu yang sangat hati-hati akan merasa kurang nyaman, gelisah dan tertekan karena apa yang telah direncanakannya sebelum bepergian akan meleset, dan kondisi seperti ini adalah hal yang stressful. Kedua, ketika mengalami kemacetan, terutama yang tidak diprediksikan sebelumnya, individu seperti ini akan mudah merasa cemas, resahdan bahkan panik ketika kemacetan menghalangi apa direncanakannya. Selanjutnya yang ketiga orang yang temperamental, masalah kecil bisa berakibat besar karena kecenderungannya yang mudah meledakledak akibatnya banyak orang yang tertekan dan akhirnya bereaksi negatif. Stres muncul karena stres itu hasil dari proses menilai (seperti, yang berbahaya, mengancam atau menentang).

21

Gejala dan tanda-tanda stres akan berbeda pada setiap individu. Jika dilihat dari gejala fisik maka orang yang mengalami stress akan mengalami sakit kepala, pusing, pening tidur tidak teratur, insomania atau susah tidur, bangun terlalu awal, sakit punggung dan radang usus besar, sulit buang air besar, sembelit, gatal – gatal pada kulit. urat-urat tegang terutama leher dan bahu, keringat berlebih, terganggu pencernaan atau bisulan, tekanan darah tinggi atau serangan jantung, berubah selera makan, lelah atau kehilangan daya energy, bertambah banyak melakukan kekeliruan dan kesalahan dalam kerja dan hidup. Stress pun dapat mempengaruhi emosional seseorang.

Orang yang mengalami stress akan mengalami gejala emosional yaitu gelisah dan cemas, sedih, depresi, mudah menangis, merasa jiwa dan hati atau mood berubah-ubah dengan cepat, mudah panas dan marah, gugup, rasa harga diri menurun dan merasa tidak aman, rasa harga diri menurun dan merasa tidak aman, marah-marah, gampang menyerang orang dan bersikap bermusuhan, emosi mengering kehabisan sumber daya mental (burn out). Stress dapat mempengaruhi terhadap kognitif atau intelektual seseorang. Orang yang mengalami stress akan mengalami susah berkonsentrasi dan memusatkan pikiran, sulit mengambil keputusan, mudah terlupa, pikiran kacau, daya ingat menurun, melamun secara berlebihan, pikiran dipenuhi oleh satu pikiran saja, kehilangan rasa humor yang sehat, produktifitas atau prestasi kerja menurun, mutu kerja yang rendah. Gejala terakhir yang dialammi orang yang mengalmi stress adalah gejala interpersonal, gejala tersebut akan menghilangkan kepercayaan terhadap orang lain., mudah mempermasalahkan orang lain., mudah membatalkan janji atau tidak memenuhi perjanjian, suka mencari–cari kesalahan orang lain atau menyerang orang dengan kata-kata, mengambil sikap terlalu membentengi dan mempertahankan diri, membiarkan orang lain.

Stres dapat menyebabkan perasaan negatif atau yang berlawanan dengan apa yang diinginkan atau mengancam kesejahteraan emosional. Stress dapat menggangu cara seseorang dalam menyerap realitas,

22

menyelesaikan masalah, berfikir secara umum dan hubungan seseorang dan rasa memiliki. Terjadinya stress dapat disebabkan oleh sesuatu yang dinamakan stressor, stressor ialah stimulus yang mengawali atau mencetuskan perubahan. Stressor secara umum dapat diklasifikasikan sebagai stressor internal atau eksternal. Stressor internal berasal dari dalam diri seseorang (mis. Kondisi sakit, menopause, dll). Stressor eksternal berasal dari luar diri seseorang atau lingkuangan (mis. Kematian anggota keluarga, masalah di tempat kerja).

2. Kelelahan

Proses terjadinya kelelahan karena adanya pembebanan otot secara statis sehingga aliran darah ke otot berkurang yang mengakibatkan asam laktat terakumulasi. Di samping itu juga dikarenakan pembebanan otot yang tidak merata pada sejumlah jaringan tertentu. Istilah kelelahan selalu mengarah kepada kondisi melemahnya tenaga untuk melakukan suatu kegiatan, walaupun itu bukan satu-satunya gejala. Secara umum gejala kelelahan yang lebih dekat adalah pada pengertian kelelahan fisik atau physical fatigue dan kelelahan mental atau mental fatigue. Menurut (Tarwaka 2004 hal 178-180) Kelelahan merupakan suatu mekanisme perlindungan tubuh agar terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat. Kelelahan diatur secara sentral otak. Pada susunan saraf terdapat sitem aktivasi (bersifat simpatis) dan inhibisi (bersifat parasimpatis).

Gejala kelelahan pada pengemudi (Suma’mur 2009, hal 89) memaparkan bahwa tanda-tandakelelahan yang utama adalah hambatan terhadap fungsi-fungsi kesadaran otak dan perubahan-perubahan pada organ-organ di luar kesadaran serta proses pemulihan. Seseorang yang mengalami kelelahan ditandai dengan beberapa hal perhatian yang menurun, persepsi melambat dan menghambat, kemampuan berprestasi menurun, kegiatan mental dan fisik menjadi kurang efisien, yang termasuk gejala-gejala kelelahan yang dialami oleh pengemudi adalah kehilangan kewaspadaan, kesulitan menjaga mata untuk tetap fokus, sering menguap, kehilangan konsentrasi, penurunan kesadaran sekitar seperti pandangan

23

terhadap kendaraan yang ada didepannya, penurunan ingatan, kegagalan dalam melihat kaca spion untuk melihat kondisi belakang kendaraan, tanpa disadari kecepatan kendaraan berubah-ubah, perubahan yang tidak menentu, mengemudi terlalu cepat dan terlalu lambat dan pengemudi mengemudi hingga keluar jalur.

Dokumen terkait