• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 AUTHORITARIANISME DAN KEBEBASAN POSITIF TOKOH UTAMA

4.1.2 Dampak Authoritarianisme pada Tokoh Utama

Dampak authoritarianisme pada orang yang memiliki perasaan kesendirian, keterasingan, maupun ketidakberdayaan akan berkontribusi secara positif pada diri seseorang tersebut. Seseorang itu dapat keluar dari penjara perasaan kesendirian, keterasingan dan ketidakberdayaannya dengan cara menggabungkan diri dengan seseorang atau sesuatu di luar dirinya untuk mengurangi kecemasannya dan

54

mendapatkan kekuatan yang tidak dimilikinya. Selain itu, dampak authoritarianisme tersebut juga bisa terlihat sebagai usaha tersembunyi dari bentuk cinta dan kesetiaan. Dampak authoritarianisme tersebut terjadi pada tokoh Rémi, di mana dia dapat keluar dari belenggu perasaan kesendirian, keterasingan dan ketidakberdayaannya. Perhatikan kutipan roman berikut:

(8) SF 81-82

“Mes souliers, les souliers promis par Vitalis, l’heure était venue de les

chausser. Où était la bienheureuse boutique qui allait me les fournir?

Aussi le seul souvenir qui me reste d’Ussel est-il celui d’une boutique sombre et enfumée située auprès des hal les. Il fallait descendre trois marches pour entrer, et alors on se trouvait dans une grande salle, où la lumière du soleil n’avait assurement jamais pénetre que le toit avait été posée sur la maison. Comment une aussi belle chose que des souliers pouvait-elle se vendre dans un endroit aussi affreux ! Cependant Vitalis savait ce qu’il faisait en venant dans cette boutique, et bientôt j’eus le bonheur de chausser mes pieds dans des souliers ferrés qui

pesaient bien dix fois le poids de mes sabots. La générosité de mon maître ne s’arrêta pas là ; après les souliers, il m’acheta une veste de velours bleu, un pantalon de laine et un chapeau de feutre ; enfin tout ce qu’il m’avait promis. Du velours pour moi, qui n’avais jamais porté que de la toile ; des souliers ; un chapeau quand je n’avais eu que mes cheveux pour coiffure décidément c’était le meilleur homme du monde, le plus généreux et le plus riche.”

a. Isi Laten

Sepatuku, sepatu yang dijanjikan oleh Vitalis, waktunya telah tiba untuk mendapatkannya. Di mana toko yang bagus yang menyediakan sepatu itu untukku? Sebagai satu-satunya kenangan yang tersisa di Ussel adalah sebuah toko gelap dan berasap yang terletak di dekat pasar induk. Harus turun tiga anak tangga untuk masuk, dan kemudian berada dalam sebuah ruangan yang besar, di mana sinar matahari tidak pernah menembusnya dengan tentu sejak atap sudah di letakkan di atas rumah. Bagaimana sebuah barang yang bagus jika sepatu itu dapat dijual dalam tempat yang mengerikan! Meskipun Vitalis tahu apa yang dilakukan sambil datang ke dalam

55

toko itu, dan segera aku merasa senang menyepatui kakiku dengan sepatu besi yang beratnya sepuluh kali berat dari kelompenku. Pemberian majikanku tidak berhenti di sana, setelah sepatu, dia membelikanku jaket beludru warna biru, celana panjang dari wol dan topi yang berbulu; akhirnya semua yang dijanjikan padaku. Beludru untukku, yang belum pernah dipakai sebagai kain; sepatu; topi ketika aku tidak punya rambut untuk tudung kepala; ini benar-benar pria terbaik di dunia yang paling murah hati dan kaya.

b. Isi Komunikasi

Kutipan di atas menggambarkan bahwa keadaan Rémi menjadi lebih baik setelah mengikuti majikannya sampai di Ussel. Di sana, Rémi mendapatkan apa yang belum pernah dimiliki sebelumnya, semua kebutuhan yang perlukan sudah terpenuhi untuk kehidupan barunya bersama majikannya. Setelah tiba di Ussel, Rémi menunggu janji majikannya untuk mendapatkan barang-barang yang telah dijanjikan oleh majikannya karena dia sangat ingin untuk memilikinya. Rémi bertanya-tanya dalam hati karena semua toko yang bagus sudah dilewati mereka. Dia berpikir kalau tokonya bagus pasti akan menyediakan barang yang bagus juga.

Kemudian ada satu toko yang gelap dan berasap yang tersisa di Ussel, dan ternyata toko tersebut menyediakan barang-barang yang dijanjikan oleh majikannya. Rémi sangat senang walaupun semua barang-barang yang dijanjikan oleh majikannya dibeli dari toko yang gelap tersebut. Terkadang sesuatu hal yang kelihatannya buruk di luar belum tentu buruk juga di dalamnya. Demikian halnya dengan tokoh Rémi, dia berpikir bahwa toko yang gelap akan menyediakan barang yang tidak bagus, tapi sebaliknya dia mendapatkan barang yang bagus dari toko yang buruk. Dengan kata lain,

56

tempat yang mengerikan tidak selalu menyimpan hal-hal yang buruk tapi terkadang akan mengeluarkan sesuatu yang luar biasa yang tak pernah terduga sebelumnya.

Suatu hari kemudian, Rémi harus mengembara sendiri karena majikannya dituduh memukul polisi sehingga terpaksa masuk penjara. Dalam perjalanan, Rémi bertemu dengan ibu Arthur yang sering dipanggil Mme Milligan. Lalu, Mme Milligan merasa kasihan pada Rémi dan menawarkan untuk tinggal bersamanya agar ada yang menghibur anaknya Arthur yang sakit-sakitan. Kemudian, setelah tiba waktunya bagi majikannya untuk keluar dari penjara, Rémi ingin menemui majikannya dan dia pun pamit pada Mme Milligan. Tapi, Mme Milligan dan putranya Arthur tidak mengijinkan Rémi pergi untuk bertemu majikannya kembali. Meskipun demikian, Rémi tetap pergi dan menunjukkan kesetiaannya pada majikannya. Perhatikan kutipan berikut:

(9)

SF/190-191

“Un jour enfin, je me décidai à en faire part à Mme Milligan en lui demandant

combien elle croyait qu’il me faudrait de temps pour retourner à Toulouse, car je voulais me trouver devant la porte de la prison juste au moment où mon maître la franchirait.

En entendant parler de départ, Arthur poussa les hauts cris: « Je ne veux pas que Rémi parte ! » s’ecria-t-il.

Je répondis que je n’étais pas libre de ma personne, que j’appartenais à mon maître, à qui mes parents m’avaient loué, et que je devais reprendre mon service auprès de lui le jour où il aurait besoin de moi.”

a. Isi Laten

Suatu hari akhirnya, aku memutuskan untuk memberi tahu pada Mme Milligan sambil bertanya berapa lama aku membutuhkan waktu untuk kembali ke Toulouse, karena aku ingin berada di depan pintu penjara saat majikanku keluar. Mendengar kami bicara tentang keberangkatan, Arthur menangis keras : « Aku tidak mau Rémi Pergi ! » teriaknya.

57

Aku menjawab bahwa aku tidak diperbolehkan oleh seseorangku, aku milik majikanku, orangtuaku menyewakanku, dan aku harus memulai pelayananku lagi padanya kapanpun dia membutuhkanku.

b. Isi Komunikasi

Percakapan di atas menunjukkan bahwa tokoh Rémi merupakan sosok pelayan yang setia pada majikannya. Meskipun hidupnya bersama Mme Miligan terbilang serba berkecukupan tapi Rémi tidak peduli, dia tetap memilih pergi agar bisa bertemu kembali dengan majikannya walaupun bersusah payah untuk mencari nafkah. Dalam percakapan di atas sangat jelas diungkapkan bahwa Rémi tidak diperbolehkan tinggal bersama Mme Milligan lagi dan dia harus kembali pada majikannya kapanpun majikannya membutuhkannya. Kosakata tersebut menggambarkan kesediaan dan kesetiaan tokoh Rémi sebagai seorang pelayan untuk majikannya.

Di samping itu, Rémi juga ingin menunjukkan bahwa dia sangat mencintai Mère Barberin, ibu angkatnya yang selalu menjaganya dengan baik seperti anak kandungnya sendiri. Rémi tetap setia walaupun dia sudah pergi jauh meninggalkan Mère Barberin. Dia ingin memberikan kejutan untuk ibu angkatnya tersebut dengan membelikan seekor sapi sebagai balasan kebaikan Mère Barberin yang telah dilakukan pada Rémi. Perhatikan kutipan berikut:

(10)

SF/518-519

“ Va pour deux cent dix francs, dis-je, croyant tout fini.

Vous avez apporté un licou ? me dit le paysan ; je vends la vache, je ne vends pas son licou. …

Il nous fallait un licou pour conduire notre vache ; j’abandonnai les trente sous, calculant qu’il nous en resterait encore vingt.

Et lorsqu’ils furent payés, la vache nos fut enfin livrée avec son licou et sa longe.

58

Nous avions une vache, mais nous n’avions plus un sou, pas un seul pour sa nourriture et pour nous nourrir nous-mêmes.”

a. Isi Laten

Baiklah dua ratus franc, kataku, mengira urusannya sudah beres.

Apa kau membawa tali? tanya petani padaku, aku menjual sapiku tanpa ikat lehernya…. Kami membutuhkan tali untuk membawa sapi kami ; sisa uangku tinggal tiga belas kuhitung-hitung dari dua puluh sou uang kami. Dan kemudian membayarnya, akhirnya sapi kami diserahkan pada kami dengan tali dan ikat lehernya. Kami sudah mempunyai sapi, tapi kami tidak memiliki sepeser pun untuk membeli makanan untuk sapi dan untuk kami sendiri.

b. Isi Komunikasi

Kutipan tersebut menunjukkan bahwa telah berusaha dengan keras untuk membeli seekor sapi walaupun akhirnya tidak memiliki uang lagi untuk membeli makanan mereka demi sebuah kejutan ibu angkatnya. Rémi berpikir dengan membayar sapi tersebut semuanya akan beres, tapi dia masih membutuhkan tali dan ikat leher yang harus dibayar agar mereka bisa membawa sapi tersebut. Meski demikian, akhirnya mereka pun dapat memiliki seekor sapi dari kerja kerasnya. Demi sebuah kejutan dan balasan kasih sayang ibu angkatnya, Rémi rela membeli sapi tersebut walaupun dia akhirnya tidak memiliki uang lagi untuk membeli makan.

4.2. Kebebasan Positif

Dalam pembahasan ini akan diperlihatkan tentang kebebasan positif yang terjadi pada tokoh utama dalam roman Sans Famille. Kebebasan positif adalah suatu keadaan ketika seseorang merasa bebas dan tidak terikat dengan orang lain. Selain itu, dia juga kritis namun tidak dipenuhi keraguan, mandiri namun tetap menjadi bagian kesatuan

59

umat manusia. Manusia dapat mencapai kebebasan semacam itu dengan pengungkapan spontan dari potensi rasional dan emosionalnya. Aktivitas spontan seringkali terjadi pada anak-anak dan seniman yang memiliki kecenderungan atau sama sekali untuk menyesuaikan diri dengan apapun yang orang lain ingin jadikan dari mereka.

Kebebasan positif merepresentasikan keberhasilan mencari solusi bagi dilema manusia yang menjadi bagian dari dunia alam, namun juga terpisah darinya. Dengan kebebasan positif dan aktivitas spontan, manusia dapat mengatasi ketakutan akan kesendirian, mencapai kesatuan dengan dunia, dan mempertahankan individualitasnya. Fromm menegaskan bahwa cinta dan kerja yang aktif adalah dua komponen kembar dari kebebasan positif. Melalui cinta dan kerja yang aktif, manusia bersatu dunia dengan yang lainnya tanpa mengorbankan integritas mereka. Mereka menegaskan keunikan mereka sebagai individu dan mencapai kesadaran penuh akan potensi mereka.

Dalam kehidupan Rémi yang sebatang kara, dia pasti sangat membutuhkan seseorang atau sesuatu yang memberikan rasa aman padanya. Namun, malah sebaliknya dia harus meninggalkan ibu angkatnya mère Barberin, kemudian berpisah dengan majikannya Signor Vitalis. Meskipun demikian, akhirnya Rémi bahagia karena bisa menemukan seseorang yang mencintainya dengan penuh kasih sayang. Perhatikan kutipan berikut:

(11) SF/187

“C’était là une vie douce et heureuse pour un enfant qui, comme moi, n’avait

quitté la chaumière de mère Barberin que pour suivre sur les grandes routes le Signor Vitalis.

Deux fois j’avais vu se briser ou se dénouer les liens qui m’attachaient à ceux que j’aimais : la première, lorsque j’avais été arraché d’auprès de mère

Barberin ; la seconde, lorsque j’avais été séparé de Vitalis ; et ainsi deux fois je

m’étais trouvé seul au monde, sans appui, sans soutien, n’ayant d’autres amis que mes bêtes.

60

Et voilà que, dans mon isolement et dans ma détresse, j’avais trouvé quelqu’un

qui m’avait témoigne de la tendresse, et que j’avais pu aimer : une femme, une belle dame, douce, affable et tendre, un enfant de mon âge qui me traitait comme si j’avais été son frère.

Quelle joie, quel bonheur pour un cœur qui, comme le mien, avait tant besoin d’aimer ! ”

a. Isi Laten

Inilah kehidupan yang indah dan menyenangkan untuk seorang anak, seperti aku, tidak tinggal di gubuk mère Barberin untuk mengikuti perjalanan bersama Signor Vitalis. Dua kali aku sudah diputuskan atau dilepaskan dari mereka yang menyayangiku seperti aku mencintainya : pertama, ketika aku direnggut dari dekat mère Barberin ; kedua, ketika aku berpisah dari Vitalis ; dan dua kali begini aku sudah menemukan diriku di dunia, tanpa bertopang, tanpa pertolongan, tidak mempunyai teman-teman yang lain selain binatang-binatangku. Dan begitulah, dalam kesendirianku dan dalam kesusahanku, aku sudah menemukan seseorang yang memberikan kasih sayangnya padaku, dan aku mungkin mencintainya : seorang wanita, wanita cantik, manis, ramah dan penuh kasih sayang, seorang anak seumuranku menganggapku seperti aku sebagai saudaranya. Alangkah gembira, alangkah bahagia hati, seperti hatiku, yang begitu butuh cinta !

b. Isi Komunikasi

Kutipan di atas menunjukkan kebebasan positif yang terjadi pada tokoh Rémi. Dia menemukan kehidupan yang lebih indah dan menyenangkan setelah meninggalkan ibu angkatnya dan juga berpisah dengan majikannya. Rémi dapat menemukan realisasi dirinya di dunia. Dia bisa hidup tanpa bertopang dan tanpa mendapatkan pertolongan dari

61

siapa pun. Dia juga tidak mempunyai teman-teman yang lain kecuali hewan –hewan peliharaannya yang sudah di anggap sebagai teman.

Rémi bisa hidup tanpa bertopang dan tanpa pertolongan dari siapa pun bukan karena dia kuat, tapi karena dia mau melepaskan orang yang disayanginya dan mau berpisah dengan majikannya. Seandainya, dia tidak melakukan hal itu, kemungkinan dia tidak akan menemukan kehidupan yang lebih menyenangkan. Dan akhirnya pun, dia bertemu dengan seorang wanita yang baik hati, penuh kasih sayang padanya dan juga seorang anak dari wanita tersebut sudah menganggap Rémi sebagai saudaranya. Rémi gembira dan hatinya bahagia karena dia yang hidup sebatangkara sangat butuh kasih sayang.

(12)

SF/188-189

"Seul, je serais toujours seul!

Aussi cette pensée me faisait-elle goûter avec plus d’intensité la joie que j’éprouvais à me sentir traiter tendrement par Mme Milligan et Arthur.

Je ne devais pas me montrer trop exigeant pour ma part de bonheur en ce monde, et, puisque je n’aurais jamais ni mère, ni frère, ni famille, je devais me trouver heureux d’avoir des amis.

Je devais être heureux et en réalité je létais pleinement.

Cependant, si douces que me parussent ces nouvelles habitudes, il me fallut bientôt les interrompre pour revenir aux anciennes."

a. Isi Laten

Sendiri, aku akan sendiri selamanya! Pikiran ini juga yang membuatku menikmati kesenangan dengan intensitas lebih bahagia bahwa aku merasakan pada perasaanku diperlakukan dengan penuh kasih sayang oleh Mme Milligan dan Arthur. Aku tidak harus menampakkan diri terlalu banyak meminta bagianku dari keberuntungan di dunia ini, dan oleh karena aku tidak akan pernah mempunyai ibu, saudara tidak, keluarga pun tidak, aku harus merasa bahagia memiliki

62

beberapa teman. Aku harus bahagia dan yang sebenarnya aku memang bahagia. Meskipun demikian, jika yang indah memperlihatkanku kebiasaan-kebiasaan baru, aku harus segera menghentikannya agar kembali pada kebiasaan-kebiasaan lama.

b. Isi Komunikasi

Kutipan tersebut menunjukkan bahwa Rémi tahu akan keberadaan dirinya yang hidup sendirian, dan selamanya akan sendiri. Kesendirian tersebut yang membuatnya bisa menghibur diri dengan menikmati kesenangan yang sedang dirasakannya. Dia juga sudah cukup tahu bahwa dia tidak boleh terlalu banyak berharap dari dunia karena dia tidak punya ibu, saudara bahkan keluarga tapi setidaknya dia merasa harus bersyukur karena masih diberi kesempatan mempunyai teman. Rémi berpikir bahwa dia harus bahagia tapi dia tahu bahwa kehidupan yang menyenangkan itu hanya sementara. Dia segera menghentikan kebiasaannya yang baru dan kembali pada kebiasaan yang lama, di mana ketika kesenangan atau kebahagiaan yang di peroleh secara perlahan akan bertahan abadi sedangkan yang didapatkan secara instan akan bertahan sementara.

Di samping itu, tokoh Rémi adalah sosok yang tidak mau mengorbankan integritasnya dan tetap mempertahankan individualitasnya dalam segala situasi. Perhatikan kutipan berikut ini :

(13) SF /639

"- Je restais comme toi à me demander d’où venait cette paire de bas, quand j’ai

entendu un homme dire: où est-il, le voleur? Le voleur, c’était Capi, tu le

comprends ; sans brouillard nous étions arrêtes comme voleurs.

Je ne comprenais que trop ; je restai un moment suffoqué. Ils avaient fait un voleur de Capi, du bon, de l’honnête Capi !

Rentrons à la maison, dis-je à Mattia, et tiens Capi en laisse. Mattia ne me dit pas un mot, et nous rentrâmes cour du Lion-Rouge en marchant rapidement. Le père, la mère et les enfants étaient autour de la table occupes à plies des étoffes; je jetai la paire de bas sur la table, ce qui fit rire Allen et Ned.

63

Voici une paire de bas, dis-je, que Capi vient voler, car on fait de Capi un voleur ; je pense que ç’a été pour jouer. Je tremblais en parlant ainsi, et cependant je ne m’étais jamais senti aussi résolu."

a. Isi Laten

Aku tetap seperti kamu bertanya padaku dari mana diambil sepasang stoking itu, ketika aku mendengar seorang laki-laki berkata : di mana dia, pencuri ? Pencuri adalah Capi, kau mengerti itu ; tanpa kabut itu kita akan ditangkap seperti pencuri-pencuri. Aku sangat tidak mengerti, sejenak aku nyaris tersedak. Mereka telah menjadikannya pencuri, Capi yang baik, Capi yang jujur!

Kita pulang ke rumah, kataku pada Mattia, dan pegang Capi erat-erat. Mattia tidak mengatakan sepatah katapun padaku, dan kami kembali ke halaman Lion-Rouge berjalan cepat. Ayah, ibu dan anak-anaknya duduk mengelilingi meja sambil melipat bahan; aku melemparkan sepasang stoking itu ke atas meja, yang membuat Allen dan Ned tertawa. Inilah sepasang stoking, kataku, Capi sudah menjadi pencuri, kalian mengajari Capi mencuri; kupikir kalian mengajaknya untuk menghibur orang-orang. Aku gemetar sampai tidak bisa bicara, tapi aku sudah menguatkan tekad.

b. Isi Komunikasi

Percakapan di atas menunjukkan bahwa Rémi tetap mempertahankan individualitasnya, dia tidak mau terpengaruh oleh lingkungannya. Dia tidak percaya hal itu terjadi pada anjingnya, kerena dia tidak pernah mengajari anjing tersebut melakukan hal-hal yang buruk. Rémi tidak membiarkan anjingnya menjadi pencuri, dia sangat marah pada keluarga Driscoll (Keluarga Driscoll merupakan keluarga pencuri di mana hasil curian mereka yang akan memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari) terutama anaknya

64

Allen dan Ned. Dia sangat terkejut melihat perbuatan anjingnya karena Capi telah melakukan perbuatan yang jahat yang tak pernah di duga Rémi sebelumnya.

Rémi berusaha untuk membela anjing kesayangannya bahwa Capi adalah anjing yang baik, anjing yang jujur dan tidak akan mungkin mencuri jika tidak ada yang mengajarinya. Rémi tidak menginginkan hal itu terjadi pada anjingnya dan berusaha mencegah agar tidak melakukan pencurian di kemudian hari. Rémi gemetar saat berbicara untuk mengungkapkan kebenarannya bahwa anjing tersebut adalah anjing baik yang selalu diajari Rémi untuk menghibur orang dan bukan untuk melakukan hal-hal yang buruk.

Dokumen terkait