• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 AUTHORITARIANISME DAN KEBEBASAN POSITIF TOKOH UTAMA

4.2.1 Faktor Penyebab Kebebasan Positif pada Tokoh Utama

Munculnya kebebasan positif disebabkan oleh adanya pre-freedom (pra-kebebasan) dan negative freedom (kebebasan negatif). Pada tahap pra-kebebasan, seseorang sadar bahwa dirinya hanyalah bagian dari masyarakat/kelompok atau seseorang yang masih terkait dengan dunia dalam ikatan primer. Dalam hal ini, seseorang bertindak bukan berdasarkan realisasi diri, identifikasi diri, dan sebagainya. Dia belum memahami dirinya sebagai individu kecuali melalui media atau peran sosialnya. Kemudian, pada tahap kebebasan negatif, manusia diberikan perasaan baru dari kebebasan, namun pada saat yang sama merasa sendirian dan terisolasi, dipenuhi keraguan dan kecemasan, dan membawanya ke dalam kepatuhan yang baru dan paksaan serta aktivitas yang tidak logis.

Pada kedua tahap tersebut, tidak dapat memuaskan manusia karena hanya menyerah pada keamanan dan manusia juga kehilangan keamanan ketika dia menikmatinya, maka setelah tahap tersebut muncullah tahap kebebasan positif, di mana

65

manusia dapat menemukan realisasi dirinya menjadi dirinya sendiri. Perhatikan kutipan berikut:

(14) SF/7

“Je suis un enfant trouvé. Mais, jusqu’à huit ans, j’ai cru que, comme tous les

autres enfants, j’avais une mère, car lorsque je pleurais, il y a avait une femme qui me serrait si doucement dans ses bras en me berçant, que mes larmes s’arrêtaient de couleur.

Jamais je ne me couchais dans mon lit sans qu’une femme vint m’embrasser,

et, quand le vent de décembre collait le neige contre les vitres blanchies, elle me prenait les pieds entre ses deux mains et elle restait à me les réchauffer en me chantant une chanson, dont je retrouve encore dans ma mémoire l’air et quelques paroles."

a. Isi Laten

Aku seorang anak pungut. Tapi, hingga berusia delapan tahun, aku mengira, seperti anak-anak yang lainnya, aku mempunyai seorang ibu, karena ketika aku menangis, ada seorang wanita yang memelukku erat-erat dan membuaiku dengan lembut hingga aku berhenti menangis. Aku tidak pernah pergi tidur tanpa seorang ibu yang memberikan ciuman selamat malam, dan ketika angin bulan Desember meniupkan salju yang menempel di kaca-kaca yang memutih, dia memegang kakiku diantara kedua tangannya dan dia masih menghangatkan tubuhku sambil menyanyikan sebuah lagu untukku, hingga sekarang aku masih ingat lagunya dan beberapa kata-katanya.

b. Isi Komunikasi

Kutipan di atas merupakan bagian dari pra-kebebasan, tapi kebebasan tersebut tidak memuaskan kerena Rémi hanya menyerah pada keamanan. Rémi hanya merasa nyaman bersama ibu angkatnya sebagaimana anak-anak yang lain merasa mendapat kenyamanan bersama ibu kandungnya. Rémi tidak tahu keberadaannya yang sebenarnya

66

karena dia selalu mendapatkan perhatian dari ibu angkatnya. Di samping mendapat kenyamanan, dia hanyalah seorang anak pungut yang diasuh dengan baik oleh seorang ibu layaknya seperti anak kandungnya.

(15) SF/24

“En tout autre moment, il est certain que j’aurais été profondement touché par

cette catastrophe ; mais je ne pensais plus aux crêpes, ni aux beignets, et l’idée qui occupait mon esprit, c’était que cet homme qui paraissait si dur était mon père.

Mon père, mon père ! C’était là mot que je me répétais machinalement.

Je ne m’étais jamais demandé d’une façon bien précise ce que c’était qu’un pére, et vaguement, d’instinct, j’avais cru que c’était une mère à grosse voix, mais en regardant celui qui me tombait du ciel, je me sentis pris d’un effroi douloureux.”

a. Isi Laten

Pada waktu yang lain, dapat dipastikan bahwa aku akan sangat sedih karena kecelakaan itu ; tapi aku tidak berpikir tidak ada pancake, pisang goreng pun tidak, dan pikiran itu yang menyibukkan benakku, laki-laki itu yang kelihatannya begitu keras adalah ayahku. Ayahku, ayahku ! Itulah kata-kata yang kuulang-ulangi di luar kepala. Aku tidak pernah bertanya dengan baik seperti apa itu seorang ayah, dan samar-samar secara naluriah, aku yakin itu suara ibu yang besar, tapi sambil melihatnya membuatku khawatir, aku merasa ketakutan yang mengerikan.

b. Isi Komunikasi

Kutipan tersebut menggambarkan tokoh Rémi merasa aman bersama ibu angkatnya sehingga dia tidak pernah bertanya di mana atau seperti apa sosok ayahnya. Meskipun demikian, Rémi yakin bahwa dia akan sangat sedih karena kecelakaan yang menimpa ayah angkatnya tapi dia tidak memikirkan kalau mereka tidak memiliki makanan untuk makan malam seperti pancake dan pisang goreng yang membuat ayahnya marah dan kelihatan tampangnya yang keras. Kemudian, Rémi merasa takut melihat

67

tampang ayahnya dan dia juga merasa kehilangan rasa aman yang dimiliki selama ini bersama ibu angkatnya.

Di samping itu, ketika Rémi berada pada posisi kebebasan negatif, dia akan kehilangan keamanan ketika dia menikmatinya dari perasaan yang tak diragukan memilikinya, dan dia terlepas dari dunia yang memuaskannya mencari keamanan. Perhatikan kutipan berikut :

(16) SF/7-8

"Quand j’avais une querelle avec un de mes camarades, elle me faisait conter mes chagrins, et presque toujours elle trouvait de bonnes paroles pour me consoler ou me donner raison.

Par tout cela et par bien d’autres choses encore, par la façon dont elle me parlait, par la façon dont elle me regardait, par ses caresses, par la douceur qu’elle mettait dans ses gronderies, je croyais qu’elle était ma mère.

Voici comment j’appris qu’elle n’était que ma nourrice."

a. Isi Laten

Ketika aku bertengkar dengan salah satu temanku, dia menyuruhku menceritakan masalah-masalahku, dan dia hampir menemukan kata-kata yang bagus untuk menghiburku atau membenarkanku. Untuk semua itu dan banyak lagi hal yang lain, dari caranya berbicara padaku, dari caranya melihatku, dari belaiannya, sabar dari kemarahannya, maka aku yakin bahwa dialah ibuku. Itulah bagaimana aku tahu bahwa dia hanyalah ibu angkatku.

b. Isi Komunikasi

Kutipan di atas menunjukkan bahwa Rémi selalu mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari wanita itu, dan dia merasa nyaman dengan tindakan wanita tersebut. Wanita tersebut merawatnya dengan baik sebagaimana anak kandungnya sendiri sehingga Rémi mengira bahwa wanita itu ibunya. Namun, seiring berjalannya waktu,

68

Rémi bertumbuh dan semakin besar, sehingga ia semakin merasakan betapa baiknya wanita itu padanya. Di samping itu, ketika Rémi menikmati semua kebaikan yang dilakukan oleh wanita tersebut, dia tahu bahwa wanita itu hanyalah ibu angkatnya dan Rémi pun mulai merasa kehilangan keamanannya.

Dokumen terkait