• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK BENCANA YANG SIAP DIPULIHKAN

Dalam dokumen LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (Halaman 35-42)

Dalam mencapai sasaran strategis 3 ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah menetapkan Indikator Kinerja Utama yaitu Persentase kerusakan/kerugian akibat bencana yang dapat direhabilitasi dan direkonstruksi kembali yang telah ditentukan. Pemerintah Daerah mempunyai kewajiban untuk memulihkan kehidupan sosial masyarakat dengan melaksanakan rehabilitasi dan rekonstruksi terhadap kerusakan fasilitas umum dan fasilitas sosial sebagai dampak dari bencana. Kegiatan pemulihan berupa rehabilitasi dan rekonstruksi dilakukan secara langsung oleh pemerintah daerah melalui SKPD teknis, maupun dengan memberikan bantuan kepada kelompok – kelompok sosial, serta kepada individu. Badan Penanggulangan Bencana Daerah memberikan pelayanan dengan jalan memfasilitasi masyarakat yang mengajukan permohonan bantuan dengan memverifikasi proposal dan melengkapi persyaratan surat permohonan bantuan tersebut. Kegiatan verifikasi proposal ini juga bertujuan untuk memberikan masukan kepada Pimpinan (Bupati) dalam menentukan besar nilai bantuan yang akan disetujui. Proposal yang dapat diverifikasi oleh Tim yang dikordinasikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

Tahun 2016 jumlah proposal bantuan bencana yang masuk ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung berjumlah 70 (tujuh puluh) proposal. Proposal bantuan bencana sejumlah 70 (tujuh puluh) tersebut dapat diverifikasi keseluruhannya (capaian kinerja 100%). Sebagai perbandingan jumlah data proposal yang telah diverifikasi dari Tahun 2011 – 2016 tersebut tersaji dalam Tabel 3.9 dibawah ini.

Tabel 3.9

Hasil Verifikasi Proposal tahun 2011 – 2016

Sumber Data : Laporan Kegiatan Bidang Kedaruratan dan Logistik Tahun 2016

Dari Tabel 3.9 terlihat bahwa jumlah proposal yang diverifikasi setiap tahunnya berbeda – beda sesuai dengan jumlah proposal diterima. Dari Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2016

Jenis Tahun Jumlah 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Proposal Kerusakan Akibat Bencana 111 169 93 69 58 70 570

32 terdapat 570 proposal yang telah diverifikasi. Setiap tahun sejumlah proposal bantuan bencana yang masuk semuanya dapat diverifikasi sehingga dapat dikatakan capaian kinerjanya 100%. Namun sebagai tindak lanjut dari usulan proposal tersebut yaitu berupa bantuan dana terutama untuk permohonan bantuan dari perseorangan baru sebagian kecil terealisasi melalui bantuan dari APBD Provinsi Bali. Tabel analisa capaian kinerja sebagai dibawah ini :

Tabel 3.10

Analisis Capaian Sasaran

Dampak Bencana Yang Siap Dipulihkan

No Indikator Sasaran Capaian Kinerja Tahun 2011 Capaian Kinerja Tahun 2012 Capaian Kinerja Tahun 2013 Capaian Kinerja Tahun 2014 Capaian Kinerja Tahun 2015 Tahun 2016 Capaian Kinerja Tahun 2016 Target Reali sasi (1) (2) (3) (4) (5) (8) (9) (10) (11) 1 Persentase Kerusakan/ Kerugian Akibat Bencana yang Dapat Direhabilitasi dan Direkonstruksi 100% 100 % 100 % 100% 100 % 100 % 100 % 100 %

Dari tabel perbandingan capaian kinerja tersebut diatas menunjukkan bahwa capaian kinerja untuk sasaran strategis dampak bencana yang siap dipulihkan dari Tahun 2011-2016 capaiannya 100%. Capaian kinerja tersebut diatas dapat digambarkan dalam diagram dibawah ini : 100 100 100 100 100 100 0 20 40 60 80 100 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Persentase Kerusakan/Kerugian Akibat Bencana yang

Dapat Direhabilitasi dan Direkonstruksi

Persentase

Akumulasi realisasi sampai dengan Tahun 2016 terhadap target Renstra sebagai dalam Tabel 3.11 berikut :

33

Akumulasi Capaian Sasaran Dampak Bencana yang Siap Dipulihkan sampai dengan Tahun 2016 dibandingkan dengan

Target Akhir Restra Tahun 2016-2021

No Indikator Sasaran Kondisi awal Realisasi Kinerja. Tahun 2016 Target Akhir Renstra Tahun 2016-2021 Persentase Capaian Kinerja (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Persentase Kerusakan/Kerugian Akibat Bencana yang Siap Direhabilitasi dan Direkonstruksi

100% 100 % 100 % 100%

Dari Tabel 3.11 tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung akan selalu berusaha memberikan pelayanan pasca bencana dengan hasil 100%.

Penyelenggaraan penanganan pasca dilaksanakan melalui program pemulihan pasca bencana dengan kegiatan yaitu Verifikasi Kejadian Bencana serta kegiatan Infentarisasi dan Identifikasi Tingkat Kerusakan/Kerugian Akibat Bencana. Ada hal yang menarik dari penyelenggaraan pasca bencana di Tahun 2016 yaitu dengan disetujuinya kegiatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca bencana pada Anggaran Perubahan Tahun 2016. Hal ini sangat baik untuk meningkatkan kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah sehingga dapat memberikan pelayanan pasca bencana dengan lebih baik kepada masyarakat terdampak bencana. Untuk lebih jelasnya dibawah ini disajikan data bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi yang telah diberikan sebagai dalam Tabel 3.12 sebagai berikut:

Tabel 3.12

Tabel Bantuan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Tahun 2016

Dari Tabel 3.12 tersebut diatas tampak sangat sedikit kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi yang dapat dilaksanakan, Hal ini diakibatkan oleh keterbatasan waktu karena kejadian bencana tersebut terjadinya mendekati penghujung tahun.

Pelaksanaan penanganan pasca bencana yang dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung Tahun 2016 telah melakukan efisiensi sumber daya yang

No Jenis Bantuan Penerima

Jumlah anggaran yang

digunakan

Keterangan 1 Rehabilitasi tembok penyengker

Pura Batan Bingin, Br. Pengenderan, Desa Adat Kedonganan, Kelurahan Kuta, Kecamatan Kuta

Bendesa Adat Kedonganan

Rp.76.251.000,00

2 Rekonstruksi pelinggih Balai Banjar Tegal Saat Delodan, Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi

Kepala Lingkungan

Tegal Saat

34 tersedia yaitu dengan menggunakan anggaran yang ada secara tepat sasaran. Disamping itu juga penggunaan Sumber Daya Manusia juga diefisiensi yaitu jumlah pegawai yang menangani kegiatan penanganan pasca bencana ini berjumlah 6 (enam) orang yang terdiri dari 3 orang pejabat dan 3 (tiga) orang staf. Jumlah ini sangat minim sekali dan cukup jauh dari ukuran ideal. Tentu merupakan pelaksanaan pasca bencana telah berhasil dengan capaian kinerja 100%.

Penanganan pasca bencana kedepannya perlu terus ditingkatkan capaiannya terutama dari segi kecepatan penanganan sehingga dampak bencana dapat lebih cepat terpulihkan. Untuk mewujudkannya dibutuhkan Sumber Daya Manusia yang memadai baik dari kwantitas maupun kwalitas dan ketersediaan anggaran yang memadai serta komitmen para pemegang kebijakan.

3.2 AKUNTABILITAS KEUANGAN

Dalam rangka pencapaian kinerja Tahun 2016 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung didukung oleh anggaran dari APBD Kabupaten Badung tahun 2016, dimana pagu anggaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung Tahun 2016 pada awal penetapan pagu indikatif adalah sebesar Rp. 8.398.426.254,00 dan dalam perkembangannya pagu tersebut mengalami kenaikan karena adanya perubahan anggaran sehingga pada akhirnya pagu Tahun 2016 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung menjadi Rp. 12.100.788.116,00. Pagu tersebut dipergunakan untuk melaksanakan program dan kegiatan di Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung yang dibagi kedalam 8 (delapan) program antara lain :

 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran sebesar Rp.1.234.510.832,00.  Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur sebesar Rp.482.449.000,00.  Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan sebesar Rp.135.390.700,00

 Program Pencegahan dan Peringatan Dini sebesar Rp.10.658.100,00

 Program Pengadaan Sarana dan Prasarana Kedaruratan dan Logistik sebesar Rp.135.818.850,00

 Program Pencegahan dan Pengurangan Resiko Bencana sebesar Rp.89.755.825,00  Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana sebesar

Rp.206.541.500,00

 Program Kesiapsiagaan sebesar Rp.28.383.400,00

 Program Penanganan Darurat Bencana sebesar Rp.1.862.917.150,00  Program Pemulihan Pasca Bencana sebesar Rp.3.027.604.300,00

Penyerapan anggaran berdasarkan pagu anggaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung tahun 2016 sebesar Rp. 12.100.788.116,00 telah terserap sebesar 66,40% atau sejumlah Rp. 8.034.960.001,00 atau selisih sebesar 33,60%.

35

Tabel 3.13

Realisasi Anggaran Berdasarkan Pagu Anggaran BPBD

No Jenis Belanja Pagu Anggaran Realisasi Sisa (%) 1 Belanja Daerah 12.100.788.116,00 8.034.960.001,00 4.065.828.115,00 66,40 2 Belanja Tidak

Langsung 4.886.758.459,00 4.320.108.294,00 566.650.165,00 88,40 3 Belanja Langsung 7.214.029.657,00 3.714.851.707,00 3.499.177.950,00 51,49

Sedangkan untuk mendukung tercapainya sasaran strategis didukung dengan anggaran sesuai dengan Penetapan Kinerja :

 Untuk mencapai sasaran strategis 1; didukung anggaran dari beberapa program antara lain Program Pencegahan dan Peringatan Dini, Program Pencegahan dan Pengurangan Resiko Bencana, Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana dan Program Kesiapsiagaan sebesar Rp.335.338.825,00  Untuk mencapai sasaran strategis 2; didukung anggaran dari 2 program yaitu

Program Pengadaan Sarana dan Prasarana Kedaruratan dan Logistik serta Program Penanganan Darurat Bencana sebesar Rp.1.998.736.000,00

 Untuk mencapai sasaran strategis 3; didukung anggaran dari Program Pemulihan Pasca Bencana sebesar Rp.3.027.604.300,00

Secara tabulasi akuntabilitas keuangan dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 3.14

Realisasi Anggaran Program Sesuai Perjanjian Kinerja Tahun 2016

No Indikator Program Anggaran

( Rp )

Realisasi

( Rp) ( % ) 1 Jumlah Desa/Kelurahan

Tangguh Bencana yang Terbentuk Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana 206.541.500 152.188.800 73,68

2 Jumlah Tokoh Masyarakat yang Meningkat Pengetahuannya Program Kesiapsiagaan 39.041.500 37.368.100 95,71 Program Pencegahan dan Peringatan Dini 3 Jumlah Sekolah Aman

Bencana yang Terbentuk

Program Pencegahan dan Pengurangan Resiko Bencana

36

No Indikator Program Anggaran

( Rp )

Realisasi

( Rp) ( % ) 4 Persentase Korban Bencana

yang Dapat Ditangani Sesuai Dengan Response Time yang Telah Ditentukan Program Pengadaan Sarana dan Prasarana Kedaruratan dan Logistik 1.998.736.000 1.789.914.100 89,55 Program Penanganan Darurat Bencana 5 Persentase kerusakan/kerugian

akibat bencana yang siap direhabilitasi dan direkonstruksi kembali Program Pemulihan Pasca Bencana 3.027.604.300 266.303.950 8,79

Dilihat dari tabel diatas, penyerapan anggaran dalam Penetapan Kinerja dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 5.361.679.125,00 telah terserap sebesar 43,52% atau sejumlah Rp. 2.333.440.050,00 hal ini dapat dijelaskan :

1. Program Pencegahan dan Peringatan Dini dengan sisa anggaran Rp. 30.400,00 atau sebesar 0,29% (sisa anggaran merupakan efisiensi)

2. Program Pengadaan Sarana dan Prasarana Kedaruratan dan Logistik dengan sisa anggaran Rp. 3.384.950,00 atau sebesar 2,49% (sisa anggaran merupakan efisensi) 3. Program Pencegahan dan Pengurangan Resiko Bencana dengan sisa anggaran Rp.

2.090.725,00 atau sebesar 2,32% (sisa anggaran merupakan efisiensi)

4. Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana dengan sisa anggaran Rp. 54.352.700,00 atau sebesar 26,32 %

5. Program Kesiapsiagaan dengan sisa anggaran Rp. 1.642.900,00 atau sebesar 5,79 % (sisa anggaran merupakan efisiensi)

6. Program Penanganan Darurat Bencana dengan sisa anggaran Rp.205.436.950,00 atau sebesar 1.10%

7. Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi dengan sisa anggaran sebesar Rp.2.761.300.350,00 atau sebesar 91,21% (akibat keterbatasan waktu pelaksanaan)

37

BAB IV PENUTUP

4.1 SIMPULAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung Tahun 2016 merupakan pertanggung jawaban atas kinerja Badan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung Tahun 2016 – 2021, yang didalamnya diuraikan tentang capaian indikator kinerja utama sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung Tahun 2016.

Mengacu pada 3 (tiga) sasaran strategis yang diturunkan kedalam 5 IKU, dapat disimpulkan tingkat pencapaiannya sebagai berikut:

1. Sasaran Strategis 1: Terwujudnya kesiapsiagaan dalam pengurangan resiko bencana, dengan 3 Indikator Kinerja Utama yaitu :

IKU 1 : Jumlah Tokoh Masyarakat yang Meningkat Pengetahuannya, dengan capaian sebanyak 124 orang artinya telah sesuai target tahun 2016 sebanyak 124 orang;

IKU 2 : Jumlah Desa/Kelurahan Tangguh Bencana yang Terbentuk dengan capaian 11 Desa/Kelurahan dari target 9 Desa/Kelurahan;

IKU 3 : Jumlah Sekolah Aman Bencana yang Terbentuk dengan capaian 7 sekolah dari target 7 sekolah;

2. Sasaran Strategis 2 : Meningkatnya penanganan kedaruratan bencana yang efektif, dengan 1 Indikator Kinerja Utama,

IKU 1 : Persentase Kejadian Bencana yang Dapat Ditangani Sesuai Dengan

Response Time yang Telah Ditentukan, dengan capaian sebesar 100%

dari 100% yang di targetkan.

3. Sasaran Strategis 3 : Dampak bencana yang siap untuk dipulihkan , dengan 1 Indikator Kinerja Utama,

IKU 1 : Persentase Kerusakan/Kerugian Akibat Bencana yang Siap Direhabilitasi dan Direkonstruksi Kembali, dengan capaian sebesar 100% dari 100% yang di targetkan.

Dari hal tersebut diatas, tiga sasaran yang harus dipertanggungjawabkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung, yaitu terwujudnya kesiapsiagaan dalam pengurangan resiko bencana, meningkatnya penanganan kedaruratan bencana yang

38 efektif dan Dampak bencana yang siap untuk dipulihkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung memperoleh kategori capaian Berhasil.

Secara umum Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung dapat diselesaikan dengan baik. untuk pelaksanaan fisik dapat dilaksanakan 100% sedangkan untuk serapan pagu anggaran sebesar 66,40% dari total anggaran sebesar Rp. 12.100.788.116,00 dan telah memperlihatkan pencapaian kinerja yang signifikan atas sasaran – sasaran strategis yang telah ditetapkan dengan efisiensi sebesar 33,60%.

4.2 STRATEGI PENINGKATAN KINERJA

Berdasarkan Kondisi tersebut diatas, untuk meningkatkan kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung perlu dibuatkan strategi untuk Tahun 2017 sebagai berikut :

1. Meningkatkan koordinasi penyelenggaraan penanggulangan bencana.

2. Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kesiapsiagaan masyarakat dan aparatur dalam menghadapi bencana melalui sosialisasi dan bimbingan teknis.

3. Meningkatkan penanganan kedaruratan korban bencana di lokasi bencana pada masa tanggap darurat secara cepat, tepat, efektif dan terkoordinir serta terpadu.

4.3 SARAN

1. Dalam rangka peningkatan penyelenggaraan penanggulangan bencana diharapkan partisipasi semua pihak yang di koordinasi oleh BPBD terutama instansi terkait , masyarakat, dan dunia usaha.

2. Agar masyarakat dapat memahami perubahan paradigma yang tercantum pada Undang-Undang 24 Tahun 2007 tentang Kebencanaan, dari fase tanggap darurat menjadi pencegahan dan mitigasi

Kuta, 2 Februari 2017 Kepala Pelaksana

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Badung,

Drs. I Nyoman Wijaya,M.M Pembina Utama Muda 19580823 198603 1 013

Dalam dokumen LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (Halaman 35-42)

Dokumen terkait