• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANDANGAN UMUM TENTANG PEMANASAN GLOBAL

C. Dampak Pemanasan Global

Mengawali penjelasan pada dampak pemanasan global, mengutif dari suatu pertanyaan penting yang dilontarkan oleh Jhon Firor, “berapa besar kepercayaan yang harus diberikan pada proyeksi-proyeksi perubahan iklim yang cepat ini?33 merupakan dilema bahwa dampak pemanasan global tidak bisa dipandang seperti hujan yang berdampak secara langsung dan kasat mata pada terjadinya banjir di beberapa kawasan.

Dari berbagi sudut pandang, para ilmuan telah membuat beberapa prakiraan mengenai dampak pemanasan global, diantara beberapa dampak yang disebabkan oleh pemanasan global yaitu dampaknya terhadap cuaca, tinggi permukaan air laut, pantai, pertanian, kehidupan hewan liar dan kesehatan manusia.

Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland, yang lebih memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10 - 25 cm (4 - 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 - 88 cm (4 - 35 inchi) pada abad ke-21. 34

Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di negara-negara yang menguasai teknologi dan industri diantaranya Amerika (36,1%), Rusia (17,4%), Jepang (8,%), Jerman (7,4%), Inggris (4,2%), Kanada (3,3%), Italia (3,1%), Polandia (3%), Prancis (2,7%), dan Australia (2,1%). Amerika dan Eropa dengan populasi penduduk 21,4%

dunia, menghabiskan 59,1% bahan bakar dunia. Lihat di Sistem Islam Solusi Fundamental Global

Warming, http://syariahpublications.com/index.php

33

John Firor, Perubahan Atmosfer…, h. 74

34

25

daerah pantai. Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan menenggelamkan 6 persen daerah Belanda, 17,5 persen daerah Bangladesh, dan banyak pulau-pulau. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan. Negara-negara kaya akan menghabiskan dana yang sangat besar untuk melindungi daerah pantainya, sedangkan negara-negara miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi dari daerah pantai. Bahkan sedikit kenaikan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi ekosistem pantai. Kenaikan 50 cm (20 inchi) akan menenggelamkan separuh dari rawa-rawa pantai di Amerika Serikat. Rawa-rawa baru juga akan terbentuk, tetapi tidak di area perkotaan dan daerah yang sudah dibangun. Kenaikan muka laut ini akan menutupi sebagian besar dari Florida Everglades.35

Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.36

Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan

35

A.Tresna Sastrawijaya, Pencemaran Lingkungan…, h. 254-255

36

DadelMurdiyarso, Sepuluh Tahun Perjalanan Negosiasi Konvensi Perubahan Iklim,

menghasilkan lebih banyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa tempat. Bagian Selatan Kanada, sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.37

Kenaikan suhu rata-rata global sebesar 1,5 derajat celcius hingga 2,5 derajat celcius, di samping menyebabkan udara makin panas, juga akan menyebabkan kepunahan 20 persen hingga 30 persen spesies tanaman dan hewan. Suhu yang panas juga mempengaruhi produktivitas pertanian di daerah tropis seperti Asia dan Afrika. Diperkirakan stok pangan akan mengalami penurunan dan hal ini akan meningkatkan risiko bencana kelaparan.38

Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan

37

DadelMurdiyarso, Sepuluh Tahun Perjalanan…, h. 20-21

38

Global Warming (Efek Rumah Kaca) VS Optimalisasi Fungsi Masjid, artikel diakses pada 6 maret 2010 di http://www.islamemansipatoris.com/artikel.php?id=172

27

pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.39

Dari sisi kesehatan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) dalam pertemuan tahunan di Genewa mengatakan bahwa berbagai penyakit infeksi yang timbul diidentifikasi terkait dengan perubahan lingkungan hidup yang drastis. Kerusakan hutan, perluasan kota, pembukaan lahan untuk pertanian, pertambangan, serta kerusakan ekosistem di kawasan pesisir memicu munculnya patogen lama maupun baru. Berbagai penyakit yang ditimbulkan parasit juga meningkat terutama di wilayah yang sering mengalami kekeringan dan banjir.40

Ahli biologi memperkirakan bahwa kenaikan suhu global mencapai 2oC akan memusnahkan 30 % species yang peka terhadap kenaikan suhu udara. Hilangnya species tersebut akan mengganggu siklus kehidupan serta keseimbangan daur hidup dan rangkai makanan. Hal ini juga akan mengganggu pola penularan vector borne diseases, dikarenakan serangga akan semakin aktif pada suhu yang lebih hangat. Peyakit lain yang teridentifikasi adalah lyme, yang disebabkan oleh semacam bakteri di Amerika Utara, Eropa, dan Asia. Gejalanya berupa sakit kepala, kejang, dan nyeri sendi. Penyakit itu berpindah melalui gigitan sejenis kutu rusa yang yang telah terinfeksi lyme. Bakteri yang sama juga benyek ditemukan pada tikus. Dampak lain yang terasa adalah nyamuk-nyamuk semakin berkembang biak terutama di Afrika dan Asia. Dua penyakit serius akibat

39

Untuk mengetahui punahnya flora dan fauna yang terjadi kita bisa lihat di Ela

Laelasari Minsarwati, Antisipasi Dampak Pemanasan Global Terhadap Kesehatan Masyarakat di

Indonesia. Dalam Medika Islamika: Jurnal Kedokteran, Kesehatan dan Keislaman,Vol. 5, No. I, Mei 2008. Diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehtan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

40

Pemanasan Global dan Dampaknya Bagi Kesehatan, artikel diakses pada 6 maret 2010 di http://www.jawaban.com/news/health/detail.php?id_news=07082116

gigitan nyamuk, yaitu malaria dan demam berdarah dengue, sangat sensitif terhadap perubahan iklim. 41

Dokumen terkait