• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Perpres 54/2018 untuk melakukan monitoring dan pendampingan Aksi Pencegahan Korupsi kepada sejumlah Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah.

Kemenpora menjadi penanggung jawab 1 sub-aksi pencegahan korupsi yang berada dalam pendampingan Stranas PK, dengan realisasi capaian sampai Triwulan VIII (B24) sebesar 100% (baik). Berikut adalah intisari capaian Kemenpora pada sub-aksi tersebut:

Sejak periode B18 lalu, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di Kemenpora. Dari 4 target yang harus dilaksanakan, seluruhnya berhasil dipenuhi Kemenpora, yaitu:

Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit

100% (Baik)

Secara keseluruhan, Kemenpora telah melaksanakan aksi ini dengan sangat baik.

(Baik)

Capaian dan Kendala Sub-Aksi dan

Nilai Kepatuhan

54.

Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui

https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/

Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian Kemenpora dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri. Mengidentifikasi perbedaan dan permasalahan antara data Simpeg di Kemenpora dengan data BKN.

Melaksanakan Penilaian Kinerja PNS di Kemenpora untuk tahun 2019 minimal 50% dari jumlah PNS dari masing-masing instansi.

-Selama periode 2019, kontribusi KemenPANRB dalam diskusi-diskusi pencapaian aksi sangat kurang sehingga target yang harus dicapai untuk aksi ini berjalan lambat. Namun sejak periode B15 tahun 2020, KemenPANRB sudah terlihat aktif menjalankan aksi Pembentukan UKPBJ, di mana KemenPANRB sebagai regulator di bidang kelem-bagaan telah menerbitkan surat melalui Deputi Kelemkelem-bagaan untuk segera menyusun PermenPAN-RB mengenai pedoman pembentukan

UKPBJ di Kementerian/Lembaga.

Namun sayangnya sampai periode B24, KemenPANRB masih belum juga mengeluarkan kebijakan untuk mengatur pembentukan UKPBJ di level Pusat. Padahal pada periode B15 telah disepakati regulasi yang akan diterbitkan adalah berupa PermenPANRB.

Dengan demikian, pelaksanaan aksi UKPBJ oleh KemenPANRB masih dianggap belum maksimal.

Pembentukan UKPBJ

75% (Cukup)

NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI 77,17%

Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.

KemenPANRB menjadi penanggung jawab 7 sub-aksi pencegahan korupsi yang berada di bawah pen-dampingan dan monitoring Stranas PK. Dari hasil monitoring, realisasi capaian KemenPANRB sampai Triwulan VIII atau B24 (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan) adalah 77,17% (Baik). Namun demikian, capaian KemenPANRB secara agregat sudah mencapai 96,57% (Baik) karena ada pemenuhan target tertangguh sebesar 19,4%.

Berikut adalah intisari capaian 7 sub aksi tersebut (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):

KemenPANRB diberi target hanya terkait trilateral meeting kinerja, mulai dari penyusunan draft pedoman menjadi pedoman resmi, sampai ke pelaksanaan trilateral kinerja itu sendiri.

Dari target tersebut, pedomannya sudah tersedia, namun pelaksa-naannya dengan model piloting baru akan dilaksanakan pada periode Januari-Maret 2021, mengingat siklus perencanaan penganggaran

telah lewat.

Kesimpulannya pelaksanaan aksi ini oleh KemenpANRB berjalan cukup baik, namun ada kendala sebagaimana disebut di atas.

Integrasi Perencanaan Penganggaran

Berbasis Elektronik

62,50% (Cukup)

Secara umum, KemenPANRB dalam pelaksanaan sub-aksi ini men-galami kemajuan yang cukup signifikan. Namun sampai B24, masih ada beberapa regulasi yang seharusnya sudah diterbitkan KemenPAN-RB mengalami penundaan, di antaranya adalah:

Percepatan Sistem Merit

74,41% (Cukup)

(Baik)

Capaian dan Kendala Sub-Aksi dan

Nilai Kepatuhan

55.

PermenPANRB tentang sertifikasi dan uji kompetensi ASN yang masih dalam bentuk draf. Kendalanya adalah karena masih perlu mensinkronkan Rancangan PermenPANRB tersebut dengan keten-tuan Standarisasi Uji Kompetensi, Standarisasi Pelatihan, Pemban-gunan HCDP Nasional, dengan mendasarkan pada referensi regu-lasi yang sudah terbit terlebih dahulu.

PermenPANRB tentang Pola Karir juga mengalami keterlambatan.

-Sementara terkait dengan target penilaian mandiri terhadap pelaksa-naan sistem merit di KemenPANRB seluruhnya terpenuhi 100%, yaitu: Percepatan

Sistem Merit

74,41% (Cukup)

Capaian dan Kendala Sub-Aksi dan

Nilai Kepatuhan

Hingga B21, telah selesai dilakukan pembahasan tugas, fungsi, dan wewenang antara Jabfung P2UPD (Kemendagri), Auditor (BPKP), dan Audiwan (BKN). Kesepakatan diantara Lembaga Pembina dan KemenPANRB sudah tercapai. BKN menyepakati bahwa audiwan menjadi JF yang sifatnya tertutup untuk lingkup BKN saja. Selain itu BKN menyadari bahwa dalam konteks three line of defence system, audiwan berada pada line kedua. Dengan demikian perbedaan antara audiwan dengan auditor dan P2UPD tidak ada lagi atau sudah selesai. Perbedaan yang terjadi antara BPKP dan Kemendagri tentang fungsi tugas dan wewenang auditor dan PPUPD berhasil disepakati pada pertemuan tanggal 6 Oktober 2020.

Secara keseluruhan aksi APIP yang dilaksanakan KemenPANRB berjalan cukup baik. Hanya ada satu target yang tidak dapat dipenuhi KemenPANRB, yaitu penerbitan Surat Penetapan Persetujuan Menpan RB kepada Instansi Pembina atas Hasil Evaluasi Jabatan SDM APIP. Penguatan APIP

56,25% (Cukup)

Sub aksi ini di KemenPANRB telah selesai sejak periode B12. Pembangunan

Zona Integritas

86,05% (Baik)

Capaian KemenPANRB pada sub-aksi ini sangat baik. Terkait target Terbitnya Perpres tentang Kelembagaan Kementerian, berikut hasil yang dapat disampaikan:

Right Sizing

93,75% (Baik)

KemenPANRB juga telah mendorong terjadinya harmonisasi pada peraturan-peraturan berikut:

Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian KemenPANRB dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon

data mandiri.

Melaporkan progres implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen

ASN.

Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui

https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/

Mengidentifikasi perbedaan dan permasalahan antara data Simpeg Instansi dengan data BKN. Melaksanakan Penilaian Kinerja PNS di Instansi Pemerintah untuk tahun 2019 minimal 50% dari jumlah PNS dari masing-masing instansi. 1. 2. 3. 4. 5.

Dua Perpres telah terbit yaitu: 1) Perpres No. 57 Tahun 2020 tentang Kementerian Keuangan; 2) Perpres No. 65 Tahun 2020 tentang Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; dan 3) Perpres tentang Kemendes dan PDTT;

Sementara Perpres tentang Kemendes dan PDTT masih dalam proses penerbitan.

-Secara umum, pada periode ini, pelaksanaan target dari sub-aksi ini di KemenPANRB mengalami beberapa kemajuan walaupun masih belum sesuai harapan percepatan. Aplikasi e-arsip telah ditetapkan oleh KemenPANRB pada 26 oktober 2020 dan telah di gunakan di lebih dari 25 K/L/D. SP4N LAPOR telah ditetapkan oleh KemenPANRB pada 26 oktober 2020 dan telah di gunakan di lebih dari 200 K/L/D. Arsitektur SPBE telah disusun yang terdiri dari Arsitektur Referensi dan Arsitektur Domain dan telah dimasukkan ke dalam rancangan Peraturan Presiden. sayangnya sampai akhir 2020, Rancangan Perpres tersebut belum dapat ditetapkan menjadi Perpres. Percepatan SPBE

73,79% Cukup

Capaian dan Kendala Sub-Aksi dan

Nilai Kepatuhan

Right Sizing

93,75% (Baik)

Terakhir, pada B24, KemenPANRB telah menerbitkan Surat Persetu-juan Menteri PANRB tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Kementerian yang telah melaksanakan Penyederhanaan Struk-tur Organisasi dalam Kerangka Penyederhanaan Birokrasi, khususnya pada KemenESDM.

Peraturan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi No 2/2020 tentang Organisasai dan Tata Kerja Kementerian

Kemariti-man dan Investasi;

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 45 tahun 2019 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendi-dikan dan Kebudayaan.

-Pelaksanaan sub-aksi ini oleh Kemendikbud telah direvisi dan diang-gap selesai sejak periode B12.

Utilisasi NIK untuk Bansos

100% (Baik)

Pelaksanaan sub-aksi ini pada tahap I telah selesai sejak periode B12 dengan capaian nilai sempurna.

Implementasi e-Katalog

75% (Cukup)

DAN KEBUDAYAAN 70,87%

Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.

Strategi Nasional Pencegahan Korupsi telah melakukan monitoring dan pendampingan kepada Kemendik-bud yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan 8 sub-aksi pencegahan korupsi. Hasil monitoring menunjukkan realisasi capaian Kemendikbud sampai Triwulan VIII (B24) adalah 70,87% (Cukup). Namun demikian, capaian Kemendikbud secara agregat sudah mencapai 100% (Baik) karena ada pemenuhan target tertangguh dari Triwulan sebelumnya sebesar 29,13%.

Berikut adalah intisari capaian 8 sub aksi tersebut (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):

Secara umum, pelaksanaan aksi OSS oleh Kemendikbud berjalan

sangat baik.

Pengembangan desain probis sistem perizinan berdasarkan UU CK sudah dilakukan, di mana data NIB telah dapat ditarik dan dpertukar-kan secara elektronik dengan OSS melalui web service. Kemendikbud juga sudah melakukan klasifikasi perizinan berusaha berdasarkan tingkat risiko (Tinggi-Menengah-Sedang). Begitu juga dengan standard pengawasan berbasis RBA telah selesai dan telah disampaikan ke Kemenko Perekonomian.

Percepatan OSS

58,34% (Cukup)

Secara umum, pencapaian Kemendikbud pada sub-aksi ini berjalan cukup baik walaupun pada periode sebelumnya ada pelaksanaan target yang berjalan lambat tapi kemudian dapat dipenuhi pada peri-ode ini, yaitu pengisian e-formasi untuk jabatan fungsional PBJ. Sampai periode B24 ini, Kemendikbud juga telah melakukan uji kom-petensi untuk penyesuaian/inpassing dan sedang dalam usulan untuk pengangkatan JF PBJ dan telah dilakukan pengangkatan JF PBJJ di

Kemendikbud.

Sementara itu, untuk progres pencapaian UKPBJ dengan tingkat kematangan level 3, Kemendikbud sudah memenuhi 8 dari 9 variabel kematangan yang ditetapkan.

Pembentukan UKPBJ

80% (Cukup)

Pelaksanaan sub-aksi Konsolidasi Pengadaan tahap I telah selesai sejak periode B15 lalu dengan capaian nilai sempurna, walaupun pada periode lalu ada beberapa target yang tidak dilaporkan namun saat ini sudah dilaporkan terpenuhi 100%.

Konsolidasi Pengadaan

66,98% (Cukup)

(Cukup)

Capaian dan Kendala Sub-Aksi dan

Nilai Kepatuhan

Melaporkan progres implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen

ASN.

Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui

https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/

Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian Kemendikbud dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon

data mandiri.

Mengidentifikasi perbedaan dan permasalahan antara data Simpeg di Kemendikbud dengan data BKN.

Melaksanakan Penilaian Kinerja PNS di Kemendikbud untuk tahun 2019 minimal 50% dari jumlah PNS dari masing-masing instansi.

-Mulai periode B15 pembangunan zona integritas dilakukan pada unit layanan di 14 Perguruan Tinggi Negeri. Kemendikbud telah melakukan pemetaan terhadap unit-unit teknis dari PTN yang diintervensi berdasarkan data pengajuan LKE ke PPMZI pada tahun 2018-2019. MoU Komitmen pembangunan ZI antara Kemendikbud dan 14 Pergu-ruan Tinggi Negeri (PTN) yang seharusnya ditandatangani pada peri-ode lalu, akhirnya bisa terlaksana pada periperi-ode B18. Saat ini, Setiap PTN sudah melakukan penilain oleh TPI dan mengikuti jadwal Penilaian Mandiri Pelaksanan Zona Integritas (PMPZI) di KemenpanRB. Diperkirakan pada bulan Juli-Agustus ini seluruh PTN sudah bisa mengajukan unit yang diusulkan untuk mendapatkan predikat WBK.

Pembangunan ZI

71,44% (Cukup)

Capaian dan Kendala Sub-Aksi dan

Nilai Kepatuhan

Optimalisasi dan Perluasan KSWP

53,58% (Cukup)

Sejak periode B15, Kemendikbud telah menerbitkan Permendikbud Nomor 16 Tahun 2020 tentang Konfirmasi Status Wajib Pajak dalam Pemberian Layanan Publik Tertentu oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan. Berikut adalah layanan yang di-KSWP adalah: a. izin pendirian satuan pendidikan kerja sama;

b. izin pendirian perguruan tinggi swasta; c. izin usaha pengedaran film;

d. izin usaha ekspor film; e. izin usaha impor film;

f. izin usaha pertunjukan film; dan g. izin usaha penjualan/penyewaan film.

Secara umum, capaian Kemendikbud untuk aksi KSWP dinilai cukup baik. Seluruh target sampai B24 ini terpenuhi sempurna, di antaranya (1) penyampaian data ke DJP atas permohonan izin yang masuk ke Kemenhub periode semester I dan II Tahun 2020; serta (2) evaluasi implementasi KSWP untuk semester I dan II 2020.

Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit

100% (Baik)

Sejak periode B18 lalu, Stranas PK ikut melakukan monitoring terhadap pelaksanaan sistem merit di Kemendikbud. Dari 5 target yang harus dilaksanakan, seluruhnya berhasil dipenuhi Kemendikbud, yaitu:

Secara keseluruhan, pelaksanaan aksi oleh Kemendikbud berjalan sangat baik.

Melaporkan progres implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen

ASN.

Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui

https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner.

Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian Kemendag dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri. Melaksanakan Penilaian Kinerja PNS di Instansi Pemerintah untuk tahun 2019 minimal 50% dari jumlah PNS dari masing-masing instansi.

Melakukan identifikasi perbedaan dan permasalahan antara data Simpeg Instansi dengan data BKN.

-Secara umum, pencapaian Kemendag untuk sub-aksi ini berjalan baik. Satu target pada periode B24 juga dipenuhi 100%, di antaranya adalah terkait tersedianya umpan balik terhadap data yang tayang pada dashboard periode Oktober-Desember 2020.

Adapun umpan balik validitas data dashboard realisasi impor terjadi pada komoditi bawang putih, beras, gula, jagung, DOC, jagung, dan sapi indukan.

Integrasi Data Impor Pangan

94,46% (Baik)

Sejak periode B18 lalu, Stranas PK ikut melakukan monitoring terhadap pelaksanaan sistem merit di Kemendag. Dari 5 target yang harus dilak-sanakan, seluruhnya berhasil dipenuhi Kemendag yaitu:

Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit

87,50% (Baik)

Dari kelima target seluruhnya dapat dipenuhi oleh Kemendag dengan baik.

PERDAGANGAN 81,60%

Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.

Kemendag menjadi penganggung jawab 4 sub-aksi pencegahan korupsi yang berada di bawah pendamp-ingan dan monitoring Stranas PK. Dari hasil monitoring, realisasi capaian Kemendag sampai Triwulan VIII (B24) adalah 81,60% (Baik). Namun demikian, capaian Kemendag secara agregat sudah mencapai

99,48% (Baik) karena ada pemenuhan target tertangguh dari Triwulan sebelumnya sebesar 17,88%.

Berikut adalah intisari capaian 4 sub aksi tersebut (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):

Secara umum, sub-aksi Percepatan OSS sangat baik dilaksanakan oleh Kemendag. Integrasi perizinan dengan OSS juga sudah terjadi. Pada Periode B24 ini terdapat 26.201 NIB yang diterima dan diterbit-kan melalui OSS yang terdiri dari 6,169 perizinan dalam negeri dan 20.032 perizinan luar negeri.

Percepatan OSS

80,38% (Baik)

Pelaksanaan evaluasi implementasi KSWP untuk semester I tahun 2020 telah dilakukan dan dilaporkan kepada DJP.

Optimalisasi dan Perluasan KSWP

81,25% (Baik)

(Baik)

Capaian dan Kendala Sub-Aksi dan

Nilai Kepatuhan

Sampai periode B24 ini, pelaksanaan target Bappenas sudah tercapai seluruhnya, yakni Tersedianya Referensi Arsitektur dan Domain Arsi-tektur Data dan Informasi SPBE Nasional.

Referensi Arsitektur merupakan bagian dari Arsitketur SPBE Nasional yang mendeskripsikan komponen dasar arsitektur baku yang digu-nakan sebagai acuan untuk penyusunan setiap domain arsitektur. Sementara Domain Arsitktur merupakan bagian dari Arsitektur SPBE Nasional yang mendeskripsikan substansinya

Target terakhir yang dipenuhi Bappenas di periode B24 adalah terbitn-ya Permen PPN Pedoman Manajemen Data SPBE.

Percepatan SPBE

99,9% (Baik)

PEMBANGUNAN NASIONAL 56,25%

Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.

Bappenas menjadi penanggung jawab 3 sub-aksi pencegahan korupsi yang berada di bawah pendampin-gan dan monitoring Stranas PK. Dari hasil monitoring, realisasi pelaksanaan aksi oleh Bappenas sampai Triwulan VIII (B24) mencapai 56,25% (Cukup) Namun demikian, capaian Bappenas secara agregat sudah mencapai 92,16% (Baik) karena ada pemenuhan target tertangguh sebesar 35,91%.

Berikut adalah intisari capaian 3 sub aksi tersebut (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):

Meskipun target roadmap dan draf pedoman pelaksanaan trilateral

meeting sudah tercapai, namun masih banyak target Bappenas dalam

sub-aksi ini belum terlaksana dengan baik. Masih ada 6 target yang seharusnya dilaksanakan pada periode-periode sebelumnya (B06-B18) namun sampai saat ini (B24) masih belum dapat dipenuhi. Beberapa target tidak terlaksana karena sangat bergantung pada target di K/L lain. Misalnya, Compliance Aplikasi Umum Perencanaan dan Penganggaran tidak dapat dilaksanakan karena harus menunggu selesainya asesmen sistem terkini di pusat dan di daerah oleh BPPT

dan Kemenkominfo.

Sementara terkait target Kesepakatan Proses Bisnis Integrasi, juga akan sulit tercapai karena sangat bergantung kepada kerja-sama tiga pihak yaitu Bappenas, Kemendagri, dan Kemenkeu. Sampai saat ini, baru terdapat proses bisnis tingkat pusat dan proses bisnis tingkat daerah, sedangkan proses bisnis yg mengintegrasikan antara pusat-daerah masih menjadi tantangan dalam penyelesaiannya. Integrasi Perencanaan

dan Penganggaran Berbasis elektronik

47,32% (Cukup)

Sejak periode B18 lalu, Stranas PK ikut melakukan monitoring terha-dap pelaksanaan sistem merit di Bappenas. Dari 5 target yang harus dilaksanakan, seluruhnya berhasil dipenuhi Bappenas, yaitu:

Percepatan Pelakanaan Sistem Merit

87,50% (Baik)

(Cukup)

Capaian dan Kendala Sub-Aksi dan

Nilai Kepatuhan

58.

Melaporkan progres implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen

ASN.

Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/

-Capaian dan Kendala Sub-Aksi dan Nilai Kepatuhan Percepatan Pelakanaan Sistem Merit 87,50% (Baik)

Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian Bappenas dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri. Mengidentifikasi perbedaan dan permasalahan antara data Simpeg Instansi dengan data BKN. Melaksanakan Penilaian Kinerja PNS di Instansi Pemerintah untuk tahun 2019 minimal 50% dari jumlah PNS dari masing-masing instansi.

-Secara keseluruhan, pelaksanaan aksi sistem merit oleh Bappenas berjalan sangat baik.

Secara umum, capaian Kemenhub atas pelaksanaan sub-aksi ini dinilai sangat baik, mulai dari pembentukan UKPBJ, Analisa Anjab/ABK, sampai pengisian e-formasi jabatan fungsional.

Pada periode ini, Kemenhub juga telah selesai melakukan uji kompe-tensi untuk penyesuaian/inpassing Jabatan Fungsional Pengelola Pen-gadaan Barang dan Jasa dan sudah dilakukan pengangkatan beberapa pejabat fungsional yang lulus uji kompetensi

Sementara itu, untuk progres pencapaian UKPBJ dengan tingkat kematangan level 3, dari sejak periode B15 sampai B24 belum ada peningkatan. Kemenhub baru dapat memenuhi 7 dari 9 variabel kematangan yang ditetapkan.

Pembentukan UKPBJ

100% (Baik)

PERHUBUNGAN 91,85%

Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.

Strategi Nasional Pencegahan Korupsi telah melakukan monitoring dan pendampingan kepada Kemenhub yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan 7 sub-aksi pencegahan korupsi. Hasil monitoring menunjuk-kan realisasi capaian Kemenhub sampai Triwulan VIII (B24) adalah 91,85% (Baik). Namun demikian, capa-ian Kemenhub secara agregat sudah mencapai 100% (Baik) karena ada pemenuhan target tertangguh sebesar 8,15%.

Berikut adalah intisari capaian 7 sub aksi tersebut (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):

Secara umum, pelaksanaan aksi OSS oleh Kemenhub berjalan sangat

baik.

Pengembangan desain probis berdasarkan UU CK sudah dilakukan, dengan progres berikut:

Percepatan OSS

80,57% (Baik)

Kemenhub juga sudah melakukan klasifikasi perizinan berusaha berdasarkan tingkat resiko (Tinggi-Menengah-Sedang) di bidang Darat, Laut, Udara, dan Perkeretaapian. Begitu juga dengan standard pengawasan berbasis RBA pada bidang Darat, Laut, Udara, dan Perkeretaapian telah selesai dan telah disampaikan ke Kemenko Perekonomian.

(Baik)

Capaian dan Kendala Sub-Aksi dan

Nilai Kepatuhan

59.

Pustikomhub telah membangun sebuah gateway platform dengan alamat situs http://gw-oss.dephub.go.id. Gateway platform terse-but didesain untuk memfasilitasi proses transaksi data yang aman antara sistem aplikasi perizinan di lingkungan Kemenhub dengan

Sistem OSS.

Selain dukungan untuk perizinan yang telah dikelola melalui sistem aplikasi, gateway platform dimaksud juga dapat mengintegrasikan perizinan yang masih diproses secara manual dengan OSS dengan menggunakan fasilitas web form.

Saat ini gateway platform tersebut telah dioperasikan untuk men-gelola beberapa perizinan yang permohonannya diajukan dari sistem OSS antara lain seperti Izin Pelabuhan Umum, Izin Terminal Khusus, dan Izin Operasi Kegiatan Jasa Terkait Bandar Udara.

-Pelaksanaan sub-aksi Konsolidasi Pengadaana tahap I telah selesai sejak periode B15 lalu dengan capaian nilai sempurna. Di antara paket-paket yang dilakukan konsolidasi adalah:

- Sewa jaringan komunikasi dan data Kemenhub - Seragam dinas dan perlengkapan Taruna angkatan V - Permakanan Taruna

- Permakanan peserta Diklat Pemberdayaan Masyarakat - Jasa laundry Taruna

Konsolidasi Pengadaan

79,78% (Baik)

Sejak Triwulan V (B15), pelaporan aksi pembentukan UPG telah dilaku-kan dan dimonitor melalui aplikasi Gratifikasi Online KPK (GOL), sehingga dianggap sudah tercapai seluruhnya sampai B15.

Pembangunan ZI

95% (Baik)

Capaian dan Kendala Sub-Aksi dan

Nilai Kepatuhan

Implementasi e-Katalog

100% (Baik) Pelaksanaan sub-aksi ini pada tahap I telah selesai sejak periode B12 dengan capaian nilai sempurna.

Produk yang tayang pada e-katalog adalah bantalan beton proses.

Optimalisasi dan Perluasan KSWP

96,45% (Baik)

Secara umum, capaian Kemenhub untuk sub-aksi KSWP dinilai cukup baik. Seluruh target sampai B24 ini terpenuhi sempurna, di antaranya (1) penyampaian data ke DJP atas permohonan izin yang masuk ke Kemenhub periode semester I dan II Tahun 2020; serta (2) evaluasi implementasi KSWP untuk semester I dan II 2020. Sampai saat ini, perizinan yang telah terintegrasi dengan KSWP di perhubungan selain ijin yang melalui OSS, juga perizinan di PTSA Kementerian Perhubungan. Untuk perizinan di PTSA sedang proses koneksi dengan aplikasi KSWP yakni Portal EX 1 dan Web Service (Surat Permohonan akses KSWP bulan Maret). Perizinan di PTS yang telah siap diintegrasikan adalah ijin angkutan barang dan perizinan angkutan pariwisata.

Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit

100% (Baik)

Sejak periode B18 lalu, Stranas PK ikut melakukan monitoring terhadap pelaksanaan sistem merit di Kemenhub. Dari 5 target yang harus dilak-sanakan, seluruhnya berhasil dipenuhi Kemenhub, yaitu:

Secara keseluruhan, pelaksanaan aksi oleh Kemenhub berjalan sangat baik.

Melaporkan progres implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen

ASN.

Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui

https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner/

Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian Kemenhub dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri, baru tercapai sebagian.

Mengidentifikasi perbedaan dan permasalahan antara data Simpeg di Kemenhub dengan data BKN.

Melaksanakan Penilaian Kinerja PNS di Kemenhub untuk tahun