• Tidak ada hasil yang ditemukan

HIDUP DAN KEHUTANAN 83,60%

Strategi Nasional Pencegahan Korupsi diberi mandat oleh Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2018 (Per-pres 54/2018) untuk melakukan monitoring dan pendampingan aksi pencegahan korupsi terhadap 87 Kementerian/Lembaga dan 542 Pemerintah Daerah.

KLHK menjadi penanggung jawab 6 sub-aksi pencegahan korupsi yang berada dalam pendampingan dan monitoring Stranas PK. Dari hasil monitoring tergambarkan bahwa capaian KLHK sampai Triwulan VIII atau B24 (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan) adalah 83,60% (Baik). Namun demikian, capaian KLHK secara agregat sudah mencapai 93,90%(Baik) karena ada pemenuhan target tertangguh dari Triwulan sebelumnya sebesar 10,3%.

Berikut adalah intisari capaian KLHK pada 6 sub aksi tersebut (dengan mempertimbangkan kepatuhan waktu pelaporan):

Pengurusan perijinan terintegrasi lingkup KLHK melalui OSS dibangun

Tahun 2021.

Untuk OSS dan Amdal.net sudah terintegrasi dengan baik dan sedang dilaksanakan pengembangan pengurusan melalui OSS untuk perijinan

Amdal.

Penyesuaian proses bisnis izin lingkungan (ILH) yang merujuk pada konsep izin usaha pada Undang-Undang Cipta Karya telah berjalan

dengan baik.

Namun analisa RBA di Satker KLHK masih berjalan lamban. Pemaha-man metode RBA dan sePemaha-mangat reformasi perizinan (pengurangan izin) masih belum sepenuhnya dipahami. Hal ini ditunjukan dengan hasil analisa awal yang menetapkan sejumlah besar KBLI (>70%) masih didalam resiko tinggi (wajib izin).

Untuk kegiatan integrasi OSS-Amdalnet, tim Amdal KLHK sangat kooperatif dan progesnya baik. Dalam rangka percepatan Perda RDTR/RTRW untuk mendorong pelaksanaan OSS, KLHK juga telah menerbitkan surat dukungan kepada Pemda untuk Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS). Secara keseluruhan sudah dipersiapkan untuk pengembangan pada sistemnya sebagai wujud pelaksanaan proses bisnisnya.

Percepatan OSS

85,72% (Baik)

(Baik)

Capaian dan Kendala Sub-Aksi dan

Nilai Kepatuhan

KLHK melalui Ditjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan telah menyampaikan usulan perubahan target Renaksi Stranas PK untuk tema PKH kepada KPK melalui surat Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Nomor: S. 519/PKTL/KUH/P-la.2/7/2020 tanggal 9 Juli 2020 yang ditujukan kepada Deputi Bidang Pencegahan Korupsi dan sudah disetujui oleh Pimpinan KPK melalui Surat Nomor: B/4765/KSP.00/01-16/09/2020 tanggal 28 September 2020, sehingga target B21 berubah menjadi:

- Finalisasi 3 Draft Revisi Regulasi Pengukuhan Kawasan Hutan. - Penetapan Kawasan Hutan seluas 350.000 Ha.

Draft Revisi Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.44/Menhut-II/2012 tentang Pengukuhan Kawasan Hutan sebagaimana diubah dengan P.62/Menhut-II/2013 telah disampaikan kepada Biro Hukum Setjen KLHK melalui Surat Ditjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Nomor : S.684/PKTL/Set.2/Kum.1/9/2020 tanggal 9 September 2020. Daftar Penetapan Kawasan Hutan B21 seluas 443.286,06 Ha (Prov. Kalimantan Utara, Prov. Papua dan Prov. Sulawesi Tengah. KPK telah merekomendasikan Percepatan Penetapan Kawasan Hutan (PKH) kepada Menteri LHK melalui surat Pimpinan KPK Nomor: B/4765/KSP.00/01-16/09/2020 tanggal 28 September 2020. Sistem perizinan pada KLHK sudah terintegrasi antara izin lingkungan (amdal) dengan OSS, Kominfo (Integrasi dengan DPMPTSP di saerah) dan ATR/BPN (Integrasi izin lolos).

Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) pada hutan alam, IUPHHK pada hutan tanaman industri dan IUPHHK pada restorasi ekosistem telah terintegrasi dengan OSS melalui aplikasi : http://iuphh-k.menlhk.go.id dan ditautkan juga pada system informasi 3 tema

http://si3tema.menlhk.go.id.

Dalam rangka terlaksananya pengurusan permohonan perizinan di KLHK, telah diterbitkan Peraturan Menteri P.5 Tahun 2020 tentang NSPK Pelayanan Perizinan Terintegrasi secara Elektronik dan Peratur-an Menteri P.6 Tahun 2020 tentPeratur-ang PelimpahPeratur-an kewenPeratur-angPeratur-an penerbi-tan izin kepada BKPM.

Penetapan Kawasan Hutan B.24 baru tercapai pada 6 kawasan hutan/kelompok hutan, antara lain :

Penetapan Kawasan Hutan

79,32% (Baik)

Capaian dan Kendala Sub-Aksi dan

Nilai Kepatuhan

Penetapan Kawasan Hutan di Pulau Kalimantan seluas 27.485,69 Ha, Konsep Penetapan di Provinsi Kalimantan Utara, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua dan Sulawesi Tengah seluas 344.866,47 Ha

sedang dalam proses.

Panjang target Stranas PK sepanjang 10.000 Km namun baru tersedia 2,462 Km dan masih dalam proses penyusunan Berita Acara Tata

Batas oleh BPKH.

Secara keseluruhan target KLHK ini belum dapat tercapai sehingga aksi PKH 100% dilanjutkan sebagai salah satu output Stranas PK Tahun 2021-2022.

CA Gunung Kentawan Provinsi Kalimantan Selatan dengan Nomor SK.5844/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/11/2020. Jelai (S.Lata) Provinsi Kalimantan Barat dengan Nomor SK.5843/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/11/2020. Sebagian Kawasan HPT dan HP S.Kintap Provinsi Kalimantan Sela-tan dengan Nomor SK.5840/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/11/2020. S Temeru-D Tunggal Provinsi Kalimantan Barat dengan Nomor SK.5839/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/11/2020. Sungai Tuang Provinsi Kalimantan Timur dengan Nomor SK.5299/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/11/2020. Pulau Tumbangun Provinsi Kalimantan Utara dengan Nomor SK.2759/MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/11/2020.

-Sejak Triwulan V (B15), pelaporan aksi pembentukan UPG telah dilakukan dan dimonitor melalui aplikasi Gratifikasi Online KPK (GOL Secara keseluruhan proses ini dapat berjalan dengan baik sesuai dengan target stranas.

Pembangunan ZI/UPG

96,25% (Baik)

Capaian dan Kendala Sub-Aksi dan

Nilai Kepatuhan

KLHK telah menyampaikan ke DJP atas permohonan izin yang telah dilakukan KSWP secara periodik (periode semseter I 2020). Terdapat penambahan izin/layanan yang disampaikan dari semula 26 menjadi 90 layanan IUPJWA dan 2 layanan IUPSWA, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.57/MENLHK/SETJEN/KEU.1/10/2019 Tentang Pelaksanaan Konfirmasi Status Wajib Pajak Di Bidang Lingkungan

Hidup Dan Kehutanan.

Evaluasi terhadap manfaat dan dampak pelaksanaan KSWP juga sudah disampaikan dengan catatan berikut:

Optimaslisasi dan Perluasan KSWP

90,94% (Baik)

Para pemegang izin menjadi lebih tertib administrasi

Pemberlakuan KSWP ini juga dapat dengan mudah mengidentifi-kasi kepatuhan/ketaatan perpajakan dari pengusaha

Database perizinan menjadi lebih terintegrasi sehingga memudah-kan pembaharuan data.

-Sejak periode B18 lalu, Stranas PK ikut melakukan monitoring terhadap pelaksanaan sistem merit di KLHK. Dari 5 target yang harus dilak-sanakan, seluruhnya berhasil dipenuhi KLHK, yaitu:

Percepatan Pelaksanaan Sistem Merit

100% (Cukup)

Dari kelima target seluruhnya dapat dipenuhi oleh KLHK dengan baik. Melaporkan progres implementasi sistem merit melalui SiPinter berdasarkan 8 aspek penilaian sistem merit dalam manajemen

ASN.

Melakukan pemetaan Kesiapan Integrasi SIMPEG melalui

https://sscndashboard.bkn.go.id/kuesioner.

Melakukan rekonsiliasi data kepegawaian KLHK dengan data Kepegawaian Nasional di BKN dengan menggunakan rekon data mandiri. Melaksanakan Penilaian Kinerja PNS di Instansi Pemerintah untuk tahun 2019 minimal 50% dari jumlah PNS dari masing-masing instansi.

Melakukan identifikasi perbedaan dan permasalahan antara data Simpeg Instansi dengan data BKN.