• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab IV Analisis Data

PENDIDIKAN ISLAM DILUAR SEKOLAH

A. Pendidikan Islam di Luar Sekolab

1. Dasar dan Tujuan Pendidikan Islam di Luar Sekolab

a. Pengertian Pendidikan Islam di Luar Sekolah

Beraneka ragam pendapat mengenai Pendidikan Islam. Para ahli berbeda pendapat mengenai hal ini, antara lain :

1) . Zuhairini berpendapat bahwa “Pendidikan Agama berarti usaha-usaha secara sistematis dan pragmatis dal am membantu anak didik agar mereka hidup sesuai dengan ajaran Islam” 1.

2) . H.M. Arifin bahwa “Pendidikan Islam ialah pendidikan yang dapat memberikan kemampuan seseorang untuk memimpin kehidupan sesuai dengancara - cara Islam serta nilai-nilai Islam telah menjiwai dan mewamai corak kehidupannya”2.

3) . Zakiyah Daradjat berpendapat bahwa Pendidikan Islam adalah usaha yang dilakukan secara teoritis maupun praktis, menuju perbaikan sikap mental yang akan terwujud dal am amal perbuatan dengan didasari ajaran-ajaran islam3.

1 Zuhairini, dkk. Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam, Usaha Nasional, Surabaya, 1983, hlm.27.

2 H.M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, him. 10. 3 Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta,1989, him. 10.

Beberapa pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa: Pendidikan Islam adalah suatu usaha yang sistematis dan pragmatis melaJui berbagai metode dan pendekatan dalam mengarahkan anak didik agar ajaian-ajaran Islam dapat benar-benar dihayati dan diamalkan dalam kehidupan nyata menuju terciptanya perbaikan sikap mental yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.

Pengertian Pendidikan di Luar Sekolah {Out School o f Education) menurut beberapa ahli pendidikan menjelaskan diantaranya:

1) . Soelaiman Yoesoef

“Pendidikan Luar Sekolah adalah setiap kegiatan yang terorganisir dan diselenggarakan diluar system formal, yang dilakukan dengan memberikan layanan kepada sasaran didik tertentu dalam rangka mencapai tujuan belajar”4.

2) . Bambang Sarwoko

“Pendidikan non formal adalah bentuk kegiatan pendidikan yang terorganisir atau setengah terorganisir yang berlangsung di luar sistem persekolahan, yang ditujukan untuk melayani sejumlah besar kebutuhan belajar dan berbagai kelompok penduduk tertentu”5.

4 Soelaiman Yoesoef, Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah, Bumi Aksara, Jakarta, 1990, him. 50.

5 Bambang Sarwoko, Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah, IKIP Press, Semarang, 1987, him. 8.

16

Beberapa pengertian di atas berbeda redaksi akan tetapi pada dasamya, mempunyai maksud yang sama, yakni suatu pendidikan yang dilaksanakan di luar system pendidikan formal, yang dilakukan secara teratur dan terorganisasi. Sebagai sasaran yaitu kelompok masyarakat tertentu. Pendidikan luar sekolah sifatnya tidak ketat tetapi seperti pendidikan formal pada umumnya.

Penulis menyimpulkan bahwa pendidikan Islam non formal adalah suatu usaha sistematis dan pragmatis dal am membimbing dan mengarahkan anak didik yang beragama Islam, dengan cara sedemikian rupa, sehingga ajaran serta nilai-nilai Islam dapat dihayati dan diamalkan di dalam kehidupan, yang pelaksanaannya secara teratur meskipun tidak ketat seperti halnya pendidikan formal,

b. Dasar Pendidikan Islam Non Formal

Perlu dipahami bahwa dasar pendidikan Islam non formal adalah setiap usaha yang dilakukan setiap manusia hams mempunyai dasar pijakan yang kuat, agar segala usaha yang dilakukan dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien. Oleh karena itu dasar Pendidikan non formal ialah falsafah hidup islami yang menjadi pedoman bagi penyelenggaraannya.

Pelaksanaan pendidikan Agama di Indonesia mempunyai dasar- dasar yang cukup kuat. Menumt Zuhairini, terdapat tiga dasar pelaksanaan pendidikan Islam di Indonesia, yang ditinjau dari beberapa aspek antara lain :

1). Aspek Yuridish/Hukum

Pelaksanaan Pendidikan Islam didasarkan pada peraturan perundang-undangan.

a. Dasar Ideal

Pancasila, yaitu sila pertama yang berbunyi "Ketuhanan Yang Maha Esa” Hal ini mengandung maksud bahwa setiap warga Indonesia wajib menganut salah satu agama yang disahkan oleh Negara.

b. Dasar Struktural / Konstitusional

Yakni UUD 1945, pada batang tubuh, pasal 29 ayat 1 yang berbunyi: “Negara berdasarkan Ketuhanan Yang maha Esa” c. Dasar Operasional

Yakni dasar yangsecara langsung mengatur pelaksanaan Pendidikan Islam di Indonesia, seperti pada ketetapan MPR No.II/MPR/1988 yang antara lain berbunyi:

“Diusahakan supaya terus bertambahnya sarana-sarana bagi pengembangan kehidupan dan keprcayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, memasukkan pendidikan agama ke dalam kurikulum di semua sekolah”6.

i

6 Bahan Penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila, UUD 1945, GBHN, BP7 Pusat, Jakarta, 1990, him. 135.

18

Bertitik tolak dan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kehidupan keagamaan di Indonesia senantiasa perlu dikembangkan, yakni melalui pendidikan Islam, baik di lembaga- lembaga fonnal maupun non formal sebagai lembaga tambahaa Mengenai pendidikan non formal sebagai pendidikan di luar sekolah, diatur dalam ketetapan MPR No. II/MPR/1993, berbunyi:

“Pendidikan luar sekolah, termasuk pendidikan yang bersifat kemasyarakatan seperti kepramukaan, berbagai kursus dan pelatihan ketrampilan, perlu ditingkatkan kualitasnya dan diperluas dalam rangka mengembangkan sikap mental, minat, bakat, ketrampilan dan kemampuan anggota masyarakat serta menyiapkan dan memben bekal kepada warga belajar agar mampu bekeija dan berwirausaha serta meningkatkan martabat dan kualitas kehidupannya”7

Selain itu juga diperkuat dengan UUD 1945, pasal 31 ayat 1 yang berbunyi:

“Tiap-tiap warga Negara yang berhak mendapatkan pengajaran”. Atas dasar tersebut, maka jelaslah bahwa pendidikan agama (Islam) di Indonesia, memilikistatus yang sangat kuat. Hal ini perlu diketahui oleh pendidik agama non formal. Agar tidak ada keraguan di dalam melaksanakan tugasnya, karena sudah dilindungi hukum dan undang-undang yang berlaku.

7 GBHN dan Susiman Kabinat Pembangunan VI, Apollo, Surabaya, 1993, him. 91.

2). AspekReligius

Allah memerintahkan kepada umat-Nya untuk belajar agama, karena dengan belajar agama merupakan ibadah kepada-Nya. Perintah tersebut tercermin dalam surat An-Nahl ayat 125 yang berbunyi:

Artinya : Ajaklah kepada Agama Tuhanmu dengan cara yang bijaksana dan dengan nasehat yang baik. (QS. An-Nahl,

125)8

Selain ayat tersebut, juga disebutkan dalam hadis yang berbunyi:

Artinya : Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama. (QS. At-Taubah, 122).9

Dari dalil-dalil yang dikemukakan diatas, jelas bahwa manusia diharuskan untuk menuntut ilmu urn urn ataupun ilmu agama. Dari semua ilmu tersebut yang terpenting adalah ilmu-ilmu tersebut dapat bermanfaat bagi kepentingan individu maupun untuk masyarakat umum.

o

Al-Q ur’an dan Terjemahannya, Depag RI, CV. Grafika Semarang, 1994, him. 421.

9Zuhairini, dkk, Op. Cit. him. 23-24. 3). Aspek Psikologi 0

20

Setiap manusia di dunia ini dalam hidupnya membutuhkan pegangan hidup yang disebut agama. Hanya melalui agama, dalam din merasakan ketentraman dan ketenangan hati, dengan senantiasa selalu mengabdi, mendekat pada sang Khalik (Pencipta). Pemyataan ini sesuai dengan finnan Allah berikut yang berbunyi:

Artinya : “Ketahuilah, bahwa hanya dengan ingat kepada Allah, hati akan menjadi tentram”. (QS : Ar-Ra’d : 2 8 )'1

Jelaslah kiranya bahwa dengan mendekatkan diri kepada Allah, hati akan menjadi tentram dan merasakan ketenangan. Dalam hal ini, metode dan cara yang di pakai masing-masing agama adalah sangat beragam. Maka dari itu, bagi umat Islam diperlukan adanya pendidikan Islam naik melalui lembaga formal maupun non formal agar dapat mengarahkan manusia pada jalan yang benar. Dengan pendidikan Islam diharapkan anak-anak didik dapat melaksanakan kewajiban agama sesuai dengan ajaran dan nilai-nilai Islami. 0 11

I0Zuhairini, dkk, op. cit, him. 21. 11 Depag RI, op. cit. him. 373.

c. TujuanPendidikan Islam LuarSekolah

Tujuan Pendidikan Islam Luar Sekolah adalah sesuatu yang diharapkan dapat tercapai setelah selesainya usaha atau kegiatan tersebuL Oleh karenanya itu merupakan suatu usaha dan kegiatan yang berproses melalui tahap-tahap atau tingkatan-tingkatan. Tujuan pendidikan bukanlah suatu benda yang berbentuk tetap, tetap ia merupakan suatu keseluruhan dari kepribadian seseorang berkenaan dengan aspek kehidupannya.12

Berkenaan dengan tujuan pendidikan agama merupakan tujuan yang hendak dicapai oleh setiap orang yang melaksanakan pendidikan agama, relevansinya dengan hal ini, Zakiyah Daradjat mengemukakan bahwa “Tujuan pendidikan Islam tidak lain adalah menciptakan Insan Kamil”. Ini mengandung maksud bahwa dengan pendidikan Islam diharapkan menghasilkan manusia yang berguna bagi dirinya dan lingkungan sekitamya. Dengan didasan iman dan ketaqwaan kepada Allah SWT, ia senantiasa senang dan gemar mengembangkan ajaran serta nilai- nilai Islam. Ini semua ditujukan untuk kepentingan dunia yang serba fana menuju kehidupan yang abadi.

Dokumen terkait