• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II JENIS NAMA MENURUT MAUJUD YANG DITUNJUK DALAM KOLOM

3.3 Dasar Penamaan Tempat

Dalam KUBI (1976:1042-1043), tempat adalah barang sesuatu yang dipakai untuk menaruh (menyimpan, meletakkan, dsb), ruang (bidang, rumah, daerah yang didiami), negeri (kota, desa), kedudukan ; keadaan ; letak. Jadi nama tempat adalah sebutan untuk daerah, dimana letaknya, dan bagian dari daerah tersebut.

3.3.1 Berdasar Sejarah, Kesesuaian dan Kekhasannya

Nama ini merupakan bagian dari daerah yang mempunyai nilai lebih dan ciri menonjol yang membuat keingintahuan masyarakat. Berikut ini adalah penjelasan dari dasar nama yang terdapat dalam SST KR, edisi Minggu Januari sampai dengan Februari 2008:

(143)PARA penjual oleh-oleh di peron stasiun KA Tugu, Yogya, piawai menawarkan dagangannya. Saat banyak penumpang turun dari KA atau saat menjelang naik KA, para pedagang ini tidak perlu teriak-teriak menawarkan dagangannya, cukup menyentakkan tali gelang karet yang melingkar di dos bungkus Bakpianya. Unik, efisien dan cerdas! (Kedaulatan Rakyat, 13 Januari 2008:M/J/h)

(144)KIRAB budaya Tionghoa Sabtu sore 9-2-2008 di Malioboro Yogya meriah. Atraksi macam-macam. Yang menarik, ada seorang bapak naik ke atas kepala reog sambil berjoget ria. Padahal, kita tahu, berat, lho! Kok kuat, ya?! (Kedaulatan Rakyat, 17 Februari 2008:M/J/g)

(145) DI sekitar Kampus UNS, Solo, ada istilah PJM, yaitu Pusat Jajan Mahasiswa. Yang jual namanya Pak Jumadi. Sudah tentu jualannya bikin kenyang dan harganya terjangkau kantong mahasiswa! (Kedaulatan Rakyat, 27 Januari 2008:M/J/f)

(146)PEDAGANG menawarkan jualannya biasanya dengan teriak: ”Sayang Anak, sayang anak!”. Nah, di Sekatenan, ada penjual celengan menawarkan dagangannya begini: ”Sayang uang, sayang uang!”. Saya beli sekaligus 3. (Kedaulatan Rakyat, 24 Februari 2008:M/J/h)

(147)DI Purwokerto sedikitnya ada 2 rumah makan yang nyleneh. Di terminal angkutan kota Kebondalem, rumah makan masakan Padang, namanya

“Rumah Makan Lima Ribuan”. Di Jl Gatot Subroto, depan Kantor PLN, namanya “Rumah Makan Es Kejepit”. (Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008:M/J/a)

(148)JIKA Anda lewat Jl. Panglima Sudirman di Bojonegoro, Jawa Timur, Anda akan melihat satu warung unik, namanya Warung Sukar Maju

dengan menu spesial Bakso Ora Patek Enak. Tapi ternyata warung ini laris manis. (Kedaulatan Rakyat, 20 Januari 2008:M/J/d)

(149)KETIKA saya makan di warung depan Pusat Rehabilitasi Yakkum di Jl Kaliurang, Yogya, di situ ada menu nasi yang namanya unik, yaitu...

Nasi Gila. (Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008:M/J/i)

(150)MINGGU 17-2-2008 Mas Moko, teman saya main sepak bola, menikah. Uniknya, acara hiburan pernikahan tersebut adalah sepak bola berlangsung di lapangan Gedipan, Pingit, Pringsurat, Temanggung. Pemainnya, ada tim Mas Moko lawan tim dari Ungaran. Hingga sore, mas nganten pun ada di lapangan. Meriah, seperti turnamen beneran! (Kedaulatan Rakyat, 24 Februari 2008:M/J/b)

Dasar penamaan dari kutipan (143), yaitu stasiun KA Tugu, Yogya. Menurut KUBI:964, stasiun adalah rumah perhentian kereta api. KA adalah kereta api, Tugu menurut KUBI:1094, adalah tiang besar dan tinggi dibuat dari batu bata, sebagai tanda peringatan atau kenang-kenangan. Tugu Yogya adalah Tugu Golong-gilig yang dibuat oleh Sri Sultan HB I sebagai ciri khas kota Yogya. Nama stasiun KA Tugu ini diberikan karena stasiun ini berdekatan tempat dengan tugu tersebut dan sesuai dengan daerah Yogya.

Dasar penamaan (144) Malioboro berasal dari nama seorang Jenderal Belanda yang bernama Marlborough pada waktu penjajahan. Dari sumber Wikipedia, nama ini kebetulan memiliki sense of beauty terhadap masyarakat Yogyakarta dan akhirnya dengan lidah Jawa, orang lalu menyebut nama ini (yang menjadi nama tempat jantung kota Yogyakarta) dari Marlborough menjadi

Malioboro.

“Nama jalan di Kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta yang terdiri dari Jalan Pangeran Mangkubumi dan Jalan Jend. A. Yani ini merupakan poros Garis Imaginer Kraton Yogyakarta.”

“Terdapat beberapa obyek bersejarah di jalan ini antara lain Tugu Kraton, Stasiun Tugu, Gedung Istana Negara, Pasar

Beringharjo, Benteng Vredeburg dan Monumen Serangan Oemoem 1 Maret. Jalan ini sangat terkenal dengan para pedagang kaki lima yang menjajakan kerajinan khas jogja dan warung - warung lesehan di malam hari yang menjual makanan gudeg khas Jogja serta terkenal sebagai tempat berkumpulnya para seniman yang sering mengekpresikan kemampuan mereka seperti bermain musik, melukis, hapening art, pantomim dan lain-lain disepanjang jalan ini.”(http://id.wikipedia.org/wiki/Malioboro--diakses 19 Juni 2009)

Data (145) UNS merupakan nama tempat berdasar sejarah.

“Nama UNS ini adalah singkatan dari Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta. Universitas ini terletak di Surakarta, Jateng. Jadi sesuai dengan namanya, UNS berdiri sejak 11 Maret 1976, yang awalnya merupakan gabungan 5 perguruan tinggi yang ada di Surakarta.” (http://id.wikipedia.org/wiki/UNS--diakses tanggal 19 Juni 2009).

PJM adalah kesesuaian tempat, karena terletak di lingkungan kampus UNS, maka dinamakan Pusat Jajan Mahasiswa.

Data (146) sekatenan (dalam 3.2.4 – 129 sudah dipaparkan berdasar kegiatan) adalah nama tempat berunsur sejarah ini menjadi ciri khas kota, apalagi upacara bersejarah ini dilaksanakan tiap tahun. Data (147) terminal angkutan kota Kebondalem merupakan tempat khusus/ khas keluar masuk angkutan kota (bis, colt). Rumah Makan Lima Ribuan adalah tempat makan yang harganya serba lima ribu atau kelipatannya. Rumah Makan Es Kejepit adalah nama tempat khusus minuman dingin, dengan menyajikan salah satu menunya. Keduanya menjadi tempat khas, yang satu menyediakan sajian serba lima ribu dan yang satu menyediakan minuman serba dingin.

Data (148) Warung Sukar Maju dengan menu Bakso Ora Patek Enak adalah nama tempat dengan sensasi nama makanan. Data (149) nasi gila adalah menu yang

disajikan oleh warung makan depan Pusat Rehabilitasi Yakkum, Yogya. Menu tersebut memiliki porsi lebih banyak daripada biasanya, sehingga sesuai dengan namanya. Data (150) dasar penamaan Lapangan adalah halaman luas seperti alun-alun yang ada di suatu kampung / desa. Gedipan adalah nama lapangan atau daerah/ kampung sesuai dengan. Nama ini adalah konvensi dari kampung tersebut. Jadi sewaktu-waktu dapat diubah / diganti dengan nama lainnya.

3.3.2 Berdasar Tiruan Bunyi (Onomatope)

Sebutan untuk letak bagian suatu daerah yang mempunyai tiruan-tiruan seperti bunyi-bunyian yang menyiratkan seperti aslinya. Berikut contoh yang terdapat dalam SST KR, Minggu Januari sampai Februari 2008 :

(151)DI depan Pabrik Gula Gondang Baru, Klaten, ada nama sungai unik, yakni Kali Gung-dung. Dinamakan demikian, karena kalau kita berdiri di atasnya, akan terdengar bunyi ”Dung-dung”. (Kedaulatan Rakyat, 24 Februari 2008:M/J/a)

Dasar nama dari kutipan (151), Kali sama dengan sungai dan Dung-dung

merupakan bunyi yang ditimbulkan karena goyangan air di dalam sebuah gua kecil di bawah tanah.

3.3.3 Berdasar Pengaruh Serapan

Berikut ini dipaparkan dasar penamaan tempat pengaruh serapan :

(152)BELUM lama ini saya sowan ke Pondok Pesantren Al Husin, Krakitan, Salam, Magelang. Oleh Pak Kyai saya diperlihatkan bibit penemuan baru yang akan dikembangkan di Pondok. Bibit tersebut masih berupa gabah. Karena penasaran, atas izin Pak Kyai, gabah saya buka...ternyata berasnya berwarna separo merah separo putih, mirip bendera kita. (Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2008:M/J/e)

(153)RUMAH Makan Pring Sewu, Kramat, Kabupaten Tegal, merayakan tahun baru dengan membuat terompet raksasa panjang 14 meter, diameter moncongnya 2 meter, lubang tiupnya berdiameter 15 Cm. Pada malam tahun baru 2008 terompet raksasa itu ditiup menggunakan kompresor, bunyinya preeeettt! Diarak pakai mobil pick-up! (Kedaulatan Rakyat, 6 Januari 2008:M/J/b)

(154)REKOR buka sampai pagi! Mungkin ini satu-satunya foto copy di Bantul yang buka pukul 7.00 hingga pukul 04.00 pagi berikutnya. Yaitu

foto copy Pelangi dan Teladan di Jl Jend Sudirman, Bantul Km 11.

(Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008:M/J/g)

(155)DI Magelang, Radio Polaris FM adalah radio favorit kawula muda. Uniknya, nama PT (Perseroan Terbatas) dari Radio Polaris adalah PT Larispol. Yah, Cuma dibalik: Polaris dan Larispol. (Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008:M/J/f)

(156)UKURAN S (Small), M (Medium) dan L (Large) biasanya untuk baju atau lainnya. Tapi di Jepang, S,M dan L itu juga untuk ukuran porsi nasi. Di shokudo (kantin sekolah) atau rumah makan tertentu, jika Anda pesan L Size akan diberi nasi porsi banyak, M cukupan dan S sedikit. Kalau di kita, ada “Nasi Kucing”, mungkin di Jepang akan diberi nama very-very small rice. Tapi ini belum pernah saya temui. (Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008:M/J/c)

Dasar penamaan dari data (152) adalah Pondok Pesantren Al Husin, Pondok

adalah rumah untuk sementara waktu. Pesantren adalah asrama dan tempat murid-murid belajar mengaji (KUBI:764 dan 746). Al adalah kata sandang yang menyatakan “tentu”, dan Husin dari dasar kata Arab Hasannun yang berarti baik. Jadi asrama untuk belajar mengaji yang sudah tentu akan menjadi baik. Krakitan, Salam, Magelang adalah nama tempat di daerah Jawa Tengah.

Dasar penamaan (153) adalah rumah makan adalah kedai tempat makan (menjual makanan), Pring Sewu – pring adalah bambu dalam dalam bahasa Jawa, sewu adalah seribu (juga dalam bahasa Jawa), bisa juga merupakan daerah asal

pemilik (owner) yang berasal dari kota Lampung daerah Pring Sewu. Kramat, Kabupaten, Tegal adalah nama tempat di daerah Jawa Tengah. Data (154) fotocopy

dari bahasa Eropa (Inggris), adalah naskah atau surat atau dokumen yang dipotret (KUBI: 283) / dilipatgandakan dengan cara di karbon. Data (155) Magelang berasal dari dasar nama Jenderal Belanda, yaitu Maghelhaenz, Radio berasal dari dasar nama dalam KUBI (788), yaitu siaran (pengiriman) suara atau bunyi melalui udara.

“FM” adalah Frequency Modulation atau Modulasi Frekuensi. Polaris dan

Larispol, Pol adalah luarbiasa extraordinary dan Laris adalah Laku (Payu:Jawa). Data (156) dari bahasa Jepang, Shokudo yang berarti kantin sekolah. “Kantin” adalah tempat untuk minum dan makan di area sekolah, asrama.

3.3.4 Berdasar Nama Orang/ Nama Jalan

Dalam Lyons (1995:4), dikatakan dari fisuf Yunani, apabila sesuatu dikatakan konvensional maka hal itu adalah hasil dari kebiasaan dan tradisi (yaitu persetujuan yang tak terucapkan, atau “perjanjian sosial”, antara anggota-anggota masyarakat—“perjanjian” yang dapat dibatalkan oleh manusia, karena itu adalah hasil perbuatan manusia sendiri). Jika hal itu dikatakan alamiah, maka hal itu merupakan asas-asas yang abadi dan tak berubah di luar menusia sendiri (tidak dapat diganggu gugat). Berikut contoh nama tempat berdasar nama orang :

(157)WAKTU saya pulang ke Kalimantan Selatan, persisnya kota Rantau, Kabupaten Tapin, saya lihat ada warung pasang papan nama begini:

Warung Nasi Mbah Marijan. Teryata nama Mbah Marijan dikenal hingga pelosok Kalimantan! (Kedaulatan Rakyat, 24 Februari 2008:M/J/d)

(158)DI tiap kota pasti ada penjual soto. Ada soto ayam, soto sapi, soto babat dll. Di Jl Let Suwaji, Parakan, ada penjual soto khas kota itu. Namanya pun nyleneh. Yaitu Soto Gantung. Mau coba? (Kedaulatan Rakyat, 17 Februari 2008:M/J/b)

(159)MESKIPUN bus Trans Jogja belum beroperasi, namun haltenya sudah dibangun cukup banyak. Sayangnya, tulisan “Lajur Bus” yang ada di jalan depan halte tsb banyak yang “pudar terkena debu”. Salah satunya, yang ada di timur RSUD Wirosaban, tulisan LAJUR BUS jadi terbaca AJUR BUS. (Kedaulatan Rakyat, 20 Januari 2008:M/J/a)

(160)SEORANG tukang ojek yang mangkal di Jl Rasuna Said, Jakarta, mendisain motor ojeknya mirip body pesawat terbang, dan ditulisi: Adem Air. Dia juga pasang tulisan promosi di dekatnya begini: Ojek “Adem Air” Termurah di Dunia. (Kedaulatan Rakyat, 13 Januari 2008:M/J/d)

(161)REKOR buka sampai pagi! Mungkin ini satu-satunya foto copy di Bantul yang buka pukul 7.00 hingga pukul 04.00 pagi berikutnya. Yaitu foto copy Pelangi dan Teladan di Jl Jend Sudirman, Bantul Km 11.

(Kedaulatan Rakyat, 10 Februari 2008:M/J/g)

(162)PARKIR termurah? Silakan parkir di depan toko HW Mini Market, Jl Sugiman, Watulunyu, Wates, Kulonprogo, DIY. Parkir motor, mobil atau sepeda, hanya... Rp 300,- (Kedaulatan Rakyat, 3 Februari 2008:M/J/a)

(163)BEBERAPA pelayat Pak Harto mengenakan Batik Motif Slobok. Ternyata, menurut kurator Batik Danar Hadi Solo, agar yang meninggal punya jalan lancar menuju surga, dan yang ditinggal iklas, selain arti duka cita. (Kedaulatan Rakyat, 3 Februari 2008:M/J/e)

Dasar penamaan data (157) Warung Nasi Mbah Marijan adalah merupakan sebuah tempat yang dimiliki oleh warga perantauan Jawa di Kalimantan. Nama “Mbah Marijan” sendiri diambil dari seorang tokoh kota Yogyakarta yang notabene adalah juru kunci gunung Merapi yang sukses. Data (158) Jl. Let Suwaji, data (159)

RSUD Wirosaban, data (160) Jl. Rasuna Said, data (161) Jl. Jend. Sudirman, data (162) Jl. Sugiman dapat diartikan juga sebagai “pak”, (karena lebih dominan nama

pria daripada wanita). Menurut KUBI, (1976:91) (atau dalam 3.2.2 – 124 sudah dipaparkan) Pak adalah orang yang menjadi pelindung atau sebagai perintis jalan atau orang yang banyak penganutnya atau bisa juga orang yang disegani berdasar faktor sejarah.

Dasar penamaan data (163) Danar Hadi adalah nama orang dari bahasa Jawa yang dalam hal ini adalah sebagai merk dagang. Beliau lebih mementingkan aspek ke-lokal-an daripada beli merk lain. Dasar penamaan Solo adalah nama suatu tempat/ kota di Jawa Tengah.

Dokumen terkait