• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modem merupakan singkatan dari modulator and demodulator, dikenal sebagai perangkat yang berfungsi untuk memodulasi sinyal informasi dan kemudian mendemodulasi sinyal informasi tersebut. Pada proses pengiriman informasi antara dua lokasi, pengirim dan yang dituju pada dasarnya diperlukan perangkat pengirim (transmitter), perangkat penerima (receiver) dan media transmisi sebagai jalan untuk informasi yang akan dikirim oleh transmitter untuk kemudian diterima receiver.

28. Prinsip Kerja Modem

Perangkat pengirim harus mempunyai kemampuan untuk menterjemahkan informasi dari suatu bentuk 'antarmuka' baik berupa kata yang ditulis, suara yang diolah maupun objek gambar diam dan yang bergerak, ataupun gabungan dari beberapa objek informasi menjadi suatu bentuk sinyal tertentu yang siap dikirim. Dalam istilah komunikasi proses ini diistilahkan dengan proses modulasi. Setelah diterima oleh perangkat penerima sinyal hasil modulasi tersebut dikembalikan lagi ke bentuk informasi yang semula untuk kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa manusia kembali. Proses ini dikenal dengan istilah demodulasi.

Proses modulasi dalam konteks modem diartikan sebagai proses pengubahan sinyal data digital menjadi sinyal analog untuk dapat dikirimkan melalui media transmisi (jaringan telepon/PSTN). Sedangkan proses demodulasi adalah kebalikan dari proses modulasi yaitu mengubah sinyal analog menjadi digital untuk dapat diteruskan ke perangkat digital. Apabila kita perhatikan definisi tersebut, maka dapat kita artikan bahwa perangkat modem adalah sepasang perangkat transmisi untuk mengirimkan informasi dengan memodulasi dan mendemodulasi kembali informasi tersebut.

Gambar 53. Proses Modulasi - Demodulasi

Gambar 54. Proses Perubahan Sinyal Digital dan Analog

Secara detailnya, proses modulasi dan demodulasi sinyal digambarkan sebagai berikut:

Gambar 55. Prinsip Kerja Modulasi Sinyal

MODEM media transmisi MODEM

Sumber

Layanan MODEM MODEM

Akses Layanan Saluran telepon

Sinyal digital Sinyal analog Sinyal digital

Encoder SINYAL DATA Scrambler Modulator dan Amplifier Sinkronisasi Kontrol sinyal FILTER Sinyal clock Sinyal informasi SALURAN TELEPON

Gambar 56. Prinsip Kerja Demodulasi Sinyal

Secara garis besar teknologi modem yang ada saat ini terbagi atas dua arah teknologi. Modem dial up dan modem leased line. Modem dial up sering disebut sebagai modem analog, dan modem leased line inilah yang kadang disebut sebagai xDSL atau modem digital. Padahal keduanya sama-sama melakukan proses modulasi demodulasi sinyal analog dan digital. Yang membedakannya hanya dari cara modem menghubungi infrastruktur jaringan data digital, dimana modem dial up men-dial suatu nomor telepon ’data network’ karena berbasis PSTN (circuit switching), sementara modem xDSL menghubungi ’data network’ dengan terhubung langsung ke jaringan data network berbasis packet

switching.

29. Model Transmisi Paket Data Digital 29.1. Model Serial dan Pararel

Pengiriman bit-bit tersebut dapat saja dikirim langsung seluruh bit yang ada ataupun satu per satu pada setiap saatnya. Konsep pengiriman seluruh bit-bit informasi dalam istilah komunikasi dikenal dengan transmisi pararel. Kondisi umum pengiriman data secara pararel adalah pada media transmisi yang relatif pendek dan pengiriman data dilakukan secara cepat. Karena transmisi pararel satu saluran untuk masing-masing bit, dapat dibayangkan beberapa saluran yang dibutuhkan untuk mengirim beberapa bit lainnya, belum lagi dibutuhkan saluran lain untuk sinyal pengontrol dari bit-bit yang dikirim. Secara struktural sistem jaringan telepon atau PSTN tidak sesuai dengan konsepsi transmisi pararel. Jaringan PSTN dengan sistem dua kabel menjadi lebih memerlukan banyak saluran untuk mengirim bit-bit tersebut secara pararel. Metode lain yang dikembangkan pada sistem pengiriman data dikenal dengan transmisi serial. Konsep transmisi serial, bit-bit dikirim bergantian hanya melalui satu saluran. Untuk berkomunikasi secara serial pada terminal atau komputer dengan sistem pararel, data dikonversikan dari sistem pararel menjadi sistem serial. Terdapat perangkat khusus pada masing-masing terminal yang dikenal dengan UART (Universal Asyncronous Receiver Transmitter) yang berfungsi menangani proses konversi. Decod er Descrambler Demodulator Sinkronisasi Circuit deteksi FILTER SINYA L Data deteksi SALURAN TELEPON Amplifi er Equaliz er

Gambar 57. Konsep Transmisi Pararel

Gambar 58. Konsep Transmisi Serial 29.2. Model Sinkron dan Asinkron

Pada tansmisi asinkron, setiap karakter data dikodekan menjadi beberapa pulsa secara serial. Prinsip umum proses pengiriman dimulai dari pulsa 'start', pulsa yang berisi data informasi, dan pulsa 'stop'. Pada kodisi jaringan kosong dimana tidak ada data yang melewati jaringan, terdapat pulsa 'khusus' sebagai tanda jaringan sedang kosong. Pengirim yang hendak mengirim suatu data menangkap pulsa ini, untuk dapat mengirimkan datanya.

Pengiriman data secara asinkron dapat saja hanya satu karakter data yang dikirim ataupun pengiriman beberapa karakter data. Pada pengiriman beberapa karakter data terdapat selang waktu kosong untuk menandakan perbedaan karakter. Untuk mengecek kesalahan pengiriman data, terdapat bit khusus untuk melihat kesamaan antara data yang dikirim dengan data yang diterima. Bit ini dikenal dengan bit parity. Proses pengecekan bit kesalahan tergantung metode yang dipakai, apakah melalui proses pengecekan bit parity genap atau pengecekan bit parity ganjil.

Gambar 59. Transmisi Asinkron

Metode transmisi yang lain adalah transmisi sinkron, pengiriman bit-bit karakter secara terus-menerus. Pada transmisi sinkron, perangkat pengirim dan penerima mempunyai sinyal waktu atau diistilahkan sinyal 'clock' untuk

bit 2 bit 3 bit x bit 2 bit 3 bit x

bit 1 bit 2 bit x media transmisi bit 1 bit 2 bit x

PENGIRIM PENERIMA

BIT

START KARAKTER DATA PARITYBIT STOPBIT

BIT

START KARAKTER DATA PARITY BIT STOPBIT

waktu

pengaturan waktu pengiriman bit-bit karakter tersebut. Banyaknya bit-bit yang dikirim atau panjang bit disesuaikan dengan jadual pengaturan waktunya. Satu atau lebih karakter sinkronisasi dikirim untuk membangun pengaturan waktu sebelum data dikirim.

Gambar 60. Transmisi Sinkron

Sebelum dilakukan pengiriman bit, perangkat pengirim dan perangkat penerima terlebih dahulu di'reset' untuk menyamakan kondisi waktu. Istilahnya sinkronisasi waktu. Setelah sinkronisasi waktu, data dapat dikirim. Sama halnya dengan pengiriman data asinkron, pada transmisi data sinkron dilakukan pemeriksaan terhadap kesalahan yang mungkin timbul, tentunya dengan metode yang berbeda. Secara umum perbedaan teknik transmisi karakter data asinkron dengan sinkron ditabelkan sebagai berikut :

Tabel 9. Teknik Transmisi Asinkron dan Sinkron

Transmisi Asinkron Transmisi Sinkron

Setiap pengiriman karakter diawali dengan bit 'start' dan diikuti dengan satu atau lebih bit 'stop'.

Sebelum pengiriman karakter dibangun sinkronisasi dengan karakter 'syn'.

Terdapat waktu kosong antara pengiriman

karakter. Tidak ada waktu kosong selama proses pengiriman suatu data. Waktu pengiriman data tidak terikat antara

pengirim dan penerima di masing-masing terminal.

Dilaksanakan pembangunan hubungan waktu dan terus dijaga selama proses pengiriman dan penerimaan data.

Kecepatan transmisi umumnya tidak lebih dari 9.600 bps melalui sistem sentral telepon dan 19.200 bps melalui saluran bebas (dedicated

link/leased line).

Kecepatan transmisi umumnya di atas 2.000 bps.

29.3. Model Simetrik dan Asimetrik

Sistem transmisi xDSL mengenal istilah simetrik dan asimetrik. Bicara simetrik dan asimetrik akan berkaitan pembicaraannya dengan istilah downstream dan upstream. Downstream dapat didefinisikan sebagai arah aliran pengiriman data dari sisi CO (central office) ke perangkat pelanggan atau sisi client/pelanggan. Jika dihubungkan dengan modem xDSL, istilah downstream adalah arah pengiriman sinyal data dari modem COT atau DLSAM menuju modem ROT atau modem CPE. Istilah upstream berkebalikan arah dengan downstream, yaitu arah pengiriman data dari sisi pelanggan ke sisi sentral atau dari modem CPE/ROT menuju modem COT atau DSLAM.

Istilah simetrik didefinisikan sebagai mode transmisi data dua arah (downstream dan upstream) secara bersamaan dimana kecepatan keduanya sama. Seperti contohnya modem SDSL dengan kemampuan pengiriman downstream dan upstream masing-masing 2 Mbps. Aplikasi simetrik umumnya

BIT

SYN SYNBIT KARAKTER DATA

KARAKTER

Modem simetrik lebih difokuskan kepada aplikasi-aplikasi komunikasi data transfer file untuk pelanggan corporate (HRB/HEM) dan perbankan. Sementara modem asimetrik lebih difokuskan untuk aplikasi-aplikasi internet dan entertainment seperti VoD, MoD, dll dimana dibutuhkan bandwith yang lebih besar untuk pengiriman download file atau file-file video streaming, file musik dibanding kebutuhan bandwith upstream yang hanya digunakan untuk pengiriman command-command seperti ‘play’, ‘stop’ atau icon klik.

VIII. PERBEDAAN MODEM DIAL-UP DAN xDSL

Dokumen terkait