• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengamanan Desinfektan Dalam Bentuk

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.9 Penyimpanan dan Pengamanan Gas Klor

2.9.2 Pengamanan Desinfektan Dalam Bentuk

1. Desinfektan dalam bentuk padat (bubuk) harus disimpan dalam ruangan yang kering dan tidak lembab. Sehingga isi desinfektan yang ada di dalan tempat penyimpanan tetap dalam bentuk bubuk dan benar-benar kering.

2. Desinfektan dalam bentuk bubuk tersimpan di dalam kaleng /tong yang terbuat dari plastik. Usahakan mempertahankan tempat penyimpanan dalam keadaan tertutup selama penyimpanan (terutama bila isinya sudah terpakai), jangan ada kontaminasi dari luar yang menyebabkan bentuk dan sifat desinfektan berubah, seperti kadar klor aktif menjadi berkurang, bubuk menjadi basah bahkan berubah menjadi cair atau berubah warnanya.

3. Memeriksa desinfektan sebelum digunakan baik secara fisik maupun dengan pemeriksaan kadar klor aktif di laboratorium.

4. Memakai masker bila bekerja dengan desinfektan bentuk bubuk, yang harus diketahui bahwa larutan desinfektan seperti larutan senyawa klor (kaporit), pada konsentrasi yang relatif besar dapat menimbulkan iritasi pada hidung dan

tenggorokan. Juga akan menimbulkan iritasi mata yang menyebabkan mata menjadi merah dan pedih.

5. Untuk desinfektan dalam bentuk cair dengan menghindari larutan ini tumpah di area persiapan larutan atau pembubuhan, karena akan menyebabkan lantai menjadi licin.

6. Larutan senyawa klor bersifat korosif, dengan menghindari larutan kontak atau mengenai badan pompa atau lainnya yang terbuat dari logam.

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pesiapan Penelitian

Survey pada penelitian ini dengan membaca literatur serta laporan-laporan yang berhubungan dengan studi penyediaan air bersih. Jenis penelitian ini adalah kualitatif, untuk mengetahui kualitas air di titik terjauh dari masing-masing kelurahan pelanggan PDAM wilayah Kecamatan Jebres Kota Surakarta. Dilakukan uji fisik dan kimia untuk setiap sampel air, tetapi tidak semua parameter yang dipersyaratkan dalam kriteria baku untuk air bersih diukur dalam penelitian ini mengingat keterbatasan-keterbatasan yang ada. Parameter-parameter yang diteliti antara lain : bau,rasa, temperatur, pH, zat organik, kesadahan total, besi, kalsium, magnesium, khlorida, oksigen terlarut, daya hantar listrik dan sisa klor. Pengambilan sampel dilakukan di wilayah pelanggan PDAM Kecamatan Jebres dan waktu penganbilan sampel pada pagi hingga siang hari, yaitu pukul 09.00 s/d 12.00 tanggal 1s/d 4 September 2009

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal 1s/d 15 September 2009 dengan pengambilan sampel pada pukul 09.00 s/d 12.00. Pengambilan sampel dilakukan di wilayah Kecamatan Jebres yang terdiri dari 11 Kelurahan tetapi hanya 10 Kelurahan yang diambil sampelnya.

Karena Kelurahan Mojosongo menggunakan air sumur dalam Pengambilan sampel setiap kelurahan 4 buah. Setiap sampel air diambil dengan menggunakan botol 1,5 liter. Lokasi pengambilan sampel air ditetapkan dengan pertimbangan bahwa asumsi lokasi terjauh dari masing-masing kelurahan di wilayah Kecamatan Jebres. Sedangkan analisis sampel dilakukan di Laboratorium Teknik Penyehatan UNS dalam waktu 15 hari dalam jam kerja antara pukul 08.00 s/d 15.00 dan waktu istirahat pukul 12.00

3.3 Pengumpulan Data

Data pada penelitian ini berupa data primer, yang berupa hasil survey langsung yaitu :

1. Data yang diteliti di laboratorium adalah hasil analisis fisik/ kimia dari air yang diambil dari pelanggan PDAM Jurug Kecamatan Jebres Kota Surakarta

2. Menentukan besarnya sisa gas klor dilapangan/secara langsung dengan alat komparator dan cairan ortotulidin

3. Dengan menyebarkan angket kuisioner tentang gas klor, di masyarakat dalam hal ini adalah pelanggan PDAM wilayah pelayanan Jurug Kecamatan Jebres Kota Surakarta.

Metode pengambilan kuissioner diambil secara acak di wilayah pelayaan PDAM Jurug Jebres Kota Surakarta. Pada umumnya makin besar sampel makin representatif dan hasil penelitian dapat disamaratakan. Tidak ada ketentuan minimum yang dapat dipakai sebagai pedoman. Sehingga pre-test sebanyak 40 responden sudah mencukupi dan dipilih responden yang keadaannya kurang lebih sama dengan yang sesungguhnya diteliti. Pada prinsipnya makin besar sampel makin baik.( Sumanto,1990. )

3.4 Analisis Data

Analisis data diperoleh dengan pengambilan data di lapangan yang berupa air pelanggan PDAM untuk mengetahui besarnya klor yang terkandung di air PDAM dan kuisioner dibuat tabel yang berbentuk persentase kemudian diambil kesimpulan. Langkah-langkah perhitungan yang dilakukan :

1. Dilakukan uji fisik dan kimia untuk setiap sampel air, tetapi tidak semua parameter yang dipersyaratkan dalam kriteria baku untuk air bersih diukur dalam penelitian ini mengingat keterbatasan-keterbatasan yang ada. Parameter-parameter yang diteliti antara lain : bau,rasa, temperatur, pH, zat organik, kesadahan total, besi, kalsium, magnesium, khlorida, oksigen terlarut, daya hantar listrik, dan sisa klor

2. Menentukan titik-titik terjauh dari masing-masing kelurahan distribusi PDAM , kemudian menentukan gas klor yang ada di lapangan secara langsung dengan alat komparator dan cairan ortotulidin. Sisa gas klor di dapat dengan memasukkan air yang akan diteliti (PDAM) ke alat komparator sampai hampir penuh, setelah itu mencampurkan dengan cairan ortotaulidin. Setelah tercampur antara air dari PDAM

dan cairan ortotaulidin maka alat komparator ditutup. Setelah di tutup kemudian di bolak-balik sebanyak lima kali. Kemudian melihat hasilnya dengan mencocokkan dengan warna yang ada pada komporator.

3. Perhitungan berdasarkan kuisioner

Dihitung berdasarkan hasil kuisioner tanggapan masyarakat mengenai penggunaan gas klor, terhadap pelanggan PDAM khususnya di wilayah pelayanan Kecamatan Jebres yang disuplai oleh IPA Jurug Kecamatan Jebres Kota Surakarta.

4.5 Bagan Alir Rencana Penelitian

Bagan alir rencana penelitian ini dibuat untuk memberikan gambaran mengenai langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian.

Persiapan Penelitian

Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian

BAB 4

Data Primer dan Sekunder

Menentukan Gas Klor Lapangan dan Memeriksa

Kualitas Air di Lab UNS Data dari PDAM

Hasil dan Pembahasan Pengumpulan Data

Kuisioner

Selesai

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data

4.1.1 Luas dan Wilayah

1. Luas wilayah Kecamatan Jebres Kota Surakarta yaitu 1923 ha, terdiri dari 11 Kelurahan.

2. Batas Wilayah :

Sebelah Utara : Kabupaten Karanganyar

Sebelah Selatan : Kecamatan Pasar Kliwon dan Kabupaten Sukoharjo Sebelah Barat : Kecamatan Banjarsari

Sebelah Timur : Kabupaten Karanganyar

3. Jumlah Kelurahan yang menggunakan IPA Jurug ada 10 Kelurahan adalah Kelurahan Jebres, Kampung Sewu, Purwodiningratan, Jagalan, Kepatihan Wetan, Kepatihan Kulon, Tegal Harjo, Pucang Sawit, Gandekan, Sudiroprajan sedangkan Kelurahan Mojosongo menggunakan Air Sumur Dalam

sumber : Data Kependudukan Kecamatan Jebres Tahun 2008

4.1.2 Kependudukan

Jumlah penduduk Kecamatan Jebres sampai Oktober 2008 sebesar 142.292 jiwa dengan jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan 74.574 jiwa dan jumlah penduduk berjenis kelamin laki-laki 64.718 jiwa.

Sumber : Data Kependudukan Kecamatan Jebres Tahun 2008

Tabel 4.1 di bawah menunjukkan jumlah penduduk tiap kelurahan di Kecamatan Jebres Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Tiap Kelurahan di Kecamatan Jebres

No Kelurahan Jumlah Penduduk ( Jiwa )

1. Kepatihan Kulon 2.930 Jiwa

2. Kepatihan Wetan 3.080 Jiwa

3. Sudiroprajan 5.014 Jiwa

4. Gandekan 9.513 Jiwa

5. Kampung Sewu 7.828 Jiwa

6. Pucangsawit 14.084 Jiwa

7. Jagalan 12.220 Jiwa

8. Purwodiningratan 5.372 Jiwa

9. Tegalharjo 6.096 Jiwa

10. Jebres 32.461 Jiwa

11. Mojosongo 42.694 Jiwa

12. Jumlah Penduduk 142.292 Jiwa

Sumber : Data Kependudukan Kecamatan Jebres Tahun 2008

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Hasil Uji Kualitas Air secara Fisika

Ditinjau dari segi fisika yang meliputi suhu, warna, bau, dan rasa masih layak dan sesuai dengan Permenkes Standar kualitas air minum yang diperbolehkan diatur oleh pemerintah No.416/MENKES/PER/IX/1990, sehingga aman untuk kesehatan yaitu tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna dan suhunya sesuai suhu yang ditentukan antara 20 ° C – 60 ° C.

4.2.2 Hasil Uji Kualitas Air secara Kimia

Ditinjau dari segi kimia yang meliputi PH, Zat Organik, Kesadahan total, Besi, Kalsium, Magnesium, Khlorida, Oksigen terlarut, Daya Hantar Listrik dan Sisa klor

1. pH

Dari Uji pH pada air PDAM di titik terjauh yang telah dilakukan di Laboratorium Teknik Penyehatan UNS, hasil uji pH antara lain seperti Tabel 4.2 di bawah ini.

Tabel 4.2 Hasil Uji pH Air PDAM di Titik Terjauh

No Lokasi Kelurahan pH No Lokasi Kelurahan pH

Menurut Permenkes No.416/MENKES/PER/IX/1990 syarat batas pH adalah 6,5 - 8,5. Hal ini menunjukkan bahwa air PDAM pada titik-titik terjauh wilayah pelanggan di Kecamatan Jebres Kota Surakarta memenuhi persyaratan kualitas air bersih yaitu 7,0 - 7,5. Air minum memang sebaiknya netral, tidak asam/ basa untuk mencegah terjadinya pelarutan logam berat, dan korosi.

2. Zat Organik

Dari Uji Zat Organik pada air PDAM di titik terjauh yang telah dilakukan di Laboratorium Teknik Penyehatan UNS, hasil uji Zat Organik antara lain seperti Tabel 4.3 di bawah ini .

Tabel 4.3 Hasil Uji Zat Organik Air PDAM di Titik Terjauh

No Lokasi Kelurahan Mg/Lt No Lokasi Kelurahan Mg/Lt 1. Menurut Permenkes No.416/MENKES/PER/IX/1990 syarat batas zat organik maks 10 mg/lt. Hal ini menunjukkan bahwa air PDAM pada titik-titik terjauh wilayah pelanggan di Kecamatan Jebres Kota Surakarta memenuhi persyaratan kualitas air bersih. Yaitu 2,21-7,26 mg/lt. Banyaknya zat organik pada air PDAM sangat mempengaruhi kejernihan dan kekeruhan air. Semakin banyak zat organik maka air PDAM akan keruh dan semakin sedikit zat organik maka air PDAM akan jernih.

3. Kesadahan Total

Dari Uji Kesadahan (CaCO3) pada air PDAM di titik terjauh yang telah dilakukan di Laboratorium Teknik Penyehatan UNS, hasil uji kesadahan total seperti Tabel 4.4 di bawah ini .

Tabel 4.4 Hasil Uji Kesadahan Total Air PDAM di Titik Terjauh

No Lokasi Kelurahan oD No Lokasi Kelurahan oD

Menurut Permenkes No.416/MENKES/PER/IX/1990 syarat batas kesadahan adalah 5 - 10 oD, sedangkan kandungan kesadahan pada sampel air PDAM pada titik-titik terjauh wilayah pelanggan di Kecamatan Jebres Kota Surakarta sebagian besar menunjukkan memenuhi syarat yaitu 4,21 – 9,73 oD. Kesadahan 10,2 – 11,42 oD (ditebalkan) dapat menyebabkan pengendapan, tingkat kesadahan yang tinggi disebabkan sebagian besar oleh kalsium, magnesium,dan besi. Sebagai contoh masalah yang sering timbul adalah sulitnya sabun membusa.

4. Besi

Dari Uji Besi (Fe) pada air PDAM di titik terjauh yang telah dilakukan di Laboratorium Teknik Penyehatan UNS, hasil uji besi antara lain seperti Tabel 4.5 di bawah ini .

Tabel 4.5 Hasil Uji Besi Air PDAM di Titik Terjauh

No Lokasi Kelurahan Mg/Lt No Lokasi Kelurahan Mg/Lt 1. Menurut Permenkes No.416/MENKES/PER/IX/1990 syarat batas besi adalah 0 - 1 mg/lt. Air PDAM pada titik-titik terjauh wilayah pelanggan di Kecamatan Jebres Kota Surakarta memenuhi persyaratan kualitas air bersih yaitu 0 – 0,3 mg/lt. Banyaknya besi akan mempengaruhi air PDAM akan sulit membusa.

5 Kalsium

Dari Uji Kalsium (Ca) pada air PDAM di titik terjauh yang telah dilakukan di Laboratorium Teknik Penyehatan UNS, hasil uji kalsium seperti Tabel 4.6 di bawah ini .

Tabel 4.6 Hasil Uji Kalsium Air PDAM di Titik Terjauh

No Lokasi Kelurahan Mg/Lt No Lokasi Kelurahan Mg/Lt 1.

Menurut Permenkes No.416/MENKES/PER/IX/1990 syarat batas Kalsium adalah 200 mg/lt. Hal ini menunjukkan bahwa air PDAM pada titik-titik terjauh wilayah pelanggan di Kecamatan Jebres Kota Surakarta memenuhi persyaratan kualitas air bersih yaitu 16,8 – 36 mg/lt. Banyaknya kalsium akan mempengaruhi air PDAM akan sulit membusa.

6. Magnesium

Dari Uji Magnesium (Mg) pada air PDAM di titik terjauh yang telah dilakukan di Laboratorium Teknik Penyehatan UNS, hasil uji magnesium seperti Tabel 4.2 di bawah ini .

Tabel 4.7 Hasil Uji Magnesium Air PDAM di Titik Terjauh

No Lokasi Kelurahan Mg/Lt No Lokasi Kelurahan Mg/Lt 1. Menurut Permenkes No.416/MENKES/PER/IX/1990 syarat batas Magnesium adalah 150 mg/lt. Hal ini menunjukkan bahwa air PDAM pada titik-titik terjauh wilayah pelanggan di Kecamatan Jebres Kota Surakarta memenuhi persyaratan kualitas air bersih yaitu 8,94 - 48,13 mg/lt. Banyaknya magnesium akan mempengaruhi air PDAM akan sulit membusa.

7. Khlorida

Dari Uji Khlorida (Cl) pada air PDAM di titik terjauh yang telah dilakukan di Laboratorium Teknik Penyehatan UNS, hasil uji khlorida seperti Tabel 4.8 di bawah ini.

Tabel 4.8 Hasil Uji Klorida Air PDAM di Titik Terjauh

No Lokasi Kelurahan Mg/Lt No Lokasi Kelurahan Mg/Lt 1. Menurut Permenkes No.416/MENKES/PER/IX/1990 syarat batas Klorida adalah 600 mg/lt. Hal ini menunjukkan bahwa air PDAM pada titik-titik terjauh wilayah pelanggan di Kecamatan Jebres Kota Surakarta memenuhi persyaratan kualitas air bersih yaitu 4,97 -16,39 mg/lt. Banyaknya Klorida akan mempengaruhi air PDAM akan sulit membusa.

8. Oksigen Terlarut

Dari Uji Oksigen terlarut (O2) pada air PDAM di titik terjauh yang telah dilakukan di laboratorium penyehatan UNS, hasil Uji Oksigen Terlarut seperti Tabel 4.9 di bawah ini .

Tabel 4.9 Hasil Uji Oksigen Terlarut Air PDAM di Titik Terjauh

No Lokasi Kelurahan Mg/Lt No Lokasi Kelurahan Mg/Lt 1. Menurut Permenkes No.416/MENKES/PER/IX/1990 syarat batas oksigen terlarut adalah >6 mg/lt. Hal ini menunjukkan bahwa air PDAM pada titik-titik terjauh wilayah pelanggan di Kecamatan Jebres Kota Surakarta memenuhi persyaratan kualitas air bersih yaitu 6,1 – 9,2 mg/lt. Banyaknya oksigen akan mempengaruhi kesegaran air PDAM

9. Daya Hantar Listrik

Dari Uji Daya Hantar Listrik (DHL) pada air PDAM di titik terjauh yang telah dilakukan di Laboratorium Teknik Penyehatan UNS, hasil uji DHL seperti Tabel 4.10 di bawah ini .

Tabel 4.10 Hasil Uji pH Air PDAM di Titik Terjauh

No Lokasi Kelurahan µmhos/cm No Lokasi Kelurahan µmhos/cm 1. Menurut Permenkes No.416/MENKES/PER/IX/1990 syarat batas Daya Hantar Listrik adalah 1500 µmhos/cm. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar air PDAM pada titik-titik terjauh wilayah pelanggan di Kecamatan Jebres Kota Surakarta memenuhi persyaratan kualitas air bersih yaitu 850 -1470 µmhos/cm.

Daya Hantar Listrik 1500 – 1560 µmhos/cm (Tebalkan) melebihi batas yang dapat mempengaruhi daya hantar listrik, sehingga tidak memenuhi persyaratan kualitas air bersih.

10. Sisa Khlor

Dari uji sisa klor di lapangan untuk pelanggan PDAM di titik terjauh, dengan menggunakan alat Komparator dan Cairan ortotaulidin didapat hasil seperti Tabel 4.11 di bawah ini :

Tabel 4.11 Hasil Uji Sisa Klor Air PDAM di Titik Terjauh :

No Lokasi Kelurahan Mg/Lt No Lokasi Kelurahan Mg/Lt 1. Menurut Permenkes No.416/MENKES/PER/IX/1990 syarat batas sisa klor Cl2 adalah lebih dari 0.5 mg/lt. Hal ini menunjukkan bahwa air PDAM pada titik-titik terjauh wilayah pelanggan di Kecamatan Jebres Kota Surakarta memenuhi persyaratan kualitas air bersih yaitu 0,1 -0,3 mg/lt. Sisa klor 0,6 (ditebalkan) menyebabkan bau kaporit yang menyengat dan tidak disukai oleh konsumen, tetapi tidak mempengaruhi kesehatan.

4.3 Pembahasan Kuisioner

Persediaan air PDAM untuk Kecamatan Jebres di suplai oleh IPA Jurug dengan memanfaatkan air permukaan aliran Sungai Bengawan Solo, dengan melalui proses pengolahan terlebih dahulu dan proses desinfeksi untuk mematikan bakteri pathogen sehingga aman untuk kesehatan.

Pelanggan PDAM Kecamatan Jebres terdiri dari 11 kelurahan tetapi yang menggunakan IPA Jurug ada 10 kelurahan yaitu Kelurahan Jebres, Kampung Sewu, Purwodiningratan, Jagalan, Kepatihan Wetan, Kepatihan Kulon, Tegal Harjo, Pucang Sawit, Gandekan, Sudiroprajan sedangkan Kelurahan Mojosongo di suplai menggunakan Air Sumur Dalam

4.3.1 Hasil Kuisioner

Dari Tabel 4.12 tentang pelayanan IPA Jurug Kecamatan Jebres Kota Surakarta menunjukkan bahwa dalam memperoleh pelayanan terhadap ketersediaan air, 80% responden pelanggan menjawab sudah memuaskan dan mudah memperolehnya dan 20% responden pelanggan menjawab belum memuaskan dan sulit dalam mendapatkannya. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa kemudahan masyarakat Jebres dalam mendapatkan air sangat dipengaruhi oleh pelayanan PDAM dalam menyediakan air untuk masyarakat.

Tabel 4.12 Hasil Kuisioner Tentang Pelayanan PDAM

No Hasil Kuisioner Persentase ( % )

1 Sudah memuaskan dan mudah memperolehnya 80

2. Belum memuaskan dan sulit mendapatkannya 20

Dari Gambar 4.2 Hasil kuisioner tentang pelayanan PDAM, menunjukkan bahwa tingkat pelayanan PDAM terhadap masyarakat dalam menyediakan air

terdapat 80 % masyarakat sudah puas dan memperolehnya sangat mudah, 20 % mayarakat belum puas dan sulit mendapatkannya. Kemudahan pelayanan PDAM sangat dipengaruhi oleh tingkat pelayanan PDAM dalam menyediakan air.

Belum memuaskan dan sulit mendapatkan Sudah memuaskan dan mudah memperolehnya

80%

20%

Pada Tabel 4.13 Hasil kuisioner pengetahuan masyarakat tentang adanya desinfeksi gas khlor bagi pelanggan PDAM menunjukkan bahwa, 75%

responen pelanggan menjawab mengetahui tentang desinfeksi gas klor dan 25% responden pelanggan menjawab tidak mengetahui tentang adanya desinfeksi gas klor. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa pengetahuan masyarakat tentang desinfeksi gas klor sangat dipengaruhi oleh semakin meningkatnya pemahaman tentang manfaat desinfeksi.

Tabel 4.13 Hasil Kuisioner Pengetahuan Masyarakat Tentang Desinfeksi Gas Klor Bagi Pelanggan PDAM

No Hasil Kuisioner Persentase ( % )

1 Ya, Mengetahui tentang desinfeksi (gas klor) 75

2 Tidak, mengetahui tentang desinfeksi (gas klor) 25 Gambar 4.2 Hasil Kuisioner tentang Pelayanan

PDAM

Dari Gambar 4.3. Hasil kuisioner tentang pengetahuan masyarakat tentang desinfeksi gas klor bagi pelanggan PDAM, menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang desinfeksi gas klor bagi pelanggan PDAM, 75 % menyatakan mengetahui tentang desinfeksi gas klor dan 25 % menyatakan tidak mengetahui tentang desinfeksi gas klor. Pengetahuan tentang desinfeksi gas klor dipengaruhi oleh pemahaman desinfeksi gas klor pada air PDAM.

Tidak, mengetahui tentang desinfektan (gas klor) Ya, mengetahui tentang desinfektan (gas klor)

75%

25%

Tabel 4.14 Hasil kuisioner pengetahuan masyarakat tentang manfaat desinfeksi gas khlor bagi pelanggan PDAM menunjukkan bahwa, 70 % responen pelanggan menjawab mengetahui tentang manfaat desinfeksi gas klor dan 30 % responden pelanggan menjawab tidak mengetahui tentang manfaat adanya desinfeksi gas klor. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa pengetahuan masyarakat pelanggan PDAM dipengaruhi oleh semakin meningkatnya pemahaman dan manfaat desinfeksi gas klor yang dapat membunuh mikroorganisme sehingga air PDAM aman untuk digunakan

Tabel 4.14 Hasil Kuisioner Pengetahuan Masyarakat Tentang Manfaat Desinfeksi Gas Klor Bagi Pelanggan PDAM

Gambar 4.3 Hasil Kuisioner Pengetahuan Masyarakat Tentang Desinfeksi Gas Klor

No Hasil Kuisioner Persentase ( % )

1. Ya, Mengetahui tentang manfaat desinfeksi (gas klor)

70

2. Tidak, mengetahui tentang manfaat desinfeksi (gas klor)

30

Dari Gambar 4.4 Hasil kuisioner tentang pengetahuan masyarakat tentang manfaat desinfeksi gas klor bagi pelanggan PDAM, menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang manfaat desinfeksi gas klor bagi pelanggan PDAM, adalah 75 % menyatakan mengetahui tentang manfaat desinfeksi gas klor dan 25 % menyatakan tidak mengetahui tentang manfaat desinfeksi gas klor. Pengetahuan tentang pemahaman desinfeksi gas klor yang dapat membunuh mikroorganisme, sehingga air PDAM aman digunakan .

Tidak, mengetahui tentang manfaat desinfeksi (gas klor)

Ya, mengetahui tentang manfaat desinfeksi (gas klor)

70 %

30%

Gambar 4.4 Hasil Kuisioner Pengetahuan Masyarakat Tentang Manfaat Disinfeksi Gas Klor Bagi Pelanggan PDAM

Tabel 4.15 Hasil kuisioner pengetahuan masyarakat tentang bau/rasa pada air bagi pelanggan PDAM Kecamatan Jebbres Kota Surakarta menunjukkan bahwa, 85 % responen pelanggan menjawab terbiasa dengan bau/rasa dan 15 % responden pelanggan menjawab tidak terbiasa tentang bau/rasa. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa, masyarakat semakin terbiasa dengan bau gas klor dalam proses desinfeksi, karena semakin berbau maka mikoorganisme sedikit bahkan tidak ada, sehingga air PDAM aman untuk digunakan.

Tabel 4.15 Hasil Kuisioner Pengetahuan Masyarakat Tentang Bau/Rasa pada Air Bagi Pelanggan PDAM

No Hasil Kuisioner Persentase ( % )

1 Terbiasa dengan bau/rasa 85

2 Tidakterbiasa dengan bau/rasa 15

Dari Gambar 4.5 Hasil kuisioner pengetahuan masyarakat tentang bau/rasa pada air bagi pelanggan PDAM. Menunjukkan bahwa Pengetahuan masyarakat tentang bau/rasa, adalah 85 % terbiasa dengan bau/rasa dan 15 % tidak terbiasa tentang bau/rasa. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa, masyarakat semakin terbiasa dengan bau gas klor dalam proses desinfeksi. Karena semakin berbau maka gas klor yang ada air PDAM akan membunuh bakteri, sehingga air PDAM aman untuk digunakan.

Tidak terbiasa dengan bau

Terbiasa dengan bau 85%

15%

Gambar 4.5 Hasil Kuisioner Pengetahuan Masyarakat Tentang Disinfeksi Gas Klor Bagi Pelanggan PDAM

Tabel 4.16. Hasil kuisioner tentang penggunaan desinfeksi gas klor bagi pelanggan PDAM Kecamatan Jebbres Kota Surakarta menunjukkan bahwa, 87,5 % responen pelanggan menjawab setuju dengan desinfeksi gas klor dan 12,5 % responden pelanggan menjawab tidak setuju dengan desinfeksi gas klor Dari hasil tersebut diketahui bahwa masyarakat pelanggan PDAM setuju dengan adanya desinfeksi, karena disamping dapat membunuh mikroorganisme juga air aman untuk digunakan.

.

Tabel 4.16 Hasil Kuisioner tentang Penggunaan Desinfeksi Gas Klor Bagi Pelanggan PDAM

No Hasil Kuisioner Persentase ( % )

1 Setuju dengan desinfeksi 87,5

2 Tidak setuju dengan desinfeksi 12,5

Dari Gambar 4.6. Hasil kuisioner tentang penggunaan desinfeksi gas klor bagi pelanggan PDAM menunjukkan bahwa penggunaan desinfeksi gas klor bagi pelanggan PDAM, adalah 87,5 % setuju dengan desinfeksi gas klor dan 12,5 % tidak setuju dengan desinfeksi gas klor. Dari hasil tersebut diketahui bahwa

masyarakat pelanggan PDAM setuju dengan adanya desinfeksi, karena disamping dapat membunuh mikroorganisme juga air aman untuk digunakan.

Tidak setuju dengan desinfeksi setuju dengan desinfeksi

87,5%

12,5%

Gambar 4.6 Hasil Kuissioner Tentang Penggunaan Desinfeksi Gas Klor Bagi Pelanggan PDAM

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tentang pendeteksian gas klor dan analisis air PDAM dititik terjauh dari masing-masing kelurahan adalah Gas klor = 0,1 - 0,6 mg/lt, PH = 6,5 - 8,5, Zat Organik = 2,21 - 7,26 mg/lt, Kesadahan Total = 4,21 - 11,42 oD, Besi = 0 - 0,3 mg/lt, Kalsium = 16,8 – 36 mg/lt, Magnesium = 8,94 - 48,13 mg/lt , Khlorida = 4,97 – 16,39 mg/lt, Oksigen Terlarut = 6,1 – 9,2 mg/lt, Daya Hantar Listrik = 850 - 156 µmhos/cm sehingga air layak digunakan dan aman sebagai air bersih.

2. Berdasarkan kuisioner tanggapan masyarakat pelanggan PDAM tentang gas klor di IPA Jurug adalah mereka tidak keberatan akan adanya gas klor pada proses desinfeksi, karena dengan proses desinfeksi air PDAM yang digunakan akan

2. Berdasarkan kuisioner tanggapan masyarakat pelanggan PDAM tentang gas klor di IPA Jurug adalah mereka tidak keberatan akan adanya gas klor pada proses desinfeksi, karena dengan proses desinfeksi air PDAM yang digunakan akan

Dokumen terkait