TUGAS KHUSUSTUGAS KHUSUS
II. DASAR TEORI
|JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITSJURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
IV -IV - 11 TUGAS KHUSUS TUGAS KHUSUS I.TUJUAN I.TUJUAN
Tugas khusus dari kegiatan Kerja Praktek di PT. Energi Agro Nusantara ini Tugas khusus dari kegiatan Kerja Praktek di PT. Energi Agro Nusantara ini memiliki tujuan sebagai berikut:
memiliki tujuan sebagai berikut: 1.
1. Melakukan studi literatur mengenai Anaerobic Digester yang terdapat pada UnitMelakukan studi literatur mengenai Anaerobic Digester yang terdapat pada Unit WasteWaste Water Treatment
Water Treatment pada PT Energi Agro Nusantara pada PT Energi Agro Nusantara 2.
2. Menyarankan pengembangan untuk Anaerobic Digester yang terdapat pada UnitMenyarankan pengembangan untuk Anaerobic Digester yang terdapat pada Unit WasteWaste Water Treatment
Water Treatment pada PT Energi Agro Nusantara pada PT Energi Agro Nusantara II. DASAR TEORI
II. DASAR TEORI
Anaerobic digester
Anaerobic digester merupakan merupakan alat alat dimana dimana padapada anaerobic digester anaerobic digester terjadi proses terjadi proses pemecahan
pemecahan material material yang yang biodigredable biodigredable dengan dengan menggunakan menggunakan mikroorganisme mikroorganisme padapada kondisi tidak ada oksigen didalam nya. Adapan beberapa reaksi yang terjadi didalam kondisi tidak ada oksigen didalam nya. Adapan beberapa reaksi yang terjadi didalam Anaerobic digester
Anaerobic digester 1.
1. Acid Fermentation Acid Fermentation (CH
(CH22O)O)nn n/2 CH n/2 CH33COOHCOOH n/2 CH3COO n/2 CH3COO-- + n/2 H + n/2 H++ 2.
2. Methanogenic Fermentation Methanogenic Fermentation n/2 CH3COO
n/2 CH3COO-- + n/2 H + n/2 H++ n/2 CH n/2 CH44 + n/2 CO + n/2 CO22
Sehingga reaksi yang terjadi ialah Sehingga reaksi yang terjadi ialah (CH
(CH22O)O)nn n/2 CH n/2 CH44 + n/2 CO + n/2 CO22
Gambar A.2.1
Gambar A.2.1 Anaerobic Digester Anaerobic Digester Pada
Pada anerobic digester anerobic digester meliputi empat tahap, yaiut meliputi empat tahap, yaiut hydrolysis, acidogenesis,hydrolysis, acidogenesis, acetogensis
|
|JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITSJURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
IV -IV - 22 1.
1. Hydrolysis Hydrolysis:: Hydrolysis Hydrolysis merupakan tahap hidrolisa dari biomass yang segaian merupakan tahap hidrolisa dari biomass yang segaian besar
besar terdiri terdiri dari dari karbohidrat, karbohidrat, lemak lemak dan dan protein. protein. Dimana Dimana pada pada tahap tahap ini ini rantairantai rantai dari organic polymer tersebut dipotong menjadi konstituen kecil, hasil rantai dari organic polymer tersebut dipotong menjadi konstituen kecil, hasil pemotongan
pemotongan tersebut tersebut merupakan merupakan monomer, monomer, gula gula yang yang sudah sudah siap siap untuk untuk dapatdapat diolah oleh bakteri yang lain pada tahap selanjutnya. Asetat dan hidrogen yang diolah oleh bakteri yang lain pada tahap selanjutnya. Asetat dan hidrogen yang terbentuk dari tahap hidrolisis dapat langsung mengalami methanogenesis, terbentuk dari tahap hidrolisis dapat langsung mengalami methanogenesis, namun asam lemak dengan rantai yang lebih panjang harus mengalami tahap namun asam lemak dengan rantai yang lebih panjang harus mengalami tahap selanjutnya.
selanjutnya. 2.
2. Acidogenesis Acidogenesis: Tahap ini adalah pemotongan rantai : Tahap ini adalah pemotongan rantai lanjutan yang dilakukan olehlanjutan yang dilakukan oleh bakteri acidogenic, pada t
bakteri acidogenic, pada tahap iniahap ini Volatile Fatty Acid Volatile Fatty Acid (VFA) terbentuk bersama (VFA) terbentuk bersama dengan ammonia, karbon dioksida, dan H
dengan ammonia, karbon dioksida, dan H22S sebagai byproduct.S sebagai byproduct. 3.
3. Acetogenesis Acetogenesis: Tahap ketiga ini ialah molekul yang telah terbentuk dari tahap: Tahap ketiga ini ialah molekul yang telah terbentuk dari tahap acidogenesis
acidogenesis akan dirubah lebih lanjut dengan bakteri akan dirubah lebih lanjut dengan bakteri acetogensacetogens untuk dapat untuk dapat memproduksi
memproduksi acetic acid acetic acid yang lebih banyak dan juga CO yang lebih banyak dan juga CO22 dan H dan H22 4.
4. Methanogenesis Methanogenesis: Merupakan tahap terakhir dari: Merupakan tahap terakhir dari anaerobic digester anaerobic digester dimana dimana mengubah produk tengah yang telah terbentuk pada tahap tahap sebelumnya mengubah produk tengah yang telah terbentuk pada tahap tahap sebelumnya menjadi Metana, CO
menjadi Metana, CO22, , HH2.2. Proses methanogenesis sangat sensitive terhadap Proses methanogenesis sangat sensitive terhadap perubahan
perubahan pH pH dimana dimana pH pH optimum optimum untuk untuk tahaptahap methanogenesismethanogenesis ialah 6,8-7,2. ialah 6,8-7,2. Material yang tidak dapat didegredasi akan tetap berada pada digester.
Material yang tidak dapat didegredasi akan tetap berada pada digester.
PT Enero menggunakan 2 Anaerobic Digester yang dipasang pararel berukuran PT Enero menggunakan 2 Anaerobic Digester yang dipasang pararel berukuran 22.000 m
22.000 m33. Unit ini dioperasikan pada suhu 35. Unit ini dioperasikan pada suhu 35oo C C dan pH dan pH dijaga 6,8-7,2. dijaga 6,8-7,2. Unit ini didesainUnit ini didesain untuk dapat mengahasilkan biogas dengan rate 1000 m
untuk dapat mengahasilkan biogas dengan rate 1000 m33 perhari dengan konsentrasi gas perhari dengan konsentrasi gas metana 55%.
metana 55%.
Proses yang terjadi pada
Proses yang terjadi pada anaerobic digester anaerobic digester adalah proses dekomposisi dan adalah proses dekomposisi dan penguraian
penguraian dengan dengan cara cara pemecahan pemecahan zat zat organik organik menjadi menjadi komponen komponen kimiawi kimiawi yang yang lebihlebih sederhana dalam kondisi anaerobik. Mikroorganisme anaerobik mencerna zat organik sederhana dalam kondisi anaerobik. Mikroorganisme anaerobik mencerna zat organik tersebut pada kondisi tanpa oksigen, untuk memproduksi metana dan karbondioksda tersebut pada kondisi tanpa oksigen, untuk memproduksi metana dan karbondioksda sebagai produk akhir pada kondisi ideal. Biogas yang diproduksi dengan
sebagai produk akhir pada kondisi ideal. Biogas yang diproduksi dengan anaerobicanaerobic digester
digester juga mengandung sejumlah kecil hidrogen sulfida (H juga mengandung sejumlah kecil hidrogen sulfida (H22S) dan amonia (NHS) dan amonia (NH33), dan), dan juga gas-gas lain
juga gas-gas lain (Monnet, 2003).(Monnet, 2003). Anaerobic
Anaerobic digester digester dapat digolongkan sebagai berikut: dapat digolongkan sebagai berikut: single-stage, single-stage, multi-stagemulti-stage dan
dan batch.batch. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Multi-stage Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Multi-stage anaerobic digester
TUGAS KHUSUS
TUGAS KHUSUS
|
|JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITSJURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
IV -IV - 33 mengoptimasi setiap tahap reaksi tersebut. Secara umum digunakan dua digester untuk mengoptimasi setiap tahap reaksi tersebut. Secara umum digunakan dua digester untuk metode ini.
metode ini. Anaerobic digester Anaerobic digester pertama digunakan untuk pertama digunakan untuk hidrolisis-acetogenesishidrolisis-acetogenesis dan yang dan yang kedua untuk metanogenensis. Keuntungan utama dari metode ini adalah kestabilan biologis kedua untuk metanogenensis. Keuntungan utama dari metode ini adalah kestabilan biologis yang lebih besar walau diterapakan pada limbah yang terdegradasi sangat cepat seperti yang lebih besar walau diterapakan pada limbah yang terdegradasi sangat cepat seperti buah-buahan
buah-buahan dan dan sayur-sayuran sayur-sayuran dibanding dibanding dengandengan single-stage single-stage digester digester (( Monnet Monnet , 2003)., 2003). Metode ini juga menghasilkan biogas dengan presentase gas metana yang lebih tinggi Metode ini juga menghasilkan biogas dengan presentase gas metana yang lebih tinggi daripada
daripada single-stage single-stage digester digester ((Schievano, 2012, pubs acsSchievano, 2012, pubs acs), dapat mengurangi masalah), dapat mengurangi masalah foam
foam berlebihan yang timbul pada berlebihan yang timbul pada single-stage single-stage digester digester (( Biosolid Biosolid Technology Fact Technology Fact Sheet,Sheet, 2006, United States Environment Protection Agencies
2006, United States Environment Protection Agencies) dan metode ini juga telah terbukti) dan metode ini juga telah terbukti sebagai
sebagai bioteknologi ybioteknologi yang dapat ang dapat memproduksi hidrogmemproduksi hidrogen dan en dan metana (metana (Ting, 2007, JounalTing, 2007, Jounal Hydrogen Energy
Hydrogen Energy).).
Tabel 1
Tabel 1 Perbandingan Tipe Proses Perbandingan Tipe Proses Anaerobic Digester Anaerobic Digester Jenis
Jenis Digester Digester Keuntungan Keuntungan KerugianKerugian Single Stage
Single Stage Biaya investasi lebihBiaya investasi lebih murah
murah
Desain lebih simpelDesain lebih simpel
Reaktor relatif lebih besarReaktor relatif lebih besar
Beban reaktor dalamBeban reaktor dalam mendegradasi feed lebih mendegradasi feed lebih berat
berat
Pre treatment harus lebihPre treatment harus lebih ketat
ketat
Butuh konsumsi air yangButuh konsumsi air yang lebih besar
lebih besar Multi Stage
Multi Stage (Two Stage System) (Two Stage System)
Operasi lebih fleksibelOperasi lebih fleksibel
Loading rate lebih besarLoading rate lebih besar
Dapat mentoleransiDapat mentoleransi loading rate yang loading rate yang fluktuatif
fluktuatif
Biaya investasi lebihBiaya investasi lebih mahal
mahal
Desain lebih rumitDesain lebih rumit
Masih sulit memisahkanMasih sulit memisahkan tahap hydrolysis dan tahap hydrolysis dan asidogenesis
asidogenesis
Pengembangan dari proses
Pengembangan dari proses Multi-stage Multi-stage Anaerobic Anaerobic Digester Digester terutama pada terutama pada pengembangan AD
pengembangan AD dengan penabhan dengan penabhan reactor reactor separasi separasi untuk stauntuk stage ge yang berbeda, yang berbeda, sehinggasehingga dapat menyesuaikan untuk mengoptimalkan masaing-masing reaksi. Secara khusus, 2 dapat menyesuaikan untuk mengoptimalkan masaing-masing reaksi. Secara khusus, 2 reaktor digunakan, reactor pertama untuk proses hidrolisis-asidogenesis yang dapat reaktor digunakan, reactor pertama untuk proses hidrolisis-asidogenesis yang dapat
|
|JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITSJURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
IV -IV - 44 menghasilkan asam-asam organik dan gas hidrogen dan reactor kedua untuk acetogenesis menghasilkan asam-asam organik dan gas hidrogen dan reactor kedua untuk acetogenesis metanogenesis, yang memproses asam-asam organik tersebut menjadi gas
metanogenesis, yang memproses asam-asam organik tersebut menjadi gas metana.metana.
Proses dua reaktor suhu diatur sedemikian rupa sehingga laju hidrolisis dan Proses dua reaktor suhu diatur sedemikian rupa sehingga laju hidrolisis dan metanogenesis dapat terkontrol dengan baik. Ada dua suhu operasi yang dapat diterapkan metanogenesis dapat terkontrol dengan baik. Ada dua suhu operasi yang dapat diterapkan dalam digester yaitu
dalam digester yaitu mesophilicmesophilic (sekitar 35 (sekitar 35ooC) danC) dan thermophilicthermophilic (sekitar 55 (sekitar 55ooC). PenerapanC). Penerapan suhu operasi ini pada kedua reaktor diatur menurut kebutuhan proses. Contoh suhu operasi ini pada kedua reaktor diatur menurut kebutuhan proses. Contoh penerapannya adalah
penerapannya adalah suhusuhu mesophilicmesophilic pada reaktor pertama dan pada reaktor pertama dan thermophilicthermophilic pada reaktor pada reaktor kedua di unit pengolahan limbah
kedua di unit pengolahan limbah DuPage Company DuPage Company , Illnois, USA. (Schafer, 2002), Illnois, USA. (Schafer, 2002) Foam
Foam pada pada activated activated sludge sludge plant plant dideskripsikan dideskripsikan sebagai sebagai biomassa biomassa yangyang mengambang dan dibuktikan oleh banyak peneliti sebagai gabungan dari keberadaan mengambang dan dibuktikan oleh banyak peneliti sebagai gabungan dari keberadaan surfaktan (detegen), biosurfaktan dan adanya dua grup dari bakteri filamen,
surfaktan (detegen), biosurfaktan dan adanya dua grup dari bakteri filamen, Gordonia spGordonia sp (( Nocardia Nocardia spsp. dan. dan Microthrix Microthrix parvicellaparvicella.. Mycolic Mycolic Acid Acid yang dimiliki yang dimiliki Nocardia Nocardia membuat membuat bakteri
bakteri tersebut tersebut cukupcukup hidrophobichidrophobic dan dengan bentok filamennya bakteri menjadi dan dengan bentok filamennya bakteri menjadi menempel pada gelembung gas yang ada di
menempel pada gelembung gas yang ada di activated sludgeactivated sludge dan naik ke permukaan liquid dan naik ke permukaan liquid untuk
untuk meningkatkan meningkatkan aktivitas aktivitas permukaan permukaan dan dan membentukmembentuk foam foam yang stabil. Soddell dan yang stabil. Soddell dan Seviour (1995) menemukan kemampuan dari
Seviour (1995) menemukan kemampuan dari Nocarida Nocarida dan bakteri filamen untuk hidup dan bakteri filamen untuk hidup dalam
dalam range range temperature yang temperature yang luas. luas. Mayoritas bakMayoritas bakteri berfilamen teri berfilamen bisa hidup bisa hidup pada pada suhusuhu mesophilic yaitu 30-35
mesophilic yaitu 30-35 oo C. Bakteri C. Bakteri Nocardia Nocardia hidup pada pH 6.7 hidup pada pH 6.7
– –
8.0. 8.0. ((microbewikimicrobewiki))III. PEMBAHASAN III. PEMBAHASAN
III.1 Foam Problem Solution Two Stage Anaerobic Digester III.1 Foam Problem Solution Two Stage Anaerobic Digester Salah satu penyebab foam adalah
Salah satu penyebab foam adalah Mycolic Mycolic Acid Acid yang dimiliki yang dimiliki Nocardia Nocardia membuat membuat bakteri
bakteri tersebut tersebut cukupcukup hidrophobichidrophobic dan dengan bentok filamennya bakteri menjadi dan dengan bentok filamennya bakteri menjadi menempel pada gelembung gas yang ada di
menempel pada gelembung gas yang ada di activated sludgeactivated sludge dan naik ke permukaan liquid dan naik ke permukaan liquid untuk
untuk meningkatkan meningkatkan aktivitas aktivitas permukaan permukaan dan membdan membentukentuk foam foam yang stabil. Soddell dan yang stabil. Soddell dan Seviour (1995) menemukan kemampuan dari
Seviour (1995) menemukan kemampuan dari Nocarida Nocarida dan bakteri filamen untuk hidup dan bakteri filamen untuk hidup dalam
dalam range range temperature yang temperature yang luas. luas. Mayoritas bakMayoritas bakteri berfilamen teri berfilamen bisa hidup bisa hidup pada pada suhusuhu mesophilic yaitu 30-35
TUGAS KHUSUS
TUGAS KHUSUS
|
|JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITSJURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
IV -IV - 55 Tabel A.3.2
Tabel A.3.2 Tabel perbandingan Two Stage Anaerobic Digester dalam produksiTabel perbandingan Two Stage Anaerobic Digester dalam produksi foam
foam Tipe
Tipe Suhu Suhu pH pH Nocardia Nocardia FoamFoam
Single
Single Stage Stage AD AD 35 35 7 7 Banyak Banyak BanyakBanyak Two
Two Stage Stage AD AD 35/55 35/55 5/7 5/7 sedikit sedikit SedikitSedikit
III.2 Biogas Production Two Stage Anaerobic Digester III.2 Biogas Production Two Stage Anaerobic Digester
Produksi biogas PT Energi Agro Nusantara ini berasal dari dua hasil samping proses Produksi biogas PT Energi Agro Nusantara ini berasal dari dua hasil samping proses produksi
produksi bioethanol bioethanol yang yang diproses diproses dengan dengan single single continous continous anaerobic anaerobic biodigester biodigester dengandengan kapasitas produksi 1000 m
kapasitas produksi 1000 m33 per per jam. jam. PT PT Enero Enero memiliki memiliki 2 2 unit unit digester digester yang yang keduanyakeduanya masih mampu bekerja dengan optimal yang lebih baik bila dibandingkan dengan kondisi masih mampu bekerja dengan optimal yang lebih baik bila dibandingkan dengan kondisi sekarang. Terdapat masalah foam yang terlalu banyak terbentuk. Di beberapa pengolahan sekarang. Terdapat masalah foam yang terlalu banyak terbentuk. Di beberapa pengolahan limbah industri sudah menggunakan teknologi
limbah industri sudah menggunakan teknologi two stage anaerob digester two stage anaerob digester (TAD). TAD (TAD). TAD adalah jenis pengolahan limbah untuk menghasilkan biogas dengan menggunakan 2 tangki adalah jenis pengolahan limbah untuk menghasilkan biogas dengan menggunakan 2 tangki untuk memisahkan proses-proses
untuk memisahkan proses-proses anaerobicanaerobic dalam digester. Dengan menggunakan 2 stage dalam digester. Dengan menggunakan 2 stage maka
maka dapat dapat memisahkan memisahkan proses proses hidrolisis hidrolisis dandan acidogenesisacidogenesis (tangki (tangki 1) 1) dengan dengan prosesproses methanogenesis
methanogenesis (tangki 2), sehingga mengoptimalkan kedua proses tersebut. (tangki 2), sehingga mengoptimalkan kedua proses tersebut.
Gambar A.3.1
Gambar A.3.1 Diagram Proses Standar Pengolahan Multi Stage Anaerob DigesterDiagram Proses Standar Pengolahan Multi Stage Anaerob Digester Pada tangki pertama TAD terjadi proses hidrolisis dan
Pada tangki pertama TAD terjadi proses hidrolisis dan volatile acid fermentaationvolatile acid fermentaation ((acid forming stepacid forming step). Pada tangki pertama dibutuhkan suhu mesophilic yaitu 35). Pada tangki pertama dibutuhkan suhu mesophilic yaitu 35oo C C ,, sehingga membutuhkan pemanasan. Sistem pemanasan dapat menggunakan sistem sehingga membutuhkan pemanasan. Sistem pemanasan dapat menggunakan sistem eksternal atau
eksternal atau internal. Biogas yinternal. Biogas yang ang terbentuk menganduterbentuk mengandung 44ng 44,9% H,9% H22 dan 55,1% CO dan 55,1% CO22.. Tangki
|
|JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITSJURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
IV -IV - 66 membutuhkan
membutuhkan suhu suhu thermophilic thermophilic yaitu yaitu 5555 ooC. Biogas yC. Biogas yang terbentuk ang terbentuk mengandung mengandung 68,2%68,2% CH
CH44 dan 31,8% CO dan 31,8% CO22 ( (Schievano, 2012, pubs acsSchievano, 2012, pubs acs).).
Jika merujuk pada
Jika merujuk pada percobaan Schivanopercobaan Schivano, , maka maka dengan dengan kapasitas kapasitas AD2 AD2 (digester(digester yang tersedia di PT ENERO) adalah 22.000 m
yang tersedia di PT ENERO) adalah 22.000 m33 dibutuhkan AD dibutuhkan AD 1 1 berkapasitas berkapasitas 2993 2993 mm3. .3. . ((Schievano, 2012, pubs acsSchievano, 2012, pubs acs))
Tabel A.3.2
Tabel A.3.2 Perbandingan Tangki AD 1 (TAD 1) Perbandingan Tangki AD 1 (TAD 1) dan AD 2 (TAD 2) padadan AD 2 (TAD 2) pada TwoTwo Stage Anaerobic Digester
Stage Anaerobic Digester Dibanding dengan PT EneroDibanding dengan PT Enero Tangki Kapasitas Tangki Kapasitas (m (m33)) pH Suhu pH Suhu Operasi Operasi ((ooC)C) Rate Rate Biogas Biogas (m (m33// hari) hari) Kandung-an an Metana Metana (%) (%) Kandung-an an Hidrogen Hidrogen (%) (%) Kandungan Kandungan Karbon-dioksida dioksida (%) (%) TAD TAD 1 1 2.992.993** 3** 5* 5* 35* 35* 10.50610.506**** - - 44,9* 44,9* 55,1*55,1* TAD TAD 2 2 22.000** 22.000** 7* 7* 55* 55* 17.38017.380**** 68,2* 68,2* - - 31,8*31,8* Single Single Stage Stage Digester Digester PT PT Enero Enero 22.000 22.000 7 7 35 35 12.000 12.000 55 55 - - 4545
* berdasarkan data percobaan Schivano * berdasarkan data percobaan Schivano
**berdasarkan data perbandingan yang didapat pada
**berdasarkan data perbandingan yang didapat pada data percobaan Schivanodata percobaan Schivano yang diterapkan pada volume tangki yang sama
yang diterapkan pada volume tangki yang sama dengan PT Enerodengan PT Enero
((Schievano, 2012, pubs acsSchievano, 2012, pubs acs)) Dari
Dari Tabel A.3.2Tabel A.3.2 dapat dilihat bahwa Penerapan Two Stage Anaerobic Digester pada dapat dilihat bahwa Penerapan Two Stage Anaerobic Digester pada PT Energi Agro Nusantara membutuhkan pembangunan tangki digester berukuran 2993 PT Energi Agro Nusantara membutuhkan pembangunan tangki digester berukuran 2993 m
m33. Penerapan . Penerapan sistem dapat menghsistem dapat menghasilkan biogas dengasilkan biogas dengan konsentrasi metana an konsentrasi metana yang yang lebihlebih tinggi dan pada stage TAD 1 dapat dihasilkan hidrogen dengan konsentrasi cukup tinggi. tinggi dan pada stage TAD 1 dapat dihasilkan hidrogen dengan konsentrasi cukup tinggi.
TUGAS KHUSUS
TUGAS KHUSUS
|
|JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITSJURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
IV -IV - 77 IV. KESIMPULAN
IV. KESIMPULAN
Dari pembahasan tugas khusus diatas dapat disimpulkan sebagai berikut: Dari pembahasan tugas khusus diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan
1. Penerapan Two Stage Anaerobic Digester Two Stage Anaerobic Digester dapat mengurangi masalah foam yang dapat mengurangi masalah foam yang dimiliki Unit
dimiliki Unit Waste Water Treatment ProcessWaste Water Treatment Process PT Energi Agro NusantaraPT Energi Agro Nusantara 2. Penerapan
2. Penerapan Two Stage Anaerobic Digester Two Stage Anaerobic Digester pada PT Energi Agro Nusantara pada PT Energi Agro Nusantara membutuhkan pembangunan tangki
membutuhkan pembangunan tangki digesterdigester berukuran 2993 berukuran 2993 mm33
3. Penerapan
3. Penerapan Two Stage Anaerobic Digester Two Stage Anaerobic Digester dapat menghasilkan biogas dengan dapat menghasilkan biogas dengan konsentrasi metana
|
|JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITSJURUSAN TEKNIK KIMIA FTI-ITS
IV -IV - 88 Appendiks
Appendiks
Perhitungan Two Stage Anaerob Digester menurut percobaan Schivano Perhitungan Two Stage Anaerob Digester menurut percobaan Schivano Data dari PT Enero:
Data dari PT Enero:
Volume Tangki besar : 22.000 m Volume Tangki besar : 22.000 m33
Data dari percobaan Schivano: Data dari percobaan Schivano:
Single Stage Anaerobic Digester Single Stage Anaerobic Digester Kapasitas Tangki = 14,7 l
Kapasitas Tangki = 14,7 l Rate Biogas yang dihasilkan =
Rate Biogas yang dihasilkan = 0,545 Ndm0,545 Ndm33CH4CH4/Ldigester hari/Ldigester hari Two Stage Anaerobic Digester
Two Stage Anaerobic Digester Kapasitas Tangki 1 = 2 l
Kapasitas Tangki 1 = 2 l Kapasitas Tangki 2 = 14,7 l Kapasitas Tangki 2 = 14,7 l
Rate Spesifik Biogas yang dihasilkan Tangki 1 = 1,58 Ndm
Rate Spesifik Biogas yang dihasilkan Tangki 1 = 1,58 Ndm33H2H2/Ldigester/Ldigester Konsentrasi Hidrogen tangki 1 = 44,9%
Konsentrasi Hidrogen tangki 1 = 44,9%
Rate Spesifik Biogas yang dihasilkan Tangki 2 = 0,537 Ndm
Rate Spesifik Biogas yang dihasilkan Tangki 2 = 0,537 Ndm33CH4CH4/Ldigester hari/Ldigester hari Konsentrasi Metana tangki 2 = 68,2%
Konsentrasi Metana tangki 2 = 68,2%
Berdasarkan data percobaan tersebut, dapat diperkirakan rate biogas yang dihasilkan dari Berdasarkan data percobaan tersebut, dapat diperkirakan rate biogas yang dihasilkan dari PT. Energi Agro Nusantara bila digunakan Two Stage Digester.
PT. Energi Agro Nusantara bila digunakan Two Stage Digester. Volume Tangki 2 = 22.000 m Volume Tangki 2 = 22.000 m33 Volume Tangki 1 = 3.000 m Volume Tangki 1 = 3.000 m33 Tangki 1 Tangki 1
Rate Hidrogen dalam Biogas yang dihasilkan pada tangki 1 (Hidrogen production) Rate Hidrogen dalam Biogas yang dihasilkan pada tangki 1 (Hidrogen production)
= Rate Spesifik Biogas yang dihasilkan Tangki 1 x Volume Tangki 1 = Rate Spesifik Biogas yang dihasilkan Tangki 1 x Volume Tangki 1 = 1,58 x 3.000 = 4.740 Ndm
= 1,58 x 3.000 = 4.740 Ndm33 H H22 Rate Biogas tangki 1 =
Rate Biogas tangki 1 = (100%/ (Konsetr(100%/ (Konsetrasi Hidrogen)) *Rate Hidrogen dalam biogasasi Hidrogen)) *Rate Hidrogen dalam biogas = (1/0,449) x 4.740 = 10.506 m
= (1/0,449) x 4.740 = 10.506 m33 per hari per hari
Rate Metana dalam Biogas yang dihasilkan pada tangki 2 (Methane production) Rate Metana dalam Biogas yang dihasilkan pada tangki 2 (Methane production)
= Rate Spesifik Biogas yang dihasilkan Tangki 2 x Volume Tangki 2 = Rate Spesifik Biogas yang dihasilkan Tangki 2 x Volume Tangki 2 = 0,537 x 22.000 = 11.814 Ndm
= 0,537 x 22.000 = 11.814 Ndm33 CH CH44
Rate Biogas tangki 2 = (100%/ (Konsetrasi Metana)) *Rate Metana dalam biogas Rate Biogas tangki 2 = (100%/ (Konsetrasi Metana)) *Rate Metana dalam biogas
= (1/0,682)
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2006.
Anonim. 2006. Biosolid T Biosolid Technology Fact Sheet echnology Fact Sheet . . United United States EnviroStates Environment nment ProtectionProtection Agencies.
Agencies.
Schafer, Perry L. 2002.
Schafer, Perry L. 2002. Advanced Anaer Advanced Anaerobic Digestion Performance Comparisonsobic Digestion Performance Comparisons..