• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KERANGKA TEORI

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.2 Penyajian Data

4.2.2 Data berkaitan dengan bauran pemasaran

a. Produk (Product)

Produk merupakan salah satu instrumen penting dalam tingkat penjualan Asuransi, untuk itu produk yang dipasarkan harus memiliki posisi tawar yang tinggi kepada masyarakat baik dari segi keunggulan maupun manfaat yang diterima nasabah. untuk mengetahui hal tersebut penulis mengajukan beberapa pertanyaan kepada informan.

6. Pertanyaan: Apa yang menjadi keunggulan atau yang membedakan produk AJB Bumiputera dengan asuransi lain?

Hasil wawancara dengan Pak Harisuddin Siregar, SE selaku Agen Kordinator (Supervisor), ia mengatakan :

“Perbedaannya banyak yang pertama, dari segi produk asuransi perorangan kita memiliki banyak pilihan yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan nasabah sehingga produk unggulan di Bumiputera dari dahulu tetap Asper selain itu,

sistem pengutipann premi yang kita lakukan secara kekluargaan dari rumah ke rumah. Kalau keunggulan dari segi pelayanan nasabah tidak perlu ke kantor untuk mengurus berkas karena kita secara otomatis datang membawa dan memproses berkasnya atau dengan kata lain ada proses jemput bola itulah yang membedakan dengan asuransi lain”.

7. Pertanyaan: Ketika produk yang dihasilkan sudah mengalami tahapanan kemunduran apakah ada penarikan produk dan inovasi seperti apa yang dilakukan?

Hasil wawancara dengan Pak Nujul Amri Hasibuan selaku Kepala Cabang, ia mengatakan :

“Produk AJB Bumiputera dibuat oleh kantor pusat, dan ketika terjadi penurunan penjualan satu produk secara nasional maka dilakukan penarikan produk dan diciptakan produk baru dengan inovasi yang sesuai dengan kebutuhan zaman. Untuk itu tugas kantor cabang memasarkan produk tersebut kepada nasabah”. Pak Harisuddin Siregar juga menambahkan terkait hal ini, ia mengatakan :

“Biasanya bumiputera disekian puluh tahun ada perubahan produk misalnya, perubahan produk yang dahulunya beasiswa berencana berubah menjadi produk mitra beasiswa, konsepnya berbeda dan produk tersebut berubah-ubah sesuai perkembangan zaman, karena menyesuaikan produk dengan perkembangan zaman itu penting”.

8. Pertanyaan: Produk apa yang menjadi unggulan AJB Bumiputera Kisaran?

Hasil wawancara dengan Pak Harisuddin Siregar, SE selaku Agen Kordinator (Supervisor), ia mengatakan :

“Produk yang menjadi unggulan kita yaitu mitra cerdas untuk kalangan menengah ke atas produk ini sama seperti beasiswa, tetapi produk ini bernilai investasi uang dan berkembang kedepannya. Kalau untuk menengah ke bawah rata-rata mengambil produk mitra beasiswa, dan beasiswa juga ada tahapan mulai dari TK, SD, SMP, SMA, sampai perguruan tinggi produk itu disesuikan

dengan kemampuan nasabah. Sedangkan kalau mitra cerdas preminya lebih mahal sampai 13.000.000 setiap tahunnya”.

9. Pertanyaan: Mengapa di AJB Bumiputera cabang Kisaran hanya menjual satu jenis produk asuransi saja?

Hasil wawancara dengan Pak Harisuddin Siregar, SE selaku Agen Kordinator (Supervisor), ia mengatakan :

“Bumiputera itu kalau dari jenis produk banyak, dan kita dari asuransi perorangan juga bisa menjual produk asuuransi kumpulan, juga bisa menjual produk asuransi bumida khusus untuk kecelakaan. Tetapi yang paling utama kita jual produk kita yaitu asuransi perorangan seperti contoh kita menjual produk asper namun nasabah kita juga membutuhkan asuransi kecelakaan maka kita menghubungi rekan kita di asuransi bumida, selain itu misalnya ada perusahaan yang ingin mengasuransikan karyawannya maka kita menghubungi dan merekomendasikan ke produk asuransi kumpulan. hal yang terpenting kita sesuaikan dengan apa maunya konsumen dan satu hal yang harus dibedakan di perusahaan ini menjual produk asper namun ada 3 anak perusahaan yang ikut atau berkantor disini termasuk asuransi kumpulan, asuransi bumida, juga ada asuransi syariah tetapi kita tetap menjadi karyawan asper. Kita tidak bisa menjadi agen askum, bumida, atau syariah tetapi untuk menjual 3 produk anak perusahaan itu kita boleh dengan cara merekomendasikan kepada rekan kita yang menjual 3 produk tersebut, tetapi yang menjadi prioritas utama di AJB Bumiputera Kisaran produk asper”.

b. Harga (Price)

Tidak bisa dipungkiri bahwa harga suatu produk akan mempengaruhi daya beli masyarakat untuk itu dibutuhkan analisis dan strategi dalam penetapan harga agar produk yang ditawarkan selain diminati masyarakat juga memiliki daya beli. Untuk memperoleh data tersebut maka penulis menyampaikan beberapa pertanyaan.

10.Pertanyaan: Bagaimana penetapan harga (premi) setiap produk asuransi Bumiputera?

Hasil wawancara dengan Pak Nujul Amri Hasibuan selaku Kepala Cabang, ia mengatakan :

“Harga premi telah ditetapkan oleh kantor pusat mengacu kepada kaidah-kaidah aktuaria dan regulasi pemerintah yang tertuang pada kepmenkeu RI No. 42/KMK.06/2003 Tentang Penyelenggaraan Usaha Asuransi Dan Perusahaan Reasuransi, untuk itu kantor cabang tidak bisa mentapkan harga premi dan kita hanya menjalankan dan memasarkan produk karena sudah ada ketentuan harga baku premi setiap produk AJB Bumiputera”.

11.Pertanyaan: Apakah dilakukan pembagian segmentasi pasar sesuai harga produk yang ditawarkan?

Hasil wawancara dengan Pak Nujul Amri Hasibuan selaku Kepala Cabang, ia mengatakan :

“Tidak ada pembagian segmentasi pasar secara khusus tetapi biasanya agen-agen harus bisa menyesuaikan diri dengan pangsa pasar yang dituju”.

Jawaban Pak Harissudin Siregar selaku Agen Kordinator (Supervisor):

“Tidak, kita tidak ada pembagian segmentasi pasar dan kita sebagai agen dan karyawan juga tidak dibagi segmentasinya, masing-masing anggota kita boleh memprospek kelas atas, menengah dan bawah untuk calon pemegang polis yang dituju, intinya tergantung pasar dan tergantung kemampuan individu anggota dalam memprospek nasabah”.

c. Tempat (Place)

Tempat sebagai media transaksional dan sumber informasi merupakan salah satu pertimbangan nasabah dalam mengambil keputusan pembelian produk. Dalam mengartikulasikan peranan tempat dan saluran distibusi, penulis

mengajukan pertanyaan untuk memperoleh pandangan terkait hal tersebut di AJB Bumiputera cabang Kisaran.

12.Pertanyaan: Apa yang membedakan fungsi kantor wilayah dengan kantor cabang dan kordinasi seperti apa yang dilakukan?

Hasil wawancara dengan Pak Nujul Amri Hasibuan selaku Kepala Cabang, ia mengatakan :

“Perbedaan kantor cabang dengan kantor wilayah yaitu posisi kantor cabang memiliki fungsi sebagai penghimpun dana sebesar-besarnya dari nasabah untuk dapat dikelola dalam bentuk aset sedangkan kantor wilayah memiliki fungsi sebagai arsip atau kantor yang mengatur administrasi kantor-kantor cabang yang berada dalam satu wilayah”.

Pak Harisuddin Siregar juga menambahkan terkait hal ini, ia mengatakan :

“Kantor wilayah itu membawahi beberapa kantor cabang dan fungsi kantor wilayah itu mengatur administrasi setiap kantor cabang sedangkan kantor cabang fungsinya sebagai pusat mencari nasabah dan memasarkan produk. Selain itu dikantor cabang juga memiliki agen-agen sementara dikantor wilayah hanya ada staf-staf yang mengatur administrrasi, selain itu secara kordinasi kantor wilayah dengan kantor cabang berjalan secara struktural fungsiona dan khirarkinyal itulah bedanya”.

13.Pertanyaan: Apa saja yang menjadi saluran distribusi atau mitra AJB Bumiputera untuk memberikan kemudahan pemegang polis? Jawaban kepala cabang:

“Saluran distribusi kita hanya agen karen kita belum ada melakukan mitra dengan pihak lain seperti perbankan untuk pembayaran premi. Untuk itu ketika nasabah membayar premi bisa melalui agen atau langsung datang ke kantor”. Pak Harisuddin Siregar juga menambahkan terkait hal ini, ia mengatakan :

dan untuk mencari nasabah kita menggunakan MBA (mitra bisnis agen) guna mencapai target penjualan dan meberi kemudahan bagi pemegang polis”.

d. Promosi (Promotion)

Pemasaran dapat dilakukan secara maksimal apabila promosi berjalan dengan baik. Promosi dapat dilakukan dengan beragam cara terhadap konsumen. AJB Bumiputera cabang Kisaran selaku perusahaan yang bergerak untuk mencapai profit tentunya memiliki gaya dan sekenario promosi tersendiri. Untuk mengetahui konsep promosi yang dibangun di AJB Bumiputera, penulis melakukan wawancara sebagai berikut :

14.Pertanyaan: Apa saja kegiatan promosi yang dilakukan AJB Bumiputera cabang kisaran?

Hasil wawancara dengan Pak Harisuddin Siregar, SE selaku Agen Kordinator (Supervisor), ia mengatakan :

“Kalau kegiatan promosi yang kita lakukan biasanya seperti acara malam kedekatan dengan nasabah disitulah kita memperkenalkan dan memasarkan produk kita selain itu, kita juga mengadakan pengajian bulanan sekaligus mempromosikan produk. Untuk masyarakat yang belum masuk AJB Bumiputera kita melakukan kegiatan- kegiatan sosial untuk menarik minat masyarakat tentang produk kita”.

15.Pertanyaan: Bagaimana efektifitas promosi yang dilakukan dengan sistem agen atau personal selling, mengapa tidak banyak menggunakan iklan dalam memasarkan produk?

Hasil wawancara dengan Pak Nujul Amri Hasibuan selaku Kepala Cabang, ia mengatakan :

“Untuk media iklan memang jarang kita lakukan selain biayanya yang besar, bumiputera sudah dikenal dimasyarakat untuk itu dalam memasarkan produk biasanya kita langsung melalui agen yang paling utama karena cukup efektif langsung kepada calon nasabah yang dituju”.

Pak Harisuddin Siregar juga menambahkan terkait hal ini, ia mengatakan :

“Kalau bumiputera dibandingkan dengan asuransi lain bedanya bumiputera memang tidak perlu melakukan iklan besar-besaran karena bumiputera sejak 1912 telah berdiri dan setiap masyarakat semua kelas sudah mengenal bumiputera. Dengan adanya agen daerah-daerah pedesaan dan perkotaan dapat terlayani dan sangat efektif, untuk itu melalui agen saja sudah sangat membantu penjualan dan sudah cukup efektif”.

16.Pertanyaan: Bagaimana pengelolaan anggaran promosi yang dilakukan AJB Bumiputera cabang kisaran?

Hasil wawancara dengan Pak Harisuddin Siregar, SE selaku Agen Kordinator (Supervisor), ia mengatakan :

“Kalau kita anggaran promosi itu diberikan oleh kantor wilayah kepada kantor cabang untuk melakukan kegiatan, dan kantor wilayah itu mendukung kegiatan kantor cabang selagi itu bertujuan untuk mencapai target penjualan, namun secara prosedur ketika kita melakukan kegiatan tetap harus melaporkan ke kantor wilayah”.

17.Pertanyaan: Apakah ada usaha yang dilakukan AJB Bumiputera untuk memasarkan produknya ke instansi seperti PNS?

Hasil wawancara dengan Pak Harisuddin Siregar, SE selaku Agen Kordinator (Supervisor), ia mengatakan :

“Ada, kita juga sudah memasarkan produk kepada sekolah, karena kita mengutamakan produk asper bukan askum maka target kita langsung kepada individunya untuk masuk ke asuransi AJB Bumiputera, dan selama ini yang kita

e. Orang (People)

Dalam sub bab ini, orang yang dimaksud penulis adalah agen dan aparat operasional AJB Bumiputera Cabang Kisaran. Perusahaan jasa sangat tergantung kepada kualitas pelayanan yang diberikannya kepada nasabah. Berdasarkan hal tersebut, penulis ingin mengetahui strategi yang diterapkan kepada setiap agen di AJB Bumiputera Kisaran. Mengenai hal ini, penulis mengemukakan beberapa pertanyaan tentang:

18.Pertanyaan: Bagaimana proses perekrutan agen untuk memenuhi formasi agen yang dibutuhkan di AJB Bumiputera cabang kisaran? Hasil wawancara dengan Pak Nujul Amri Hasibuan selaku Kepala Cabang, ia mengatakan :

“Proses perekruan agen yang dilakukan dengan sistem seleksi, untuk tahap awal seleksi akan dilakukan supervisor kemudian dari supervisor dibawa berjumpa dengan kepala cabang dan selanjutnya didaftarkan ke kantor wilayah. Selain itu untuk kriteria biasanya kita beri standart penampilan, pendidikan, serta ujian itulah proses yang biasa kita lakukan.

Pak Harisuddin Siregar juga menambahkan terkait hal ini, ia mengatakan :

“Kalau kita sama seperti prospek setiap hari itu kita harapkan ada yang kita prospek menjadi nasabah dan juga agen. Karena kalau kerja menjadi mitra agen di bumiputera ini tidak memiliki gaji pokok tetapi berdasarkan jumlah nasabah yang diperloleh, sehingga ketahanan mereka untuk bekerja itu bisa sebentar dalam artian hari ini kita rekrut satu bulan atau 2 bulan bisa berhenti. Untuk itu kita harus terus merekrut agen untuk menggantikan posisi tersebut, kalau saya setiap prospek nasabah selalu saya tawarkan untuk menjadi agen saya kira seperti itu”.

19.Pertanyaan: Apa yang menjadi standart atau kualifikasi yang diberikan perusahaan untuk menjadi agen dan supervisor agen?

Hasil wawancara dengan Pak Nujul Amri Hasibuan selaku Kepala Cabang, ia mengatakan :

“Standart yang kita berikan untuk menjadi supervisor kualifikasi pendidikan minimal D3 dan memiliki pemahaman yang baik dalam memasarkan produk asuransi AJB Bumiputera serta memiliki kemampuan mengorganisir agen-agen yang bertugas”.

Pak Harisuddin Siregar juga menambahkan terkait hal ini, ia mengatakan :

“Untuk kualifikasi jenjang pendidikan menjadi agen yang jelas minimal SMA, kemudian usia minimal 25 tahun ke atas, cakap dalam penempilan, cakap dalam berbicara, mempunyai kenderaan”.

20.Pertanyaan: Apa yang membedakan agen debit dengan agen produksi di AJB Bumiputera?

Hasil wawancara dengan Pak Nujul Amri Hasibuan selaku Kepala Cabang, ia mengatakan :

“Agen debit adalah agen yang bertugas menagih premi dan menangani pembayaran klaim serta dapat memasarkan produk sedangkan agen produksi yaitu agen yang hanya berproduksi mencari nasabah tanpa diwajibkan untuk melakukan penagihan premi. Selain itu yang membedakan agen debit dan agen produksi, agen debit harus mencapai target portopolio, jika tidak mencapai target portopolio jumlah premi yang dimasukan agen setiap bulannya harus besar agar yang bisa menagih premi. Itulah syarat dan yang membedakan agen debit dan agen produksi”.

21.Pertanyaan: Bagaimana pola pembinanan, pengawasan dan evaluasi kinerja agen di AJB Bumiputera Kisaran?

Hasil wawancara dengan Pak Nujul Amri Hasibuan selaku Kepala Cabang, ia mengatakan :

“Untuk pengawasan dan evaluasi biasanya kita lakukan forum-forum khusus dengan agen dan supervisor untuk membahas permasalahan yang ada, selain itu kita juga lakukan retraining untuk pembinaan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan dan untuk penyegaran agar tidak jenuh kita lakukan refresing”.

Pak Harisuddin Siregar juga menambahkan terkait hal ini, ia mengatakan :

“Supaya agen itu berhasil saya selalu katakan, saya saja bisa berhasil mengapa mereka tidak bisa berhasil, dan untuk mencapai target penjualan pembinaan yang saya lakukan saya ikut turun mendampingi mereka ke lapangan untuk memprospek nasabah sampai agen bisa berjalan sendiri memasarkan produk ke nasabah”.

22.Pertanyaan: Program apa yang diberikan supervisor kepada agen agar memenuhi target penjualan?

Hasil wawancara dengan Pak Harisuddin Siregar, SE selaku Agen Kordinator (Supervisor), ia mengatakan :

“Hal yang paling saya utamakan untuk agen-agen yaitu setiap hari pikirkan siapa yang harus didatangi itulah semacam pengarahan atau prospek yang saya lakukan kepada agen. Untuk program yang kami buat agen-agen harus memiliki bank prospek yaitu dari sistem kekeluargaan, seperti orang tua dan seterusnya dimana sistemnya itu berantai kemudian turun ke teman-teman yang dikenal”.

23.Pertanyaan: Apa yang menjadi kendala dalam operasional agen di lapangan?

Hasil wawancara dengan Pak Harisuddin Siregar, SE selaku Agen Kordinator (Supervisor), ia mengatakan :

“Kendala yang paling utama dirasakan sehingga membuat gagal agen-agen yaitu ketika agen tidak memiliki bank prospek selain itu yang menjadi kendala mental yang kurang kuat karena agen tidak mendapatkan gaji pokok dan hanya mendapatkan komisi dari pencarian nasabah sehingga banyak yang tidak bertahan lama, untuk itu mental harus kuat dari segi kekuatan hati, kekutan pikiran dan keiklasan hati untuk bekerja, karena saya juga menjalani hal yang sama tantangnnya besar namun ketika sudah berhasil sangat menjanjikan untuk kerja di AJB Bumiputera ini”.

24.Pertanyaan: Bagaimana jenjang karir dan tingkat kesejahteraan supervisor dan agen AJB Bumiputera cabang kisaran?

Hasil wawancara dengan Pak Harisuddin Siregar, SE selaku Agen Kordinator (Supervisor), ia mengatakan :

“Kalau jenjang karir yang jelas untuk menjadi supervisor itu awalnya kita harus menjadi agen dan menjadi supervisor itu adalah agen-agen yang memiliki prestasi baik dari segi nasabah yang didapat bagus kemudian cakap dalam berbicara, memiliki jiwa kepemimpinan, kriteria tersebut sudah bisa menjadi supervisor. Pada dasarnya menjadi supervisor itu tidak mudah untuk menjalankan tugasnya karena ia harus menjadi tonggak dalam organisasi penjualan produk AJB Bumiputera. Ketika seorang agen memiliki masalah dilapangan supervisor harus bisa menyelesaikan masalah tersebut, untuk itu seorang supervisor harus menguasai semua bidang pemasaran produk dan strateginya”.

25.Pertanyaan: Apakah ada sangsi yang diberikan kacab kepada supervisor atau agen apabila tidak mencapai target penjualan?

Hasil wawancara dengan Pak Harisuddin Siregar, SE selaku Agen Kordinator (Supervisor), ia mengatakan :

“Sangsi tidak ada, pada dasarnya perusahaan memberikan target target ada SP dan PP yang harus dicapai atau UP yang harus dicapai, pada intinya kantor itu memberikan target tersebut untuk mengembangkan dan meningkatkan

26.Pertanyaan: Mengapa di dalam struktur organisasi AJB Bumiputera cabang kisaran tidak memiliki bidang khusus yang menangani pemasaran produk asuransi?

Hasil wawancara dengan Pak Harisuddin Siregar, SE selaku Agen Kordinator (Supervisor), ia mengatakan :

“Karena untuk struktur dalam menangani pemasaran produk dilaksanakan oleh supervisor dan agen yang sifatnya dinas luar untuk dinas dalam tidak ada yang menangani bidang pemasaran secara khusus karena supervisor dan agen secara kordinasi dan pembinaan langsung dibawahi oleh kepala cabang. Dengan kata lain untuk pemasarn produk bidang agen dan dupervisor yang menangani”.

27.Pertanyaan: Bagaimana pola komunikasi yang dilakukan antara agen, supervisor dan kacab?

Hasil wawancara dengan Pak Nujul Amri Hasibuan selaku Kepala Cabang, ia mengatakan :

“Pola komunikasi yang kita lakukan setiap bulannya kita melakukan forum-forum khusus, untuk supervisor dan kacab biasanya dilakukan setiap minggu, untuk supervisor dan agen bisa setiap hari”.

f. Proses (Process)

Dalam sub bab proses ini, penulis ingin mengetahui strategi perusahaan dalam memberikan pelayanannya dari aspek proses administrasi dan prosedur yang di lakukan dalam setiap aktivitas organisasi AJB Bumiputera Kisaran. Untuk itu penulis menyampaikan beberapa pertanyaa antara lain:

28.Pertanyaan: Apakah ada SOP yang diberikan kepada karyawan dan agen AJB Bumiputera cabang kisaran dalam melaksanakan tugas? Hasil wawancara dengan Pak Nujul Amri Hasibuan selaku Kepala Cabang, ia mengatakan :

“SOP itu telah ditetapkan oleh kantor pusat secara umum tugas-tugas yang akan dilakukan setiap bidangnya dan kantor cabang hanya menjalankan prosedur yang telah ada”.

Pak Harisuddin Siregar juga menambahkan terkait hal ini, ia mengatakan :

“Kalau SOP memang tidak ada secara terperinci tetapi di dalam SK sudah ada tugas dan peraturan yang harus dilakukan. Kita tidak ada peraturan khusus dilapangan harus seperti apa tergantung situasi dan kondisi saja. Untuk prosedur nasabah memang ada kriteria yang harus terpenuhi seperti harus sehat, umur minimal 21 tahun dan untuk premi diatas 250 harus ada medical chek up kesehatan dan sebagainya”.

29.Pertanyaan: Bagaiamana proses pengajuan klaim di AJB Bumiputera Cabang Kisaran?

Hasil wawancara dengan Pak Harisuddin Siregar, SE selaku Agen Kordinator (Supervisor), ia mengatakan :

“Klaim ada 2 macam, ada klaim meninggal dan klaim habis kontrak. Klaim habis kontrak kita lakukan dengan mengisi formulir pengajuan klaim kemudian fotocopy rekening bank, fotocopy polis dan KTP itu syarat pengajuan klaim habis kontrak, sedangkan untuk pengajuan klaim meninggal dunia ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi yang paling penting polisnya harus ada, kemudia bukti pembayaran premi yang terakhir, surat bukti meninggal dunia yang dilegalisir oleh camat atau lurah, dan jika meninggal dunia di rumah sakit surat medisnya harus ada itulah syarat untuk melaksanakan prosedur pengajuan klaim di AJB Bumiputera Kisaran”.

30.Pertanyaan: Apakah pernah terjadi pengajuan klaim yang bermasalah di AJB Bumiputera Kisaran?

Hasil wawancara dengan Pak Nujul Amri Hasibuan selaku Kepala Cabang, ia mengatakan :

“Proses pengajuan klaim memiliki proses dan prosedur yang telah ditetapkan seperti melengkapi berkas-berkas dan sebagainya. Sampai saat ini proses pengajuan klaim di AJB Bumiputera kisaran tidak pernah bermasalah sampai ke ranah hukum karena selain melakukan investigasi kita juga melakukan pendekatan kekeluargaan kepada nasabah ketika terjadi insiden pengajuan klaim. Pak Harisuddin Siregar juga menambahkan terkait hal ini, ia mengatakan :

“Sampai sekarang belum ada, karena manajemen kita sudah tersusun dengan rapi, jadi untuk hal seperti itu selalu kita minimalisir untuk terjadi. Pada saat terjadi insident meninggal dunia kita juga melakukan investigasi untuk mencari data yang akurat agar tidak terjadi manipulasi fakta”.

g. Pelayanan Pelanggan (Customer Services)

Penulis memandang pelayanan pelanggan berdasarkan upaya dari perusahaan dalam membangun sistem keterbukaan informasi dan menjalin hubungan emosionalitas dengan pelanggan. Untuk mengetahui strategi AJB Bumiputera Kisaran dalam melakukan aktivitas pelayanan pelayanan pelanggan, maka penulis mengajukan pertanyaan sebagai berikut :

31.Pertanyaan: Bagaimana pola hubungan komunikasi antara supervisor atau agen dengan pemegang polis?

Hasil wawancara dengan Pak Harisuddin Siregar, SE selaku Agen Kordinator (Supervisor), ia mengatakan :

“Pola komunikasi dan pembagian tugas yang kita lakukan sudah cukup baik, supervisor menangani beberapa agen dimana ada 2 jenis agen , ada agen debit dan ada agen produksi. Agen debit itu khusus untuk penagihan dan melakukan perekrutan sedangkan agen produksi tidak boleh mengutip tagihan tetapi hanya untuk memproduksi dan kutipannya dikutip oleh agen debit. Maka dengan seperti itu sebelum jatuh tempo nasabah-nasabah dari agen debit, kita tetap melakukan komunikasi dengan nasabah dengan menghubungi baik berupa telepon dan sebagainya dan ketika melakukan penagihan kita juga melakukan silaturahmi dan bercerita dengan nasabah , itulah pola komunikasi yang kita bangun dengan nasabah”.

32.Pertanyaan: Bagaimana pelayanan pelanggan yang diberikan kepada pemegang polis atau calon pemegang polis dari segi

Dokumen terkait