• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELTIAN

F. Data dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini yaitu data kualitatif. Data kualitatif: hasil observasi terhadap peniliti, siswa dan alat peraga selama proses pembelajaran, hasil lembar observasi siswa dan dokumentasi (berupa foto kegiatan pembelajaran).

G. Instrumen Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini terdapat dua instrumen yang digunakan. Instrumen pengumpul data yang digunakan antara lain:

1. LKS

LKS adalah soal-soal pecahan yang diberikan pada setiap pembelajaran untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. LKS biasanya berbentuk pemberian tugas baik berupa pertanyaan maupun perintah yang harus dijawab dan dikerjakan sehingga diperoleh hasil pengukuran tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan lembar kerja siswa (LKS).

LKS yang digunakan adalah tes objektif berupa soal-soal pecahan pada setiap harinya yaitu berjumlah 10 LKS sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Soal LKS tersebut telah disesuaikan dengan materi yang dipelajari. LKS digunakan untuk mengukur tingkat perkembangan dan pemahaman yang telah dicapai oleh siswa setelah menempuh proses belajar dan mengukur keberhasilan program pembelajaran yang mana dalam penyelesaian soal-soal pecahan menggunakan alat peraga “Blok Pecahan”.

LKS yang diberikan kepada siswa setiap harinya, yaitu:

a. Hari pertama membahas mengenai pecahan sederhana menggunakan bentuk lingkaran

b. Hari kedua membahas mengenai pecahan sederhana menggunakan bentuk persegi panjang dan bangun datar yang lainnya

d. Hari keempat dan kelima membahas mengenai urutan pecahan dari yang terbesar sampai yang terkecil

e. Hari keenam membahas mengenai urutan pecahan dari yang terkecil sampai yang terbesar

f. Hari ketujuh membahas mengenai pecahan senilai

g. Hari kedelapan membahas mengenai pemecahan masalah pecahan berupa soal cerita

h. Hari kesembilan membahas mengenai pecahan sederhana, perbandingannya dan masalah-masalah pecahan

i. Hari kesepuluh mengerjakan soal-soal di buku paket matematika kelas III

2. Lembar Observasi

Berupa pengamatan terhadap objek yang akan dicatat datanya, dengan persiapan yang matang dilengkapi dengan instrumen tertentu. Observasi biasanya digunakan untuk menilai tingkah laku individu atau proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran terhadap siswa dan observasi yang dilakukan guru kelas III terhadap peneliti, siswa dan efektifitas alat peraga yang digunakan.

Observasi dilakukan saat penelitian dari awal sampai akhir pembelajaran. Adapun tujuan observasi dilakukan adalah untuk mengetahui apakah ada peningkatan motivasi bagi siswa yang diajarkan pecahan dengan menggunakan

alat peraga “Blok Pecahan”. Selain itu juga observasi digunakan peneliti untuk mengukur atau menilai, mencatat hasil dan proses belajar misalnya interaksi atau tingkah laku siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Lembar observasi dapat

dijawab dengan menggunakan pilihan jawaban “ Ya “ dan “ Tidak “.Adapun kisi -kisi observasi yang digunakan saat penelitian berlangsung dapat dilihat pada table 3.1 dan 3.2:

Tabel 3.1

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI SISWA

No Dimensi Indikator Jumlah Butir

1. Keaktifan Berperan aktif pada setiap pembelajaran

4 2. Ketertiban Mematuhi tata tertib pembelajaran 3

Jumlah 7

Tabel 3.2

KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI PEMBELAJARAN Indikator: Kegiatan yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung

No. Dimensi Jumlah Butir

1. Siswa 6

2. Alat Peraga “Blok Pecahan“ 3

Jumlah 9

3. Lembar Angket

Angket berbentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Angket dibuat untuk mengetahui tanggapan siswa tentang pembelajaran dengan menerapkan alat peraga “Blok Pecahan” pada materi pecahan. Angket diberikan kepada siswa saat siklus I pada pertemuan ke-5 dan saat siklus II pada pertemuan ke-10 dengan bertujuan agar guru mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman dan motivasi siswa selama penelitian berlangsung. Terutama pada siklus I, angket berguna untuk menjadi acuan peneliti untuk lebih meningkatkan motivasi siswa pada siklus II.

Angket terdiri dari 2 katagori pernyataan yaitu positif (+) dan negatif (-), kemudian cara menjawab angket tersebut dengan menggunakan pilihan jawaban

“Ya“ dan “Tidak“. Peneliti menggunakan pilihan jawaban “Ya” dan “Tidak”, agar

lebih mudah dimengerti siswa kelas III, sehingga siswa kelas III dapat menjawab dengan baik. Adapun kisi-kisi angket yang diberikan kepada siswa pada siklus I dan II, dapat dilihat pada table 3.3:

Tabel 3.3

KISI-KISI ANGKET MOTIVASI SISWA KELAS III

Dimensi Indikator Nomor Butir Jumlah Butir Positif (+) Negatif (-)

Minat Menyukai pelajaran yang diajarkan

1 10 2

Ketekunan Kemampuan mengerjakan soal Menggambarkan blok pecahan Pemahaman materi 9 2 5 4 6 7 2 2 2 Keaktifan Keaktifan dalam pembelajaran 8 3 2

Total 5 5 10

4. Lembar Wawancara

Lembar wawancara berbentuk pengajuan pertanyaan secara lisan, dan pertanyaan yang diajukan itu telah dipersiapkan, dilengkapi instrumennya. Wawancara dilakukan dengan guru mata pelajaran matematika kelas III di SDN 04 Pagi mengenai tanggapan dan kendala yang dialami ketika proses pembelajaran.. Adapun kisi-kisi yang digunakan dapat dilihat pada tabel 3.4:

Tabel 3.4

KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA

No Pokok Masalah Dimensi Sumber Nomor

Butir

1. Gambaran keadaan kelas III SDN 04 Pagi

Keadaan guru, siswa dan sarana prasarana

Guru pembelajaran Matematika 1, 2, 3, 10 2. Pembelajaran Matematika di kelas III SDN 04 Pagi Persiapan pelaksanaan pembelajaran Pembelajaran yang interaktif Apresiasi guru Tata tertib selama pembelajaran Guru pembelajaran Matematika 4 5 6 9 3. Evaluasi pembelajaran Matematika di kelas III SDN 04 Pagi Motivasi siswa Hasil belajar siswa

Guru pembelajaran

Matematika

7, 8 11

Wawancara dilakukan pada tanggal 11 November 2013 sebelum dilakukannya penelitia bertujuan agar peneliti memiliki gambaran awal mengenai situasi dan kondisi kelas yang akan dijadikan tempat penelitian. Dari wawancara tersebut peneliti mendapatkan gambaran awal mengenai kurangnya motivasi yang dimiliki oleh siswa kelas III pada pelajaran matematika. Yang mana meningkatkan motivasi adalah tujuan utama peneliti melakukan penelitian ini.

5. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan untuk pelengkap bukti penelitian dan digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh sebagai gambaran nyata tentang kegiatan pembelajaran. Dokumentasi yang ada pada penelitian ini berupa foto pada saat penelitian berlangsung.

Dokumentasi dilakukan oleh peneliti sendiri pada saat siswa sedang melakukan kegiatan, tanpa mengganggu proses pembelajaran.

H. Analisis Data dan Interpretasi Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menelaah seluruh sumber yang telah diperoleh untuk mendapatkan data tersebut. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis Kualitatif.

Berdasarkan lembar observasi, angket, hasil LKS dan dokumentasi yang dianalisis secara deskriptif. Biasanya berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa tentang tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif) disini membahas mengenai peningkatan motivasi belajar siswa dalam materi pecahan, pandangan atau sikap siswa terhadap penerapan alat peraga yang baru (afektif), aktivitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar dan sebagainya.

Untuk menganalisis peningkatan motivasi siswa setelah pembelajaran yang diperoleh dari hasil observasi dan angket, baik pada siklus I maupun pada siklus II, dapat diperoleh dengan membuat tabel distribusi frekuensi dari total jawaban

setiap pernyataan pada lembar observasi dan angket dengan menggunakan dua pilihan jawaban. Pernyataan-pernyataan yang diajukan baik pernyataan positif

maupun pernyataan negatif dinilai oleh subjek dengan pilihan jawaban “Ya” dan “Tidak”. Untuk dapat mengetahui persentase untuk masing-masing kategori yang telah diperoleh digunakan rumus berikut: P =

Keterangan:

Data skor peningkatan motivasi siswa yang dijaring melalui angket beserta masing-masing siswa pada siklus II berdasarkan interpretasi penyusunan skala motivasi, yang dapat terlihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.5 KATEGORI MOTIVASI Kategori Skor Sangat Tinggi 75%-100% Tinggi 50%-74.9% Sedang 25%-49.9% Rendah 0-24.9%

I. Pengembangan Perencanaan Tindakan

Seperti yang telah dikemukakan, bahwa penelitian yang dilakukan oleh peneliti merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang memiliki tahapan-tahapan dalam tiap siklusnya. Tahapan tersebut meliputi perencanaan, tindakan, pengamatan atau pengumpulan data dan refleksi. Sedangkan prosedur pelaksanaan perbaikan apabila setelah tindakan siklus I selesai dilakukan dan belum mencapai kriteria yang ditetapkan yaitu terjadi peningkatan, maka akan ditindak lanjuti untuk melakukan tindakan selanjutnya pada siklus II sebagai perbaikan pembelajaran.

% 100  N F P = Persentase F = Frekuensi N = Number of Cases

Adapun tindakan yang dilakukan pada siklus I yaitu guru menjelaskan

pembelajaran dengan menggunakan alat peraga ”Blok Pecahan” terbuat dari triplek

berwarna karena pada siklus I (pertemuan 1-5) siswa dapat memahami penjelasan

guru karena ”Blok Pecahan” dari teriplek tersebut jelas terlihat oleh siswa dan

materi yang diajarkanpun cocok dengan media triplek. Akan tetapi pada siklus I ini motivasi siswa masih rendah sehingga dilakukanlah siklus II (pertemuan 1-6)

dengan menggunakan ”Blok Pecahan” yang terbuat dari karton berwarna

berbentuk lingkaran karena pada siklus II ini materi yang diajarkan mengenai

”menyamakan pecahan”, yang mana jika menggunakan triplek siswa akan sulit membuat bentuk blok pecahan itu sendiri sehingga sulit pula untuk menyamakan pecahan dari soal yang diberikan guru dan motivasi siswapun tidak akan

meningkat. Maka dari itu pada siklus II ini peneliti menggunakan ”Blok Pecahan”

yang terbuat dari karton agar siswa dapat membuat bentuk dari pecahan itu sendiri dan lebih mudah untuk menyamakan pecahannya. Sehingga pada siklus II ini siswa menjadi termotivasi ketika belajar pecahan karena dapat menarik perhatian siswa dan membuat siswa aktif dalam belajar dengan menggunakan alat peraga

35

Bab ini berisi tentang hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti di kelas III SDN Cakung Barat 04 Pagi Jakarta Timur. Berdasarkan tujuan yang dirumuskan pada penelitian ini, data yang telah terkumpul meliputi angket motivasi siswa sebagai tanggapan/respon siswa terhadap pembelajaran, lembar observasi pembelajaran sebagai alat untuk mengetahui cara mengajar peneliti,

aktifitas siswa dan efektifitas alat peraga “Blok Pecahan” yang digunakan dan

lembar observasi siswa sebagai alat untuk mengetahui aktifitas siswa saat pembelajaran yang diobservasi oleh guru (peneliti). Sedangkan lembar observasi pembelajaran dan angket motivasi siswa digunakan untuk dijadikan acuan guru (peneliti) dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Data tersebut dianalisis dan dibahas sebagai upaya untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan alat peraga “Blok Pecahan”

pada materi pecahan.

Dokumen terkait