• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini dilaksanakan di Perkebunan Tembakau Deli PT. Perkebunan Nusantara II Kebun Klumpang dengan ketinggian ± 25 meter di atas permukaan laut, pada bulan September 2013 sampai dengan November 2013.

Bahan dan Alat

Bahan dalam penelitian ini adalah bibit tembakau deli varietas F1-45, pupuk amonium sulfat (ZA), pupuk kalsium amonium nitrat, pupuk mix, kapur pertanian, pestisida, pupuk kompos dan air.Alat yaang digunakan dalam penelitian ini adalah meteran, cangkul, gembor, pacak sampel, timbangan analitik, teckclock, jangka sorong, plastik, pacak sampel dan alat tulis serta alat lain yang mendukung penelitian ini.

Metode Penelitian

Adapun rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan, yaitu:

Faktor I : Pupuk nitrogen dengan 4 taraf yaitu: N0

N

= tanpa perlakuan (kontrol)

1

N

= Amonium sulfat (ZA) 10 gram/pokok

2

N

= Kalsium amonium nitrat (CAN) 15,6 gram/pokok

3 = Amonium sulfat (ZA) 5gram/pokok + Kalsium amonium nitrat (CAN) 8 gram/pokok

Faktor II : Jarak tanam bergandadengan 3 taraf yaitu: J0 = 100 x 50 x 45 cm (Kontrol)

J1

J

= 100 x 50 x 40 cm

2

Sehingga diperoleh kombinasi perlakuan sebagai berikut : = 100 x 50 x 35 cm

N0J0 N0J1 N0J2 N1J0 N1J1 N1J2 N2J0 N2J1 N2J2 N3J0 N3J1 N3J2

Jumlah Ulangan : 3 Ulangan

Jumlah Plot (gandok) : 36 Plot

Jumlah Tanaman/plot : 34-44 tanaman Jumlah sampel/plot : 5 tanaman Jumlah sampel seluruhnya : 180 tanaman Jumlah Tanaman Seluruhnya : 1416 tanaman Ukuran Plot (gandok) : 100 cm x 800 cm Jarak Antar Plot (gandok) : 100 cm

Jarak Antar Blok : 100 cm

Jarak Pinggir : 50 cm

Luas Lahan Penanaman : 1850cm x 2600cm

Data hasil penelitian dianalisa dengan menggunakan sidik ragam berdasarkan model linier sebagai berikut :

Yijk = Hasil pengamatan pada blok ke-i dengan perlakuan jarak tanam pada taraf ke-j dan pupuk N pada taraf ke-k

μ = Nilai tengah umum ρi = Pengaruh blok ke-i

αj = Pengaruh perlakuan jarak tanam pada taraf ke-j βk = Pengaruh perlakuan pupuk N pada taraf ke-k

(αβ)jk = Pengaruh interaksi antara perlakuan jarak tanam pada taraf ke-j dan pupuk N pada taraf ke-k

εijk = Pengaruh galat pada blok ke-i yang mendapat perlakuan jarak tanam pada taraf ke-j dan pupuk N pada taraf ke-k

Hasil analisis sidik ragam yang berpengaruh nyata akan dilanjutkan dengan uji jarak Duncan (DMRT) pada taraf 5% (Steel and Torrie, 1995).

Pelaksanaan Penelitian

Persiapan lahan dan lubang tanam

dolomit untuk meningkatkan pH tanah sehingga tembakau dapat tumbuh dengan baik. Lubang tanam dibuat 2 hari sebelum penanaman dengan merentangkan tali yang sudah diberi tanda sesuai dengan jarak tanam.

Persiapan bibit

Sebelum ditanam benih disemaikan agar diperoleh bibit yang baik dan seragam. Benih diletakkan di atas kain kasa basah selama 72 jam (3 hari) di ruangan yang tidak langsung terkena sinar matahari agar benih tersebut menggembung dan mudah untuk berkecambah. Setelah 3 hari benih ditaburkan secara merata pada media persemaian. Setelah berumur 16-20 hari bibit siap untuk dipindahkan keplat bibit hingga bibit berumur 40 hari dan siap untuk dipindahkan.

Penanaman

Penanaman dilakukan pada saat bibit berumur 40 hari. Penanaman dilakukan dengan memindahkan bibit dari persemaian ke lapangan. Sebelum penanaman dilakukan penyiraman 500ml air/lubang tanam.

Pemeliharaan

Pemeliharaan tanaman tembakau deli antara lain penyiraman, pemupukan, penyiangan, penyulaman dan pengendalian hama dan penyakit.

Penyiraman

Penyiraman dilakukan pagi dan sore hari serta disesuaikan dengan kondisi lapangan. Pemupukan

Pemupukan normal dilakukan sebanyak tiga kali dimana pemupukan pertama dilakukan pada saat 1 hari sebelum tanam dengan menggunakan pupuk mixed (NPK 12,5 x 3,5 x 15)., kemudian pemupukan ke-2 dilakukan pada hari ketujuh dengan menggunakan pupuk mix lalu dilakukan tutup kaki satu kali. selanjutnya pada 16 HST dilakukan pemupukan ke-3 dengan menggunakan pupuk mix. Pada percobaan ini akan dilakukan

pemupukan tambahan pupuk ammonium sulfat (ZA) sebanyak 10 gr/pokok dan kalsium ammonium nitrat 15,6 gram/pokok serta campuran pupuk ammonium sulfat (ZA) sebanyak 5 gram/pokok dan kalsium ammonium nitrat 8 gram/pokok pada 30 HST.

Penyiangan

Penyiangan dilakukan dengan tujuan untuk menghindari persaingan antara gulma dengan tanaman. Penyiangan dilakukan secara manual dengan membersihkan gulma yang ada dilahan dan dilakukan sesuai dengan kondisi di lapangan.

Penyulaman

Penyulaman dilakukan untuk menggantikan tanaman yang mati dengan tanaman baru, penyulaman dilakukan pada saat 1 minggu setelah tanam.

Pengendalian hama dan penyakit

Pengendalian hama dilakukan dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif Deltamethrin 25 gram/l (Decis 2,5 EC). Pengaplikasian insektisida dilakukan dengan menggunakan handsprayer pada saat tanaman berumur 25 HST. Sedangkan pengendalian penyakit busuk daun dilakukan secara mekanis yaitu dengan pengutipan daun yang terserang. Panen

Daun yang layak di panen bila kedudukannya telah membentuk sudut lancip dengan batang ≤ 45º dan ≥ 30º dan warnanya terang keemas-emasan. Panen daun pasir dimulai saat tanaman berumur 37 hari, sedangkan daun kaki dipanen pada umur 45 hari.

Pengamatan Parameter Tinggi tanaman (cm)

Pengukuran tinggi tanaman dimulai dari patokan yang ditandai dengan pacak sampai titik tumbuh tanaman dengan menggunakan meteran, pengukuran dilakukan dengan interval satu minggu sekali sampai minggu ketujuh dimulai dari 3 MST.

Diameter batang diukur dengan menggunakan jangka sorong. Pengukuran diameter batang dilakukan sejak tanaman berumur 3 minggu setelah tanam sampai minggu ketujuh. Jumlah daun perpokok (helai)

Jumlah daun dihitung dengan interval satu minggu sekali sejak minggu ketiga sampai minggu ketujuh. Pengamatan ini dilakukan dengan menghitung jumlah daun yang telah membuka sempurna.

Berat basah daun (gram)

Bobot basah daun diukur dengan cara menimbang tanaman yang telah dipanen. Penimbangan dilakukan pada akhir penelitian dengan menggunakan timbangan analitik.

Panjang daun pasir (cm)

Panjang daun pasir diukur dengan mengukur dari tangkai daun sampai ke ujung daun. Pengukuran dilakukan setelah pemanenan daun pasir.

Panjang daun kaki 1 (cm)

Panjang daun kaki 1 diukur dengan mengukur dari tangkai daun sampai ke ujung daun. Pengukuran dilakukan setelah pemanenan daun kaki 1.

Lebar daun pasir (cm)

Lebar daun pasir diukur dengan cara mengukur lebar daun yang terletak di bagian terbawah. Pengukuran dilakukan setelah pemanenan daun pasir.

Lebar daun kaki 1 (cm).

Lebar daun kaki I diukur dengan cara mengukur daun yang terletak pada duduk daun ke 4. Pengukuran dilakukan setelah pemanenan daun kaki 1.

Tebal daun pasir (cm)

Tebal daun pasir diukur pada daun yang terletak di bagian terbawah. Pengukuran dilakukan setelah pemanenan daun pasir.

Tebal daun kaki 1 (cm)

Tebal daun kaki I diukur pada daun yang terletak pada duduk daun ke-4. Pengukuran dilakukan setelah pemanenan daun kaki 1.

Analisis kandungan N daun

Analisis kandungan N daun dilakukan di Balai Penelitian Tembakau Deli. Analisis kandungan N daun dilakukan pada daun pasir dan daun kaki 1.

Dokumen terkait