• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data

3. Data Hasil Penelitian

Berdasarkan kegiatan penelitian tentang aksesibilitas bagi anak berkebutuhan khusus di sekolah dasar Inklusi di Kabupaten Sragen yang dilaksanakan pada rentang bulan Mei hingga Juni 2012 telah menghasilkan suatu data hasil penelitian. Data hasil penelitian didapatkan dari pemberian skor dari rentang 1 sampai 5 pada skala yang berjumlah 30 item pernyataan untuk responden guru dan 20 soal pada responden siswa ABK. Adapun rincian rentangan skor skala penilaian adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5 Skor skala penilaian

a. Data Hasil Penelitian Responden Guru

Data yang diperoleh dari responden guru meliputi perolehan rata – rata skor dari 6 komponen yang digunakan untuk mengukur tingkat aksesibilitas sebuah sekolah inklusi. Berikut perolehan skor tiap – tiap komponennya.

1. Komponen Aksesibilitas

Perolehan skor tiap – tiap point dalam komponen aksesibilitas sebagai berikut: Aliran dana pemerintah 4,05 (Baik), layanan pendidikan bagi ABK 2,5 (Kurang), penyediaan GPK oleh sekolah 2,95 (Kurang), tata ruang sekolah 3,75 (Sedang), keberadaan guru lulusan PLB di sekolah 2,65 (Kurang). Berdasarkan skor dari point – point tersebut diperoleh rata – rata yang menjadi skor bagi komponen aksesibilitas. Dan rata – rata yang diperoleh adalah 3,18 (Sedang). 2. Komponen Sarana dan Prasarana

Perolehan skor yang didapat sebagai berikut : program satu GPK untuk satu ABK 2,15 (Kurang), fasilitas alat bantu mobilitas 3,4 (Sedang), bantuan alat bantu ajar dari pemerintah 3,85 (Sedang), No Skor Kategori 1 5 Sangat Baik 2 4 Baik 3 3 Sedang 4 2 Kurang 5 1 Sangat Kurang

commit to user

pemenuhuan fasilitas bagi siswa ABK 3,6 (Sedang), pengaruh fasilitas bagi siswa ABK 4,2 (Baik). Rata – rata skor yang diperoleh komponen sarana dan prasarana adalah 3,44 yang termasuk kategori sedang.

3. Komponen Model Layanan Pendidikan

Perolehan skor dalam komponen ini sebagai berikut : pemberian jam tambahan untuk siswa ABK 4 (Baik), pelajaran keterampilan khusus bagi ABK 2,3 (Kurang), keberadaan guru yang mengajarkan keterampilan khusus di sekolah 2 (Kurang), pembelajaran vokasional bagi siswa ABK 2,7 (Kurang), penyamaan kegiatan ekstrakurikuler wajib dari sekolah bagi siswa ABK dengan siswa normal 3,7 (Sedang). Dari hasil tersebut diperoleh rata – rata skor bagi komponen model layanan pendidikan sebesar 2,94 yang dikategorikan kurang.

4. Komponen Model Pembelajaran

Perolehan skor tiap – tiap poin sebagai berikut : pemberian PPI bagi siswa ABK 3,15 (Sedang), frekuensi pemberian PPI 3,05 (Sedang), kurikulum khusus bagi ABK 2,85 (Kurang), pembedaan standar ketuntasan antara siswa ABK dengan siswa normal 3,4 (Sedang), hasil belajar siswa ABK 2,65 (Kurang). Berdasarkan hasil tersebut diperoleh hasil rata – rata 3,02 (Sedang) yang menjadi skor dari komponen model pembelajaran.

5. Komponen Manajemen Sumberdaya Manusia

Perolehan skor tiap – tiap poin dalam komponen ini adalah sebagai berikut : Pengetahuan masyarakat tentang keberadaan sekolah sebagai sekolah inklusi 3,9 (Sedang), Pemberitaan informasi tentang sekolah kepada masyarakat 4 (Baik), Kerjasama sekolah dengan masyarakat dalam penjaringan ABK 3,15 (Sedang), Asal tempat tinggal siswa ABK 3,1 (Sedang), Kedekatan orang tua siswa ABK dengan sekolah 3,8 (Sedang). Berdasarkan hasil tersebut

commit to user

diperoleh hasil rata – rata 3,59 (Sedang) yang menjadi skor dari komponen manajemen sumber daya manusia.

6. Komponen Sikap Anggota Sekolah

Perolehan skor tiap – tiap poin dalam komponen ini adalah

sebagai berikut : hubungan antara siswa ABK dengan guru 4,1 (Baik), hubungan antara siswa ABK dengan siswa normal 4,5 (Baik), sikap guru tentang kesadaran tanggung jawab penuh terhadap siswa ABK 4 (Baik), sikap guru tentang kelayakan layanan khusus bagi siswa ABK 3,55 (Sedang), sikap guru tentang kelayakan siswa ABK bersekolah di sekolah inklusi 3,1 (Sedang). Berdasarkan hasil tersebut diperoleh hasil rata – rata 3,79 (Sedang) yang menjadi skor dari komponen sikap anggota sekolah.

Dari hasil yang diperoleh dari komponen – komponen tersebut, diperoleh skor rata – rata tentang aksesibilitas bagi siswa ABK dalam lingkup pendidikan inklusi di Kabupaten Sragen berdasarkan responden guru. Dan perolehan rata – rata skor yang dari responden guru adalah 3,35 yang termasuk kategori sedang.

b. Data Hasil Penelitian Responden Siswa ABK

Data yang diperoleh dari responden siswa ABK meliputi perolehan rata – rata skor dari 6 komponen yang digunakan untuk mengukur tingkat aksesibilitas sebuah sekolah inklusi. Berikut perolehan skor tiap – tiap komponennya

1. Komponen Aksesibilitas

Perolehan skor tiap – tiap point dalam komponen aksesibilitas sebagai berikut: layanan khusus bagi ABK 4,13 (Baik), penyediaan GPK oleh sekolah 2,8 (Kurang), tata ruang sekolah 3,3 (Sedang). Berdasarkan skor dari point – point tersebut diperoleh rata – rata yang menjadi skor bagi komponen aksesibilitas. Dan rata – rata yang diperoleh adalah 3,41 (Sedang).

commit to user 2. Komponen Sarana dan Prasarana

Perolehan skor yang didapat sebagai berikut : kelengkapan peralatan yang dimiliki sekolah 3,33(Sedang), kelengkapan fasilitas pendidikan inklusi 3,33 (Sedang), alat dan media pembelajaran bagi siswa ABK 3,53 (Sedang). Rata – rata skor yang diperoleh komponen sarana dan prasarana adalah 3,35 yang termasuk kategori sedanng.

3. Komponen Model Layanan Pendidikan

Perolehan skor dalam komponen ini sebagai berikut : pemberian jam tambahan untuk siswa ABK 3,73 (Sedang), pelajaran keterampilan khusus bagi ABK 2,93 (Kurang), penyamaan kegiatan ekstrakurikuler wajib dari sekolah bagi siswa ABK dengan siswa normal 4,06 (Baik). Dari hasil tersebut diperoleh rata – rata skor bagi komponen model layanan pendidikan sebesar 3,57 yang dikategorikan sedang.

4. Komponen Model Pembelajaran

Perolehan skor tiap – tiap poin sebagai berikut :daya tangkap siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan kurikulum reguler 2,6 (Kurang), frekuensi pemberian PPI 3,26 (Sedang), hasil belajar siswa ABK 2,46 (Kurang). Berdasarkan hasil tersebut diperoleh hasil rata – rata 2,77 (Kurang) yang menjadi skor dari komponen model pembelajaran.

5. Komponen Manajemen Sumberdaya Manusia

Perolehan skor tiap – tiap poin dalam komponen ini adalah sebagai berikut : frekuensi rapat dengan orang tua siswa ABK 3,93 (sedang), frekuensi rapat dengan orang tua siswa normal 3,93 (sedang), tentang sekolah kepada masyarakat 4 (Baik), Asal tempat tinggal siswa ABK 3,26 (Sedang), Berdasarkan hasil tersebut diperoleh hasil rata – rata 3,70 (Sedang) yang menjadi skor dari komponen manajemen sumber daya manusia.

commit to user 6. Komponen Sikap Anggota Sekolah

Perolehan skor tiap – tiap poin dalam komponen ini adalah

sebagai berikut : hubungan antara siswa ABK dengan sekolah 3,8 (Sedang), hubungan antara siswa ABK dengan siswa normal 3,8 (Sedang) hubungan antara siswa ABK dengan guru 3,6 (Sedang), hubungan antara siswa ABK dengan orang tua 3,46 (Sedang), kenyamanan siswa di sekolah 3,86 (Sedang). Berdasarkan hasil tersebut diperoleh hasil rata – rata 3,6 (Sedang) yang menjadi skor dari komponen sikap anggota sekolah.

Dari hasil yang diperoleh dari komponen – komponen tersebut, diperoleh skor rata – rata tentang aksesibilitas bagi siswa ABK dalam lingkup pendidikan inklusi di Kabupaten Sragen berdasarkan responden siswa ABK. Dan rata – rata skor yang diperoleh dari responden siswa ABK adalah 3,44 yang termasuk kategori sedang.

Dokumen terkait