• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian

G. Jadwal Kegiatan Penelitian

2. Data hasil tes praktik teknik sablon

Pada bagian ini akan diuraikan tentang hasil yang diperoleh peneliti selama penelitian berlangsung, yaitu kemampuan menerapkan teknik sablon dalam membuat karya cetak tembus peserta didik kelas ekstrakurikuler SMP Perguruan Islam Kota Makassar melalui teknik pengumpulan data berupa tes membuat karya cetak tembus dengan teknik sablon. Tes dilakukan sebanyak tiga kali dengan tiga desain yang berbeda.

Data diperoleh dari tes praktik melalui penilaian yang dilakukan oleh peneliti. Setelah seluruh hasil tes rampung, Hasil penilaian yang telah valid kemudian dijabarkan dalam bentuk data statistik dan pengolahan data secara deskriptif kuantitatif.

a. Hasil tes pertama

Tabel 2. Hasil penilaian kemampuan menerapkan teknik sablon

Kategori Skor

Aspek yang dinilai Menutup

Screen dgn Okasol

Mengafdruk Mengolah Cat Mencetak Hasil cetak

Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % bahwa kemampuan peserta didik dalam menerapkan teknik sablon pada kegiatan membuat karya cetak tembus ditinjamu dari aspek menutup screen dengan okasol menunjukkan bahwa tidak ada peserta didik atau 0% yang masuk dalam kategori sangat kurang dengan skor (50), 5 orang peserta didik atau 33,3% yang masuk dalam kategori kurang dengan nilai (60), 9 orang peserta didik atau 60% yang masuk dalam kategori cukup dengan nilai (70), 1 orang peserta didik atau 6,7%

yang masuk dalam kategori baik dengan nilai (80) dan tidak ada peserta didik atau 0% yang masuk dalam kategori sangat baik dengan nilai (90).

Pada aspek mengafdruk menunjukan bahwa tidak ada peserta didik atau 0%

yang masuk dalam kategori sangat kurang dengan nilai (50), tidak ada peserta didik atau 0% yang masuk dalam kategori kurang dengan nilai (60), 2 orang peserta didik atau 13,3% yang masuk dalam kategori cukup dengan nilai (70), 13 orang peserta didik atau 86,7% yang masuk dalam kategori baik dengan nilai (80) dan tidak ada peserta didik atau 0% yang masuk dalam kategori sangat baik dengan nilai (90) sebesar.

Pada aspek mengolah cat menunjukan bahwa tidak ada peserta didik atau 0% yang masuk dalam kategori sangat kurang dengan nilai (50), tidak ada peserta didik atau 0% yang masuk dalam kategori kurang dengan nilai (60), 12 orang peserta didik atau 80% yang masuk dalam kategori cukup dengan nilai (70), 3 orang peserta didik atau 80% yang masuk dalam kategori baik dengan nilai (80) dan tidak ada peserta didik atau 0% yang masuk dalam kategori sangat baik dengan nilai (90).

Pada aspek mencetak menunjukan bahwa tidak ada peserta didik atau 0%

yang masuk dalam kategori sangat kurang dengan nilai (50), 4 orang peserta didik atau 26,6% yang masuk dalam kategori kurang dengan nilai (60), 10 orang peserta didik atau 66,7% yang masuk dalam kategori cukup dengan nilai (70), 1 orang peserta didik atau 6,7% yang masuk dalam kategori baik dengan nilai (80) dan tidak ada peserta didik atau 0% yang masuk dalam kategori sangat baik dengan nilai (90).

Pada aspek hasil cetak menunjukan bahwa tidak ada peserta didik atau 0%

yang masuk dalam kategori sangat kurang dengan nilai (50), 7 orang peserta didik atau 46,7% yang masuk dalam kategori kurang dengan nilai (60), 8 orang peserta didik atau 53,3% yang masuk dalam kategori cukup dengan nilai (70), tidak ada peserta didik atau 0% yang masuk dalam kategori baik dengan nilai (80) dan tidak ada peserta didik atau 0% yang masuk dalam kategori sangat baik dengan nilai (90).

Diagram 1. Hasil penilaian menerapkan teknik sablon dalam berkarya cetak tembus pada tes praktik pertama

Hasil penilaian 15 orang peserta didik pada tes pertama dalam menerapkan teknik sablon pada aspek penilaian Menutup Screen dengan Okasol, Mengafdruk, Mengolah Cat, Mencetak dan Hasil cetak secara detail dapat dilihat pada Diagram 1. Hasil penilaian menerapkan teknik sablon dalam berkarya cetak tembus pada tes praktik pertama.

Tabel 3. Hasil penilaian menerapkan teknik sablon dalam berkarya cetak tembus

Hasil penilaian yang dilakukan pada 15 orang peserta didik ditunjukan table 3, bahwa kemampuan peserta didik menerapkan teknik sablon dalam berkarya cetak tembus dengan aspek penilaian yang difokuskan pada: menutup hasil cetak dengan okasol, mengafdruk, mengolah cat, mencetak, dan hasil cetak, serta penilaian yang didasarkan pada lima kategori penilaian sebagai berikut:

sangat kurang rentang nilai (50 – 55), kurang rentang nilai (56 – 64), cukup rentang nilai (65 – 74), baik rentang nilai (75 – 84) dan sangat baik rentang nilai (85 – 90), menunjukan bahwa, terdapat 14 orang peserta didik (93,3%) mendapatkan predikat nilai cukup dan 1 orang peserta didik (6,7%) mendapatkan predikat nilai kurang. Berdasarkan data yang telah diperoleh dari tabel 3 menunjukan bahwa kemampuan rata-rata peserta didik menerapkan teknik sablon dalam membuat karya cetak tembus mendapatkan predikat nilai cukup.

Diagram 2. Hasil akumulasi penilaian menerapkan teknik sablon dal am berkarya cetak tembus pada tes praktik pertama

Hasil penilaian yang dilakukan pada 15 orang peserta didik pada tabel 3 yaitu menerapkan teknik sablon dalam berkarya cetak tembus dengan aspek penilaian yang difokuskan pada: menutup screen dengan okasol, mengafdruk, mengolah cat, mencetak, dan hasil cetak, serta penilaian yang didasarkan pada lima kategori penilaian sebagai berikut: sangat kurang rentang nilai (50 – 55), kurang rentang nilai (56 – 64), cukup rentang nilai (65 – 74), baik rentang nilai (75 – 84) dan sangat baik rentang nilai (85 – 90). Secara detail dapat dilihat pada Diagram 2. Hasil penilaian akumulasi penilaian menerapkan teknik sablon dalam berkarya cetak tembus pada tes praktik pertama.

b. Hasil tes kedua

Tabel 4. Hasil penilaian kemampuan menerapkan teknik sablon pada tes praktik kedua

Mengafdruk Mengolah Cat Mencetak Hasil cetak

Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %

Hasil penilaian terhadap 15 orang peserta didik pada tabel 4 menunjukkan bahwa kemampuan peserta didik dalam menerapkan teknik sablon pada kegiatan membuat karya cetak tembus ditinjau dari aspek menutup screen dengan okasol menunjukkan bahwa tidak ada peserta didik atau 0% yang masuk dalam kategori sangat kurang dengan skor (50), 2 orang peserta didik atau 13,3% yang masuk dalam kategori kurang dengan nilai (60), 5 orang peserta didik atau 33,3% yang masuk dalam kategori cukup dengan nilai (70), 8 orang peserta didik atau 53,4%

yang masuk dalam kategori baik dengan nilai (80) dan tidak ada peserta didik atau 0% yang masuk dalam kategori sangat baik dengan nilai (90).

Pada aspek mengafdruk menunjukan bahwa tidak ada peserta didik atau 0%

yang masuk dalam kategori sangat kurang dengan nilai (50), tidak ada peserta

didik atau 0% yang masuk dalam kategori kurang dengan nilai (60), tidak ada peserta didik atau 0% yang masuk dalam kategori cukup dengan nilai (70), 10 orang peserta didik atau 66,7% yang masuk dalam kategori baik dengan nilai (80) dan 5 orang peserta didik atau 33,3% yang masuk dalam kategori sangat baik dengan nilai (90).

Pada aspek mengolah cat menunjukan bahwa tidak ada peserta didik atau 0% yang masuk dalam kategori sangat kurang dengan nilai (50), tidak ada peserta didik atau 0% yang masuk dalam kategori kurang dengan nilai (60), 2 orang peserta didik atau 13,3% yang masuk dalam kategori cukup dengan nilai (70), 13 orang peserta didik atau 86,7% yang masuk dalam kategori baik dengan nilai (80) dan tidak ada peserta didik atau 0% yang masuk dalam kategori sangat baik orang peserta didik atau 60% yang masuk dalam kategori baik dengan nilai (80) dan tidak ada peserta didik atau 0% yang masuk dalam kategori sangat baik dengan nilai (90).

Pada aspek hasil cetak menunjukan bahwa tidak ada peserta didik atau 0%

yang masuk dalam kategori sangat kurang dengan nilai (50), tidak ada peserta didik atau 0% yang masuk dalam kategori kurang dengan nilai (60), 5 orang peserta didik atau 33,3% yang masuk dalam kategori cukup dengan nilai (70), 9

orang peserta didik atau 60% yang masuk dalam kategori baik dengan nilai (80) dan 1 orang peserta didik atau 6,7% yang masuk dalam kategori sangat baik dengan nilai (90).

Diagram 3. Hasil penilaian menerapkan teknik sablon dalam berkarya cetak tembus pada tes praktik kedua

Hasil penilaian 15 orang peserta didik pada tes kedua dalam menerapkan teknik sablon pada aspek penilaian Menutup Screen dengan Okasol, Mengafdruk, Mengolah Cat, Mencetak dan Hasil cetak secara detail dapat dilihat pada Diagram 3. Hasil penilaian menerapkan teknik sablon dalam berkarya cetak tembus pada tes praktik kedua.

Tabel 5. Hasil akumulasi penilaian menerapkan teknik sablon dalam berkarya cetak tembus pada tes praktik kedua

Kategori Rentang nilai

Hasil penilaian yang dilakukan pada 15 orang peserta didik ditunjukan table 5, bahwa kemampuan peserta didik menerapkan teknik sablon dalam berkarya cetak tembus dengan aspek penilaian yang difokuskan pada: menutup screen dengan okasol, mengafdruk, mengolah cat, mencetak, dan hasil cetak, serta penilaian yang didasarkan pada lima kategori penilaian sebagai berikut: sangat kurang rentang nilai (50 – 55), kurang rentang nilai (56 – 64), cukup rentang nilai (65 – 74), baik rentang nilai (75 – 84) dan sangat baik rentang nilai (85 – 90), menunjukan bahwa, terdapat 13 orang peserta didik (86,6%) mendapatkan predikat nilai baik dan 2 orang peserta didik (13,4%) mendapatkan predikat nilai cukup. Berdasarkan data yang telah diperoleh dari tabel 5 menunjukan bahwa kemampuan rata-rata peserta didik menerapkan teknik sablon dalam membuat karya cetak tembus mendapatkan predikat nilai baik.

Diagram 4. Hasil akumulasi penilaian menerapkan teknik sablon dalam berkarya cetak tembus pada tes praktik kedua

Hasil penilaian yang dilakukan pada 15 orang peserta didik pada tabel 5 yaitu menerapkan teknik sablon dalam berkarya cetak tembus dengan aspek penilaian yang difokuskan pada: menutup screen dengan okasol, mengafdruk, mengolah cat, mencetak, dan hasil cetak, serta penilaian yang didasarkan pada lima kategori penilaian sebagai berikut: sangat kurang rentang nilai (50 – 55), kurang rentang nilai (56 – 64), cukup rentang nilai (65 – 74), baik rentang nilai (75 – 84) dan sangat baik rentang nilai (85 – 90). Secara detail dapat dilihat pada Diagram 4. Hasil akumulasi penilaian menerapkan teknik sablon dalam berkarya cetak tembus pada tes praktik kedua.

c. Hasil tes ketiga

Tabel 6. Hasil penilaian kemampuan menerapkan teknik sablon pada tes praktik ketiga

Mengafdruk Mengolah Cat Mencetak Hasil cetak

Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % bahwa kemampuan peserta didik dalam menerapkan teknik sablon pada kegiatan membuat karya cetak tembus ditinjau dari aspek menutup screen dengan okasol menunjukkan bahwa tidak ada peserta didik atau 0% yang masuk dalam kategori sangat kurang dengan skor (50), tidak ada peserta didik atau 0% yang masuk dalam kategori kurang dengan nilai (60), 3 orang peserta didik atau 20% yang masuk dalam kategori cukup dengan nilai (70), 10 orang peserta didik atau 66,7%

yang masuk dalam kategori baik dengan nilai (80) 2 orang peserta didik atau 13,3% yang masuk dalam kategori sangat baik dengan nilai (90).

Pada aspek mengafdruk menunjukan bahwa tidak ada peserta didik atau 0%

yang masuk dalam kategori sangat kurang dengan nilai (50), tidak ada peserta

didik atau 0% yang masuk dalam kategori kurang dengan nilai (60), tidak ada peserta didik atau 0% yang masuk dalam kategori cukup dengan nilai (70), 9 orang peserta didik atau 60% yang masuk dalam kategori baik dengan nilai (80) dan 6 orang peserta didik atau 40% yang masuk dalam kategori sangat baik dengan nilai (90).

Pada aspek mengolah cat menunjukan bahwa tidak ada peserta didik atau 0% yang masuk dalam kategori sangat kurang dengan nilai (50), tidak ada peserta didik atau 0% yang masuk dalam kategori kurang dengan nilai (60), tidak ada peserta didik atau 0% yang masuk dalam kategori cukup dengan nilai (70), 12 orang peserta didik atau 80% yang masuk dalam kategori baik dengan nilai (80) dan 3 orang peserta didik atau 20% yang masuk dalam kategori sangat baik dengan nilai (90).

Pada aspek mencetak menunjukan bahwa tidak ada peserta didik atau 0%

yang masuk dalam kategori sangat kurang dengan nilai (50), tidak ada peserta didik atau 0% yang masuk dalam kategori kurang dengan nilai (60), 2 orang peserta didik atau 13,3% yang masuk dalam kategori cukup dengan nilai (70), 13 orang peserta didik atau 86,7% yang masuk dalam kategori baik dengan nilai (80) dan tidak ada peserta didik atau 0% yang masuk dalam kategori sangat baik dengan nilai (90).

Pada aspek hasil cetak menunjukan bahwa tidak ada peserta didik atau 0%

yang masuk dalam kategori sangat kurang dengan nilai (50), tidak ada peserta didik atau 0% yang masuk dalam kategori kurang dengan nilai (60), tidak ada peserta didik atau 0% yang masuk dalam kategori cukup dengan nilai (70), 10

orang peserta didik atau 66,7% yang masuk dalam kategori baik dengan nilai (80) dan 5 orang peserta didik atau 33,3% yang masuk dalam kategori sangat baik dengan nilai (90).

Diagram 5. Hasil penilaian menerapkan teknik sablon dalam berkarya cetak tembus pada tes praktik ketiga

Hasil penilaian 15 orang peserta didik pada tes ketiga dalam menerapkan teknik sablon pada aspek penilaian Menutup Screen dengan Okasol, Mengafdruk, Mengolah Cat, Mencetak dan Hasil cetak secara detail dapat dilihat pada Diagram 5. Hasil penilaian menerapkan teknik sablon dalam berkarya cetak tembus pada tes praktik ketiga.

Tabel 7. Hasil akumulasi penilaian menerapkan teknik sablon dalam berkarya cetak tembus pada tes praktik ketiga

Kategori Rentang nilai

Hasil penilaian yang dilakukan pada 15 orang peserta didik ditunjukan tabel 7, bahwa kemampuan peserta didik menerapkan teknik sablon dalam berkarya cetak tembus dengan aspek penilaian yang difokuskan pada: menutup screen dengan okasol, mengafdruk, mengolah cat, mencetak, dan hasil cetak, serta penilaian yang didasarkan pada lima kategori penilaian sebagai berikut: sangat kurang rentang nilai (50 – 55), kurang rentang nilai (56 – 64), cukup rentang nilai (65 – 74), baik rentang nilai (75 – 84) dan sangat baik rentang nilai (85 – 90), menunjukan bahwa, terdapat 13 orang peserta didik (86,7%) mendapatkan predikat nilai baik dan 2 orang peserta didik (13,3%) mendapatkan predikat nilai sangat baik. Berdasarkan data yang telah diperoleh dari tabel 7 menunjukan

bahwa kemampuan rata-rata peserta didik menerapkan teknik sablon dalam membuat karya cetak tembus mendapatkan predikat nilai baik.

Diagram 6. Hasil akumulasi penilaian menerapkan teknik sablon dalam berkarya cetak tembus pada tes praktik kedua

Hasil penilaian yang dilakukan pada 15 orang peserta didik pada tabel 7 yaitu menerapkan teknik sablon dalam berkarya cetak tembus dengan aspek penilaian yang difokuskan pada: menutup screen dengan okasol, mengafdruk, mengolah cat, mencetak, dan hasil cetak, serta penilaian yang didasarkan pada lima kategori penilaian sebagai berikut: sangat kurang rentang nilai (50 – 55), kurang rentang nilai (56 – 64), cukup rentang nilai (65 – 74), baik rent

ang nilai (75 – 84) dan sangat baik rentang nilai (85 – 90). Secara detail dapat dilihat pada Diagram 6. Hasil akumulasi penilaian menerapkan teknik sablon dalam berkarya cetak tembus pada tes praktik ketiga.