• Tidak ada hasil yang ditemukan

DATA DAN PENGOLAHAN DATA

3.1 Data Lapangan

Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan data Resistivity dan IP yang merupakan hasil pengukuran di daerah “X”. Data terdiri dari 4 lintasan dengan panjang lintasan hingga 200 m. Berikut adalah peta lintasan pengukuran.

Gambar 3.1 Lokasi lintasan pengukuran

Pada proses akuisisi data, metode pengukuran yang digunakan adalah konfigurasi Dipole-Dipole dengan spasi elektoda 5 meter. Konfigurasi ini digunakan untuk dapat mencitrakan bawah permukaan secara 2 Dimensi yakni lateral dan vertikal. Elektoda arus listrik dan elektoda beda tegangan di set-up dengan jarak yang tetap. Elektroda yang digunakan sebanyak 40 buah, sehingga panjang lintasan hingga 200 meter. Kemudian keempat elektrode tersebut (baik elektroda arus maupun elektroda potensial) dipindahkan secara simultan sesuai dengan jumlah nilai n. Nilai n yang dipakai adalah 1, 0.333, 0.666, 1.333, 1.666, 2, 2.2, 2.333, 2.666, 2.8, 3, 3.24, 3.333, 3.4, 3.666, dan 4. Nilai n ini digunakan

3.2 Pengolahan Data Resistivity dan IP 3.2.1 pengolahan data 2D dengan RES2DINV

Pengolahan data bertujuan untuk mendapatkan parameter unknown yaitu resistivity dan chargeability dari data lapangan. Pengolahan data ini disebut proses inversi. Pada kesempatan kali ini penulis menggunakan software RES2DINV sebagai alat bantu untuk memproses data.

RES2DINV adalah program komputer yang dapat menentukan model resistivity 2D dari bawah permukaan dari data lapangan hasil survey pencitraan elektrikal (Griffiths and Barker 1993).

Gambar 3.2 contoh susunan elektroda dan pengukuran

Gambar 3.2 menunjukkan contoh susunan elektroda dan pengukuran yang dapat digunakan dalam survey pencitraan elektrikal 2-D. program ini didesain untuk invert data yang besar (sekitar 200-21000 data point) dengan banyak elektroda (25-16000 buah elektroda).

Model 2-D digunakan dengan program inversi dengan sejumlah rectangular blocks, yang ditunjukkan Gambar 3.3. perancangan block diusahakan distribusi dari point data pseudosection. Kedalaman dari baris bawah block diperkirakan sama dengan kedalaman investigasi (Edward, 1997) dari point data dengan spasi electroda yang tinggi.

Gambar 3.3 susunan point data block model dan apparent resistivity Berikut langkah-langkah pegolahan data dengan software RES2DINV:

3.2.1 Membuka Program

Setelah memilih RES2DINV.EXE, maka akan tampil menu utama sebagai berikut:

Gambar 3.4 menu utama RES2DINV

3.2.2 Format Data

Saat membuka menu File, maka aka nada pilihan untuk membuka data yang akan dilakukan inversi. Dengan memilih sub menu Read data file, maka program akan mengelrkan data yang kita inginkan. Format data biasanya dalam bentuk .txt ataupun .dat.

Gambar 3.5 Aplikasi membuka file

Data yang sudah diperoleh dari alat multi channel, dipindahkan kedalam bentuk .dat yang disimpan melalui surfer.

'X' judul

Gambar 3.6 Contoh data dalam bentuk .dat

3.2.3 Edit Data

Saat memilih menu Edit, maka akan ada pilihan yaitu Editing the data Exterminate bad datum points. pada pilihan ini, nilai apparent resistivity ditampilkan dalam bentuk profile untuk setiap level data. Pemeroses dapat menggunakan mouse untuk meremove data yang buruk. Tujuan utama adalah untuk membuang data resistivity yang jelas-jelas salah. Seperti data yang buruk karena kesalahan relay pada elektoda pertama. Dengan memilih sub menu seperti gambar di bawah, pemeroses akan dapat memulai mengedit data yang buruk.

Gambar 3.7 Aplikasi membuka menu Edit

Gambar 3.8 Contoh Mengedit Data

3.2.4 Merubah setting program

Program memiliki settingan untuk factor damping dan variable lainnya.

Pada beberapa situasi, pemeroses akan mendapat hasil yang lebih baik engan memodivikasi parameter yang mengkontrol proses inverse. Ketika memilih pilihan ‘Change Settings’, list menu akan ditampilkan seperti berikut.

Gambar 3.9 Aplikasi Menu Change Setting 3.3.5 Pilihan Inversi

Pada tahap ini akan dilakukan proses inverse untuk data yang sudah dibaca melalui pilihan ‘File’. Pemeroses dapat mengatur blok yang dipakai oleh model inverse. Menu berikut yang akan ditampilkan. Pemeroses dapat emilih jenis inversi apa yang akan digunakan. Sekaligus memilih model inversi dan setingan yang dipakai.

Gambar 3.10 Aplikasi membuka Menu Inversi

Sebelum memulai inversi, program akan meminta untuk menyimpan hasil inversi dalam bentuk .INV. Setelah disimpan, maka program akan melakukan inversi untuk data yang sudah dipilih di awal tadi. Maka akan didapatkan pseudosection dari measured apparent resistivity, calculated apparent resistivity, dan model 2-D hasil inversi. Berikut contoh hasl inversi.

Gambar3.11 Tampilan hasi inversi

Untuk menampilkan model topografi, cukup memilih menu ‘Topography Option’, maka akan tampil topografi data yang yangdiinversi.

Gambar 3.12 Aplikasi Membuka Menu Topography Option

Gambar 3.13 Contoh Tampilan Topografi

Secara umum proses iversi sudah selesai, amaka selanjutnya dapat meihat hasil 2-D model rsistivity dan IP. Maka selanjutnya dapt mendisplay hasil iversi.

Dengan memilih menu Display, maka akan tampil pilihan sebagai berikut:

Gambar 3.14 Aplikasi Membuka Menu Display

Gambar 3.15 Aplikasi Membuka Menu Display Section

Dengan memilih Display data and model section maka akan tampil data dan model secara bersamaan. Sebagai berikut:

Gambar 3.16 Tampilan hasil inversi

Dengan memilih resistivity or IP display, maka pemeroses dapat memilih hasil inverse mana yang akan ditampilkan. Bisa hanya model resistivity atau IP saja, dapat pula keduanya.

Selain itu Pemeroses dapat melihat sensitivitas dari block model dengan memilih menu display block sensitivity,maka akan tampil sebagai berikut:

Gambar 3. 17 Contoh sensitivitas dari block model

Sedangkan untuk mengubah tampilan hasil inversi, dapat memilih

“Change display settings” untuk merubah parameter yang mengontrol apparent resistivity pseudosections dan tampilan model. Pada menu ini, Pemeroses dapat mengubah tampilan dari skema warna hingga jenis kontur yang akan dipakai.

Gambar 3.18 Aplikasi Membuka menu Change display setting

Untuk melakukan pemodelan dengan surfer dan GeoSicer –X, maka data hasil inversi disimpan dalam bentuk XYZ. Hasil inversi ini terdiri dari jarak spasi elektroda, nilai n, nilai true resistivity dan true chargeability. Yang selanjutnya akan dilakukan interpolasi untuk mendapatkan penampang 2-D dan 3-D.

Gambar 3.19 Aplikasi Membuka Menu Save data in XYZ format

Gambar 3.20 Hasil Inversi Resistivity lintasan 1

Gambar 3.21 Hasil Inversi Resistivity lintasan 2

Gambar 3.22 Hasil Inversi Resistivity lintasan 3

Gambar 3.23 Hasil Inversi Resistivity lintasan 4

Model 2-D Dari Surfer

Gambar 3.24 Model 2-D Resistivity lintasan 1

Gambar 3.25 Model 2-D Chargeability lintasan 1

Gambar 3.26 Model 2-D Resistivity lintasan 2

Gambar 3.27 Model 2-D Chargeability lintasan 2

Gambar 3.28 Model 2-D Resistivity lintasan 3

Gambar 3.29 Model 2-D Chargeability lintasan 3

Gambar 3.30 Model 2-D Resistivity lintasan 4

Gambar 3.31 Model 2-D Chargeability lintasan 4

3.2.2 Model 3-D dengan software GeoSlicer –X

Software GeoSlicer –X menggunakan program Matlab untuk menjalankan program. Maka sebelum membuka GeoSlicer –X diharuskan membuka program Matlab. Setelah itu data hasil inversi dari RES2DINV disimpan dalam bentuk XYZ, kemudian dilakukan pemanggilan data yang akan dibuat model 3-D.

Hal-hal yang diperlukan saat akan melakukan model 3D adalah:

1. Data Hasil inversi baik resistivity maupan chargeability 2. Batas nilai maksimum dan minimum dari data

3. Data topografi

4. Serta satu gambar Bmp kosong

Setelah semua dimasukkan kedalam program, maka akan dilakukan interpolasi data oleh program yang selanjutnya akan disimpan dalam bentuk fig.

Kemudian akan tampil balok 3D yang memuat semua data yang sudah dimasukkan.

Gambar 3.32 Aplikasi Tampilan GeoSlicer –X

Kemudian pemeroses dapat melakukan settingan tampilan yang ingin dilihat. Untuk mendapatkan slice satu lintasan, hanya tinggal memilih menu slice

dengan kursor, lalu cari line yang akan di slice. Begitupula jika mau menampilkan colorbar dan mengubahnya. Dengan memilih menu colorbar lalu mengklik kanan colorbar tersebut, maka akan ada pilihan launch colormap editor, maka pemeroses dapat mengedit warna kontur sesuai keinginan.

Gambar 3.33 Aplikasi Colorbar

Gambar 3.34 Aplikasi mengubah Colorbar

Setelah melakukan editing warna dan posisi, maka akan didapatkan model 3-D untuk lintasan yang diinginkan. Berikut adalah hasil dari software GeoSlicer –X.

Gambar 3.35 Model 3-D Resistivity Lintasan 1 dan 2

Gambar 3.36 Model 3-D Chargeability Lintasan 1 dan 2

BAB 4

Dokumen terkait