• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.6. Data Masyarakat Miskin Yang Menerima Bantuan Jamkesda

4.1.6 Data Masyarakat Miskin Yang Menerima Bantuan Jamkesda di Kota Mojokerto, tersebut pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.7

Data Jumlah Peserta Jamkesda Penerima Bantuan di Kota Mojokerto

No Nama Kelurahan Tahun 2009 (KK) Tahun 2010 (KK)

I. Kecamatan Prajurit Kulon 1. Blooto 158 398 2. Kauman 96 156 3. Kranggan 236 478 4. Prajurit Kulon 501 588 5. Pulorejo 303 367 6. Miji 81 726 7. Surodinawan 282 354 8. Mentikan 95 556

II. Kecamatan Magersari

1. Balongsari 172 606 2. Gedongan 86 128 3. Gunung Gedangan 115 273 4. Jagalan 72 81 5. Magersari 224 410 6. Meri 108 361 7. Purwotengah 321 95 8. Sentanan 482 114 9. Kedundung 274 1.076 10. Wates 327 1.094 Jumlah 3.933 7.861

Sumber: Dinas Kesehatan Kota Mojokerto

Berdasakan tabel diatas menjelaskan bahwa peserta penerimaan bantuan pada masyarakat miskin jumlah penerima tahun 2009 dengan jumlah 3.933KK lebih sedikit dibanding dengan tahun 2010 dengan jumlah 7.861KK. Maka dari itu pemerintah menambah lagi data masyarakat miskin

dengan mendata ulang bagi yang belum terdaftar agar dapat terdata untuk bisa mendapatkan kartu jamkesda dengan pelayanan gratis.

4.1.7 Program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda)

Pemerintah Kota Mojokerto berupaya untuk menjamin biaya pelayanan kesehatan bagi masyarakat khususnya masyarakat miskin non kuota yang memanfaatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto. Pelaksanaan program pelayanan kesehatan masyarakat yang dijamin oleh Pemerintah Kota Mojokerto.

Program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) adalah salah satu bentuk usaha kesejahteraan kesehatan di daerah Provinsi berupa perlindungan dan pemeliharaan kesejahteraan kesehatan yang memberikan jaminan bagi seluruh warga masyarakat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak. (Peraturan Walikota Nomor : 35 tahun 2010) Meliputi:

Tujuan Umum:

Meningkatya akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin di Kota Mojokerto agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien.

Tujuan Khusus:

1. Meningkatnya cakupan masyarakat miskin untuk mendapatkan pelayanan kesehatan baik di Puskesmas maupun di Rumah Sakit Dr Wahidin Sudiro Husodo.

2. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar dan dilaksanankan dengan mudah, ramah, dan profesional.

3. Pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel. 4. Pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.

Sasaran Program:

Sasaran Program Pelayanan Kesehatan yang dijamin Pemerintah Kota Mojokerto adalah seluruh masyarakat miskin di Kota Mojokerto yang ditetapkan dalam Keputusan Walikota Mojokerto.

Pendataan Peserta menurut (Peraturan Walikota Nomor : 35 tahun 2010) meliputi:

1. Pendataan masyarakat miskin untuk peserta jamkesda dilakukan oleh Ketua RT dan Ketua RW setempat dengan memperhatikan empat belas (14) kriteria yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

2. Data yang diperoleh oleh Ketua RT dan Ketua RW disampaikan ke Kelurahan untuk divalidasi dengan dilampiri Berita Acara Penyerahan dan selanjutnya dengan pengantar Kepala Kelurahan diusulkan kepada Tim Verifikasi dan validasi masyarakat miskin peserta jamkesda kota Mojokerto.

3. Jumlah peserta jamkesda (Non Kuota Jamkesmas) ditetapkan dengan keputusan Walikota.

4. Bagi masyarakat miskin yang belum terdaftar akan dilakukan pendataan tambahan atau pengurangan bagi masyarakat yang

mengalami mutasi (kepindahan, kelahiran, atau kematian) setiap 3 bulan sekali dengan prosedur dan mekanisme yang sama dengan angka 1.

5. Bagi masyarakat miskin yang belum terdaftar dan perlu mendapatkan perawatan yang menurut pihak Rumah Sakit bersifat darurat (Emergency) maka bisa dilakukan pendataan tambahan atas usulan pemberi pelayanan.

6. Pendataan tambahan sebagaimana dimaksud pada agka 5 dilakukan oleh Tim Verifikasi dan validasi masyarakat miskin peserta jamkesda kota Mojokerto.

Manfaat Pelayanan Jamkesda

Pada dasarnya manfaat yang disediakan untuk masyarakat bersifat komprehensif sesuai indikasi medis kecuali beberapa hal yang dibatasi dan tidak dijamin. Pelayanan kesehatan komprehensif tersebut menurut (Peraturan Walikota Nomor : 35 tahun 2010) meliputi antara lain:

1. Rawat Jalan Tingkat Pertama (Puskesmas) dibayar dengan sistem kapitasi dengan pelayanan yaitu meliputi: Konsultasi Medis dan penyuluhan kesehatan, Pemeriksaan fisik, Laboratorium sederhana (darah, urine, faeces, rutin), Tindakan medis kecil atau sederhana, Pemeriksaan dan pengobatan gigi, termasuk cabut, tambal, Pemeriksaan ibu hamil atau nifas, menyusui, bayi dan balita, Pelayanan KB dan penyembuhan efek samping, Pemberian obat standart sesuai indikasi medis, Pelayanan gawat darurat.

2. Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo) yaitu meliputi: Konsultasi medis dan penyuluhan kesehatan oleh dokter spesialis atau umum, Pemeriksaan fisik, Pemeriksaan penunjang diagnostik, Laboratorium klinik, Radiologi dan elektromedik, Tindakan medis kecil, sedang dan besar, Pemeriksaan dan pengobatan gigi tingkat lanjutan, Pemberian obat-obatan sesuai DPHO Penyedia Jasa Asuransi Pelayanan Kesehatan yang berlaku, Pelayanan darah, Pemeriksaan kehamilan dengan resiko tinggi.

3. Rawat Inap Tingkat Pertama (Puskesmas) yaitu meliputi: Akomodasi rawat inap, Konsultasi medis, Pemeriksaan fisik, Laboratorium sederhana (darah, urine, faeces, rutin), Tindakan medis kecil atau sederhana, Pemberian obat standart dan bahan atau alat kesehatan habis dipakai selama masa perawatan.

4. Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo) yaitu meliputi: Akomodasi rawat inap pada kelas III, Konsultasi medis dan penyuluhan kesehatan, Pemeriksaan fisik, Pemeriksaan penunjang diagnostik, Laboratorium klinik, radiologi dan elektromedik,Tindakan medis kecil, sedang dan besar, Pelayanan rehabilitasi medis, Perawatan intensif (HCU), Pemberian obat-obatan sesuai DPHO Penyedia Jasa Asuransi Pelayanan Kesehatan yang berlaku, Pelayanan darah (transfusi darah), Bahan dan alat kesehatan habis pakai, Persalinan dengan penyulit (sampai anak ke tiga hidup).

5. Persalinan

Persalinan sampai dengan anak ketiga hidup. Pelayanan persalinan normal harus dilakukan di Puskesmas.

6. Pelayanan Obat

Mengacu kepada obat DPHO Penyedia Jasa Asuransi Pelayanan Kesehatan yaitu meliputi: Pelayanan obat rawat jalan tingkat lanjutan, Pelayanan obat rawat inap, Pelayanan Khusus, Pelayanan ambulance dan transport untuk pasien, Implant (Plate, Screw, Kwire, IOL) ditanggung sesuai nilai ganti keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1157/Menkes/SK/XII/2008 tanggal 15 Desember 2008 tentang daftar alat kesehatan yang berfungsi obat bagi pelayanan program kesehatan pemerintah.

7. Pelayanan kesehatan lainnya yang merupakan jaminan dari badan penyelenggaraan lainnya seperti kecelakaan kerja dan kecelakaan lalu lintas.

8. Penetapan Standar Alat Medis Habis pakai tertantu (AMHP) mengacu pada standar yang ditetapkan Dirjen Bina pelayanan Medik. Selama belum ada penetapan standart dimaksud, maka perlu dilakukan kerjasama antara RS dan disributor setempat untuk menjamin kepastian penyedia dan harga AMHP yang paling efisien sesuai kebutuhan medis pasien.

9. Pelayanan penunjang diagnostik canggih, pelayanan ini diberikan hanya pada kasus-kasus live saving dan kebutuhan penegakan diagnosa yang

sangat diperlukan melalui pengkajian dan pengendalian oleh komite medik dan dilayani di RSU Dr. Wahidin sudiro Husodo.

10.Dalam hal dibutuhkan jenis pelayanan kesehatanan lainnya, maka dapat dituangkan lebih lanjut dalam perjanjian kerjasama dengan Penyedia Jasa Asuransi Pelayanan Kesehatan berdasarkan kesepakatan bersama. 11.Pelayanan yang tidak dijamin yaitu meliputi: Tidak sesuai dengan

prosedur pelayanan, Peserta yang tidak berhak, Pelayanan kosmetik, Pelayanan yang bertujuan memiliki anak, Pelayanan kesehatan yang tidak berdasarkan indikasi medis, Pelayanan canggih (operasi jantung, paru, kedokteran nuklir, MRI, ESWL, CT Scan, Transplantasi organ), Pelayanan diluar Perjanjian Kerjasama, Kejadian sakit atau penyakit akibat force majeur seperti gempa bumi, banjir, tanah longsor dll, Pembersih karang gigi dan usaha meratakan gigi, Toiletterier, susu, obat gosok dll, General check up, Pengobatan alternatif, Ketergantungan obat, alkohol dll, Biaya obat diluar DPHO Penyedia Jasa Asuransi Pelayanan Kesehatan, Berbagai penyakit dan kelemahan akibat usaha bunuh diri, Sirkumsisi (sunat) bukan karena indikasi medis, HIV/AIDS, Imunisasi, diluar imunisasi dasar dan imunisasi ibu hamil (dilakukan di puskesmas), Cacat bawaan sejak lahir (bibir sumbing), Pelayanan dialisa (cuci darah), Pelayanan suplemen : kaca mata, hearing aid, protesa gigi dan alat gerak, Alat bantu kesehatan (kursi roda, korset, kruk), Biaya otopsi dan visum et repertum, Biaya pembuatan kartu berobat dan biaya administrasi di PPK.

4.2 Hasil Penelitian

Sesuai dengan fokus penelitian yang telah di tetapkan penulis berkaitan dengan Kualitas Pelayanan Kesehatan Bagi Peserta Jamkesda di RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto diperoleh hasil sebagai berikut:

4.2.1 Transparansi

Transparansi merupakan konsep yang sangat penting dan menjadi semakin penting seiring dengan semakin kuatnya keinginan untuk terus mengembangkan praktik good governance yang mensyaratkan adanya ruang khusus transparansi dalam seluruh proses penyelenggaraan ke pemerintahan dan pelayanan kemasyarakatan. Dengan kata lain pemerintah pada setiap tingkatan, terutama pada layanan yang bersentuhan langsung dengan penerima manfaat layanan dituntut untuk terbuka. Sejumlah point informasi mengenai tindakan pemberi layanan, misalnya : alasan yang melatar belakangi tindakan, bentuk tindakan yang diharuskan serta waktu dan cara melakukan tindakan dimaksud harus tersedia bagi stakeholders dan masyarakat luas. Dengan leluasa mengakses berbagai informasi, secara tidak langsung dapat menumbuhkan kepedulian masyarakat untuk turut menilai sejauh mana kepemerintahanya telah mengakomodir kebutuhan dasar yang selama ini menjadi harapan masyarakat. Akibat apabila pelayanan tidak transparansi maka pelayanan menjadi tidak efektif dan maksimal karena masyarakat tidak dapat mengetahui program kesehatan dari pemerintah.

perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan atau pengendalianya, serta mudah diakses oleh semua pihak yang membutuhkan informasi menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: KEP/26/M.PAN/2/2004. Terkait dengan transparansi pada jamkesda di RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo yang apakah sudah menjalankan dengan sesuai aturan yang ada. Transparansi pelayanan publik dengan sasaran kajian meliputi:

a. Sistem Prosedur

Prosedur pelayanan adalah rangkaian proses atau tata kerja yang berkaitan satu sama lain, sehingga menunjukan adanya tahapan secara jelas dan pasti serta cara-cara yang harus ditempuh dalam rangka penyelesaian suatu pelayanan menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: KEP/26/M.PAN/2/2004. Dengan adanya prosedur pelayanan dapat memberikan kemudahan bagi peserta jamkesda yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan di RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo. Dengan sasaran kajian:

1. Alur prosedur pelayananya yang dilalui terbagi empat yaitu: a. Pasien Rawat Jalan Baru

Pasien menuju Loket 1 (Penerimaan Pasien Baru) menuju Loket 4 (Pembayaran Karcis) menuju Poliklinik

b. Pasien Lama Kontrol atau Umum

Pasien menuju Loket 2 (Penerimaan Pasien Kontol) menuju Loket 4 (Pembayaran Karcis) menuju Poliklinik

c. Pasien Askes atau Askeskin Baru (untuk Rawat Inap)

Pasien menuju Loket 3 (Loket Askes atau Askeskin) menuju Loket 1 (Penerimaan Pasien Baru) menuju Poliklinik

d. Pasien Askes atau Askeskin Lama (untuk Rawat Jalan)

Pasien menuju Loket 3 (Loket Askes atau Askeskin) menuju Loket 3 (Penerimaan Pasien Kontrol) menuju Poliklinik

Dalam alur prosedur pelayanan di RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo bagi peserta jamkesda ternyata untuk peserta yang lama dan peserta yang baru ternyata tahapan prosedurnya sama tidak ada perbedaan yang membedakan adalah jenis pelayanan yang mereka pilih rawat jalan atau rawat inap berdasarkan sakitnya. Dengan adanya informasi alur pelayanan yang jelas dan terbuka dapat mempermudah masyarakat mengakses proses pelayanan yang diinginkan.

2. Adapun macam loket diatas berikut keterangan dan fungsinya: a. Loket 1: Pelayanan rekam medik untuk rawat jalan pasien baru b. Loket 2 : Pelayanan rekam medik untuk rawat jalan pasien lama c. Loket 3 : Pelayanan peserta asuransi askes dan macamnya d. Loket 4 : Tempat Pembayaran

e. Loket 5 : Tempat pendaftaran pasien rawat inap (TP2RI)

Berdasarkan keterangan diatas RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto mempunyai loket sebanyak 5 dan mempunyai fungsi serta pengertian yang berbeda. Dengan adanya informasi loket dapat mempermudah proses pelayanan. Dengan adanya alur pelayanan maka

masyarakat dapat menuju loket yang dibutuhkan untuk memdapatkan pelayanan dengan mudah.

3. Prosedur Kerja Standar Operasional Prosedur (SOP)

Prosedur kerja RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, baik pelayanan kesehatan, pelayanan penunjang kesehatan, maupun pelayanan manajemen, secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut:

1).Prosedur Operasional Standar Pelayanan Kesehatan merupakan inti kegiatan Rumah Sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat agar pelayanan yang diberikan dapat berjalan sesuai harapan banyak pihak, terutama pasien yang bersangkutan. Prosedur baku pelayanan ditetapkan untuk menghindari kesalahan dalam penanganan pasien. Prosedur Operasional Standar pelayanan kesehatan terdiri dari Prosedur Operasional Standar yang tetetapkan pada Rawat jalan dan rawat inap. Rawat jalan contohnya rawat jalan gigi dan mulut, mata, THT, kulit dan kelamin, dll. Rawat inap terdiri dari rawat inap penyakit dalam, bayi dan anak, persalinan, dll.

2).Prosedur Operasional Standar Pelayanan Penunjang Kesehatan, merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan pelayanan kesehatan Rumah Sakit. Ketelitian, keakuratan dan kelengkapan peralatan penunjang medis menjadi salah satu penentu kesembuhan pasien. Prosedur Operasional Standar pelayanan penunjang kesehatan terdiri dari Prosedur Operasional Standar yang ditetapkan pada radiologi,

laboratorium, dll.

3).Prosedur Operasional Standar Manajemen memberikan pelayanan kepada kegiatan pelayanan dan penunjang kesehatan Rumah Sakit agar seluruh personil yang terlibat dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan uraian tugas yang telah ditetapkan. Untuk itu proses-proses manajemen harus dijalankan dengan cepat , tepat dan akurat. Prosedur Operasional Standar manajemen terdiri dari Prosedur Operasional Standar pada kepegawaian, umum, pelaporan dan rekam medis, keuangan dll.

Berdasarkan keterangan diatas Prosedur kerja setiap proses pengelolaan dan sistem manajerial telah didokumentasikan dalam Prosedur Mutu dan Standard Operating Procedure (SOP). Prosedur mutu ini telah didokumentasikan, disosialisasikan, dan diimplementasikan di setiap instalasi dan unit kerja lainnya. Dengan adanya prosedur mutu atau SOP ini diharapkan pelaksanaan atau proses kinerja dan layanan pada setiap unit kerja dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan manual mutu. Dengan prosedur kerja ini pula dapat dijadikan bahan evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil kinerja dari setiap proses kinerja.

4. Prosedur jamkesda menurut (Peraturan Walikota Nomor : 35 tahun 2010) sebagai berikut:

1. Peserta yang memerlukan pelayanan kesehatan dasar dapat berkunjung ke Puskesmas dan jaringannya.

2. Untuk mendapatkan pelayanan kesehatan peserta jamkesda menunjukkan kartu jamkesda dan dilengkapi dengan KTP dan KK. 3. Pelayanan kesehatan di puskesmas meliputi rawat jalan, rawat inap

dan pelayanan penunjang.

4. Pelayanan kesehatan rawat inap di Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudiro Husodo diberlakukan hanya di kelas III.

5. Rujukan pasien dilakukan secara berjenjang dari Puskesmas ke Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudiro Husodo.

6. Apabila atas indikasi medis pasien membutuhkan rujukan ke RS Provinsi dapat dilakukan karena alasan indikasi medis, maka selanjutnya menjadi beban jamkesda Provinsi. Ketidaktersediaan alat kesehatan dan tenaga ahli di RS Dr. Wahidin Sudiro Husodo, hal tersebut tak berlaku (kecuali) kasus gawat darurat dan kasus jiwa.

7. Pelayanan kesehatan rujukan harus disertai surat rujukan, kartu jamkesda, KTP, dan KK, kecuali pada kasus gawat darurat dapat dilakukan tanpa disertai surat rujukan.

Pelayanan Kesehatan rujukan sebagaimana di maksud di atas meliputi: Pelayanan RTJL dan RITL kelas III di RS Dr. Wahidin Sudiro Husodo, Pelayanan obat-obatan dan alat atau bahan habis pakai, Pelayanan rujukan spesialis, spesimen dan penunjang diagnostik, Pelayanan transportasi rujukan ke RSU Dr. Wahidin

Sudiro Husodo maupun tingkat Provinsi memakai ambulance sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Hal tersebut sesuai dengan wawancara dari masyarakat peserta jamkesda Rawat Inap yaitu dengan Pak Ali alamatnya Kedundung:

Sudah tahu prosedurnya mbak, prosedurnya bawa kelengkapan terus daftar ke loket, sudah tahu informasinya kan ditempel ditembok dekat loket, ndak ada kesulitan dalam prosedurnya.(Wawancara Tanggal 10 Mei 2011)

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Bu Suharti peserta jamkesda Rawat Inap alamatnya Prajurit Kulon:

Sudah tahu prosedurnya, saya bawa persyaratan lengkap terus ke loket daftar, saya tahu informasinya tanya sama petugasnya mbak, prosedurnya tidak ada kesulitan. (Wawancara Tanggal 10 Mei 2011)

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Bu Endah peserta jamkesda Rawat Jalan alamatnya Balongsari:

Prosedurnya sudah tahu, saya bawa surat-surat lengkap abis itu ke loket mbak daftar baru ke ruang poliklinik, informasinya ada tulisanya di tembok dekat loket, prosedurnya ndak sulit kog. (Wawancara Tanggal 10 Mei 2011)

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Bu Herlina peserta jamkesda Rawat Jalan alamatnya Kedundung:

Tahu mbak prosedurnya kayak gimana, bawa persyaratan lengkap lalu ke loket dulu daftar abis itu keruang poli trus diperiksa mbak, dikasih tahu suami saya, saya rasa ya ndak sulit prosedurnya. (Wawancara Tanggal 11 Mei 2011)

Foto Loket Pendaftaran

Hal yang sama juga diungkapkan oleh pegawai RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo dengan Bu Sri selaku Ketua Administrasi Loket bagian yang menangani ASKES:

Saya rasa mereka sudah tahu prosedurnya, prosedurnya itu bawa kartu ke puskesmas dirujuk ke Rumah Sakit sama bawa foto copy KK ma KTP terus jatahnya di kelas III , informasinya itu dari kader-kader PKK, ndak tuh. (Wawancara Tanggal 11 Mei 2011) Hal yang sama juga diungkapkan oleh pegawai RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo dengan Pak Yusuf selaku Wakil Direktur:

Mereka sudah tahu prosedurnya, prosedurnya mereka itu membawa persyaratan lengkap kemudian daftar ke loket terus bagi peserta jamkesda jatahnya di kelas III. saya rasa di Rumah Sakit ini informasi tentang prosedurnya sudah ada apabila masyarakat mengalami kesulitan akan dibantu oleh petugas diberi tahu cara-caranya, prosedurnya tidak ada kesulitan soalnya sudah jelas. (Wawancara Tanggal 11 Mei 2011)

Foto Prosedur Pelayanan di Rumah Sakit

Dari hasil observasi dan wawancara diatas dapat dilihat bahwa taransparansi system prosedur pelayanan kesehatan yang diberikan kepada peserta jamkesda dari pihak Rumah Sakit kepada masyarakatnya sudah baik, dengan adanya informasi yang ditempel agar masyarakat mengetahui alurnya. Serta dibantu oleh para pegawai loket dengan ditunjukkan sebelumnya bagaimana caranya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto.

Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa para peserta jamkesda sudah mengetahui bagaiman alur prosedur pelayanan jamkesda untuk mendapatkan pelayanan gratis dari pemerintah. Serta mudahnya masyarakat mengetahui alur prosedur pelayanannya dengan adanya informasi seperti gambar dan tulisan yang ditempel pada tembok di RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto. Dengan adanya informasi yang ada sehingga dengan mudah mengakses proses pelayanan.

b. Persyaratan Administrasi

Untuk memperoleh pelayanan, masyarakat harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh pemberi pelayanan, baik berupa persyaratan teknis dan atau persyaratan administratif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: KEP/26/M.PAN/2/2004.. Terkait dengan persyaratan administrasi di RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto dapat dilihat persyaratan apa saja yang harus dipenuhi peserta jamkesda. Dengan sasaran kajian:

1. Persyaratan Teknis meliputi: a. Membawa Kartu Jamkesda b. Membawa Foto Copy KK c. Membawa Foto Copy KTP

Dengan adanya informasi tentang persyaratan teknis dapat mempermudah masyarakat mengakses proses pelayanan jamkesda di RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto.

2. Administrasi Kepesertaan menurut (Peraturan Walikota Nomor : 35 tahun 2010) meliputi:

a. KTP atau Kartu Susunan Keluarga (KSK) Kota Mojokerto untuk masyarakat non kuota.

b. Masyarakat miskin peserta jamkesda ditetapkan dengan Keputusan Walikota Mojokerto.

c. Kartu Jamkesda Kota Mojokerto diterbitkan oleh Pemerintah Kota Mojokerto yang berlaku bagi masyarakat miskin peserta jamkesda yang dijamin oleh Pemerintah Kota Mojokerto atau Kota yang telah melekukan Perjanjian Kerjasama dengan Penyedia Jasa Asuransi Pelayanan Kesehatan.

d. Selama masa transisi tanda kepesertaan bagi masyarakat miskin dapat menggunakan daftar peserta yang telah ditetapkan oleh Walikota Mojokerto dengan disertai KTP dan KSK yang dilegalisir oleh kelurahan setempat, sampai kartu jamkesda terbit dan terdistribusi pada peserta Jamkesda.

e. Bayi baru lahir kepesertaanya mengikuti KTP atau Kartu Susunan Keluarga (KSK) orang tua disertai surat keterangan kelahiran.

f. Masyarakat miskin yang tidak mempunyai kartu identitas (KTP/KSK) seperti gelandangan, pengemis, anak terlantar karena sesuatu hal tidak terdaftar dalam Keputusan Walikota Mojokerto akan ditetapkan dengan surat keterangan dari Kepala Puskesmas atau Direktur RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto dan dikoordinasikan dengan Dinas Sosial Kota Mojokerto.

Hal tersebut sesuai dengan wawancara dari masyarakat peserta jamkesda Rawat Inap yaitu dengan Pak Ali alamatnya Kedundung:

Sudah tahu mbak syaratnya, syaratnya bawa kartu jamkesda sama foto copy KK sama KTP, sudah tahu cara-caranya, sudah tahu kan sama kayak prosedur tadi ditempel ditembok dekat loket, waktunya ndak tahu tapi katanya 1x24 jam tapi saya sebelumnya sudah punya kartu tinggal ngurus aja, ndak ada kesulitan dalam

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Bu Suharti peserta jamkesda Rawat Inap alamatnya Prajurit Kulon:

Syaratnya sudah tahu, bawa kartunya sama foto copy KTP ma KK, tahu caranya, mangkanya saya tahu itu tanya sama petugasnya mbak, ndak tahu berapa waktunya tapi saya uda punya kartu, mengurus persyaratan tidak ada kesulitan. (Wawancara Tanggal 10 Mei 2011)

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Bu Endah peserta jamkesda Rawat Jalan alamatnya Balongsari:

Tahu syaratnya mbak, syaratnya bawa kartu jamkesdanya sama foto copyan KK sama KTP, sudah tahu caranya mengurus, ada tulisanya di tembok dekat loket, wah ndak tahu saya tentang waktunya berapa sebelumnya sudah punya jadi tinggal ngurus saja, persyaratanya ndak sulit kog. (Wawancara Tanggal 10 Mei 2011) Hal yang sama juga diungkapkan oleh Bu Herlina peserta jamkesda Rawat Jalan alamatnya Kedundung:

Syaratnya tahu, sama kayak tadi bawa kartu sama foto copy KK ma KTP, saya dikasih tahu suami saya, saya malah ndak tahu berapa waktue, syarate ndak sulit. (Wawancara Tanggal 11 Mei 2011)

Hal yang sama juga diungkapkan oleh pegawai RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo dengan Bu Sri selaku Ketua Administrasi Loket bagian yang menangani ASKES:

Mereka sudah tahu persyaratannya, sama kayak prosedurnya tadi bawa kartu jamkesdanya sama bawa foto copy KK ma KTP, informasinya ya kayak tadi dari kader-kader PKK kan sebelumnya mereka sudah dapat sosialisasi dari ibu-ibu PKK, waktunya untuk melengkapi administrasi 2x24 jam lebih dari itu

kami anggap pasien umum, persyaratan ndak ada kesulitan. (Wawancara Tanggal 11 Mei 2011)

Hal yang sama juga diungkapkan oleh pegawai RSU Dr. Wahidin

Dokumen terkait