• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian

1. Sejarah Singkat Perusahaan

Sejarah pendirian bank syari’ah di Indonesia dapat ditelusuri jejaknya sejak tahun 1998 di saat pemerintah mengeluarkan Paket Kebijakan Oktober (PAKTO) yang berisi liberalisasi industri perbankan. Para ulama waktu itu telah berusaha untuk mendirikan bank bebas bunga, tetapi tidak ada satupun perangkat hukum yang dapat dirujuk kecuali perbankan dapat saja menetapkan bunga 0% (nol persen).

PT. BPR Syari’ah Al Washliyah mulai beroperasi pada 08 November 1994 di Tanjung Morawa, diresmikan oleh Gubsu Raja Inal Srg. Dimulai dengan sumber daya insani dan sumber dana seadanya dengan modal -/+ 93 juta. Pendirian lembaga keuangan syari’ah ini di dorong oleh keinginan kuat dari warga Al Washliyah untuk memberikan sarana buat umat dalam melaksanakan/mengamalkan syaria’ah islam secara kaffah khususnya perekonomian dengan mengadopsi prinsip-prinsip fiqih muamalah untuk kemudian di aplikasikan dalam operasional system perbankan syari’ah.

Dalam perjalanannya sejak mulai beroperasi sampai dengan saat ini banyak mengalami kendala terutama lemahnya sumber daya manusia (SDM) dibidang perbankan syari’ah. Bank baru mulai dapat melewati break even point sekaligus mencatatkan keuntungan secara kumulatif pada akhir tahun 1999 atau pada tahun

kelima sejak perusahaan beroperasi, dimulai dengan total asset Rp.302.949.819,- dan pada 31 Desember 2009 tercapai sebesar Rp.9.756.698.443,-

Modal dasar perusahaan sesuai dengan akta no.33 tanggal 15 November 1993 adalah Rp.450.000.000,-, terdiri dari 45 ribu lembar saham dengan nilai nominal persaham Rp.10.000,- dan berdasarkan akte No. 33 tanggal 31 Mei 2002 dinyatakan bahwa modal dasar dirubah menjadi Rp.3.000.000.000,- harga persaham tetap dengan nilai nominal Rp.10.000,- dan pada 31 Desember 2002 jumlah modal sebesar Rp. 1.137.670.000,- dengan perincian modal disetor sebesar Rp.450.000.000,- di tambah Modal Pinjaman sebesar Rp.687.670.000,-. Dalam kepemilikan saham tidak ada persero yang memiliki saham mayoritas (1/2 n + 1). Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia bahwa apabila modal disetor telah mencapai Rp.1.000.000.000,- Bank dapat membuka kantor pusat di Ibu Kota Propinsi/Kotamadya (Surat Bank Indonesia No.5/108/DPBPR/Mdn Tanggal 19 Maret 2003), maka PT. BPR Syari’ah Al Washliyah saat ini telah pindah lokasi Kantor Pusat di jalan SM Raja No.51-D Sp.Limun Medan.

Dan pada 31 Desember 2009 jumlah Modal sebesar Rp.1.520.230.000,- dengan perincian Modal disetor sebesar Rp.1.012.670.000,- di tambah Dana Setoran Modal sebesar Rp.507.560.000,-. Dalam kepemilikan saham tidak ada persero yang memiliki saham mayoritas (1/2 n + 1)

2. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

Struktur organisasi yang berlaku pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Cabang Medan digambarkan dalam sebuah chart berikut:

Gambar 4.1

Struktur Organisasi PT. BPR Syari’ah Al Washliyah Medan

RUPS

D DEEWWAANNPPEENNGGAAWWAASSSSYYAARRII’’AAHH 1 1.. HH..JJAALLAALLUUDDDDIINNAABBDD..MMUUTTHHAALLIIBB,,MMBBAA 2 2.. DDRR..HH..RRAAMMLLIIAABBDD..WWAAHHIIDD,,MM..AA D DIIRREEKKTTUURRUUTTAAMMAA H H..RR..BBAAMMBBAANNGGRRIISSBBAAGGIIOO,,SSE E D DEEWWAANNKKOOMMIISSAARRIISS 1. DRS. H.HASBULLAH HADI,SH MKn 2. DRS. H.MIFTAHUDDIN, MBA D DIIRREEKKTTUURROOPPEERRAASSIIOONNAALL T TRRIIAAUURRIIYYAANNTTII,,SSEE.. Spv. Bid.Marketing MASYKUR,ST A ACCOOUUNNTTOOFFFFIICCEERR A ALLIIAAMMAANNMM. . ASSISTANT A O RAHMANSYAH GINTING P Pjjss..SSppvv..OOppeerraassiioonnaall//IInntteerrnnaallCCoonnttrrooll I IKKAAWWIIDDYYAANNIISSEE, , K KAA..TTEELLLLEERR E EKKAAAAYYUUKKIINNAANNTTII JASA NASABAH MARYUNITA TELLER -AHMAD ZUBEIR -SYAHNUN ADM.PEMBY/LEGAL/ APRAISAL NUR SALEH ACCOUNTING PEMBIAYAAN

Struktur organisasi yang terdapat pada PT. BPR Syari’ah Al Washliyah Medan adalah struktur organisasi Matriks, dimana pucuk pimpinan perusahaan dipegang oleh dua orang pimpinan yang bertugas merealisasikan arah kebijakan dan melaksanakan strategi perusahaan yang akan dilaksanakan oleh direktur Utama. Dalam melaksanakan fungsinya, direktur utama dibantu oleh Direktur Operasional, Direktur Orasional didukung oleh dua bagian yang terdiri dari Internal control dan Spv, Bid.Marketing

A. Direktur Utama

Bagian ini mempunyai tugas pokok sebagai Penanggung jawab Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah Al Washliyah secara keseluruhan.

B.Direktur Operasional

Bagian ini mempunyai tugas pokok untuk melakukan supervisi terhadap area operasional, dibantu oleh Spv. Operasional dan Spv. Marketing.

a. Supervisor Operasional

Bagian ini mempunyai 3 seksi yaitu : seksi jasa nasabah, seksi accounting, dan seksi adm. Pembiayaan. Supervisor Operasional mempunyai tugas pokok sebagai berikut :

1) sebagai duty officer,

2) pemegang kunci biasa ruang khasanah,

3) memeriksa laporan kas opname teller setiap hari, 4) memeriksa tiket-tiket dan membuat rekapitulasi neraca, 5) membuat inventaris da rupa-rupa aktiva,

7) memeriksa rekonsiliasi bank,

8) membuat laporan pajak dan pembayaran pajak,

9) memeriksa laporan bulana ke Bank indonesia setiap bulan, 10) membuat laporan triwulan ke bank Indonesia,

11) membuat laporan Laporan Komisaris da Dewan Syari’ah ke Bank Indonesia/semester,

12) membuat perhitungan deviden pemegang saham , 13) membuat laporan pertanggung jawaban Direktur, 14) membuat rencana kerja tahunan,

15) memeriksa segala sesuatu yang berhubungan dengan operasional dan non operasional Bank.

a) Jasa Nasabah/Costomer Service

Bagian ini mempunyai tugas pokok sebagai berikut :

(1) melaksanakan pengaministrasian surat-surat masuk/keluar dan pengadministrasian dokumen-dokumen nasabah menyangkut TABUNGAN/DEPOSITO,

(2) memberikan pelayanan informasi produk pendanaan atau transaksi perbankan lainnya,

(3) membantu nasabah dalam melakukan pembukaan dan penutupan rekening tabungan & deposito,

(4) menyiapkan buku tabungan dan mengeluarkan bilyet deposito, kemudian mencatat semua transaksi tabungan ke dalam buku tabungan,

(5) memberikan informasi saldo kepada nasabah,

(6) melakukan proses bagi hasil tabungan & deposito pada akhir bulan, (7) memeriksa deposito yang akan jatuh tempo.

b) Accounting/ Pembiayaan

Bagian ini mempunyai tugas pokok melaksanakan pencatatan pembukuan secara lengkap dan diseleseikan pada hari kerja yang sama. Sedangkan Pembiayaan mempunyai tugas pokok sebagai berikut : (1) melakukan pembukuan atas semua transaksi pembiayaan/piutang, (2) mencatat transaksi pembayaran kedalam kartu pembiayaan/piutang, (3) membuat daftar pembiayaan/ piutang jatuh tempo,

(4) membantu tugas marketing dalam memberikan informasi kondisi pembiayaan/piutang masing-masing nasabah,

(5) mencetak ke kartu kunjungan debitur hasil dari penagihan,

(6) membuat laporan bulanan pinjaman kepada dewan komisaris dan laporan sandi pinjaman ke Bank Indonesia,

(7) menyesuaikan Laporan Bulanan/ Mutasi pembiayaan dengan kartu debitur,

(8) membuat klasifikasi pembiayaan Lancar, Kurang Lancar, Diragukan dan Macet untuk disampaikan ke Direksi, Komisaris, Marketing dan Supervisor.

c) Administrasi Pembiayaan

(1) memeriksa dan mengurus kelengkapan dokumen dokumen yang terkait dengan pembiayaan yang akan atau telah diberikan, seperti dokumen agunan, dan data lainnya,

(2) menyiapkan surat-surat perjanjian dan surat pengikatan agunan yang terkait dengan pengajuan pembiayaan nasabah,

(3) mengawasi dan bertanggung jawab atas pengarsipan semua dokumen pembiayaan nasabah, khususnya berkas jaminan pembiayaan nasabah,

(4) menghitung, mencatat dan melakukan pembayaran atas asuransi, jasa proses pengikatan atau pemblokiran jaminan nasabah kepada pihak lain,

(5) menghubungi notaris untuk pengikatan secara notariel dan keaslian dokumen,

(6) menghubungi perusahaan asuransi untuk Asuransi Jiwa, Kebakaran dan Kebakaran,

(7) buat surat pemblokiran Kepala Desa/ Lurah dan Camat untuk jaminan Surat Tanah.

d) Teller

Bagian ini mempunyai tugas pokok sebagai berikut :

(1) mengatur dan bertanggung jawab atas dana kas yang tersedia, (2) memberikan pelayanan transaksi tunai,

(3) memeriksa Cek/BG yang jatuh tempo untuk dilakukan proses kliring,

(4) bertanggung jawab atas kecocokan pencatatan transaksi dengan dana kas yang terjadi secara harian.

b. Supervisor Marketing

Bagian ini mempunyai tugas pokok yaitu mengkoordinir tugas-tugas dibagian sub bidang pemasaran. Bagian ini dibantu oleh Account Officer dan Assistant AO.

1) Account Officer

Bagian ini mempunyai tugas pokok antara lain, melaksanakan pelayanan kepada permohonan pembiayaan.

a. Membantu kepala grup marketing dan pimpinan dalam pemenuhan budget, khususnya untuk asset growth.

b. Mencapai target dalam peningkatan income/profit dan asset bank antara mempertahankan exiting debitur dan mencari nasabah baru. c. Mencari nasabah (deposan, debitur) dan memonitor, memelihara

dan memanage seluruh fasilitas yang di berikan atau produk yang di tawarkan

d. Melakukan orientasi pada kebutuhan nasabah pasar

e. Menanamkan kepercayaan nasabah, dengan memberikan pelayanan yang baik, sesuai dengan ”service excellent”.

3. Visi dan Misi serta Aktivitas Perusahaan

PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah Al-Washliyah Medan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa perbankan, yang memiliki dua aktivitas utama yaitu Pendanaan dan Penyaluran Dana

a. Pendanaan

PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah Al-Washliyah Medan mengerahkan dana masyarakat dalam berbagai bentuk produk penghimpunan dana (Funding

Product), yang berbentuk tabungan wadi’ah, tabungan mudharabah, dan deposito

mudharabah.

1) Tabungan Wadi’ah

Merupakan Titipan Nasabah yang dapat ditarik setiap saat dan bank dapat memberikan bonus kepada nasabah dari pemanfaatan dana titipan ini. 2) Tabungan Mudharabah

Simpana nasabah yang dikelolaoleh Bank untuk memperoleh keuntungan dibagi sesuai nisbah yang telah disepakati.

Setoran awal Rp 10.000 dan setoran selanjutnya tidak dibatasi. 3) Deposito Mudharabah

Simpanan berupa investasi tidak terkait yang penarikannya sesuai jangka waktu yang ditetapkan dan akan memperoleh bagi hasil sesuai dengan kesepakatan.Adapun porsi bagi hasil dan jangka waktunya adalah sebagai berikut:

Jangka waktu Nasabah Bank

Deposito 01 Bln 55 % 45 %

Deposito 03 Bln 60 % 40 %

Deposito 06 Bln 65 % 35 %

Deposito 12 Bln 75 % 25 %

b. Penyaluran Dana

Penyaluran dana masyarakat oleh PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah Al-Washliyah Medan berupa pembiayaan/piutang yaitu :

terdiri dari pembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah, piutang

murabahah, ijarah, ijarah muntahiah bittamalik, piutang transaksi multijasa,

rahn, qardh, qardhul hasan.

1) Pembiayaan Mudharabah

Merupakan kerjasama pemilik dana kepada pengelola untuk kegiatan usaha tertentu dimana keuntungan dibagi sesuai nisbah yang telah disepakati.

2) Pembiayaan Musyarakah

Merupakan kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan modal serta keuntungan dibagi dan kerugian ditanggung bersama sesuai kesepakatan.

3) Piutang Murabahah

Merupakan jual beli barang sesuai harga pokok barang ditambah dengan margin/keuntungan yang telah disepakati diawal.

4) Ijarah

Merupakan akad sewa menyewa antara kedua belah pihak untuk memperoleh imbalan atas barang yang disewa.

5) Ijarah Muntahiyah Bittamlik

Akad sewa menyewa dengan opsi perpindahan hak diakhir sewa. 6) Piutang Transaksi Multijasa

Piutang yang diberikan kepada nasabah dalam memperoleh manfaat atas suatu jasa dengan menggunakan akad ijarah atau kafalah.

Penyerah barang sebagai jaminan untuk mendapatkan hutang. 8) Qardh

Pinjaman dana tanpa imbalan dengan kewajiban pihak peminjam mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu tertentu

9) Qardhul Hasan

Dana kebajikan yang berasa dari zakat, infak, sadaqah ( ZIS).

4. Perhitungan Zakat dan Pajak Penghasilan

Dalam hal melakukan perhitungan zakat dan pajak penghasilan, hendaknya dilakukan perhitungan zakat dan pajak penghasilan berdasarkan dari laba bruto setiap akhir periode. Kebijakan ini, berdasarkan fatwa Dewan Syari’ah Nasional (DSN) yang telah bekerjasama dengan Dewan Standar Akuntansi Keuangan dalam membuat kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan bank syari’ah.

Pada bab sebelumnya telah dijelaskan tentang fungsi dan kegunaan dari akuntansi syari’ah, salah satunya yaitu untuk menentukan besarnya zakat yang akan dikeluarkan oleh suatu badan usaha maupun perorangan. Penggunaan pencatatan akuntansi yang berdasarkan syari’ah yang dilakukan pada setiap transaksi yang terjadi, memungkinkan bagi pihak manajemen untuk dapat melakukan koreksi setiap saat, apakah pencatatan yang dilakukan memang betul – betul sesuai syari’ah atau masih ada lagi unsur – unsur lain yang dapat mengakibatkan timbulnya syubhat (kerancuan). Adapun perlakuan terhadap zakat yang dibuat oleh pihak manajemen PT. BPRS Al-Washliyah Medan adalah belum

menempatkan posisi zakat badan usahanya sebagai salah satu faktor pengurang penghasilan kena pajak (deductable expense). Sebagaimana yang telah diatur oleh Undang – undang yang berlaku yaitu UU No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan dan UU No. 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat. Namun demikian sebagai bahan perbandingan, berikut ini disajikan laporan laba rugi dan neraca per 31 Desember 2010 sebagai gambaran umum dalam menghitung zakat dan pajak penghasilan berdasarkan undang-undang dari laporan keuangan PT. BPRS Al-Washliyah Medan

Tabel 4.1

Laporan Laba Rugi PT. BPRS AL-Washliyah Medan 31 Desember 2010 KETERANGAN PENDAPATAN SALDO KETERANGAN BIAYA SALDO I. Pendapatan Operasional

A.Pend. Oprs. Dan Penyaluran dana

1. Dari Pihak Ketiga Bukan Bank

a. Pendapatan Margin Murabahah

b. Pendapatan Salam

c. Pendapatan Istishna d. Penapatan Sewa Ijarah

e. Pendapatan Bagi Hasil

Mudharabah

f. Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah g. Pendapatan Transaksi Multijasa

h. Lainnya

2. Dari Bank indonesia

3. Dari Bank Lainnya di Indonesia

a. Bonus dari Bank Syari’ah lain b. Pendapatan Bagi Hasil Musharabah

i. Tabungan Mudharabah ii. Deposito Mudharabah

c. Lainnya

B.Pendapatan Operasional Lain

1. Jasa Investasi Terikat (mudharabah Muqayyada)

2. Jasa Layanan

a. Pendapatan Fee Wakalah b. Pendapatan Fee Kafalah c. Pendapatan Fee Hiwalah d. Pendapatan Jasa lainnya 3. Pendapatan Qardh

4. Pendapatan Administrasi 5. Lainnya

II. Bagi Hasil Kepada Pemilik Dana (-/-)

1,835,975,450 1,678,005,320 1,341,111,694 0 0 780,000 28,076,400 0 118,409,010 0 0 0 105,924,750 83,703,466 0 157,973,130 0 0 0 0 0 0 109,183,500 48,789,630 -635,222,308 V. Beban Operasional

A.Beban Bonus Titipan Wadiah 1. Pihak Ketiga Bukan Bank 2. Bank-bank lain

B.Premi

1. Premi Penjaminan Dana Pihak

Ketiga 2. Premi Asuransi C.Tenaga Kerja

1. Gaji dan Upah

2. Honorrarium komisaris/ DPS/

Konsultan

3. Lainnya

D.Pendidikan dan Pelatihan E.Penelitian dan Pengembangan F.Sewa

G.Promosi

H.Pajak-pajak (tidak Termasuk Pajak

Penghasilan)

I. Pemlh. dan Perbaikan Akt. Tetap dan Inventaris

J. Penyusutan/Penyisihan/Amortisasi 1. Penyusutan Aktiva dan Inventaris 2. Penyusutan Aktiva Ijarah

3. Penyisihan Penenmpatan Dana

Antar Bank 4. Penyisihan a. Piutang Murabahah b. Piutang Salam c. Piutang Istishna d. Qardh 885,652,969 1,056,383 0 14,898,104 7,244,000 292,044,976 66,635,200 104,836,758 21,594,000 0 37,897,740 7,218,500 3,320,000 18,782,738 75,003,751 0 0 0 0 0 0

A. Berdasarkan Non Profit Sharing 1. Pihak Ketiga Bukan Bank

a. Tabungan Mudharabah b. Deposito Mudharabah c. Lainnya 2. Bank-Bank Lain a. Tabungan Mudharabah b. Deposito Mudharabah c. Lainnya

B. Berdasarkan Profit Sharing 1. Pihak Ketiga Bukan Bank

a.Tabungan Mudharabah b.Deposito Mudharabah c.lainnya 2. Bank-bank Lain a.Tabungan Mudharabah b.Deposito Mudharabah c.Lainnya

III.Pend. Oprs. Setelah Distribusi Pemilik Dana

IV. Penapatan Non Operasional

0 0 0 0 0 0 126,979,005 508,243,303 0 0 0 0 1,200,756,142 92,459,296

e. Piutang Transaksi Multijasa 5. Penyisihan Pembiayaan

a. Pembayaran Mudharabah

b. Pembiayaan Musyarakah

6. Penyisihan Agunan yang Diambil Alih

7. Amortisasi Biaya yang

Ditangguhkan

8. Lainnya

K.Biaya Barang dan Jasa L.Lainnya

VI.Beban Non Operasinal VII. Laba/Rugi Operasional VIII. Laba/Rugi Non Operasional IX.Laba/Rugi Tahun Berjalan X. Taksiran Pajak Penghasilan

0 0 0 0 5,595,024 0 89,812,700 139,713,095 0 315,103,173 92,459,296 407,562,469 50,945,309

Laba(Rugi) Setelah Pajak (Netto) 356,617,160

Tabel 4.2

Neraca PT. BPRS AL-Washliyah Medan 31 Desember 2010 KETERANGAN AKTIVA SALDO KETERANGAN PASIVA SALDO 1. Kas

2. Penempatan pada Bank Indonesia 3. Penempatan pada bank Lain (03) 4. Piutang :

a. Piutang Murabahah 04)

b. Pend. Margin Murabahah

Ditangguhkan -/- c. Piutang Salam 05) d. Piutang Istishna 06)

e. Pend. Margin Istishna

Ditangguhkan -/- 5. Pembiayaan : 07) a. Pembiayaan Mudharabah b. Pembiayaan Musyarakah 6. Pembiayaan Ijarah : 08) a. Aktiva ijarah b. Akumulasi Penyusutan/Amortisasi Aktiva Ijarah

7. Piutang Transaksi Multijasa 20)

a. Transaksi Multijasa

b. Pendapatan Transaksi Multijasa

yang Ditangguhkan

8. Qordh

Total Piutang & Pembiayaan

43,086,500 0 4,583,113,103 7,845,875,828 -2,189,256,012 0 0 0 117,555,200 0 3,333,200 -1,333,600 783,921,293 -109,918,879 233,413,000 6,683,590,030 1. Kewajiban Segera 23) 2. Tabungan Wadiah 12) 3. Dana Investasi Tidak Terikat

a. Tabungan Mudharabah 13)

b. Deposito Mudharabah 14)

4. Kewajiban Kepada Bank

Indonesia

5. Kewajiban Kepada Bank Lain 15) 6. Kewajiban Lainnya 16) 7. Pembiayaam/pinjaman yang diterima 24) 8. Pembiayaan/Investasi Subordinasi 9. Rupa-rupa Passiva 17) 10. Modal Pinjaman 11. Modal Disetor a. Modal Dasar

b. Modal Yang Belum Disetor -/-

12. Tambahan Modal Disetor

a. Agio b. Disagio -/-

c. Modal Sumbangan

d. Dana Setoran Modal

13. Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap 397,900,520 95,490,278 2,736,853,203 4,573,200,000 0 1,613,114,219 0 0 0 94,043,311 0 3,000,000,000 -1,987,330.000 0 0 0 680,100,000 0

9. Penyisihan Penhapusan Aktiva -/- 21)

a. Umum

b. Khusus

10. Aktiva Istishna dalam Penyelesaian 11. Termin Istishna -/-

12. Persediaan

13. Agunan yang Diambil Alih 22) 14. Aktiva dalam Valuta Asing 15. Aktiva Tetap Inventaris :

a. Tanah dan Gedung

b. Akumulasi Penyusutan gedung -/- c. Inventaris

d. Akumulasi penyusutan Inventaris -/- 16. Rupa-rupa Aktiva 11) -54,320,571 -34,514,813 0 0 0 270,088,634 0 0 0 695,377,675 -452,095,613 130,448,860 14. Cadangan a. Cadangan Umum b. Cadangan Tujuan 15. Laba Ditahan 16. Laba Rugi a. Tahun Lalu b. Tahun Berjalan 02) 304,785,114 0 0 0 356,617,160

TOTAL AKTIVA 11,864,773,805 TOTAL PASIVA 11,864,773,805

Dari laporan laba-rugi dan neraca yang disajikan, maka berikut disajikan cara untuk menghitung zakat serta pajak tahunan yang akan dibayarkan, pihak manajemen PT. BPRS Al-Washliyah Medan sebagai bahan perbandingan jika PT. BPRS Al-Washliyah Medan menerapkan berdasarkan undang-undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dan Undang-undang Nomor 36 tahun 2008 tentang pajak penghasilan yaitu :

Zakat tahun berjalan = laba tahun berjalan x 2,5% = Rp 407,562,469 x 2,5% = Rp 10,189,061,73

Dalam hal perhitungan pajak penghasilan, maka sesuai dengan Undang-undang yang berlaku, maka perhitungannya:

Laba tahun berjalan = Rp 407,562,469 Dikurangi zakat = Rp 10,189,061,73 Penghasilan Kena Pajak = Rp 397,373,407.3 Pajak terhutang :

Pajak terhutang tahun berjalan = Rp 99,343,351.83

Dokumen terkait