• Tidak ada hasil yang ditemukan

Data Primer Kuantitatif

Dalam dokumen 2012 Sumber dan Koleksi Data Bidang IPS (Halaman 48-53)

Materi ini terkait dengan uraian di awal PB-Satu modul ini. Untuk membantu

pemahaman Anda untuk PB-Satu ini, perhatikanlah skema berikut.

1.

Arti Data Primer Kuantitatif

Data primer yang bersifat kuantitatif merupakan data yang langsung

dikumpulkan dari subjek penelitian, umumnya berupa angka, seperti data

tentang umur dan besarnya pendapatan.

Contoh:

Berapakah umur Bapak/Ibu ?

(Tuliskan jawaban):

...tahun

Berapakan pendapatan Bapak/Ibu rata-rata dalam sebulan? (Tuliskan jawaban)

Rp...,-

Data yang pada dasarnya bersifat kualitatif seperti data status perkawinan,

dan pendidikan seseorang (sebagai subjek penelitian) juga dapat

dikuantifikasi seperti dalam pertanyaan berikut.

Apakah status perkawinan Bapak/Ibu?

1)

Belum kawin

2)

Kawin

3)

Cerai mati

4)

Cerai hidup

Data primer, data kuantitatif, data kualitatif, populasi, sampel,

sampling, sampling probabilitas, sampling nonprobabilitas, instrumen

penelitian, unit analisis, data sekunder.

Sumber dan Koleksi Data (Bidang IPS)

Apakah tingkat pendidikan tertinggi yang bapak/Ibu? tamatkah?:

1)

tidak pernah sekolah

2)

tamat sekolah dasar

3)

tamat SLTP

4)

tamat SLTA

5)

tamat akademi

6)

tamat perguruan tinggi

Dalam pengumpulan data biasanya dipakai kode 1, 2, 3, dstnya, tetapi dalam

analisis data tersebut dikembalikan pada arti sebenarnya misalnya dalam

status perkawinan, 1 berarti individu sebagai subjek penelitian belum kawin;

dalam pendidikan, 1 berarti individu subjek penelitian tidak pernah sekolah.

Berikut pembahasan bagian terpenting dari Modul ini. Simaklah dengan baik !

2.

Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data primer kuantitatif umumnya digunakan dalam

penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif dapat

didefinisikan sebagai penelitian yang mencakup setiap jenis penelitian yang

didasarkan atas perhitungan persentase, rata-rata, ci kuadrat dan

perhitungan statistik lainnya. Dengan kata lain, penelitian kuantitatif

melibatkan diri pada ‘perhitungan’, ‘angka’, atau ‘kuantitas’.9 Data

kuantitatif ini umumnya digunakan untuk memberikan jawaban terhadap

pertanyaan; apa; berapa besar; berapa banyak tentang keadaan populasi

atau sampel yang diteliti.

Setelah instrumen selesai disusun dan lokasi penelitian sudah ditentukan,

dilakukan tahap pengumpulan data sebagai berikut.

a.

Uji Coba Kuesioner.

Uji coba kuesioner ini tidak harus dilakukan di lokasi penelitian, tetapi

dapat dilakukan di mana saja yang memudahkan peneliti. Tujuan uji

coba kuesioner ini adalah untuk mendapatkan umpan balik tentang:

1)

pertanyaan-pertanyaan yang ambisius dan tidak jelas;

2)

penggunaan kata asing yang kurang perlu atau kata

ilmiah/akademis yang terlampau abstrak;

3)

kata-kata yang menimbulkan rasa antipati dan curiga; atau

Prosedur Pengumpulan Data

Dengan mendapatkan umpan balik dari uji coba tersebut, peneliti dapat

melakukan perbaikan kuesioner dan menghindari hal-hal yang dapat

menghambat jalannya wawancara dan menambahkan hal-hal yang

dirasakan kurang.

Setelah kuesioner disempurnakan, kuesioner siap untuk diberikan

pada responden. Jika kuesioner ini akan ditanyakan langsung oleh

pewawancara (dalam wawancara tatap muka), tahap selanjutnya yang perlu

dilakukan adalah:

b.

memilih pewawancara;

c.

mengadakan pelatihan bagi calon pewawancara;

d.

uji coba wawancara bagi calon pewawancara yang sudah dilatih;

e.

wawancara pengumpulan data.

3.

Cara Penarikan Sampel (Sampling Method)

a.

Probability Sampling

1)

Pengertian

Pada dasarnya ada dua macam cara pengambilan sampel, yaitu

sampling probabilitas (probability sampling) dan

sampling

nonprobabilitas

(nonprobability

sampling).

Sampling

probabilitas adalah suatu sampling yang pemilihan unit analisis

(dapat juga disebut objek penelitian atau elemen penelitian) dari

populasi yang akan dijadikan sampel dalam penelitian dipilih

berdasarkan

nilai-nilai

kemungkinannya

untuk

terpilih

(probability). Penggunaan sampling probabilitas diperlukan jika

data akan dianalisis dengan analisis statistik yang cukup

mendalam, misalnya membuat interval perkiraan atau untuk

pengujian hipotesis. Jika yang ingin dilakukan hanya membuat

perkiraan seperti nilai rata-rata, persentase atau rasio cukup

digunakan sampling nonprobabilitas.5

2)

Contoh sampling probabilitas

Sampling probabilitas

umumnya digunakan dalam pengumpulan

Sumber dan Koleksi Data (Bidang IPS)

a)

Pengambilan sampel secara acak sederhana (simple random

sampling). Pengambilan sampel ini dilakukan sedemikian

rupa sehingga tiap unit penelitian mempunyai kesempatan

yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Salah satu cara yang

biasa digunakan adalah dengan memberi nomor setiap unit

penelitian dan mengambil secara acak (atau dengan cara

diundi), nomor-nomor tersebut sesuai diambil dengan jumlah

sampel yang dibutuhkan.

b)

Pengambilan sampel secara sistimatis (systematic sampling).

Pengambilan sampel ini dilakukan hanya pada unit analisis

pertama saja dari populasi yang dipilih secara acak. Unit-unit

selanjutnya dipilih secara sistematis menurut pola tertentu.

c)

Pengambilan sampel secara acak distratifikasi (stratified

random sampling). Pengambilan sampel ini digunakan jika

populasi penelitian bersifat heterogen. Populasi yang

heterogen dibagi-bagi dalam lapisan (strata) yang seragam

dan dari setiap lapisan diambil sampel secara acak. Dalam

teknik ini peluang setiap unit analisis dalam tiap strata untuk

terpilih sebagai sampel dapat sama dan dapat pula tidak

sama. Ada tiga syarat yang harus dipenuhi untuk penggunaan

teknik ini:

(1)

harus ada kriteria yang jelas yang akan digunakan

sebagai dasar untuk mengelompokan populasi dalam

beberapa strata;

(2)

harus ada data pendahuluan mengenai kriteria yang

akan digunakan untuk membuat strata dalam populasi;

(3)

harus diketahui dengan tepat jumlah unit analisis

(unsur) sampling dari tiap strata dalam populasi.

d)

Pengambilan sampel gugus sederhana (simple cluster

sampling). Teknik ini digunakan jika kerangka sampel untuk

dasar pemilihan tidak tersedia atau tidak lengkap dan biaya

untuk membuatnya terlalu mahal. Untuk mengatasi hal itu,

unit-unit analisis dalam populasi dikelompokkan ke dalam

Prosedur Pengumpulan Data

gugus-gugus atau cluster, yang merupakan satuan tempat

sampel akan diambil. Jumlah gugus yang diambil sebagai

sampel harus secara acak, kemudian unsur-unsur penelitian

dalam gugus-gugus tersebut diteliti semuan.

b.

Nonprobability Sampling

1)

Pengertian

Nonprobability Sampling adalah teknik penentuan sampling

berdasarkan cara-cara khusus karena sampel diambil dengan

alasan tertentu.

2)

Contoh nonprobability sampling

Beberapa contoh

nonprobability sampling dapat Anda simak di

bawah ini.

1)

Pengambilan sampel kuota (quota sampling).

Teknik pengambilan sampel ini tidak didasarkan pada strata

atau daerah, tetapi didasarkan pada jumlah sampel yang

sudah ditentukan. Dalam pengumpulan data, peneliti

menghubungi subjek (unit analisis) yang memenuhi

persyaratan ciri-ciri populasi, tanpa menghiraukan darimana

subjek tersebut (tetapi masih dalam populasi penelitian).

Biasanya yang diambil sebagai sampel adalah subjek yang

mudah ditemui sehingga memudahkan pengumpulan data.

Yang penting diperhatikan adalah jumlah sampel (quantum)

yang sudah ditentukan.

2)

Pengambilan sampel bertujuan (pusposive sampling).

Pengambilan sampel yang dilakukan dengan didasarkan pada

tujuan tertentu (tujuan penelitian) biasanya dilakukan karena

beberapa pertimbangan, misalnya karena keterbatasan

waktu, tenaga dan dana sehingga tidak dapat diambil sampel

dalam jumlah yang besar dan jauh lokasinya. Secara

metodologi ini dibenarkan, tetapi ada beberapa persyaratan

yang harus dipenuhi, yaitu:3

Sumber dan Koleksi Data (Bidang IPS)

a)

pengambilan sampel harus didasarkan atas ciri, sifat

atau karakteristik tertentu yang merupakan ciri pokok

populasi;

b)

subjek yang diambil (unit analisis) sebagai sampel

benar-benar merupakan subjek yang paling banyak

mengandung ciri yang terdapat dalam populasi (key

subject);

c)

penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan

cermat di dalam studi pendahuluan.

Apakah Anda pernah menggunakan kedua teknik sampling untuk data

kuantitatif tersebut di atas? Apakah Anda melihat perbedaan keduanya dan

dampaknya terhadap hasil penelitian?

Dalam dokumen 2012 Sumber dan Koleksi Data Bidang IPS (Halaman 48-53)

Dokumen terkait