• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

F. Stasiun Klarifikasi (Clarification Station)

3. Shift Coordinator.

5.1. Pengumpulan Data

5.1.2. Data Sekunder

Data sekunder ini diperoleh dari pencatatan langsung terhadap data dan informasi dari arsip perusahaan yang ada. Data sekunder yang diambil dalam penelitian ini adalah data kecelakaan kerja yang terjadi dalam kurun 4 tahun terakhir yaitu :

Tabel 5.1. Data kecelakaan kerja di PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Begerpang POM Tahun 2006

No. Tanggal Kecelakaan

Tempat

Kecelakaan Luka Pada

Sumber

Kecelakaan Sebab Kecelakaan

1. 18 Februari 2006 Workshop Jari manis

tangan kanan Terpukul Martil Kurangnya perhatian pekerja sewaktu menggunakan martil

2. 18 Februari 2006 Workshop Ibu jari

tangan kiri Terpukul Martil Kurangnya perhatian pekerja sewaktu menggunakan martil

Tabel 5.1. Data kecelakaan kerja di PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Begerpang POM Tahun 2006 (lanjutan)

No. Tanggal Kecelakaan

Tempat

Kecelakaan Luka Pada

Sumber

Kecelakaan Sebab Kecelakaan

3. 6 Maret 2006 Stasiun Thresser Kepala

bagian atas

Terhantuk besi thresser

Operator tidak memakai safety helmet

(APD)

4. 8 Juni 2006 Stasiun Boiler Mata kiri Kemasukkan

serat Fiber

Operator tidak memakai kacamata pelindung (APD) yang disediakan 5. 9 Juni 2006 Stasiun Sterillizer Telapak tangan atas Tertusuk serabut kabel sling Tertusuk peralatan

kerja yang rusak karena kurangnya

pemeliharaan

6. 21 Juni 2006 Loading Ramp Bagian pipi

dan leher Tersambar (Near miss) hand drill loading ramp Operator menggunakan peralatan kerja yang

berbahaya dan kurangnya pemeliharaan 7. 12 Juli 2006 Stasiun Sterillizer Kepala bagian atas Terhantuk Fruit cages Operator Terpeleset akibat lantai yang licin

8. 21 Juli 2006 Stasiun Boiler Tangan

sebelah kiri Terkena percikan api boiler Tidak memakai kacamata pelindung (APD) 9. 21 Juli 2006 Stasiun Klarifikasi

Kaki kiri Terkena air

panas dari hot water tank

Operator terjatuh akibat posisi kerja yang tidak aman dengan keadaan lantai yang licin

10. 20 Agustus 2006 Stasiun Pressing Bagian wajah Tersiram oil

condensate

Kurangnya pengawasan operator saat bekerja

Berdasarkan data kecelakaan dari Tabel 5.1 dapat digambarkan bar chart kecelakaan kerja pada tahun 2006 dengan menggunakan histogram untuk memperjelas pengelompokan pekerjaan yang paling tinggi resiko terjadinya bahaya yang dapat dilihat pada Gambar 5.1.

Gambar 5.1. Data Kecelakaan Kerja Tahun 2006

Pada tahun 2006 dilakukan perbaikan-perbaikan terhadap kecelakaan kerja yang telah terjadi maupun yang belum terjadi, sehingga dapat memperkecil dan mencegah kecelakaan yang dapat terjadi pada tahun berikutnya dengan cara : 1. Melakukan pelatihan, instruksi, dan pengawasan kecelakaan kerja pada setiap

karyawan dari setiap stasiun kerja secara periodik.

2. Membuat satuan kerja yang berkompeten dalam penanganan kecelakaan diarea terjadi kecelakaan kerja, penanganan bahaya kebakaran, proses evakuasi dan tindakan pertolongan pada penyakit akibat kerja.

Yaitu dengan mengidentifikasikan jenis dan proses terjadinya kecelakaan, mencari langkah-langkah pengendalian bahaya kemudian melakukan tindakan pencegahan kecelakaan seperti :

- Melakukan tindakan perawatan.

- Memasangkan tanda-tanda peringatan bahaya. - Menerapkan cara kerja yang aman.

- Membuat prosedur operasi baku (SOP) - Memberikan pelatihan/training K3.

- Setiap bulan dilakukan penjadwalan perawatan dan pembersihan pada lantai produksi.

- Mensosialisasikan peraturan K3 pada setiap karyawan seperti peraturan tentang prosedur keselamatan kerja, lingkungan kerja, sangsi bagi yang melanggar peraturan K3.

Tabel 5.2. Data kecelakaan kerja di PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Begerpang POM Tahun 2007

No. Tanggal Kecelakaan

Tempat

Kecelakaan Luka Pada

Sumber

Kecelakaan Sebab Kecelakaan

1. 1 April 2007 Stasiun

Kernel (Pengolahan Biji)

Kaki kanan Terjepit Cake

Breaker Conveyor (CBC)

Operator tidak memakai alat bantu untuk

memindahkan cake,

tetapi memakai kaki

2. 7 April 2007 Stasiun

Sterillizer

Alis mata Tersambar

kabel sling

Tertusuk peralatan kerja yang rusak karena kurangnya pemeliharaan 3. 15 September 2007 Stasiun Sterillizer Dada kanan bagian dalam Tersambar Hook kabel sling

Operator tersambar hook yang terlepas dari kabel sling pada saat penarikkan lorry

Berdasarkan data kecelakaan dari Tabel 5.2 dapat digambarkan bar chart kecelakaan kerja pada tahun 2007 dengan menggunakan histogram untuk memperjelas pengelompokan pekerjaan yang paling tinggi resiko terjadinya bahaya yang dapat dilihat pada Gambar 5.2 berikut.

Gambar 5.2. Data Kecelakaan Kerja Tahun 2007

Sedang tahun 2007 juga dilakukan perbaikan-perbaikan dengan tujuan dapat memperkecil dan mencegah kecelakaan yang dapat terjadi pada tahun berikutnya dengan cara :

1. Melakukan pelatihan, instruksi, dan pengawasan kecelakaan kerja pada setiap karyawan dari setiap stasiun kerja secara periodik.

2. Membuat satuan kerja yang berkompeten dalam penanganan kecelakaan diarea terjadi kecelakaan kerja, penanganan bahaya kebakaran, proses evakuasi dan tindakan pertolongan pada penyakit akibat kerja.

3. Pemeriksaan atas kecelakaan yang timbul diarea kerja.

Yaitu dengan mengidentifikasikan jenis dan proses terjadinya kecelakaan, mencari langkah-langkah pengendalian bahaya kemudian melakukan tindakan pencegahan kecelakaan seperti :

- Melakukan tindakan perawatan.

- Memasangkan tanda-tanda peringatan bahaya. - Menerapkan cara kerja yang aman.

- Membuat prosedur operasi baku (SOP) - Memberikan pelatihan/training K3.

- Setiap bulan dilakukan penjadwalan perawatan dan pembersihan pada lantai produksi.

- Mensosialisasikan peraturan K3 pada setiap karyawan seperti peraturan tentang prosedur keselamatan kerja, lingkungan kerja, sangsi bagi yang melanggar peraturan K3.

Tabel 5.3. Data kecelakaan kerja di PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk Begerpang POM Tahun 2008

No. Tanggal Kecelakaan

Tempat

Kecelakaan Luka Pada

Sumber

Kecelakaan Sebab Kecelakaan

1. 15 Januari 2008 Stasiun Water Treatment Jari tengah tangan kanan Terjepit dan terpotong Sand Cyclone Operator tidak menggunakan alat bantu

tetapi memakai tangan untuk membersihkan sand cyclone sehingga saat pintu sand cyclone tertutup, jari operator terjepit dan terpotong

2. 15 Juli 2008 Jalan Kebun Patah tulang

pada kaki kanan

Terjatuh dari sepeda motor

Sepeda motor terjatuh karena jalan yang licin akibat hujan pada saat perjalanan menuju tempat kerja

3. 12 Agustus 2008 Stasiun

Thresser

Ibu Jari Terjepit pintu

Thressing

Kurangnya perhatian operator pada saat menutup pintu thressing

Berdasarkan data kecelakaan dari Tabel 5.3 dapat digambarkan bar chart kecelakaan kerja pada tahun 2008 dengan menggunakan histogram untuk memperjelas pengelompokan jenis pekerjaan yang paling tinggi resiko terjadinya bahaya yang dapat dilihat pada Gambar 5.3 berikut.

Gambar 5.3. Data Kecelakaan Kerja Tahun 2008

Pada tahun 2008 tetap dilakukan perbaikan terhadap kecelakaan kerja yang telah terjadi maupun yang belum terjadi untuk dapat memperkecil dan mencegah kecelakaan yang dapat terjadi pada tahun berikutnya dengan cara :

1. Membuat satuan kerja yang berkompeten dalam penanganan kecelakaan diarea terjadi kecelakaan kerja, penanganan bahaya kebakaran, proses evakuasi dan tindakan pertolongan pada penyakit akibat kerja.

2. Pemeriksaan atas kecelakaan yang timbul diarea kerja.

Yaitu dengan mengidentifikasikan jenis dan proses terjadinya kecelakaan, mencari langkah-langkah pengendalian bahaya kemudian melakukan tindakan pencegahan kecelakaan seperti :

- Melakukan tindakan perawatan.

- Menerapkan cara kerja yang aman. - Membuat prosedur operasi baku (SOP) - Memberikan pelatihan/training K3.

3. Setiap bulan dilakukan penjadwalan perawatan dan pembersihan pada lantai produksi.

4. Setiap hari senin pagi melakukan briefing/sosialisasi pada karyawan tentang pentingnya keselamatan dan kesehatan saat bekerja.

5. Setiap bulan melakukan rapat K3 dengan pihak manajemen perusahaan.

Sedangkan pada tahun 2009 tidak pernah terjadi kecelakaan kerja atau zero accident di PT. PP. Lonsum Indonesia Tbk kebun Begerpang POM ini,

sehingga data kecelakaan tahun 2009 dianggap kosong. Hal ini terjadi karena perusahaan dari tahun ke tahun berusaha untuk memperkecil tingkat kecelakaan dengan cara :

1. Setiap hari senin pagi melakukan briefing/sosialisasi pada karyawan tentang pentingnya keselamatan dan kesehatan saat bekerja.

2. Setiap bulan melakukan rapat K3 dengan pihak manajemen perusahaan.

3. Mensosialisasikan peraturan K3 pada setiap karyawan seperti peraturan tentang prosedur keselamatan kerja, lingkungan kerja, sangsi bagi yang melanggar peraturan K3.

4. Meningkatkan peraturan K3.

Yaitu dengan mengamati proses produksi mulai dari FFB ditimbang hingga menjadi CPO dan PKO, untuk diidentifikasi daerah kerja mana yang memiliki resiko (hazard) paling tinggi untuk menyebabkan kecelakaan kerja dan juga

peraturan-peraturan K3 yang diterapkan. Kemudian dicari solusi-solusi penanggulangan atau pencegahan kecelakaan kerja tersebut.

5.2. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan terhadap data yang diperoleh dengan menggunakan perhitungan Statistik Kecelakaan Kerja untuk memilih pekerjaan mana yang paling berpotensi bahaya dengan melihat tingkat kekerapan (FR) dan tingkat keparahannya (SR) serta menggunakan metode Job Safety Analysis (JSA).

Dokumen terkait