BAB I PENDAHULUAN
1.5 Kerangka Teori
1.5.2 Pemerintah Desa
1.5.2.2 Pemerintahan Desa
1.5.2.2 Pemerintahan Desa
Pemerintah yang merupakan anggota yang paling umum memiliki tanggung jawab khusus untuk memelihara sistem yang mencakup rentang tersebut, itu adalah bagian dan monopoli praktis kekuasaan koersif. Pemerintah itu sendiri adalah suatu lembaga yang terdiri dari sekumpulan orang-orang yang mengatur suatu masyarakat tersebut dapat tertata dengan baik begitu pula dengan pemerintahan desa.
15
I Nyoman Baratha, Desa, Masyarakat Desa dan Pembangunan Desa, Ghalia Indonesia, Jakarta : 1982. Hlm.27
Menurut Undang-Undang No.6 Tahun2014 tentang Desa mengemukakan bahwa pemerintahan desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintahan Desa diselenggarakan oleh Pemerintah Desa. Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 juga menyatakan bahwa adapun penyelenggaraan pemerintahan desa berdasarkan asas:
1. Kepastian hukum
2. Tertib penyelenggaraan pemerintahan 3. Tertib kepentingan umum
4. Keterbukaan 5. Proporsionalitas 6. Profesionalitas 7. Akuntabilitas
8. Efektivitas dan efisiensi 9. Kearifan lokal
10.Keberagaman 11.Partisipatif
1.5.2.3 Pemerintah Desa
Menurut Undang-Undang No.6 Tahun 2014 Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. Pemerintah Desa sebagai penyelenggara pemerintahan yang terendah dan langsung berhadapan dengan rakyat mempunyai beban tugas yang cukup berat karena selain harus melaksanakan segala urusan
yang datangnya dari pihak atasan juga harus mengurus berbagai urusan rumah tangga desa yang pertanggung jawaban langsung kepada rakyat (Misdiyanti, 1993 : 47)16
1. Kepala Desa .
Adapun yang menjadi Pemerintah Desa menurut Undang-Undang No.6 Tahun 2014 tersebut antara lain:
Kepala Desa bertugas menyelenggarakan Pemerintahan Desa, melaksanakan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa. Dalam melaksanakan tugas, Kepala Desa berwenang:
1) Memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa 2) Mengangkat dan memberhentikan perangkat Desa
3) Memegang kekuasaan pengelolaan Keuangan dan Aset Desa 4) Menetapkan Peraturan Desa
5) Menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa 6) Membina kehidupan masyarakat Desa
7) Membina ketenteraman dan ketertiban masyarakat Desa
8) Membina dan meningkatkan perekonomian Desa serta mengintegrasikannya agar mencapai perekonomian skala produktif untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat Desa
9) Mengembangkan sumber pendapatan Desa
10)Mengusulkan dan menerima pelimpahan sebagian kekayaan negara guna meningkatkan
16
A.G Kartasapoetra dan Misdyanti, Fungsi Pemerintah Daerah Dalam Pembuatan
11)Kesejahteraan masyarakat Desa
12)Mengembangkan kehidupan sosial budaya masyarakat Desa 13)Memanfaatkan teknologi tepat guna
14)Mengoordinasikan Pembangunan Desa secara partisipatif
15)Mewakili Desa di dalam dan di luar pengadilanatau menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
16)Melaksanakan wewenang lain yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dalam melaksanakan tugas, Kepala Desa berhak atas :
1) Mengusulkan struktur organisasi dan tata kerja Pemerintah Desa 2) Mengajukan rancangan dan menetapkan Peraturan Desa
3) Menerima penghasilan tetap setiap bulan, tunjangan, dan penerimaan lainnya yang sah, serta mendapat jaminan kesehatan
4) Mendapatkan pelindungan hukum atas kebijakan yang dilaksanakan 5) Memberikan mandat pelaksanaan tugas dan kewajiban lainnya kepada
perangkat Desa.
Dalam melaksanakan tugas, Kepala Desa berkewajiban untuk :
1) Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika
2) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa
4) Menaati dan menegakkan peraturan perundang-undangan 5) Melaksanakan kehidupan demokrasi dan berkeadilan gender
6) Melaksanakan prinsip tata Pemerintahan Desa yang akuntabel, transparan, profesional, efektif dan efisien, bersih, serta bebas dari kolusi, korupsi, dan nepotisme
7) Menjalin kerja sama dan koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan di Desa
8) Menyelenggarakan administrasi Pemerintahan Desa yang baik 9) Mengelola Keuangan dan Aset Desa
10)Melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Desa 11)Menyelesaikan perselisihan masyarakat di Desa
12)Mengembangkan perekonomian masyarakat Desa
13)Membina dan melestarikan nilai sosial budaya masyarakat Desa 14)Memberdayakan masyarakat dan lembaga kemasyarakatan di Desa 15)Mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan
lingkungan hidup
16)Memberikan informasi kepada masyarakat Desa
Dalam melaksanakan tugas, kewenangan, hak, dan kewajiban, Kepala Desa wajib atas:
1) Menyampaikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa setiap akhir tahun anggaran kepada Bupati/Walikota
2) Menyampaikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa pada akhir masa jabatan kepada Bupati/Walikota
3) Memberikan laporan keterangan penyelenggaraan pemerintahan secara tertulis kepada Badan Permusyawaratan Desa setiap akhir tahun anggaran
4) Memberikan dan/atau menyebarkan informasi penyelenggaraan pemerintahan secara tertulis kepada masyarakat Desa setiap akhir tahun anggaran.
Kepala Desa juga di anjurkan untuk tidak melanggar apa yang dilarang seperti :
1) Merugikan kepentingan umum
2) Membuat keputusan yang menguntungkan diri sendiri, anggota keluarga, pihak lain, dan/atau golongan tertentu
3) Menyalahgunakan wewenang, tugas, hak, dan/atau kewajibannya 4) Melakukan tindakan diskriminatif terhadap warga dan/atau golongan
masyarakat tertentu
5) Melakukan tindakan meresahkan sekelompok masyarakat Desa
6) Melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme, menerima uang, barang, dan/atau jasa dari pihak lain yang dapat memengaruhi keputusan atau tindakan yang akan dilakukannya
7) Menjadi pengurus partai politik
8) Menjadi anggota dan/atau pengurus organisasi terlarang
9) Merangkap jabatan sebagai ketua dan/atau anggota Badan Permusyawaratan Desa, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi atau Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kabupaten/Kota, dan jabatan lain yang ditentukan dalam peraturan perundangan-undangan
10)Ikut serta dan/atau terlibat dalam kampanye pemilihan umum dan/atau pemilihan kepala daerah
11)Melanggar sumpah/janji jabatan
12)Meninggalkan tugas selama 30 (tiga puluh) hari kerja berturut-turut tanpa alasan yang jelas dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Bagi Kepala Desa yang tidak menjalankan kewajibannya dan melanggar apa yang telah dilarang maka Kepala Desa dikenai sanksi administratif berupa teguran lisan dan/atau teguran tertulis. Dalam hal sanksi administratif dilakukan tindakan pemberhentian sementara dan dapat dilanjutkan dengan pemberhentian.
2. Perangkat Desa
Perangkat Desa bertugas membantu Kepala Desa dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya. Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, perangkat Desa bertanggung jawab kepada Kepala Desa. Perangkat Desa terdiri atas:
1) Sekretariat Desa, yaitu unsur staf atau pelayanan yang di pimpin oleh sekertaris desa
2) Pelaksana kewilayahan, yaitu pembantu kepala desa diwilayah kerjanya seperti kepala dusun
3) Pelaksana teknis, yaitu unsur pembantu kepala desa yang melaksanakan unsur teknis lapangan seperti unsur pengairan, keagamaan dan lain-lain
Adapun persyaratan untuk menjadi perangkat desa antara lain :
1) Berpendidikan paling rendah sekolah menengah umum atau yang sederajat
2) Berusia 20 (dua puluh) tahun sampai dengan 42 (empat puluh dua) tahun
3) Terdaftar sebagai penduduk Desa dan bertempat tinggal di Desa paling kurang 1 (satu) tahun sebelum pendaftaran
4) Syarat lain yang ditentukan dalam Peraturan Daerah Kabupaten/Kota. Hal yang dilarang untuk dilakukan perangkat desa seperti :
1) Merugikan kepentingan umum
2) Membuat keputusan yang menguntungkan diri sendiri, anggota keluarga, pihak lain, dan/atau golongan tertentu
3) Menyalahgunakan wewenang, tugas, hak, dan/atau kewajibannya 4) Melakukan tindakan diskriminatif terhadap warga dan/atau golongan
masyarakat tertentu
5) Melakukan tindakan meresahkan sekelompok masyarakat Desa
6) Melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme, menerima uang, barang, dan/atau jasa dari pihak lain yang dapat memengaruhi keputusan atau tindakan yang akan dilakukannya
7) Menjadi pengurus partai politik
8) Menjadi anggota dan/atau pengurus organisasi terlarang
9) Merangkap jabatan sebagai ketua dan/atau anggota Badan Permusyawaratan Desa, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, dan jabatan lain yang ditentukan dalam peraturan perundangan-undangan
10)Ikut serta dan/atau terlibat dalam kampanye pemilihan umum dan/atau pemilihan kepala daerah
11)Melanggar sumpah/janji jabatan
12)Meninggalkan tugas selama 60 (enam puluh) hari kerja berturut-turut tanpa alasan yang jelas dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Perangkat Desa dikenai sanksi administratif berupa teguran lisan dan/atau teguran tertulis. Dalam hal sanksi administratif dilakukan tindakan pemberhentian sementara dan dapat dilanjutkan dengan pemberhentian.