• Tidak ada hasil yang ditemukan

Data Survey dan Wawancara 1. Analisa Data Survey

Dalam dokumen 2. LANDASAN TEORI DAN ANALISA DATA (Halaman 48-52)

Gambar 2.11 Brosur Kursus di Goethe Institute Sumber : Goethe Zentrum Surabaya

2.4. Data Survey dan Wawancara 2.4.1. Analisa Data Survey

Yang menarik adalah ditemukan fakta-fakta yang selama ini, baik disadari maupun tidak disadari, sangat memengaruhi pandangan anak muda Surabaya terhadap CCCL. Misalkan ketika ditanya apa yang tidak kamu sukai dari CCCL beberapa responden menjawab bahwa tempat parkirnya sempit, gerbang yang selalu tertutup sehingga apabila ada respoden yang membawa mobil kadangkala ribet harus berhenti dulu di tengah hiruk pikuknya lalu lintas Jalan Darmokali, jalan menuju CCCL yang ruwet. Mereka juga mengeluhkan sign system yang

tidak jelas mengenai lokasi

dari CCCL sendiri, sehingga kadangkala mereka tidak sadar telah melintas atau tidak tahu harus lewat mana untuk menuju ke sana. Selain itu dari sisi publikasi massih banyak yang merasa kurang efektif dengan promosi saat ini yang dilakukan oleh CCCL, alasannya pun beragam: ada yang berkata kurang menggugah, kurang merata, dan ada satu orang yang bertanya, kenapa tidak memakai media televisi?

Namun di luar semua itu tidak sedikit pula yang memberikan siara dan nilai positif terhadap kinerja dan kondisi CCCL saat ini. Bagi sebagian besar orang yang pernah datang ke sana selalu berpendapat bahwa CCCL adalah tempat yang cozy, nyaman, dengan orang-orang yang ramah dan hangat. Selain itu tanggapan

Universitas Kristen Petra positif juga datang dari segi kebersihan dan kerapian yang selalu dijaga dengan baik oleh CCCL dan tidak lupa pula acara-acara dan pameran yang sering digelar.

2.4.2. Asumsi Data Wawancara

Selain dari data kuisioner, dilakukan pula wawancara dengan beberapa orang yang berhubungan langsung dengan CCCL. Yaitu: Saudara Vishnu selaku Kepala Humas CCCL Surabaya dan Saudara Viktor selaku Freelance Designer di sana.

Dari wawancara diakui oleh Pak Vishnu, Kepala Bagian Humas CCCL Surabaya, bahwa media yang paling kuat adalah getok tular atau bisa disebut juga melalui mouth to mouth. Jadi misalkan ada anak yang kursus di CCCL kemudian dia diundang ke sebuah event di sana, anak ini tadi disarankan untuk mengajak temannya agar mau ikut datang juga. Nantinya temannya ini tadi mau ikut datang dan tertarik kemudian mengajak teman lainnya lagi untuk event berikutnya. Seperti ini terus lingkaran yang terjadi nantinya. Baru setelah itu promosi yang paling efektif merupakan penggunaan brosur dan flyer yang dapat dibawa pulang oleh pengunjung yang datang. Selain itu promosi juga pernah dilakukan dengan pemasangan spot iklan di radio-radio seperti; Hardrock, Color, dan MyRadio. Kemudian pemasangan baliho, serta mengadakan event-event yang diharapkan mampu menarik atensi masyarakat tentang keberadaan CCCL Surabaya, sebut saja seperti yang terakhir ini adalah Rally de Francophonie.

Hal senada juga disampaikan oleh Saudara Viktor, kebanyakan teman-teman beliau berkata sering kali banyak yang mengeluh mengenai media-media promosi dari CCCL yang tidak memberikan map atau peta lokasi dari CCCL. Tetapi sebagai seorang designer beliau juga agak keberatan karena secara estetis maupun layout dari flyer dan poster akan sangat terganggu oleh porsi dari map atau peta itu. Melalui penyebaran kuisioner yang disebar di beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta didapatkan fakta bahwa hampir 70% dari responden yang ditanya tidak mengetahui apa itu CCCL. Beragam alasan terlontar di antaranya : tidak tahu ada apa di sana, mau ngapain, tidak tahu lokasinya, dan lain-lain.

Universitas Kristen Petra 2.5. Analisa Data

2.5.1. Analisa SWOT Strength :

- Lokasi yang strategis. - Suasana yang nyaman.

- Arsitektur bangunan yang khas, antik, dan unik. - Fasilitas mediatek yang lengkap.

- Ruang pameran yang mampu menampung karya-karya seniman lokal. - Adanya pemutaran film Perancis secara berkala.

- Kafetaria dengan beragam menu dan harga yang terjangkau. Weakness :

- Jaringan antar organisasi Perancis kurang kuat. - Kurang memberikan beasiswa.

- Publikasi acara kurang efektif.

- Kurang ada sign system yang jelas menuju ke CCCL Opportunity :

- Semakin banyaknya seniman lokal yang mau unjuk karya. - Semakin banyak brand yang berasal dari Perancis.

- Semakin banyaknya film-film yang bermutu dari Perancis. Threat :

- Semakin banyaknya mall dan pusat perbelanjaan dibangun di Surabaya. - Anggapan masyarakat yang lebih menganggap pusat kebudayaan Perancis

seperti sebuah kedutaan besar, tempat mengurus visa.

2.5.2. Analisis USP

USP merupakan kependekan dari Unique Selling Preposition. Dengan adanya USP ini diharapkan suatu corporate dapat lebih mudah fokus dalam penetrasi ke benak konsumen. Karena sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Kottler bahwa positioning adalah apa yang kita lakukan ke benak konsumen.

Berangkat dari analisis SWOT yang dilakukan, didapatkan kesimpulan bahwa USP yang dapat diangkat adalah bahwa CCCL adalah pusat kebudayaan

Universitas Kristen Petra dengan suasana yang nyaman, homy, dengan fasilitas penunjang yang memadai (cafeteria, mediatek, dll).

2.5.3. Kesimpulan Analisa Data

Kesimpulan analisa data akan dijelaskan dalam rumusan poin-poin: a. Brand Essence

Brand Essence yaitu perumusan karakter-karakter intrinsik sebuah merek kedalam sebuah konsep inti yang jelas (Landor). Disusun berdasarkan 4 poin yakni: function, personality, differentiation dan source of authority.

- Function

1. Tempat komunikasi antar komunitas 2. Media untuk memamerkan karya 3. Tempat nonton film-film Perancis

4. Tempat untuk melihat pameran-pameran budaya local dan internasional. 5. Tempat untuk melepas penat dan bersantai.

- Personality 1. Smart 2. Dinamis 3. Sosial 4. Fleksibel

5. Kritis serba ingin tahu - Differentiation

1. Arsitektur gedung yang khas Eropa dan unik

2. Sering mengadakan pameran atau acara berbudaya Perancis - Source of Authority

1. Berada langsung di bawah Kedutaan Besar Perancis untuk Indonesia.

Dari keempat faktor di atas, maka dapat dirumuskan brand essence dari CCCL Surabaya, yakni: Perancis yang Ramah, Hanga,t dan Bersahabat.

Universitas Kristen Petra Consumer insight dari masyarakat Surabaya adalah bahwa orang Perancis itu romantis, perlente, sombong, dan dingin. Melalui brand essence yang direncanakan, nantinya akan dibuat kontra pemikiran dari masyarakat saat ini. c. Consumer Proposition dan Positioning

Dari brand essence dan consumer insight yang telah dirumuskan, maka dapat ditarik sebuah pernyataan untuk consumer proposition dan juga positioning yakni: Perancis yang Ramah, Hangat, dan Bersahabat.

Dalam dokumen 2. LANDASAN TEORI DAN ANALISA DATA (Halaman 48-52)

Dokumen terkait