BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
D. Data Tes Hasil Belajar
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah hasil belajar test kognitif yang terdiri dari hasilpretest danposttestyang telah diberikan kepada siswa MA Attaqwa. Hasil pretest mencakup hasil belajar pretest kelompok eksperimen dan kontrol, begitu juga dengan hasil posttest mencakup hasil belajar posttest
kelompok eksperimen dan kontrol. Aspek penilaian dan butir soal yang digunakan kelompok eksperimen sama dengan butir soal yang diberikan pada kelompok kontrol.
1. HasilPretestKelompok Eksperimen dan Kontrol
Hasil pretest merupakan skor yang diperoleh dari hasil tes sebelum pembelajaran Ekonomi pada materi kebutuhan manusia diajarkan dengan menggunakan media audio visual. Pretest ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal berfikir siswa pada kelompok eksperimen dan kontrol. Pada kelompok eksperimen berdasarkan hasil perhitungan data penelitian mengenai tes hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi yaitu materi mengenai kebutuhan manusia, dari 21 siswa yang dijadikan sampel diperoleh nilai terendah 25 dan
62
nilai tertinggi 65, nilai rata-rata sebesar 43,04, simpangan baku/ standar deviasi 11,04 dan varians 121,82. Pada kelompok kontrol berdasarkan hasil perhitungan data penelitian mengenai tes hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi yaitu materi mengenai kebutuhan manusia, dari 21 siswa yang dijadikan sampel diperoleh nilai terendah 20 dan nilai tertinggi 60, nilai rata-rata sebesar 42,30, simpangan baku/standar deviasi 13,35 dan varians 178,38.
2. HasilPosttestKelompok Eksperimen dan Kontrol
Hasil posttest merupakan skor yang diperoleh dari hasil tes sesudah pembelajaran pada materi mengenai kebutuhan manusia diajarkan dengan menggunakan media audio visual. Posttest ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi yaitu mengenai materi kebutuhan manusia setelah selesai diberikan perlakuan. Pada kelompok eksperimen berdasarkan hasil perhitungan dan penelitian mengenai tes hasil belajar siswa pada materi kebutuhan manusia, dari 21 siswa yang diajarkan sampel diperoleh nilai terendah 65 dan nilai tertinggi 100, nilai rata-rata 82,38, simpangan baku/standar deviasi 9,58 dan varians 91,92. Pada kelompok kontrol berdasarkan hasil perhitungan data penelitian mengenai tes hasil belajar siswa pada materi mengenai kebutuhan manusia, dari 21 siswa yang dijadikan sampel diperoleh nilai terendah 60 dan nilai tertinggi 85, nilai rata-rata sebesar 73,59, simpangan baku/standar deviasi 8,11 dan varians 65,91.
Dari keseluruhan hasil pretest dan posttest pada kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada tabel 4.2 Pada kelompok eksperimen nilai rata-rata
pretest 43,04 dan nilai rata-rata posttest sebesar 82,38, hal ini menunjukkan
bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 39,34 poin. Sedangkan pada kelompok kontrol nilai rata-rata pretest sebesar 42,30 dan nilai rata-rata
posttestsebesar 73,59, hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami
peningkatan sebesar 31,29 poin. Dapat disimpulkan bahwa peningkatan nilai rata-rata kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan dengan peningkatan nilai rata-rata kelompok kontrol.
Tabel 4.2
Hasil BelajarPretestdanPosttestKelompok Eksperimen dan
Kontrol
Keterangan Eksperimen Kontrol
Pretest posttest Pretest posttest
Rata-rata 43,04 82,38 42,30 73,59 Varians 121,82 191,92 178,38 65,91 Standar Deviasi 11,04 9,58 13,35 8,11 Skor Tertinggi 65 100 60 85 Skor Terendah 25 65 20 60 N 21 21 E. Hasil Hipotesis 1. Analisis Data
a. Analisis data Kualitatif
1) Data Hasil Observasi
Berdasarkan tabel 4.1 dapat dianalisis bahwa penerapan mediaaudio
visual terlaksana dengan baik sesuai dengan tahapan pembelajaran dengan
menggunakan media audio visual yaitu pada tahap pra pembelajaran
(tempat duduk masing-masing siswa, kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran) , tahap kegiatan membuka pelajaran (menjawab pertanyaan guru, mendengarkan penjelasan tentang kompetensi yang hendak dicapai), tahapkegiatan inti pembelajaran (memperhatikan gambar yang ditampilkan guru, memperhatikan dan mencatat hal-hal penting, tertarik pada materi yang disajikan dengan media pembelajaran, memberikan tanggapan / pendapat terhadap materi ajar, mengajukan pertanyaan mengenai materi yang tidak dipahami), serta pada tahappenutup
64
Tabel 4.7
Hasil Observasi Kegiatan Belajar Siswa
No. Tahapan Pembelajaran Pertemuan
ke-1 2 3
1. Pra Pembelajaran 50,4% 63,8% 78.0%
2. Kegiatan Membuka Pelajaran 49,4% 68,5% 83,3% 3. Kegiatan Inti Pembelajaran 44,9% 67% 86,2%
4. Penutup 45,7% 67,6% 88,5%
Rata-rata kegiatan belajar siswa 47,6% 66,7% 84%
Pada setiap tahapan pembelajaran siswa selama proses pembelajaran menggunakan media audio visual mengalami peningkatan dari setiap pertemuannya. Hal ini dapat dilihat pada presentase hasil observasi kegiatan belajar siswa yaitu pada tabel tabel 4.7 ,pada pertemuan pertama presentase hasil observasi kegiatan belajar siswa terdapat 47,6%, pada pertemuan kedua mengalami peningkatan sebesar 66,7% dan pada pertemuan ketiga terdapat 84%.
b. Analisis Data Kuantitatif
1) Uji Kesamaan Dua Rata-Rata HasilPretest
Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok eksperimen dengan skor pretest
kelompok kontrol. Untuk pengujian tersebut diajukan hipotesis berikut: Ho :X = Y
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest
kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Ha: X≠ Y
Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.
Pengujian hipotesis tersebut akan diuji dengan menggunakan rumus uji-t, dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika–ttabel< thitung< ttabelmaka Hoditerima pada taraf signifikan 0,05.
Jika thitung≤ -ttabel atau ttabel ≤ thitung maka Ha diterima pada taraf signifikan 0,05.
Tabel 4.8
Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata HasilPretestKelompok
Eksperimen dan Kontrol
Dari perhitungan diperoleh nilai thitungsebesar 2,20 dan ttabel 2,02. Hasil pengujian yang diperoleh menunjukan bahwa thitung berada didaerah penerimaan Ha, yaitu ttabel < thitung atau 2,02 < 2,20. Dengan demikian Ho diterima dan Haditolak pada taraf signifikan 0,05 hal ini menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara rata-rata skor pretest
kelompok eksperimen dengan rata-rata skor pretest kelompok kontrol. Perhitungan lengkap uji kesamaan dua rata-rata hasil pretest dapat dilihat pada lampiran.
2) Uji Kesamaan Dua Rata-Rata HasilPosttest
Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara skor posttest kelompok eksperimen dengan skor posttest
kelompok kontrol. Untuk pengujian tersebut diajukan hipotesis berikut: Ho :X = Y Keterangan Kelompok eksperimen Kelompok kontrol Jumlah sampel 21 21 Rata-rata 43,04 42,30 S2 121,82 178,38 t-hitung 0,20 t-tabel 2,02
66
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara rata-rata skor posttest
kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Ha: X≠ Y
Terdapat pengaruh yang signifikan antara rata-rata skor posttest kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.
Pengujian hipotesis tersebut akan diuji dengan menggunakan rumus uji-t, dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika–ttabel< thitung< ttabelmaka Hoditerima pada taraf signifikan 0,05.
Jika thitung≤ -ttabel atau ttabel ≤ thitung maka Ha diterima pada taraf signifikan
0,05.
Tabel 4.9
Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-Rata HasilPosttestKelompok
Eksperimen dan Kontrol
Keterangan Kelompok eksperimen Kelompok kontrol Jumlah sampel 21 21 Rata-rata 82,38 73,59 S2 91,92 65,91 t-hitung 4,71 t-tabel 2,02 Kesimpulan Berbeda
Dari perhitungan diperoleh nilai thitung sebesar 4,71 dan ttabel 2,02. Ternyata memenuhi kriteria ttabel≤ thitung atau 2,02 < 4,71. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima pada taraf signifikan 0,05 hal ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara rata-rata skor posttest
kelompok eksperimenn dengan rata-rata skor posttest kelompok kontrol. Perhitungan lengkap uji kesamaan dua rata-rata hasil posttest dapat dillihat pada lampiran.
c. Data N-gain
Hasil tes pemahaman konsep dapat diukur dengan menggunakan instrumen pilihan ganda berupa pretes (sebelum pembelajaran) dan posttes (sesudah pembelajaran). Peningkatan pemahaman konsep diperoleh dari N-gain”.
Rumus normal gain menurut Hake, yaitu: N-Gain = Skor Posttest–Skor Pretest
Skor Ideal–Skor Pretest
Dengan kategoris perolehan: G-tinggi : nilai (<g>) > 0,70
G-sedang : nilai 0,70 e” (<g>) e” 0,30
G-rendah : nilai (<g>) < 0,70
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di MA Attaqwa diperoleh nilai N-gain kelompok siswa dengan penggunaan media audio visual (kelompok eksperimen) dan nilai N-gain kelompok siswa dengan pembelajaran media visual (kelompok kontrol). Sebelumnya, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberikan pretest dan posttest. Instrumen tes yang digunakan sebelumnya telah diuji validitas dan reliabilitasnya serta butir-butir soal tersebut telah diuji tingkat kesukaran dan daya pembedanya sehingga instrumen ini telah layak digunakan.
Instrumen tes yang digunakan adalah tes obyektif (pilihan ganda) sebanyak 20 butir soal. Data hasil pretes dan postes dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel berikut.
68
Tabel 4.10
Data Nilai Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Resp Kelompok eksperimen Resp Kelompok kontrol Pretes Postes N-gain Pretes Postes N-Gain
L1 35 65 0,46 L1 35 60 0,38 L2 55 80 0,55 L2 35 65 0,46 P3 35 75 0,61 L3 25 65 0,53 L4 45 65 0,36 P4 30 70 0,57 L5 40 90 0,83 P5 20 80 0,75 P6 25 75 0,66 P6 40 85 0,75 P7 35 90 0,84 P7 30 75 0,64 P8 25 75 0,66 L8 55 80 0,55 L9 50 90 0,8 P9 55 80 0,55 L10 45 90 0,80 P10 40 75 0,58 P11 65 100 1 L11 45 65 0,36 P12 40 90 0,83 P12 40 85 0,75 P13 50 95 0,9 P13 40 60 0,33 P14 55 75 0,44 P14 60 70 0,75 P15 30 70 0,57 P15 55 75 0,44 L16 30 85 0,78 L16 45 65 0,36 P17 60 90 0,75 P17 55 75 0,44 P18 45 70 0,45 P18 55 80 0,55 P19 65 90 0,71 P19 45 85 0,72 P20 40 90 0,83 P20 40 60 0,33 P21 45 90 0,81 P21 40 60 0,33 Jumlah 13,37 Jumlah 11,12
Rata-rata Normal Gain 0,63 Rata-rata Normal Gain 0,52
SD 0,33 SD 0,14
Tabel 4.11
Nilai Kelompok eksperimen dan Kelompok kontrol Kelompok
siswa
Kelompok eksperimen Kelompok kontrol
Pretes Postest N-gain Pretest Postest N-gain
Tinggi 40 90 0,83 20 80 0,75 35 90 0,84 40 85 0,75 50 90 0,80 40 85 0,75 45 90 0,81 60 70 0,75 65 100 1 45 85 0,72 40 90 0,83 - - -50 95 0,90 - - -30 85 0,78 - - -60 90 0,75 - - -65 90 0,71 - - -40 90 0,83 - - -45 90 0,81 - - -Mean 47,08 90,83 0,82 41 81 0,74 Sedang 35 65 0,46 35 60 0,38 55 80 0,55 35 65 0,46 35 75 0,61 25 65 0,53 45 65 0,36 30 70 0,57 25 75 0,66 30 75 0,64 25 75 0,66 55 80 0,55 55 75 0,66 55 80 0,55 30 70 0,57 40 75 0,58 45 70 0,45 45 65 0,36 - - - 40 60 0,33 - - - 55 75 0,44 - - - 45 65 0,36
70 - - - 55 75 0,44 - - - 55 80 0,55 - - - 40 60 0,33 - - - 40 60 0,33 Mean 38,88 72,22 0,55 42,5 69,37 0,46
1) Data Nilai N-gain Kelompok Eksperimen
Dari tabel 4. 10 diperoleh nilai rata-rata (mean) N-gain sebesar 0,63 , standar deviasi 0,33 , dan varians 0,1118. Berdasarkan rata-rata skor pretest dan postest, hasil belajar siswa pada materi kebutuhan manusia menunjukkan peningkatan yaitu dengan skor rata-rata N-Gain sebesar 0,63 termasuk dalam kategori tinggi.
Pada tabel 4.11 dapat dilihat rata-rata (mean) N-gain pada setiap kelompok berdasarkan pretes adalah kelompok tinggi 0,82 (82%) , dan kelompok sedang 0,74 (74%). Persentase N-gain pada kelompok eksperimen ditunjukkan pada gambar berikut
Gambar 4.1.
Persentase Mean N-gain Kelompok Eksperimen
70% 72% 74% 76% 78% 80% 82% 84% Tinggi Sedang
2) Data Nilai N-gain Kelompok Kontrol
Dari tabel 4.10 diperoleh nilai rata-rata (mean) N-gain sebesar 0,52, standar deviasi 0,14 dan varians 0,0223. Hal ini menujukkan besarnya peningkatan pemahaman siswa secara langsung tampak dari rata-rata nilai N-gain sebesar 0,52 yang termasuk kategori sedang.
Pada tabel 4.1 dapat dilihat nilai rata-rata (mean) N-gain pada setiap kelompok berdasarkan pretes adalah kelompok tinggi 0,74 (74%) dan kelompok sedang 0,46 (46%). Persentase N-gain pada kelompok kontrol ditunjukkan pada gambar berikut.
Gambar 4.2.
Persentase Mean N-gain Kelompok Kontrol
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% tinggi sedang
72
Tabel 4.12
Rekap Skor Nilai Ekonomi Siswa Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Normal Gain Kelompok eksperimen Kelompok kontrol
N 21 21
SD 0,1118 0,0223
Varians 0,33 0,14
N-gain 0,63 0,52
Dari tabel 4.12 dapat disimpulkan bahwa data kelompok eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hal tersebut dapat dililhat berdasarkan perolehan nilai pada kelompok eksperimen N-gain 0,63 termasuk dalam kategori sedang. Sedangkan pada kelompok kontrol N-gain 0,52 termasuk dalam kategori sedang.
Jadi hasil nilai akhir yang diperoleh setelah diberikan pembelajaran, kelompok eksperimen yang menggunakan media
audio visual memiliki rata-rata jauh lebih baik dibandingkan
dengan tanpa menggunakan media audio visual pada kelolmpok kontrol. Hal ini terjadi karena siswa lebih mudah memahami pelajaran / materi yang konkret dan berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dan sebaliknya siswa akan mudah lupa apabila materi yang disampaikan oleh guru bersifat abstrak.
F. Pembahasan terhadap Temuan Penelitian
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan secara parsial menyatakan bahwa ada pengaruh positif yang signifikan dari variabel media audio visual
Karena media audio visual merupakan alat grafis, fotografis atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual. Sehingga proses belajar mengajar dengan menggunakan media audio
visual dapat memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran. Itu
berarti kegiatan belajar siswa dengan bantuan media audio visual akan mendapatkan hasil belajar yang lebih baik.
Nilai pretest pada uji hipotesis menunjukkan thitung< ttabel, -2,02 < 0,20 < 2,02 pada taraf signifikan = 0,05 dan derajat kebebasan = 40 maka Ho diterima. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh hasil belajar siswa yang menggunkan media audio visual dengan yang tidak menggunakan media audio visual.
Sedangkan nilai posttest pada uji hipotesis menunjukkan ttabel≤ thitung, yaitu 2,02 ≤ 4,71 pada taraf signifikan = 0,05 dan derajat kebebasan = 40 maka Ho ditolak. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan hasil belajar siswa yang menggunakan media audio visual dengan yang tidak menggunakan media audio visual.
Karena nilai kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada kelompok kontrol, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan media audio visual terhadap hasil belajar siswa.
Jadi, semakin baik penggunaan media audio visual yang dipakai, maka hasil belajar siswa akan meningkat. Sebaliknya semakin kurang penngunaan media audio visual yang digunakan, maka hasil belajar siswa akan sangat kurang. Hasil penelitian ini mendukung teori tentang fungsi media dan manfaat alat bantu media audio visual dalam pengajaran. Media audio visual dapat memotivasi siswa dalam memahami konsep yang dipelajari, media audio visual dapat membantu guru dalam memahami konsep yang dipelajari, media audio visual dapat membantu guru dalam mengulangi bagian yang kurang jelas bagi siswa, guru mampu mengaitkan konsep materi pelajaran
74
dengan pengalaman siswa sehari-hari, dan meningkatkan minat siswa dalam belajar.
Dengan demikian, untuk bisa mencapai hasil belajar yang baik, maka pendidik / guru harus bisa mengoptimalkan penggunaan media audio visual secara baik. Sehingga peserta didik akan lebih memahami penyampaian materi yang diajarkan oleh guru dengan lebih baik lagi dan tentunya siswa akan lebih mudah dalam menyerap dan memproses pengetahuan secara lebih efektf.
75
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa:
1. Hasil belajar siswa sebelum menggunakan media audio visual sangat rendah tetapi setelah menggunakan media audio visual meningkat, berdasarkan wawancara dan observasi mengenai respon minat siswa dengan menggunakan media audio visual sangat baik karena siswa dapat membangun sendiri pengetahuannya dan rasa ingin tahu siswa terhadap mata pelajaran Ekonomi pada materi kebutuhan manusia. Sedangkan guru bidang studi dapat menjadikan media audio visualsebagai salah satu media yang akan digunakan dalam pelajaran IPS atau Ekonomi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media
audio visualdapat meningkatkan minat siswa terhadap mata pelajaran IPS pada
materi kebutuhan manusia.
2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara media audio visual terhadap hasil belajar siswa pada materi kebutuhan manusia. Hal tersebut diperoleh dari
76
2.02 pada derajat kebebasan = 20, taraf signifikan 0,05 ini berarti thitunglebih besar daripada ttabel(thitung > ttabel = 4,71 > 2,02). Kelompok eksperimen yang menggunakan media audio visual memperoleh nilai pretest sebesar 43.04 dan nilai postest sebesar 82.38. Kelompok kontrol yang menggunakan media visual memperoleh nilai pretest sebesar 42.30 dan nilai postest sebesar 73.59. Nilai N-Gain kelompok eksperimen 0.63, sedangkan rata-rata nilai N-N-Gain kelompok eksperimen yang menggunakan media audio visual lebih tinggi dari nilai N-Gain kelompok kontrol yang tidak menggunakan mediaaudio visual.
B. Saran
Dengan adanya perbedaan yang signifikan antara siswa yang menggunakan media audio visual dengan yang tidak menggunakan media audio visual, maka diharapkan :
1. Sebaiknya guru lebih kreatif dan terampil lagi dalam mengadakan dan menggunakan media pembelajaran.
2. Dengan adanya berbagai keterbatasan pada penelitian ini disarankan adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah penggunaan media audio visual dapat diterapkan dan memberikan hasil yang lebih baik pada semua mata pelajaran dengan materi yang berbeda pada setiap jenjang penelitian. 3. Sebaiknya pemerintah melengkapi sarana dan prasarana di sekolah-sekolah
yang berada di daerah-daerah atau desa-desa baik pada sekolah negeri maupun swasta.
77
Anasrullah,Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi Pada Materi Perekonomian Indonesia Dengan Menggunakan
Media Audio Visual di SMPN 13 kota Tangerang Selatan, Skripsi S1
Jurusan Pendidikan IPS, FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:
Rineka Cipta, 2010.
---. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 1995.
Arsyad,Azhar. Media Pembelajaran,Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2013. B Uno, Hamzah. Profesi Kependidikan, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2010. Hamalik, Oemar.Media Pendidikan,Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 1994. Jamalong, Ahmad,Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Kooperatif
Numbered Heads Together (NHT) Di Kelas X SMA Negeri 1 Beduai
Kabupaten Sanggau,Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 2012.
Kadir, Statistika Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial, Jakarta: PT Rosemata Sampurna, 2010.
M. Basyiruddin-Asnawir, Usman. Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers, 2002.
Munadi, Yudhi.Media Pembelajaran, Jakarta: Gaung Persada Press, 2008.
Sadirman, Arief, Media Pembelajaran Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya,Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1986.
Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2006.
---. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2011.
Sanusi, Anwar, Pengauh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Hasil
78
Sistem Prodi Pendidikan Guru Ibtidaiyah, FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012.
Sapriya, Pendidikan IPS : Konsep dan Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009.
Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008.
Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2010.
Sudjana.Metoda Statistika, Bandung: Tarsito, 1996.
Supardan, Dadang.Pengantar Ilmu Sosial,Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
Suralaga, Fadhillah. Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Islam,Ciputat : UIN Jakarta Pers, 2005.
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2008.
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005.
Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Lampiran 1
Gambaran Umum MA Attaqwa
1. Sejarah Berdirinya MA Attaqwa
Madrasah Aliyah Attaqwa merupakan satu di antara ratusan sekolah menengah tingkat atas yang terdapat di Kota Tangerang Provinsi Banten, Sekolah yang berbasis pendidikan agama islam ini berdiri sejak tahun 1986 dengan izin operasional omor: W.i/HK.008/334/1989 tanggal 8 November 1989.
Pendirian madrasah ini bermula ketika sejumlah pimpinan dari Yayasan Perguruan Islam Attaqwa (YPIA) kelurahan Belendung kecamatan Benda Kota Tangerang menyadari tanggung jawab terhadap kewajiban menjalankan dan mensyiarkan ajaran-ajaran islam secara kaffah dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat dengan tujuan membentuk manusia yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan dunia informasi yang dilandasi dan dibentengi dengan keimanan dan taqwa kepada Allah SWT. Kesadaran itulah yang kemudian berbuah keputusan pendirian sekolah mulai dari tingkat terendah hingga ke tingkat ke paling tinggi, yaitu berdirinya Madrasah Ibtidaiyah/SDI, Madrasah Tsanawiyah/SLTPI, dan Madrasah Aliyah/SMUI.
Pendirian Madrasah Aliyah Attaqwa tidak bisa dilepaskan dari sejarah pengembangan Yayasan Perguruan Islam Attqwa (YPIA) dalam melakukan dakwah islam di kota Tangerang. Abad 15 Hijriah merupakan abad kebangkitan, kemajuan, dan kejayaan umat islam yang banyak berdampak luas dari sisi perubahan kualitas keagamaan masyarakat Indonesia. Proses perubahan itu akhirnya sampai dirasakan oleh umat islam di kampung Batuceper Kelurahan Belendung Kecamatan Benda Kota Tangerang. Situasi tersebut didasari oleh sejumlah tokoh umat Muslim di kampung itu untuk segera berbuat meningkatkan mutu sosial keagamaan. Cita-cita itulah yang diwujudkan melalui pendirian lembaga pendidikan Islam.
tokpoh masyarakat sekitar. Penamaan Attaqwa itu sendiri berdasarkan catatan sejarah, diambil dari nama sebuah masjid yang berdiri di tengah bangunan komplek Yayasan Attaqwa hingga kini.
Dalam perkembangan selanjutnya, pada tahun 1971, karena melihat minat yang tinggi dan respon positif dari masyarakat sekitar, para peneliti sekolah itu berinisiatif untuk mengembangkan lembaga pendidikan itu ke arah yang lebih luas. Hasilnya adalah dengan berdirinya sebuah yayasan yang dinamakan yaysan Al-Hidayah. Yayasan ini memiliki peran penting dalam pengembangan dan penyebaran dakwah islam umumnyadan pengembangan madrasah Ibtidaiyah khususnya.
Pada tahun 1982 sejumlah tokoh masyarakat, terdiri dari KH. Abdullah
Mu’min (Almarhum), KH. Zarkasyi Saimun, H.Muhammad Ishaq Mu’min (Almarhum), dan H. Rahmatullah Munaf (Almarhum) bersepakat untuk mendirikan Yayasan Perguruan Islam Attaqwa (YPIA). Pendirian ini diyakini sebagai pelanjut dan penerus cita-cita perjuangan generasi sebelumnya yang telah dibangun cukup kuat.
2. Identitas Sekolah MA Attaqwa
Nomor Statistik Sekolah (NSS) :312280506016
Nama Sekolah : MA Attaqwa
Alamat : Jl. KH. Mukmin Rt 005/009
Kelurahan : Belendung Kecamatan : BENDA
Kota : Tangerang Provinsi : Banten Kode Pos : 12153
No. Telpon : (021) 5534315 Jenjang Akreditasi :” B”
Status Tanah : Yayasan
Luas Tanah : 1.024 M2
3. Visi dan Misi MA Attaqwa 1. Visi MA Attaqwa
Terdepan dalam membangun dan Menghantarkan pribadi terdidik yang itiqomah, Memiliki Kompetensi, Mandiri serta Berwawasan Global.
2. Misi MA Attaqwa
1. Terdepan dalam prestasi akademik
2. Terdepan dalam mengembangkan potensi siswa yang berwawasan lingkungan
3. Terdepan dalam penguasaan bahasa asing 4. Terdepan dalam amaliyah ibadah
5. Memiliki madrasah yang nyaman dalam belajar 6. Profesional dalam melaksanakan pembelajaran 7. Mewujudkan sekolah bebas dari narkoba dan miras
Terakhir
1. Drs. Khorosani L S1 Fiqih
2. Dra. Siti Maryam P S1 Bahasa Indonesia
3. Drs. Mulhani, HM L S1 Fiqih/Aqidah Akhlak
4. Drs. Anshori Yasin L S1 Bahasa Arab
5. Drs. Abdullah Munaf L S1 Sosiologi
6. Moh. Idris, S.Ag L S1 Sejarah
7. Sofian, S.Kom L S1 Komputer
8. Sopandi, S.T L S1 Fisika
9. Hasbullah, S.Ag L S1 Kaligrafi
10. Drs. Agus Salim L S1 Matematika
11. Qurrata A’yuni P S1 Biologi
12. Nurul Fahmi, S.Th. I L S1 Al-Quran Hadits
13. Kusniadi, S.Pd L S1 Ekonomi
14. Munasik Nashal L S1 Tata Usaha
15. Aizzah Djundana P S1 Bahasa Inggris
16. Mahmudah P S1 Bendahara
b. Keadaan Siswa
Tahun Ajaran Jumlah Pendaftar Calon siswa baru
Kelas 10 Kelas 11 Kelas 12
Jumlah Siswa Jumlah Rombel Jumlah Siswa Jumlah Rombel Jumlah Siswa Jumlah Rombel Tahun 2010-2011 69 69 3 43 2 38 2 Tahun 2011-2012 83 85 3 71 3 46 2 Tahun 2012-2013 56 53 2 84 3 74 3
Tahun 2013-2014 70 68 3 53 2 84 3
5. Data Ruang Kelas
Keadaan Jumlah Ruang
Jumlah Ruang dalam kondisi Baik
Jumlah Ruang dalam kondisi Rusak
Ruang kelas - 9 0
Perpustakaan - 1 0
R. Lab komputer - 1 0
Nama Sekolah : MA Attaqwa
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/Semester : X / Ganjil
Pertemuan Ke : 1
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya
dengan kebutuhan manusia, kelangkaan dan sistem ekonomi.
Kompetensi Dasar : 1.1 Mengidentifikasi kebutuhan manusia
Indikator Pencapaian Kompetensi Pembelajaran
1.1.1 Mendeskripsikan pengertian kebutuhan
1.1.2 Mengidentifikasi macam-macam kebutuhan manusia.